cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
APRON
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Arjuna Subject : -
Articles 110 Documents
KEBERADAAN GRUP MUSIK SURABAYA ANGKLUNG PERCUSSION DI SURABAYA ZULFA FIRDAUS, NURINA; DHARMAWANPUTRA, BUDI
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 15 (2020)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Surabaya Angklung Percussion atau SAP merupakan salah satu grup musik yang melakukan pembaruan sajian musik dengan mengkolaborasikan alat musik daerah dengan alat musik modern. Rumusan masalah dan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan, bentuk penyajian musik yang disajikan, dan upaya-upaya yang dilakukan dalam mempertahankan keberadaanya di Surabaya. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksistensi, bentuk penyajian, dan alat musik angklung Jawa Barat. Teori-teori ini digunakan sesuai dengan fokus masalah. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah Rhoma Wijaya sebagai pendiri, manager, dan pemain alat musik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi dan wawancara terstruktur. Teknik Analisa data meliputi tahap reduksi data, display data, dan verifikasi. Data akhir akan divalidasi dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Perkembangan grup musik SAP berawal dari kegiatan mengikuti ajang pencarian bakat, yang tidak sesuai keinginan hasilnya. Dengan tekad yang kuat seluruh personil menyajikan musik di taman-taman hingga diminati masyarakat untuk mengisi berbagai acara. Saat ini mereka juga berkegiatan dalam pembelajaran angklung di sekolah, dirigen angklung interaktif, dan pembelajaran angklung. Bentuk penyajian musik memiliki format sesuai dengan instrumen yang dimiliki yaitu angklung, gambang, bass pring, perkusi modern, bass elektrik dan vokal. Lagu yang biasanya disajikan adalah lagu daerah, dangdut, dan pop yang diaransemen sendiri. Kostum yang digunakan menyesuaikan dengan konsep acara formal maupun non formal. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mempertahankan keberadaan meliputi melakukan kerjasama dengan pihak pemkot dan dispora Surabaya, promosi melalui akun-akun media sosial baik berupa foto maupun video, dan melakukan kegiatan pembelajaran angklung gratis dan mudah ditempat mereka berkumpul. Kata kunci: Keberadaan, Perkembangan, Bentuk Penyajian, Surabaya Angklung Percussion
MUSIK ETNIS KENTRUNG SUNAN DRAJAT DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN MAZUMI, NIZAR; SOEYONO, BAMBANG
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 15 (2020)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Musik kentrung merupakan kesenian tradisional yang memiliki keunikan memainkan 2 alat musik rebana yang terbuat dari kulit sapi dan kayu, alat tersebut merupakan instrument tradisional yang dimainkan untuk berdakwah yang disebut kentrung dalam artian ngreken isaning jlutrung. Musik kentrung berfungsi sebagai media dakwah pada masyarakat desa Solokuro, seiring berjalannya waktu kesenian kentrung Sunan Drajat juga sebagai pengisi acara disebuah acara seperti dipernikahan, Maulid Nabi, Isra Miraj, Nuzulul Qur?an, dan acara undangan oleh pemerintah daerah. Bagi pelaku kesenian memiliki fungsi sebagai media komunikasi, integritas masyarakat, unsur kepercayaan, unsur ekonomi, dan hiburan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Bagaimana unsur estetika musik kentrung Sunan Drajat di desa Solokuro kecamatan Solokuro kabupaten lamongan? (2) Bagaimana pola ritme dan organologi musik kentrung Sunan drajat di desa Solokuro kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan? Penelitian ini mengenai ilmu tinjauan Etnomusikologis yang bertujuan untuk mengetahui bentuk penyajian dan bentuk musik kesenian kentrung Sunan Drajat di desa Solokuro kecamatan Solokuro kabupaten Lamongan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa teori yang digunakan untuk menjawab permasalahan meliputi 1) Etnomusikologi, 2) Estetika, 3) Organologi alat music. Musik etnis Kentrung Sunan Drajat menggunakan ilmu etnomusikologis secara garis besar berjalan sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada, meliputi 1) Kualitas, 2) Kuantitas, 3) Keagamaan. Unsur Estetika Kentrung adalahberisikan tentang pengajaran-pengajaran untuk mengingatkan kepada penikmat musik kentrung Sunan drajat, dengan tujuan lebih mendalami ilmu Islamiyah yang bahwasannya semua makhluk hidup yang ada didunia memiliki tanggung jawab terhadap agama yang telah dianutnya Pola Ritmis dan organologi musik Kentrung adalah dalam permainan pola ritmis dan syiar agama Islam yang didalamnya terkandung beberapa bentuk musik. Kata Kunci: Musik Etnis Kentrung.
PERAN KENTHONGAN SEBAGAI PENANDA PEMENTASAN KETHOPRAK SISWO BUDOYO DI KABUPATEN TULUNGAGUNG (KAJIAN SEMIOTIKA) ARISTIA PUTRA, RENO; ABDILLAH, AUTAR
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 15 (2020)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenulisan ini mengangkat sebuah tanda dalam Kenthongan. Kenthongan yang dimaksud bukan Kenthongan pada umumnya, melainkan Kenthongan yang digunakan sebagai tanda dalam sebuah pementasan Kethoprak. Kethoprak yang terkenal dalam lingkup Jawa, paling sukses dan bisa dianggap profesional di segala bidang adalah kelompok Kethoprak Siswo Budoyo dari Tulungagung pimpinan almarhum Ki Siswondo HS. Ciri khas Kethoprak ada pada Kenthongan, karena disetiap pementasan kethoprak terdapat bunyi Kenthongan, Kenthongan disini digunakan sebagai penanda adegan, namun dalam pementasan Kethoprak ada beberapa yang tidak menggunakan Kenthongan sehingga fungsi Kenthongan saat ini sudah mulai berkurang, peran Kenthongan dalam pementasan Kethoprak sudah jarang terlihat, makna tanda dalam Kenthongan juga jarang dipahami. Rumusan masalah adalah bagaimana peran Kenthongan dalam pementasan ketoprak dan bagaimana makna tanda Kenthongan dalam pementasan kethoprak Siswo Budoyo Kabupaten Tulungagung (Kajian Semiotika)?.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, menggunakan metode pengembangan penelitian ?Moleong? untuk melaporkan kejadian yang ada dilapangan atau mendeskripsikan kejadian sebenarnya sesuai dengan fakta dilapangan dengan menyesuaikan tahapan yang di laksanakan. Sumber data diperoleh dari validasi ahli dan observasi (pengamatan), wawancara, atau penelaah dokumentasi.Hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Sejak lahirnya Siswo Budoyo pada tahun 1958 sudah menggunakan Kenthongan, adanya Kenthongan di Siswo Budoyo Karena zaman dulu tidak ada alat komunikasi lain, komunikasi atas dan bawah artinya panggung dengan pengerawit. (2) Peran Kenthongan dalam pementasan Kethoprak Siswo Budoyo sebagai ciri khas dalam pementasan kethoprak, mengawali dan mengakhiri pementasan, tanda dalam adegan, mengemudi irama gamelan, dan Orang yang memainkan kentongan disebut dengan Pamurbo (Penguasa). (3) Dalam setiap ketukan kenthongan mempunyai makna tanda yang berkaitan dengan pementasan kethoprak diantaranya Meminta Perhatian, digunakan pada saat meminta perhatian kepada seluruh komponen pementasan kethoprak untuk bersiap-siap. Kentong satu digunakan pada saat awal adegan digunakan untuk menguatkan suasana adegan, Kentong dua digunakan di tengah-tengah adegan untuk keluarnya dan masuknya pemain, Kentong 3 digunakan untuk memberhentikan gamelan, dan ada ketukan untuk adegan lawakan. Simpulan dari hasil penelitian bahwa Kenthongan adalah tanda yang dibangun dalam pementasan kethoprak, sebagai alat komunikasi atas bawah artinya panggung dengan pengrawit, secara efektif dan effisien.Kata Kunci: Kenthongan, Kethoprak Siswo Budoyo, Semiotika
REGENERASI KOMUNITAS MUSIK PA’BENG DI DESA BANTAL KABUPATEN SITUBONDO BAIDHOWI, AHMAD; YUDHA KARYAWANTO, HARPANG
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 15 (2020)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh satu kegiatan proses regenerasi yang dilakukan komunitas musik Pa?beng dalam melestarikan kesenian daerah yang harus dipertahankan. Melalui regenerasi, musik Pa?beng dapat mempertahankan kesenian daerah dan meneruskan jejak senior kepada generasi baru untuk mempertahankan dan mengembangkan kesenian musik Pa?beng, karena regenerasi merupakan kunci pelestari budaya. Tujuan penelitian ini adalah 1) Regenerasi komunitas musik Pa?beng di Desa Bantal Kabupaten Situbondo, 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam proses regenerasi komunitas musik Pa?beng di Desa Bantal Kabupaten Situbondo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan terdiri dari 3 orang, 2 orang pengelola, 2 seniman (tari dan karawitan), sedangkan informan pelengkap untuk keperluan informasi yaitu sebanyak 3 orang. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan 1) Reduksi data, 2) Penyajian Data, dan 3) Penarikan simpulan.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini : 1) Regenerasi komunitas musik Pa?beng di Desa Bantal Kabupaten Situbondo dilaksanakan melalui latihan rutin pada komunitas musik Pa?beng, memperkenalkan musik Pa?beng pada ekstrakurikuler sekolah, pergantian anggota lama kepada anggota baru. 2) Faktor pendukung dalam regenerasi komunitas musik Pa?beng yaitu adanya anggota sebagai subjek yang menjalankan, peran orang tua, sekolahsebagai media regenerasi, publikasi di media sosial. Beberapa faktor penghambat regenerasi musik bambu oleh komunitas musik Pa?beng yaitu kurangnya perhatian dari pemerintah, kurangnya minat anggota, kurangnya fasilitas yang memadai. Kata Kunci: Regenerasi, Musik bambu, dan komunitas musik Pa?beng.
MANAJEMEN UNIT KEGIATAN MAHASISWA AIRLANGGA ORCHESTRA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PERIODE 2019 HASNI MUHAMMAD, ADITYA; KAROSO, SUBIANTO
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 15 (2020)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakAO (singkatan dari Airlangga Orchestra) merupakan salah satu UKM (singkatan dari unit kegiatan mahasiswa) yang ada di Universitas Airlangga Surabaya. UKM ini terbentuk tanggal 15 Januari 2011, pada saat itu masih bernama Airlangga Violinist Community. AO merupakan salah satu UKM tanpa jurusan seni dalam universitas. AO juga memiliki berbagai prestasi yang tidak kalah hebat dari UKM kesenian dari universitas lainnya yaitu berupa penampilan dalam acara-acara bergengsi. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti merumuskan fokus masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) latar belakang berdirinya UKM AO, (2) sistem manajemen dalam UKM AO pada periode 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan latar belakang berdirinya UKM AO dan manajemen dalam UKM AO pada periode 2019.Penelitian terhadap UKM AO ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode ini dilakukan melalui pendeskripsian oleh peneliti setelah proses pengumpulan data melalui wawancara, observasi, pengumpulan dokumen serta studi pustaka. Pendeskripsian dilakukan setelah peneliti melakukan reduksi data kemudian verifikasi data. Peneliti melakukan pencocokan teori manajemen dengan fakta data yang didapatkan selama berada di lapangan untuk membuktikan bahwa ada relevansi manajemen yang diterapkan oleh UKM AO dengan ilmu manajemen yang ada.Hasil penelitian menunjukkan adanya penerapan prinsip-prinsip, sarana dan fungsi manajemen serta analisis SWOT. Dalam 6 butir prinsip-prinsip manajemen yang menjelaskan tentang dasar-dasar anggota dalam berpikir dan bertindak yang mengacu pada pencapaian visi UKM. Sarana manajemen yang berisi 6 M: Men, Money, Materials, Machines, Methods, Markets sebagai sumber daya UKM AO. Kemudian penerapan fungsi manajemen yang memberikan UKM langkah-langkah mulai proses perencanaan program kerja, penyusunan struktur organisasi hingga pada penggalangan dana. Manajemen menjadi alat bagi UKM AO untuk menjalankan program kerjanya. Sehingga dalam penerapan baik prinsip, sarana maupun fungsi manajemen merupakan pendukung bagi UKM AO untuk tetap bertahan aktif melaksanakan program kerjanya sebagai sebuah UKM orkestra. Diakhiri dengan analisis SWOT yang menjadi acuan untuk saran bagi UKM AO.Kata Kunci : Manajemen, Unit Kegiatan Mahasiswa Airlangga Orchestra, Periode 2019
LAGU KIDDUNG DALEM DALAM UPACARA ADAT NYONGKOLAN SUKU SASAK DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH (BENTUK PENYAJIAN DAN BENTUK LAGU) MUHAMMAD GITAN PRAHANA, LALU; WINARKO, JOKO
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 15 (2020)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLagu Kiddung Dalem merupakan satu lagu tradisi dalam musik tradisional Gendang Beleq, yang disajikan secara instrumental di rumah pengantin perempun, dalam prosesi upacara adat Nyongkolan suku Sasak pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Lagu Kiddung Dalem digunakan sebagai bentuk ekspresi dari rasa syukur, kegembiraan, kekeluargaan dan juga untuk menyampaikan petuah?petuah adat dalam suku Sasak. Bahkan digunakan sebagai sarana melegitimasi kelangsungan kehidupan tradisi adat melalui prosesi adat pernikahan. Sehingga akan sangat menarik dilakukan penelitian dengan rumusan masalah (1) Bagaimanakah bentuk penyajian lagu Kiddung Dalem dalam prosesi upacara adat Nyongkolan di suku Sasak, dan (2) Bagaimanakah bentuk lagu Kiddung Dalem dalam upacara adat Nyongkolan suku Sasak.Kajian pustaka yang digunakan didalam penelitian, mengacu sumber buku?buku yang berkaitan mengenai bentuk penyajian seni pertunjukan dan bentuk sertaa struktur didalam lagu. Penelitian yang digunakan, menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan lokasi penelitian di kelurahan Gerunung, kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian berupa sajian data bersifat diskriptif tentang bentuk penyajian dan bentuk lagu Kiddung Dalem yang disajikan saat upacara adat Nyongkolan berlangsung. Dalam penelitian tentang bentuk penyajian, peneliti menemukan data meliputi, (1) Instrumentasi, yaitu ragam jenis alat musik beserta pola?pola sajain yang dimainkan oleh 17 pemusik atu Sekhe. (2) Setting pertunjukan, dilakukan di halaman rumah pengantin perempuan ketika prosesi adat Nyongkolan berlangsung. Sehingga panggung pertunjukan, berbentuk panggung terbuka dan, (3) Tata busana yang digunakan adalah baju Godeq Nongkeq yang merupakan pakaian adat laki?laki suku Sasak.Penelitian tentang bentuk lagu Kiddung Dalem meliputi penemuan data tentang pembagian dua bagian lagu yang terdiri dari 58 birama dan terbagi dalam 8 frase tanya dan 8 jawab serta memiliki 32 motif. Pada bagian pertama disebut dengan Kabor yang terdiri dari 4 bagian dan bagian kedua yaitu Pelayon sebagai bagian lagu utama. Kata Kunci: Kiddung Dalem, Bentuk Penyajian, Bentuk Lagu.
EKSISTENSI MUSIK OKLEK KARANG TARUNA POHAGUNG TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT DUKUH POHAGUNG DESA CAMPUREJO VIRGI PRASETYA, DODDY; YUDHA KARYAWANTO, HARPANG
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 15 (2020)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKesenian Musik Oklek yang berada di Dukuh Pohagung Desa Campurejo Kabupaten Bojonegoro biasanya digunakan untuk membangunkan orang sahur pada bulan Ramadhan, alat Musik Oklek yang dipadu dengan gamelan, gong, dan juga beberapa alat musik modern. Kesenian Oklek ini sudah menjadi ikon dari Kabupaten Bojonegoro dan diakui oleh masyarakat, juga Dinas Kebudayaan Kabupaten Bojonegoro. Musik Oklek karang taruna Pohagung ini sangat menarik perhatian kabupaten Bojonegoro karena Musik Oklek ini bisa membuat masyarakat dukuh Pohagung desa Campurejo semakin guyub rukun dan harmonis dengan adanya Musik Oklek ini yang dulunya dukuh pohagung ini kurang guyub rukun. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana fungsi Musik Oklek terhadap sosial masyarakat yang dilakukan oleh karang taruna di dukuh pohagung desa Campurejo?, 2) Bagaimana Kendala Musik Oklek terhadap sosial masyarakat yang dilakukan oleh karang taruna di dukuh pohagung desa Campurejo?. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang eksistensi Musik Oklek karang taruna Pohagung terhadap sosial masyarakat di Dukuh Pohagung Desa Campurejo. Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori eksistensi, musik tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan 1) Reduksi data, 2) Penyajian Data, dan 3) Penarikan simpulan.Hasil penelitian ?EksistensiMusik Oklek Karang Taruna Pohagung terhadap Sosial Masyarakat Dukuh Pohagung Desa Campurejo? meliputi eksistensi,faktor pendukung dan usaha grup Musik Oklek pohagung untuk mempertahankan eksistensiannya terhadap sosial masyarakatnya. Berikut simpulan dari penelitian ini adalah eksistensi Musik Oklek karang taruna pohagung ini mampu membuat masyarakatnya yang dulu kurang guyub rukun karena adanya gadget di era digital sekarang masyarakatnya menjadi masyarakat yang guyub rukun dengan mengikuti aktivitas grup Musik Oklek pohagung ini.Kata Kunci: Eksistensi, Musik Oklek Karang Taruna Pohagung, Sosial Masyarakat.
EKSISTENSI MUSIK OKLEK KARANG TARUNA POHAGUNG TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT DUKUH POHAGUNG DESA CAMPUREJO VIRGI PRASETYA, DODDY; YUDHA KARYAWANTO, HARPANG
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 15 (2020)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKesenian Musik Oklek yang berada di Dukuh Pohagung Desa Campurejo Kabupaten Bojonegoro biasanya digunakan untuk membangunkan orang sahur pada bulan Ramadhan, alat Musik Oklek yang dipadu dengan gamelan, gong, dan juga beberapa alat musik modern. Kesenian Oklek ini sudah menjadi ikon dari Kabupaten Bojonegoro dan diakui oleh masyarakat, juga Dinas Kebudayaan Kabupaten Bojonegoro. Musik Oklek karang taruna Pohagung ini sangat menarik perhatian kabupaten Bojonegoro karena Musik Oklek ini bisa membuat masyarakat dukuh Pohagung desa Campurejo semakin guyub rukun dan harmonis dengan adanya Musik Oklek ini yang dulunya dukuh pohagung ini kurang guyub rukun. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana fungsi Musik Oklek terhadap sosial masyarakat yang dilakukan oleh karang taruna di dukuh pohagung desa Campurejo?, 2) Bagaimana Kendala Musik Oklek terhadap sosial masyarakat yang dilakukan oleh karang taruna di dukuh pohagung desa Campurejo?. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang eksistensi Musik Oklek karang taruna Pohagung terhadap sosial masyarakat di Dukuh Pohagung Desa Campurejo. Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori eksistensi, musik tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan 1) Reduksi data, 2) Penyajian Data, dan 3) Penarikan simpulan.Hasil penelitian ?EksistensiMusik Oklek Karang Taruna Pohagung terhadap Sosial Masyarakat Dukuh Pohagung Desa Campurejo? meliputi eksistensi,faktor pendukung dan usaha grup Musik Oklek pohagung untuk mempertahankan eksistensiannya terhadap sosial masyarakatnya. Berikut simpulan dari penelitian ini adalah eksistensi Musik Oklek karang taruna pohagung ini mampu membuat masyarakatnya yang dulu kurang guyub rukun karena adanya gadget di era digital sekarang masyarakatnya menjadi masyarakat yang guyub rukun dengan mengikuti aktivitas grup Musik Oklek pohagung ini.Kata Kunci: Eksistensi, Musik Oklek Karang Taruna Pohagung, Sosial Masyarakat.
EKSISTENSI MUSIK OKLEK KARANG TARUNA POHAGUNG TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT DUKUH POHAGUNG DESA CAMPUREJO VIRGI PRASETYA, DODDY; YUDHA KARYAWANTO, HARPANG
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 15 (2020)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKesenian Musik Oklek yang berada di Dukuh Pohagung Desa Campurejo Kabupaten Bojonegoro biasanya digunakan untuk membangunkan orang sahur pada bulan Ramadhan, alat Musik Oklek yang dipadu dengan gamelan, gong, dan juga beberapa alat musik modern. Kesenian Oklek ini sudah menjadi ikon dari Kabupaten Bojonegoro dan diakui oleh masyarakat, juga Dinas Kebudayaan Kabupaten Bojonegoro. Musik Oklek karang taruna Pohagung ini sangat menarik perhatian kabupaten Bojonegoro karena Musik Oklek ini bisa membuat masyarakat dukuh Pohagung desa Campurejo semakin guyub rukun dan harmonis dengan adanya Musik Oklek ini yang dulunya dukuh pohagung ini kurang guyub rukun. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana fungsi Musik Oklek terhadap sosial masyarakat yang dilakukan oleh karang taruna di dukuh pohagung desa Campurejo?, 2) Bagaimana Kendala Musik Oklek terhadap sosial masyarakat yang dilakukan oleh karang taruna di dukuh pohagung desa Campurejo?. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang eksistensi Musik Oklek karang taruna Pohagung terhadap sosial masyarakat di Dukuh Pohagung Desa Campurejo. Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori eksistensi, musik tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan 1) Reduksi data, 2) Penyajian Data, dan 3) Penarikan simpulan.Hasil penelitian ?EksistensiMusik Oklek Karang Taruna Pohagung terhadap Sosial Masyarakat Dukuh Pohagung Desa Campurejo? meliputi eksistensi,faktor pendukung dan usaha grup Musik Oklek pohagung untuk mempertahankan eksistensiannya terhadap sosial masyarakatnya. Berikut simpulan dari penelitian ini adalah eksistensi Musik Oklek karang taruna pohagung ini mampu membuat masyarakatnya yang dulu kurang guyub rukun karena adanya gadget di era digital sekarang masyarakatnya menjadi masyarakat yang guyub rukun dengan mengikuti aktivitas grup Musik Oklek pohagung ini.Kata Kunci: Eksistensi, Musik Oklek Karang Taruna Pohagung, Sosial Masyarakat.
EKSISTENSI MUSIK OKLEK KARANG TARUNA POHAGUNG TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT DUKUH POHAGUNG DESA CAMPUREJO VIRGI PRASETYA, DODDY; YUDHA KARYAWANTO, HARPANG
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 15 (2020)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKesenian Musik Oklek yang berada di Dukuh Pohagung Desa Campurejo Kabupaten Bojonegoro biasanya digunakan untuk membangunkan orang sahur pada bulan Ramadhan, alat Musik Oklek yang dipadu dengan gamelan, gong, dan juga beberapa alat musik modern. Kesenian Oklek ini sudah menjadi ikon dari Kabupaten Bojonegoro dan diakui oleh masyarakat, juga Dinas Kebudayaan Kabupaten Bojonegoro. Musik Oklek karang taruna Pohagung ini sangat menarik perhatian kabupaten Bojonegoro karena Musik Oklek ini bisa membuat masyarakat dukuh Pohagung desa Campurejo semakin guyub rukun dan harmonis dengan adanya Musik Oklek ini yang dulunya dukuh pohagung ini kurang guyub rukun. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana fungsi Musik Oklek terhadap sosial masyarakat yang dilakukan oleh karang taruna di dukuh pohagung desa Campurejo?, 2) Bagaimana Kendala Musik Oklek terhadap sosial masyarakat yang dilakukan oleh karang taruna di dukuh pohagung desa Campurejo?. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang eksistensi Musik Oklek karang taruna Pohagung terhadap sosial masyarakat di Dukuh Pohagung Desa Campurejo. Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori eksistensi, musik tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan 1) Reduksi data, 2) Penyajian Data, dan 3) Penarikan simpulan.Hasil penelitian ?EksistensiMusik Oklek Karang Taruna Pohagung terhadap Sosial Masyarakat Dukuh Pohagung Desa Campurejo? meliputi eksistensi,faktor pendukung dan usaha grup Musik Oklek pohagung untuk mempertahankan eksistensiannya terhadap sosial masyarakatnya. Berikut simpulan dari penelitian ini adalah eksistensi Musik Oklek karang taruna pohagung ini mampu membuat masyarakatnya yang dulu kurang guyub rukun karena adanya gadget di era digital sekarang masyarakatnya menjadi masyarakat yang guyub rukun dengan mengikuti aktivitas grup Musik Oklek pohagung ini.Kata Kunci: Eksistensi, Musik Oklek Karang Taruna Pohagung, Sosial Masyarakat.

Page 1 of 11 | Total Record : 110