cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inspirasi Manajemen Pendidikan
  • inspirasi-manajemen-pendidikan
  • Website
ISSN : -     EISSN : 22528253     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan" : 28 Documents clear
PROGRAM KELAS KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUSANDI SMKN 1 BUDURAN SIDOARJO Devy Siska, Cintia
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan kewirausahaan merupakan pendidikan yang diharapkan mampu untuk menyiapkan peserta didik untuk menjadi lulusan yang berkompeten dan berkualitas serta mampu mengembangkan kompetensi diri dan menjadi peserta didik yang produktif sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh sebab itu diterapkannya program kelas kewirausahaan yang dijadikan sebagai salah satu wujud dari pendidikan kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan rekrutmen peserta didik pada program kelas kewirausahaan, pembelajaran kelas kewirausahaan dan kompetensi lulusan pada kelas kewirausahaan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpu-lan data menggunakan wawancara, observasi partisipasi pasif, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Kemudian pengecekan keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabili-tas.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program kelas kewirausahaan diselenggarakan untuk mewujudkan adanya pendidikan kewirausahaan dalam hal ini terdiri dari tiga komponen pertama, rekrutmen peserta didik dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu secara administrative dan pertimbangan. Kedua, pembelajaran dengan memiliki beberapa komponen yaitu kemampuan produktif yang diberikan pada semester 2-6, peserta didik diberikan materi diselesaikan di kelas XI. Dan pengembangan kurikulum dilakukan dengan alasan disesuai dengan kebutuhan pasar dan melayani peserta didik untuk lebih kreatif dan inovatif. Mengembangkan kurikulum dengan cara a) menambah lebih banyak jam praktek dan juga materi, b) menganjurkan peserta didik untuk melakukan pemasaran keluar sekolah. maka pembelajaran yang diberikan pada peserta didik kelas kewirausahaan di SMKN 1 Buduran Sidoarjo sebagai berikut: a)adanya struktur pembelajaran, b) guru memberikan cara tersendiri ketika pembelajaran berlangsung, c) pembelajaran lebih ditekankan pada jiwa kewirausahaan, d) sarana prasarana sebagai alat yang berkaitang langsung pada proses pembelajaran. Ketiga, kompetensi lulusan peserta didik pada kelas kewirausahaan di SMKN 1 Buduran Sidoarjo dilihat dari: perilaku, keterampilan dan berpengetahuan serta peserta didik harus memiliki omset dan harus melewati uji enterprenuer.Kata kunci: Program kelas kewirausahaan, pendidikan kewirausahaan, kompetensi lulusan.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PROGRAM PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH INKLUSIF DALAM KONTEKS MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 SIDOARJO) NUR HASANAH, ATSNA
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Partisipasi masyarakat memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dalam sebuah sekolah, tidak terkecuali di sekolah inklusif. Salah satu bagian terpenting dari masyarakat tersebut adalah orang tua siswa. Dukungan orang tua bagi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) sangat dibutuhkan, karena sebagian besar aktivitas anak membutuhkan pendampingan, tidak terkecuali dalam proses pembelajaran baik di rumah atau bahkan di sekolah, sehingga orang tualah yang paling memahami dan mengerti bagaimana kondisi anak. Besarnya partisipasi tersebut perlu ditunjang adanya transparansi dan akuntabilitas sekolah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kepercayaan yang telah diberikan. MBS merupakan sistem manajemen sekolah yang mewadahi setiap bentuk keterlibatan orang tua di sekolah dan menjadi prasyarat utama bagi sekolah inklusif. Berdasarkan pada temuan awal peneliti, menunjukkan bahwa selama ini sekolah yang diteliti memiliki cara tersendiri untuk dapat meningkatkan partisipasi orang tua PDBK dalam serangkaian kegiatan program pembelajaran mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Berdasarkan temuan awal tersebut, peneliti mengambil fokus penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan program pembelajaran pada sekolah inklusif dalam konteks MBS di SMP Negeri 4 Sidoarjo. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan program pembelajaran pada sekolah inklusif dalam konteks MBS di sekolah tersebut. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Koordinator Pendidikan Inklusif, komite sekolah, dan orang tua siswa PDBK. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif melalui studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa; (1) pada tahap perencanaan, tingkat partisipasi orang tua cukup tinggi, mereka dilibatkan dalam serangkaian kegiatan yang terdiri dari asesmen awal di sekolah oleh tim pendidikan inklusif, proses identifikasi di psikolog RSUD Kabupaten Sidoarjo, dan pemberian seluruh informasi diri anak dalam proses pendaftaran di sekolah. Namun, selama proses penyusunan program pembelajaran (RPP/PPI) orang tua tidak terlibat secara langsung, sekolah hanya memberikan sosialisasi kepada seluruh orang tua siswa baru; (2) pada tahap pelaksanaan, partisipasi diwujudkan dalam bentuk forum orang tua PDBK yang disebut Paguyuban Orang Tua Inklusif serta pendampingan dalam proses pembelajaran di rumah. Bentuk keterlibatan dalam Paguyuban melalui pendanaan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dialokasikan untuk gaji GPK dan keaktifan dalam rapat rutinan, selain itu orang tua juga mendampingi PDBK dalam pembelajaran di rumah sesuai dengan program pembelajaran di sekolah; dan (3) pada tahap monitoring dan evaluasi, orang tua berpartisipasi melalui konseling dengan GPK dan rapat evaluasi program pembelajaran di sekolah.Kata kunci: partisipasi masyarakat, pengelolaan program pembelajaran, sekolah inklusif, manajemen berbasis sekolah
MANAJEMEN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN TEMATIK INTEGRATIF DI MIN KAWISTOLEGI KARANGGENENG LAMONGAN WULANDARI, RISTANTI
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan jenis pengetahuan dan pengalaman yang akan didapatkan oleh peserta didik sehingga dapat mengembangkan dirinya. Pada kurikulum 2013 mengusung pembelajaran tematik-integratif yang dirasa sesuai dengan anak usia sekolah dasar yang lebih cenderung belajar dengan cara yang konkrit, integratif, dan hierarkis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran dengan pendekatan tematik integratif di MI Negeri Kawistolegi Karanggeneng Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi partisipasi pasif, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Kemudian pengecekan keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, Perencanaan pembelajaran dengan pendekatan tematik integratif di MI Negeri Kawistolegi dimulai pada awal tahun ajaran baru dengan kegiatan menyusun perangkat pembelajaran, Rancangan Pekan Efektif (RPE) yang dibuat oleh waka akademik. Kendalanya adalah beberapa guru masih memerlukan bimbingan lebih lanjut mengenai penerapan pembelajaran dengan pendekatan tematik integratif. Kedua, Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan tematik integratif di MI Negeri Kawistolegi dilakukan secara sistematis mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kemudian kegiatan penutup. Media yang digunakan adalah papan tulis dan kertas bergambar, dan menggunakan metode tanya jawab, diskusi, presentasi, ceramah, pengamatan di luar kelas, dan lainnya. Jadwal pembelajaran tematik lebih menonjolkan unsur tema. Kendalanya adalah keterlambatan penyediaan buku ajar siswa dan buku pedoman guru, solusinya mencetak serta memperbanyak buku ajar siswa dan buku pedoman guru. Ketiga, Evaluasi perencanaan menunjukkan hasil bahwa: a) perangkat pembelajaran memiliki kesamaan, b) tujuan dirumuskan dengan bahasa yang sederhana, dari yang mudah menuju yang sulit, c) materi disesuaikan dengan tingkat kesulitan sswa. Selanjutnya evaluasi pelaksanaan menunjukkan hasil bahwa: a) kegiatan dilakukan sesuai dengan RPP, b) strategi bernuansa aktif dan menyenangkan, c) adanya interaksi antara guru dan murid, d) siswa antusias dan aktif, e) keterampilan dan kemampuan guru dalam mengajar cukup tinggi. Evaluasi hasil pembelajaran menunjukkan hasil bahwa: a) sebagian besar siswa mengalami kenaikan hasil belajar dan beberapa siswa yang lain tidak mengalami kenaikan hasil belajar, b) rekapitulasi nilai dijadikan gambaran perkembangan siswa. Kata kunci: kurikulum 2013, manajemen pembelajaran, pembelajaran dengan pendekatan tematik. 
PELAKSANAAN KURIKULUM MODIFIKASI DI SEKOLAH INKLUSIF(STUDI KASUS DI SD NEGERI 4 KREBET, JAMBON, PONOROGO) SETIAWAN, ADY
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep pendidikan inklusif di Indonesia merupakan sebuah konsep yang baru, sehingga dibutuhkan perhatian yang lebih serius dalam berbagai hal, salah satunya kurikulum yang digunakan. Berdasarkan pada temuan awal peneliti, menunjukkan bahwa selama ini sekolah yang diteliti telah melaksanakan kurikulum sekolah inklusif yang sedikit berbeda dari ketentuan umum yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPK-LK). Mekanisme pelaksanaan tersebut merupakan hasil pengalaman sekolah dalam melayani PDBK yang sudah dilakukan jauh sebelum ditunjuk oleh pemerintah. Berdasarkan temuan awal tersebut, peneliti mengambil fokus penelitian tentang pelaksanaan kurikulum modifikasi sekolah inklusif di SD Negeri 4 Krebet, desa Sidoharjo, kecamatan Jambon, kabupaten Ponorogo. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum modifikasi sekolah inklusif di sekolah tersebut. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, GPK, guru kelas, guru mata pelajaran, orang tua PDBK, dan sumber lain yang dapat memberikan data akurat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif melalui studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pelaksanaan kurikulum modifikasi sekolah inklusif di SD Negeri 4 Krebet, Jambon, Ponorogo terdiri dari enam kegiatan yaitu: 1) persiapan dalam pelaksanaan kurikulum modifikasi sekolah inklusif. Tiga hal yang dipersiapkan sehingga terbentuk inclusive culture yakni tenaga pendidik melalui pelatihan baik dari pemerintah atau usaha sekolah melalui join program dan melalui keterlibatan langsung dengan PDBK di setiap kegiatan, sarana prasarana yang telah aksesibel, dan orang tua melalui berbagai kegiatan sosialisasi; 2) identifikasi dan asesmen PDBK. Aspek akademik dilakukan sekolah secara mandiri, sedangkan aspek non akademik dibantu oleh professional, pusat sumber, dan lembaga terkait; 3) pembuatan profil siswa bagi PDBK. Dilakukan oleh GPK menggunakan format sendiri, karena belum ada format khusus dari pemerintah; 4) perencanaan kurikulum modifikasi melalui tim khusus dan tim umum; 5) penggunaan kurikulum modifikasi dalam pembelajaran. Sekolah membagi menjadi seting kelas inklusif dimana seluruh peserta didik belajar bersama dalam satu kelas, dan seting kelas khusus yang diperuntukkan bagi PDBK, berlokasi di ruang sumber dan hanya dilaksanakan dua kali seminggu, selain itu sekolah menyiapkan berbagai kegiatan vokasional seperti menganyam, berkebun, dan kegiatan ekstrakurikuler seperti seni tari reog, tari, karawitan, rebana, olahraga, pramuka, dll; dan 6) evaluasi pelaksanaan kurikulum sekolah inklusif dilakukan secara internal setiap tiga bulan dan melibatkan seluruh elemen termasuk orang tua peserta didik, baik regular maupun PDBK, dan komite di setiap akhir semester.Kata kunci: kurikulum modifikasi, sekolah inklusif, peserta didik berkebutuhan khusus
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN kurniawan, Rifky
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dan pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, terdapat tiga variabel yaitu motivasi kerja (X1), budaya organisasi (X2) dan kinerja pegawai (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan sebanyak 118 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Stratified Sampling Jenuh dengan karakteristik masa kerja pegawai. Teknik pengumpulan data berupa angket dengan menggunakan skala Likert.Uji persyaratan analisis penelitian menggunakan uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda, analisis Uji T untuk menjawab hipotesis satu dan dua serta analisis Uji F untuk menjawab hipotesis ketiga. Hasil analisis data adalah sebagai berikut: 1) motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 2,882, 2) budaya organisasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 3,979, 3) motivasi kerja dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan kontribusi sebesar 26,6% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya.   Kata kunci: motivasi kerja, budaya organisasi, kinerja pegawai.
PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP AL-FALAH DELTASARI SIDOARJO KUSUMANINGRUM SIREGAR, AYU
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan supervisi pada umumnya sering dilaksanakan secara diktator dan terjadwal sehingga guru merasa tidak nyaman dengan adanya supervisi. Padahal guru merupakan salah satu kunci pendidikan yang membawa kontribusi positif bagi mutu sekolah melalui prestasi belajar siswa. Hal ini yang mendasari perlunya penerapan pelaksanaan supervisi klinis yang baik dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Supervisi klinis adalah upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan pembinaan secara matang, sistematis, dan berkesinambungan terhadap suatu profesionlisme guru saat proses pembelajaran agar tercapainya suatu efektivitas dan sebagai upaya dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru ketika gagal melaksanakan tugasnya yang dilihat dari segi respon peserta didik melalui serangkaian proses pembelajaran.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis mengenai: (1) pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan prestasi belajar siswa; (2) upaya yang dilakukan dalam menunjang pelaksanaan supervisi klinis di SMP AL-Falah Deltasari Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data di analisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP AL Falah Deltasari Sidoarjo meliputi tahap persiapan, tahap pertemuan awal, tahap observasi pembelajaran serta tahap pertemuan balikan. Dari pelaksanaan supervisi klinis ini memberikan kontribusi yang cukup baik bagi profesionalisme guru serta prestasi belajar siswa; (2) upaya yang dilakukan dalam menunjang kegiatan supervisi klinis di SMP AL-Falah Deltasari Sidoarjo adalah dengan memberikan rencana tindak lanjut supervisi secara tepat dan memberikan pelatihan serta pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan guru.Kata kunci: supervisi klinis, prestasi belajar siswa
PELAKSANAAN HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN CITRA SEKOLAH(STUDI KASUS DI SD KRISTEN ANAK PANAH SURABAYA) SWASTITI, YUNING
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah memiliki berbagai macam cara untuk mempromosikan sekolahnya, sehingga sekolah tersebut memiliki ciri khas tersendiri dan itu juga menjadi poin penting dalam memajukan kualitas dari sekolah. Fokus dalam penelitian ini adalah (1) Proses membangun citra di SD Kristen Anak Panah Surabaya, (2) Pelaksanaan hubungan masyarakat di SD Kristen Anak Panah Surabaya, (a) Media-media yang digunakan dalam pelaksanaan hubungan masyarakat di SD Kristen Anak Panah Surabaya, (b) Usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan pelaksanaan hubungan masyarakat dalam membangun citra sekolah di SD Kristen Anak Panah SurabayaPendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan penelitian menggunakan studi kasus. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) wawancara terstruktur, (2) observasi partisipasipasif, dan (3) studi dokumentasi. Teknik untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Teknik keabsahan data menggunakan reduksidata, penyajian data, dan verifikasi data.Hasil penelitian di lapangan mengenai pelaksanaan hubungan masyarakat dalam membangun citra sekolah (studi kasus di SD Kristen Anak Panah Surabaya) dapat dijelaskan sebagai berikut (1) proses membangun citra di SD Kristen Anak Panah Surabaya lebih difokuskan pada peningkatan kualitas sekolah, (2) Pelaksanaan hubungan masyarakat dalam membangun citra sekolah, menggunakan media program sekolah seperti pelaksanaan Creative Writing Program, Reading Challenge Program, dan Anak Asuh. Usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan pelaksanaan hubungan masyarakat dalam membangun citra sekolah di SD Kristen Anak Panah Surabaya dengan mengembangkan program tersebut dan lebih menarik perhatian peserta didik dalam mengikuti program Creative Writing Program dan Reading Challenge Program.Kata Kunci:Pelaksanaan Hubungan Masyarakat, Citra Sekolah
IMPLEMENTASI SUPERVISI OBSERVASI KELAS OLEH KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMKN1 KALITENGAH LAMONGAN NIKMAH, CHOLISATUN
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Supervisi dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar, melalui perbaikan guru ketika melakukan proses pembelajaran. Teknik supervisi observasi kelas merupakan teknik supervisi yang memberikan pelayanan efektif kepada guru. Dimana Kepala Sekolah dapat melakukan pengawasan secara langsung terhadap guru, sehingga supervisor mendapatkan data secara lengkap dan akurat, diantaranya berbagai kesulitan, kelemahan, kebutuhan maupun kemampuan khusus yang dimiliki guru saat mengajar di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan  implementasi, hambatan, serta solusi supervisi observasi kelas oleh Kepala Sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMKN1 Kalitengah Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi nonpartisipan, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Kemudian pengecekan keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini adalah 1) Implementasi supervisi observasi kelas oleh Kepala Sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMKN 1 Kalitengah Lamongan memiliki tujuan untuk memberikan evaluasi dan berfungsi untuk memperbaiki pembelajaran, selain itu dalam pelaksanaannya Kepala Sekolah menerapkan prinsip tidak memaksa. Sebelum melakukan supervisi Kepala Sekolah menyiapkan salinan RPP, silabus, serta lembar instrumen, pelaksanaannya dilakukan dengan terlebih dahulu memberi tahu, adapun jadwal yang dibuat selama satu semester sebanyak satu kali dan pada pelaksanaan tahap akhir dilakukan di lain hari. Hasilnya membuktikan bahwa Guru-guru sudah mengajar dengan sangat baik, hal ini dapat dilihat dari penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru, penggunaan media pembelajaran, cara mengelola kelas, dan pengulangan di akhir pembelajaran. 2) Hambatan implementasi supervisi observasi kelas oleh Kepala Sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMKN 1 Kalitengah Lamongan berasal dari faktor non teknis, dimana jadwal Kepala Sekolah yang sangat padat membuat pelaksanaan supervisi tertunda, pelaksanaan supervisi terhalang dengan jadwal yang tiba-tiba mengharuskan Kepala Sekolah pergi ke luar kota untuk mengadakan rapat. 3) Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala implementasi supervisi observasi kelas oleh Kepala Sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMKN 1 Kalitengah Lamongan menunjukkan hasil bahwa: a) Adanya pendelegasian wewenang kepada Wakil Kepala Sekolah atau guru-guru yang lebih senior. b) Mengatur ulang jadwal, dimana jadwal yang sudah dibuat sebelumnya diganti dengan jadwal dihari lain dengan guru yang sama. Kata kunci: Supervisi observasi kelas, kualitas pembelajaran.

Page 3 of 3 | Total Record : 28