cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Edutech
ISSN : 08521190     EISSN : 25020781     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Edutech adalah jurnal majalah ilmiah di Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang terbit sebanyak tiga kali dalam setahun pada bulan Februari, Juni, dan Oktober. Semua artikel yang dikirim melalui proses peer review double blind dan ulasan editor sebelum di publikasikan.Jurnal Edutech atau kepanjangan dari Educational Technology ini menerima artikel tentang pendidikan, teknologi pendidikan dan komunikasi
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2014): KURIKULUM 2013 DAN INOVASI PEMBELAJARAN" : 9 Documents clear
SYAIR LAGU DALAM PENGAJARAN SASTRA Widawati, Rika
EDUTECH Vol 13, No 2 (2014): KURIKULUM 2013 DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edutech.v13i2.3103

Abstract

Abtstract, literary work is an expression and reflection of life. By understanding the literary work people can try to uncover and understand what life is, seeing and understanding the world. Literature teaching is to teach the value of life. Teaching literature is aimed at fostering students in appreciating literature to develop their personality, knowledge, and reasoning power.Keywords: literature, teaching, song lyrics.Abstrak, karya sastra merupakan ekspresi dan cerminan kehidupan. Dengan memahami karya sastra akan mencoba mengungkap dan memahami hidup, melihat dan memahami dunia. Mengajarkan sastra pada hakikatnya adalah mengajarkan nilai kehidupan. Pengajaran sastra bertujuan membina siswa dalam mengapresiasi sastra untuk mengembangkan kepribadian, wawasan yang luas, dan daya nalar.Kata kunci: sastra, pengajaran, lirik lagu.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI CALON GURU SEKOLAH DASAR Fitriani, Andhin Dyas
EDUTECH Vol 13, No 2 (2014): KURIKULUM 2013 DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edutech.v13i2.3105

Abstract

Abstract. Communication is an essential part of mathematics and mathematics education. Communication is also a way to share ideas and classify understanding. Geometry in elementary school (SD) on the one hand is a very strategic mathematics study to encourage mathematics learning towards appreciation and experience of learning by making the learning meaningful. Van Hiele suggests that there are three main elements in the teaching of geometry, namely time, teaching materials, and teaching methods applied. One of the things that hinder a student's geometric thinking skills is the teaching methods employed by teachers in the classroom. The role of teachers in the 21st century includes "teacher as learners - who always improve and renew their knowledge". Teachers should be able to create an independent learning atmosphere which captivates and attracts students to learn in a pleasant atmosphere. One technology that can be applied is learning multimedia. Multimedia in learning covers several aspects of the synergy between text, graphics, images and animation. The use of multimedia is expected to enhance the learning of mathematics as it allows a wider exploration and can improve the presentation of mathematical ideas.Keywords: Interactive Multimedia, Geometry, Communication CapabilitiesAbstrak, Komunikasi merupakan bagian yang esensial dari matematika dan pendidikan matematika. Komunikasi juga merupakan cara untuk berbagi gagasan dan mengklasifikasikan pemahaman.Geometri di sekolah dasar (SD) di satu pihak merupakan kajian matematika yang sangat strategis untuk mendorong pembelajaran matematika ke arah apresiasi dan pengalaman matematika dengan cara belajar matematika secara bermakna. Van Hiele mengemukakan bahwa terdapat tiga unsur utama dalam pengajaran geometri, yaitu waktu, materi pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan. Salah satu hal yang menghambat kemampuan berpikir geometri seorang siswa adalah metode pengajaran yang diterapkan oleh guru di kelas. Peran guru pada abad ke-21 diantaranya adalah “teacher as learners – who always improve and renew theri knowledge”. Guru harus dapat menciptakan suatu pembelarajan yang berpotensi menciptakan suasana belajar mandiri, serta mampu memikat dan menarik siswa untuk belajar dalam suasana yang menyenangkan. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran adalah penggunaan multimedia dalam pembelajaran. Multimedia dalam pembelajaran mencakup beberapa aspek yang bersinergi antara teks, grafik, gambar dan animasi. Melalui multimedia diharapkan dapat meningkatkan proses belajar matematika karena memungkinkan eksplorasi yang lebih luas dan dapat memperbaiki penyajian ide-ide matematika.Kata Kunci : Multimedia interaktif, Geometri, Kemampuan Komunikasi
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BERDASARKAN KAJIAN TEORI PSIKOLOGI BELAJAR Susilana, Rudi
EDUTECH Vol 13, No 2 (2014): KURIKULUM 2013 DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edutech.v13i2.3095

Abstract

Abstract. The 2013 Curriculum offers a few new things, one of which is the emphasis on the application of the scientific approach. The scientific approach in 2013 Curriculum includes five core activities consisting of several activities as follows: observing, asking, doing, reasoning or associating, and communicating (drawing conclusion, presenting). This paper tries to describe the results of the theoretical studies of psychology of learning about activities developed in the scientific approach and formulate some conclusions that are expected to provide "reinforcement" to the implementers of 2013 Curriculum in various educational units.Keywords: Scientific Approach, 2013 Curriculum Implementation, Psychology of Learning Theory.Abstrak. Ada beberapa hal baru dalam pengembangan dan implementasi Kurikulum 2013, salah satunya adalah adanya penekanan penerapan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 meliputi lima kegiatan inti yang terdiri atas beberapa kegiatan berikut, yaitu: mengamati, menanya, melakukan, menalar atau mengasosiasikan, dan mengomunikasikan (membuat kesimpulan, mempresentasikan).Paparan ini mencoba memaparkan hasil kajian teori psikologi belajar tentang kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam pendekatan saintifik dan merumuskan beberapa simpulan yang diharapkan dapat memberikan "penguatan" kepada para implementator Kurikulum 2013 yang ada di berbagai satuan pendidikan.Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Implementasi Kurikulum 2013, Teori Psikologi Belajar.
KONTRIBUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP KINERJA PEGAWAI PUSDIK INTELKAM POLRI BANDUNG -, Nurdin
EDUTECH Vol 13, No 2 (2014): KURIKULUM 2013 DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edutech.v13i2.3107

Abstract

Abstract, management Information System (MIS) is important in improving the performance of employess, especially those in the Office of Pusdik Intelkam Polri Bandung. The method used was descriptive with quantitative approach. The data was collected from 83 respondents as sample and used a closed questionnaire. The results of the calculation of general trend using Weighted Means Score (WMS) showed that the computer based management information system was in the excellent category with an average score of 3.23 and the employees’ performance was also in the excellent category with an average score 3.27. Analysis of the correlation between variable X and Y was 0.697 which meant the two variables had strong and positive correlation. The result of test of significance of correlation with the t-test on variable X to Y showed that 𝑡𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (8.738 1.98). It means that the correlation coefficient was significant. The result of determination coefficient test indicated that the effect X variable on Y variable was 48.5% while the rest 51.5% was affected by other factors.Keywords: computer based management information system, performanceAbstrak, sistem Informasi Manajemen (SIM) menjadi penting dalam memperbaiki kinerja pegawai, terutama di Kantor Pusdik Intelkam Polri Bandung. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup dan respondennya pegawai yang berjumlah 83 orang sebagai sampel penelitian. Hasil perhitungan kecenderungan umum menggunakan Weighted Means Score (WMS) menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen berbasis komputer termasuk kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 3,23 dan kinerja pegawai juga termasuk kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 3,27. Analisis korelasi antara variabel X terhadap Y sebesar 0,697 artinya kedua variabel pada tingkat hubungan kuat dan terdapat korelasi yang positif. Hasil uji signifikansi korelasi dengan uji-t pada variabel X terhadap Y diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (8,738 1,98) artinya koefisien korelasi yang ditemukan adalah signifikan. Hasil uji koefisien determinasi yaitu variabel X memberikan pengaruh terhadap variabel Y sebesar 48,5% sedangkan sisanya 51,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.Kata Kerja: Sistem Informasi Manajemen, Berbasis Komputer, Kinerja.
URGENSI PENJAMINAN MUTU SEKOLAH Kurniawan, Deni
EDUTECH Vol 13, No 2 (2014): KURIKULUM 2013 DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edutech.v13i2.3096

Abstract

Abstract, human resources have a central role in the development and advancementof an organization. Human recources development is closely related to educationalinstitutions, one of which is school. In order to optimize the process education in schools, itis important to ensure school quality assurance system. The goal of this system is to fulfillthe satisfaction of education stakeholders. To find out the expectations and satisfaction ofthe stakeholders, a school can obtain information by using various alternative ways deemedsuitable with the kind of information expected and the resources owned by the school.Keywords: quality assurance, satisfaction, stakeholdersAbstrak, sumber daya manusia memiliki peranan sentral bagi pengembangan dankemajuan organisasi. Pengembangan SDM terkait erat dengan lembaga pendidikan, salahsatunya adalah sekolah. Agar proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah bisa optimalmaka penting adanya sistem jaminan kualitas sekolah. Tujuan utama dari sistem jaminankualitas sekolah adalah agar terpenuhinya kepuasan stakeholders pendidikan. Untukmengungkap harapan dan kepuasan stakeholders sekolah bisa dilakukan melalui penggalianinformasi dengan menggunakan beragam alternatif cara yang dipandang sesuai denganjenis informasi yang diharapkan dan keberadaan sumber daya yang dimiliki sekolah.Kata Kunci: jaminan kualitas, kepuasan, stakeholders,informasi
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO DALAM MATA KULIAH PLSBT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING Sartika, Rika
EDUTECH Vol 13, No 2 (2014): KURIKULUM 2013 DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edutech.v13i2.3109

Abstract

Abstract. the development of life aspect creates many useful innovation for human life, all at once it makes negative aspect if didn’t have equality in their application. Therefore need education role through material substantion and learning model which help students to solving problem. Learning model which can support that purpose is Project citizen. This article method based from literature and observation in a class of Education of Environment, Social, Culture, Techonology (PLSBT), Education of Primary School Teachers.Keywords : Project Citizen, Problem SolvingAbstrak. perkembangan aspek kehidupan menciptakan banyak inovasi yang berguna bagi kehidupan manusia, sekaligus membuat aspek negatif jika tidak terdapat kesetaraan dalam aplikasi keduanya. Oleh karena itu, diperlukan peran pendidikan melalui materi substantif dan model pembelajaran yang membantu siswa untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran yang dapat mendukung tujuan itu adalah Project Citizen. Metode ini didasarkan pada literatur dan observasi di kelas Pendidikan Lingkungan Hidup, Sosial, Budaya, Teknologi (PLSBT), pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Kata Kunci: Project Citizen, Penyelesaian Masalah
PEMBELAJARAN BINA DIRI DALAM MEMBANTU PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA Tjasmini, Mimin
EDUTECH Vol 13, No 2 (2014): KURIKULUM 2013 DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edutech.v13i2.3100

Abstract

Abstract. mentally disabled adolescents besides experiencing barriers to the aspect of intelligence, they also have a drag on the aspect of social adaptation. They are less favored by other adolescents because of their behaviors that do not comply with the norms of society such as masturbating in any place, kissing anyone without shame, even having sexual intercourse, which in turn lead to pregnancy. Other conditions that make people in general dislike them because they look slouchy at the time of menstruation. Mentally disabled girls often do not realize if their shirt had been red by blood because her underwear is wet. The learning that leads to solving the above problem is the lesson of Self-Development. Self-Development means training skills for mentally disabled children to enable them to take care for themselves such as dressing, bathing, to the toilet (urinating, defecating) and to skillfully perform Vulva Hygiene. The obstacles faced in the Self-Development learning is in the lack of facilities and equipment to train the activity and the ability of teachers to find strategies, media and task analysis of the issues.Keywords: mentally disabled, female adolescents, Self-DevelopmentAbstrak, remaja tunagrahita selain mengalami hambatan pada aspek kecerdasan, mereka pun memiliki hambatan pada aspek adaptasi sosial. Mereka kurang disukai oleh remaja seusianya berkaitan dengan perilaku yang tidak sesuai dengan norma masyarakat seperti melakukan masturbasi disembarang tempat, tanpa rasa malu mencium siapa saja, bahkan melakukan hubungan seksual yang pada akhirnya menyebabkan kehamilan. Kondisi lain yang membuat orang pada umumnya kurang menyukai karena mereka berpenampilan jorok pada saat mengalami menstruasi. Anak tunagrahita tidak menyadari bajunya sudah merah oleh darah karena pakaian dalamnya sudah basah. Pembelajaran yang mengarah pada pemecahan masalah diatas yaitu pelajaran Bina Diri. Bina Diri berarti melatih keterampilan anak tunagrahita untuk mampu merawat diri seperti berpakaian, mandi, ke toilet (BAK, BAB) dan terampil melakukan Vulva Hygiene. Kendala – kendala yang dihadapi dalam pembelajaran Bina Diri berupa sarana dan alat untuk melatih kegiatan itu serta kemampuan guru dalam mencari strategi, media dan analisis tugas dari berbagai persoalan itu.Kata kunci : Anak Tunagrahita, Bina Diri.
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN MEDIA PRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Karom, Depi
EDUTECH Vol 13, No 2 (2014): KURIKULUM 2013 DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edutech.v13i2.3113

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to obtain an empirical description of 1) the influence of pedagogical competence of teachers to learning outcomes, 2) the effects of cooperative learning on student learning outcomes, and 3) the influence of the media presentation of the learning outcomes of students. This study used a descriptive analytic method with a quantitative approach and experimental design. The study population was a high school student Ma'Arif Peundeuy Class XI Science (IPA and IPA-1-2), amounting to 72 people and sampled the IPA XI-1 as many as 36 people. The tools used to collect data were questionnaires (questionnaire) and tests. Data Analysis in this study using SPSS version 20 and Microsoft Excel 2010.Based on the data analysis we can see that the learning outcomes are positively and significantly influenced by teachers' pedagogical competence of .520, whereas the effect of cooperative learning on student learning outcomes are positive and significant at 0.646 and presentation of media influence on student learning outcomes significantly by 0.586, and when viewed together, the study of students positively and significantly influenced by pedagogical competence of teachers, cooperative learning and media presentations of 0.542, meaning that the learning outcomes would be higher if the pedagogical competence of teachers in implementing cooperative learning aided presentation media is owned and implemented by all teacher.Keywords: Media presentation, Competence Pedagogy.Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empiris tentang 1) pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar, 2) pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar peserta didik, dan 3) pengaruh media presentasi terhadap hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan memiliki desain eksperimen. Populasi penelitian adalah siswa SMA Ma’arif Peundeuy Kelas XI IPA (IPA-1 dan IPA-2) yang berjumlah 72 orang dan yang dijadikan sampel yaitu kelas XI IPA-1 sebanyak 36 orang. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah quisioner (angket) dan tes. Pegolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 20 dan program Microsoft Excel 2010.Berdasarkan analisis data diperoleh gambaran bahwa hasil belajar dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh kompetensi pedagogik guru sebesar 0,520, sedangkan pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar peserta didik adalah positif dan signifikan sebesar 0,646 dan pengaruh media presentasi terhadap hasil belajar peserta didik secara signifikan sebesar 0,586, serta jika dilihat secara bersama, hasil belajar peserta didik dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh kompetensi pedagogik guru, pembelajaran kooperatif dan media presentasi sebesar 0,542, artinya hasil belajar akan tinggi jika kompetensi pedagogik guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif berbantuan media presentasi dimiliki dan dilaksanakan dengan baik oleh semua guru.Kata Kunci: Media presentasi, Kompetensi Pedagogi.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH -, Rusman
EDUTECH Vol 13, No 2 (2014): KURIKULUM 2013 DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edutech.v13i2.3102

Abstract

Abstract, changes in the perspective of students as objects to students as subjects in the learning process become a point of departure in the discovery of various innovative learning approaches. However, it is often overlooked that the essence of learning is students’ learning and not teachers’ teaching. Teachers are required to choose a learning approach that can drive the spirit of every student to be actively involved in their learning experience. One learning alternative that enables the development of students’ thinking skills (reasoning, communication, and connection) in problem solving is Problem Based Learning (PBL). Problem Based Learning is an innovation in learning because it allows the optimization of students’ thinking skills through systematic process of group work, so that students can empower, hone, test, and develop their learning capacity on an ongoing basis. Therefore, it is essential that there is an in-depth study on what and how Problem Based Learning is applied in the learning process, so that the learning is oriented towards students’ activities, value- laden, and more meaningful.Keywords: Problem Based Learning, Learning InnovationAbstrak, Perubahan cara pandang terhadap siswa sebagai objek menjadi subjek dalam proses pembelajaran menjadi titik tolak banyak ditemukannya berbagai pendekatan pembelajaran yang inovatif. Salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan mengajarnya guru. Guru dituntut dapat memilih pendekatan pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Salah satu alternatif pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berfikir siswa (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah adalah Pembelajaran Berbasis Masalah. Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam proses pembelajaran kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu kiranya ada sebuah bahan kajian yang mendalam tentang apa dan bagaimana pembelajaran berbasis masalah diterapkan dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa, sarat nilai dan lebih bermakna.Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Inovasi Pembelajaran

Page 1 of 1 | Total Record : 9