cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 38 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan" : 38 Documents clear
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI N-HEKSANA KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus lemairei Britton dan Rose) MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) ., Widyo Budilaksono
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.36 KB)

Abstract

WHOs (World Health Organization) data in 2011 showed that somedegenerative diseases included as the top ten causes of death in the world. One of themain trigger of degenerative diseases is free radical. The importance substrate that canreduce negative impact of free radicals attack is antioxidant. Red dragon fruit(Hylocerueus lemairei Britton and Rose) has a potential to develope as the source ofnatural antioxidant. This study aims to determine the antioxidant activity of n-hexanefraction of red dragon fruit peel. Red dragon fruit peel powder macerated withinchloroform, and macerate then fractionated with n-hexane. The result of phytochemicalscreening showed that the n-hexane fraction contains flavonoid, alkaloid and steroid.Preliminary test conducted on sample by using Thin Layer Chromatography (TLC) with amixture mobile phase of n-hexane and ethyl acatate (10:1). The result indicated thepresence of whitish yellow spots on a purple background at silica gel 60 Fwhensprayed 0,2 % DPPH solution, with Rf values at 0,22; 0,29; 0,36; 0,52; 0,67 and 0,88.Antioxidant activity assay of n-hexane fraction of red dragon fruit peel performed byusing the DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) method with UV-Vis spectrophotometricmeasurements at ?max515,50 nm, and its showed that sample had ICat 206,591 ?g/mLand considered as less active antioxidant, whereas vitamin C had much lower IC50value(2,973 ?g/mL) and considered as very powerfull antioxidant. Keywords : Antioxidant, N-Hexane Fraction, Red Dragon Fruit Peel, TLC, DPPH
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KLOROFORM BUAH LAKUM (Cayratia trifolia) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) ., Aji Sulandi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.833 KB)

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa atau molekul yang dapat mencegah terjadinya prosesoksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas. Buah lakum (Cayratia trifolia) merupakan salah satutanaman yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitasantioksidan dari buah lakum menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Simplisiabuah lakum dimaserasi dengan pelarut kloroform dan ekstrak yang dihasilkan diuji skriningfitokimia. Hasil dari skrining fitokimia ekstrak menunjukkan hasil positif mengandung flavonoid,alkaloid, steroid, tanin dan fenolik. Uji pendahuluan dilakukan secara KLT dengan metode DPPHmenggunakan fase diam silika gel 60 Fdan fase gerak kloroform dan metanol (1:4). Hasilnyadiperoleh 2 spot berwarna kuning setelah disemprot pereaksi DPPH dengan nilai Rf sebesar 0,68dan 0,76. Uji aktivitas antioksidan menggunakan spektrofotometri UV-Vis menunjukkan bahwaekstrak memiliki aktivitas antioksidan yang lemah dengan nilai IC254sebesar 651,643 ?g/mL,sedangkan vitamin C sebagai kontrol positif memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilaiIC50sebesar 2,971 ?g/ml.50Kata Kunci: Aktivitas antioksidan, DPPH, Buah lakum, Ekstrak kloroform.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK n-HEKSAN BUAH LAKUM (Cayratia trifolia) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) ., Muhammad Deky Satria
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.471 KB)

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang dapat meredam radikal bebas. Buah lakum (Cayratia trifolia)adalah salah satu tumbuhan yang diduga dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan. Simplisia buah lakumdimaserasi selama lima hari dengan pelarut n-heksan, maserat yang didapat kemudian di evaporasi danekstrak yang diperoleh di uji skrining fitokimia menggunakan uji tabung. Dilakukan uji pendahuluanterhadap sampel menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase gerak kloroform danmetanol (3:1) dan fase diam silika gel 60 F254, selanjutnya kromatogram disemprot menggunakan DPPH0,2 %. Uji aktivitas antioksidan dari ekstrak n-heksan buah lakum dilakukan dengan metodespektrofotometri visibel menggunakan DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) konsentrasi 0,1 mM denganalat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimal 516 nm. Hasil uji tabung memberikanhasil positif mengandung triterpenoid. Hasil uji pendahuluan menunjukkan adanya bercak kuning denganlatar belakang ungu pada plat KLT silika gel 60 F254 ketika disemprot larutan DPPH 0,2 % dengan nilaiRf sebesar 0,72. Hasil uji aktivitas menghasilkan nilai IC50 sampel yaitu 3.158,928 ?g/mL, sedangkannilai IC50 vitamin C sebagai kontrol positif yaitu 2,9712 ?g/mL. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitasantioksidan ekstrak n-heksan buah lakum lebih rendah dibandingkan dengan vitamin C, namun masihberpotensi sebagai antioksidan.Kata Kunci: antioksidan, ekstrak n-heksan, DPPH, buah lakum
SINTESIS METIL 2-ASETOKSIBENZOAT DARI MINYAK GANDAPURA DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI SENYAWA ANALGESIK ., Mukhrizal
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.778 KB)

Abstract

Metil 2-asetoksibenzoat merupakan turunan asam asetilsalisilat. Pada penelitian ini metil 2asetoksibenzoatdisintesis dengan cara mereaksikan minyak gandapura (mengandung 100% metilsalisilat) dengan anhidrida asetat (1:2). Katalisator yang digunakan adalah natrium hidroksida(NaOH). Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis menggunakan spektrometer massa danspektrometer infra merah. Rendemen senyawa hasil sintesis adalah 80,928%. Aktivitas analgesiksenyawa hasil sintesis dievaluasi dengan metode induksi asam asetat pada mencit jantan galurBALB/c (15-30 g). Dosis metil 2-asetoksibenzoat (51,39; 102,78; dan 205,56 mg/kgBB) diberikansecara oral. Asam asetilsalisilat dosis 102,78 mg/kgBB diberikan secara oral sebagai kontrol positif.CMC 0,5% diberikan secara oral sebagai kontrol negatif. Setelah 30 menit diberikan perlakuan, 0,6% larutan asam asetat (20ml/kgBB) disuntikkan secara intraperitoneal. Jumlah geliat diamati tiap 5menit selama 15 menit. Analisis data menggunakan one way ANOVA dan tukey HSD (SPSS 16.0 forwindows). Hasil penelitian menunjukkan metil 2-asetoksibenzoat dosis 102,78 mg/kgBB memilikiaktivitas analgesik yang mirip dengan asam asetilsalisilat dosis 102,78 mg/kgBB dengan jumlah geliatyang tidak berbeda signifikan (p>0,05). Kata kunci: Metil 2-asetoksibenzoat, Asam asetilsalisilat, Aktivitas analgesik.
FORMULASI TABLET KUNYAH ATTAPULGIT DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT POLIVINIL PIROLIDON MENGGUNAKAN METODE GRANULASI BASAH ., Riawati
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.589 KB)

Abstract

Attapulgit merupakan obat diare golongan adsorben yang bekerja dengan menyerapkuman dan toksin penyebab diare. Formulasi attapulgit menjadi bentuk sediaan tablet kunyahdapat meningkatkan penerimaan dan efektivitasnya dalam terapi diare pada anak. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pengikat polivinil pirolidon (PVP) dengan 3variasi konsentrasi berbeda yaitu 1% b/v (formula 1), 3% b/v (formula 2) dan 5% b/v(formula 3) terhadap sifat fisik tablet kunyah attapulgit yang dibuat dengan metode granulasibasah. Evaluasi dilakukan terhadap sifat fisik tablet kunyah yang dihasilkan, meliputi ujipenampilan fisik, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktuhancur dan uji tanggapan rasa. Data yang diperoleh dibandingkan dengan literatur sesuaidengan standar persyaratan yang ada dan dianalisa menggunakan ANOVA dengan tarafkepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi bahan pengikatPVP pada pembuatan tablet kunyah attapulgit berpengaruh terhadap kekerasan, kerapuhan,waktu hancur serta rasa tablet kunyah. Konsentrasi bahan pengikat PVP yang menghasilkantablet kunyah attapulgit dengan sifat fisik paling baik adalah 1% (b/v).Kata kunci: attapulgit, PVP, tablet kunyah, granulasi basah
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL BUAH LAKUM (Cayratia trifolia) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) ., Ery Al Ridho
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.541 KB)

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron(electron donor) kepada radikal bebas untuk menghambat reaksi radikal bebas. Salah satu tanamanyang berpotensi sebagai antioksidan adalah buah lakum (Cayratia trifolia). Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari buah lakum. Pengujian aktivitas antioksidandilakukan dengan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Buah lakum segardimaserasi dengan pelarut metanol. Ekstrak yang telah diuapkan pelarutnya kemudian dilakukanskrining fitokimia, hasil skrining fitokimia ekstrak menunjukkan positif mengandung flavonoid,fenolik, dan triterpenoid. Pada uji pendahuluan antioksidan secara KLT menggunakan fase diamsilika gel F 254 dan fase gerak butanol : asam asetat: air (6:2:2), diperoleh hasil positif yang ditandaibercak berwarna kuning pucat setelah disemprot DPPH 0,2%. Ekstrak kental metanol buah lakumkemudian di uji aktivitas antioksidannya secara kuantitatif untuk memperoleh nilai ICdari ekstrakmenggunakan spektrofotometri UV pada ?maks 516 nm dengan vitamin C sebagai kontrol positif.Hasil pengukuran secara spektrofotometri menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah lakummempunyai IC50sebesar 318,621 ?g/mL, sedangkan vitamin C memiliki nilai IC2,97125?g/mlsehingga ekstrak metanol buah lakum memiliki aktivitas antioksidan yang lemah bila dibandingkandengan vitamin C.Kata Kunci: Aktivitas antioksidan, DPPH, Buah lakum, dan Ekstrak metanol.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI KLOROFORM KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus lemairei Britton dan Rose) MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) ., Rintis Pranata
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.126 KB)

Abstract

Buah naga merah (Hylocereus lemairei Britton dan Rose) merupakan tumbuhan yangberpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Kulit buah naga merah dengan berat sekitar 22% dariberat buah diketahui memiliki aktivitas antioksidan pada tingkat ekstrak namun belum diuji padatingkat fraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari kulit buah nagamerah pada tingkat fraksi menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Ekstraksidilakukan dengan metode maserasi menggunakan kloroform, kemudian difraksinasi cair-cair dengann-heksana, kloroform, dan metanol. Fraksi kloroform yang diperoleh diskrining fitokimia. Ujipendahuluan aktivitas antioksidan dilakukan secara kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan fasediam silika gel 60 Fdan fase gerak kloroform:metanol (1,9:0,1) dengan pereaksi DPPH 0,2%.Aktivitas antioksidan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan dinyatakan sebagai nilaiIC50254. Dari hasil skrining fitokimia diperoleh fraksi kloroform mengandung flavonoid dan triterpenoid.Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan secara KLT menunjukkan adanya bercak kuning keputihputihandenganlatarbelakangungupadanilaiRf0,60;0,84;0,90;dan0,96.Hasilpengukuransecaraspektrofotometrimenunjukkan bahwa fraksi kloroform memiliki aktivitas antioksidan yang sangatlemah dengan nilai ICsebesar 3349,936 g/mL, sedangkan vitamin C sebagai kontrol positifmemiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dengan IC50sebesar 2,973 g/mL.50Kata Kunci : Kulit Buah Naga Merah, Aktivitas Antioksidan, Fraksi Kloroform, Metode DPPH.
UJI AKTIVITAS SALEP OBAT LUKA FASE AIR EKSTRAK IKAN TOMAN (Channa micropeltes) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ., Hairima
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.7 KB)

Abstract

Ikan toman (Channa micropeltes) mengandung albumin yang dapatmembantu dalam proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas salep fase air ekstrak ikan toman sebagai obat luka danmengetahui konsentrasi salep fase air ekstrak ikan toman memberikan aktivitasterbaik terhadap penutupan luka. Tikus yang disayat dioleskan salep fase airekstrak ikan toman dan dilakukan pengambilan gambar, selanjutnya dikuantifikasiluas luka menggunakan program Macbiophotonic Image J. Hasil data rata-ratapersentase kesembuhan luka diuji secara statistik dengan One Way Anovadilanjutkan dengan Post Hoc Test-Tukey HSD. Hasil pengujian menunjukkansalep fase air ekstrak ikan toman konsentrasi 20% memiliki aktivitaspenyembuhan luka lebih baik dengan luka menutup pada hari kelima (p<0,05) biladibandingkan dengan salep fase air ekstrak ikan toman konsentrasi 5 dan 10%yang berwana putih kekuningan, berbau khas dengan nilai rata-rata daya sebar9,080 cm2, daya lekat 27,7 detik dan pH 7. Salep fase air ekstrak ikan tomanmemiliki potensi penyembuhan luka yang lebih baik dari salep betadin sebagaikontrol positif.Kata kunci: Ikan toman, fase air ekstrak, penyembuhan luka sayat, sifat fisik salep, Macbiophotonic Image J.
SINTESIS METIL 2-ASETOKSIBENZOAT DARI MINYAK GANDAPURA DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIINFLAMASI ., F Dani hendrata
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1464.166 KB)

Abstract

Inflamasi merupakan respon yang umum terjadi pada tubuh sebagai respon pertahanan tubuh.Pencarian obat yang lebih baik dalam segi keefektifan dan ekonomis terus dilakukan. Salah satu carapencarian obat baru adalah dengan cara sintesis senyawa. Metil-2-asetoksibenzoat merupakan senyawaturunan asam asetil salisilat. Penelitian ini bertujuan untuk sintesis metil-2-asetoksibenzoat dengan bahanbaku minyak gandapura dan uji aktivitas senyawa sebagai antiinflamasi. Metil 2-asetoksibenzoatdisintesis dengan mereaksikan minyak gandapura (mengandung 100% metil salisilat) dengan anhidridaasetat (1:2). Katalisator yang digunakan adalah natrium hidroksida. Identifikasi struktur senyawa hasilsintesis menggunakan spektrometer massa dan infra merah. Aktivitas antiinflamasi senyawa ini diuji padatikus jantan galur Ratus norvegicus dengan mengukur volume telapak kaki menggunakan pletismometer.Pemberian bahan uji dilakukan secara oral. Natrium Diklofenak (5,14 mg/kgBB) digunakan sebagaikontrol positif dan CMC 0,5% digunakan sebagai kontrol negatif. Dari hasil penelitian, metil 2asetoksibenzoatberhasil disintesis dengan rendemen sebesar 80,928%. Senyawa ini yang diberikandengan dosis 56; 112 dan 168 mg/kgBB dapat menimbulkan efek antiinflamasi. Besarnya dosisberbanding lurus dengan peningkatan efek antiinflamasi. Perlakuan yang diberi dosis 168 mg/kgBBtampak hampir mendekati data uji kontrol positif.  Kata kunci: Metil 2-asetoksibenzoat, Asam asetilsalisilat, Antiinflamasi.
SINTESIS METIL 2-ASETOKSIBENZOAT DARI MINYAK GANDAPURA DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI SENYAWA ANTITROMBOTIK ., Andi Candra
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.858 KB)

Abstract

Antitrombotik adalah senyawa penghambat agreagasi trombosit yang banyak digunakanoleh pasien yang beresiko tinggi terkena serangan koroner akut. Salah satu senyawa yang seringdigunakan sebagai antitrombotik adalah asam asetilsalisilat. Senyawa metil 2-asetoksibenzoat, yangbiasanya dikenal dengan metil asetilsalisilat, merupakan salah satu ester turunan asetilsalisilat yangsampai saat ini masih belum jelas aktivitas antitrombosisnya. Pada penelitian ini, metil 2asetoksibenzoatdiperolehsecarasintesis,yaitudenganmereaksikanminyakgandapura(mengandung100%metil salisilat) dengan anhidrida asetat (1:2). Katalisator yang digunakan adalah natriumhidroksida. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis menggunakan spektrometer massa dan inframerah. Aktivitas antitrombosis senyawa ini diuji dengan menggunakan parameter waktu pendarahandan waktu koagulasi pada mencit jantan galur BALB/c. Pemberian bahan uji dilakukan secara oralsehari sekali selama empat minggu. Asam asetilsalisilat (30 mg/kgBB) digunakan sebagai kontrolpositif dan CMC 0,5% digunakan sebagai kontrol negatif. Dari hasil penelitian, metil 2asetoksibenzoatberhasil disintesis dengan rendemen sebesar 80,928%. Senyawa ini yang diberikandengan dosis 16; 32 dan 64 mg/kgBB dapat meningkatkan waktu pendarahan secara signifikandibandingkan hari ke-0 dan tampak meningkat terus setiap minggunya selama empat minggupengamatan. Besarnya dosis dan lamanya waktu pemakaian berbanding lurus dengan peningkatanwaktu pendarahan. Dari segi uji parameter waktu koagulasi, pada dosis 16 mg/kgBB tidakmenunjukkan adanya peningkatan waktu koagulasi (waktu koagulasi cenderung menurun), pada dosis32 mg/kgBB peningkatan waktu koagulasi cenderung fluktuatif (seperti kontrol positif), dansedangkan pada dosis 64 mg/kgBB menunjukkan adanya peningkatan waktu koagulasi yang lebihbaik dari satu minggu ke minggu selanjutnya. Kata kunci: Antitrombotik, Asam asetilsalisilat, Metil 2-asetoksibenzoat.

Page 1 of 4 | Total Record : 38