cover
Contact Name
Yusuf Ratu Agung
Contact Email
ratuagung@psi.uin-malang.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
psikoislamika@uin-malang.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam
ISSN : 18295703     EISSN : 26555034     DOI : -
Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam ISSN (print): 1829-5703 ISSN (media online) : 2655-5034 adalah media komunikasi dan publikasi ilmiah di bidang ilmu Psikologi yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam memuat artikel hasil penelitian dalam bidang ilmu Psikologi dan Psikologi Keislaman, diantaranya bidang Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikometri, Psikologi Eksperimen, Psikologi Terapan.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2014)" : 7 Documents clear
Hubungan antara Resiliensi dengan Work Engagement pada Guru SLB Asfiyah, Eka Yulia; Kurniawati P, Endah
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1593.641 KB) | DOI: 10.18860/psi.v11i2.6385

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat work engagement dan resiliensi pada guru di sekolah luar biasa (SLB), serta hubungan antara resiliensi dengan work engagement pada guru di SLB Putra Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan jumlah sampel 24 orang guru. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner atau angket resiliensi dengan reliabilitas a = 0,958 dan angket work engagement dengan reliabilitas a = 0,905. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) tingkat resiliensi guru berada pada kategori tinggi dengan persentase 95%, (2) tingkat work engagement guru berada pada kategori tinggi dengan persentase 86%, (3) nilai F hitung = 40,021 dan F tabel=4,38 maka Fhitung Ftabel dengan signifikan p = 0,000. Hasil ini menunjukkan hubungan antara resiliensi dengan work engagement. Besarnya hubungan antara resiliensi dengan work engagement menghasilkan nilai korelasi sebesar R = 0,823 dan menunjukkan adanya korelasi positif. Sebagai rincian resiliensi memiliki sumbangan efektif terhadap work engagement sebesar 67,8%.
Efektivitas Pemberian Terapi Al-Qur'an terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimister III Sugara, Iga Ayu Aldama; Mustofa, M. Lutfi
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1997.594 KB) | DOI: 10.18860/psi.v11i2.6386

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan desain tunggal. Adapun pengukuran dilakukan dengan skala kecemasan yang telah diujicobakan kepada 15 ibu hamil. Subjek pada penelitian ini berjumlah 3 orang ibu hamil dengan ciri-ciri yang telah ditentukan oleh peneliti. Untuk mengetahui keefektifan terapi Al-Qur'an untuk menurunkan kecemasan maka digunakan uji t-test pada program SPSS 16.00 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi Al-Qur'an efektif untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil. Berdasarkan hasil t-test didapatkan hasil t memiliki skor sebesar 5,813 dan taraf signifikasi 0,028. Kemudian skor skala kecemasan pada ibu hamil juga mengalami penurunan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi Al-Qur'an efektif untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil.
Dinamika Psikologis pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri Mukarromah, Luluk; Nuqul, Fathul Lubabin
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2760.656 KB) | DOI: 10.18860/psi.v11i2.6387

Abstract

Percobaan bunuh diri merupakan fenomena yang sering terjadi di berbagai belahan dunia. Percobaan bunuh diri berhubungan erat dengan aspek psikologis dan pengambilan keputusan, ketika seseorang dihadapkan pada suatu permasalahan maka seseorang memiliki dua pilihan yaitu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara yang positif atau dengan cara yang negatif yaitu, bunuh diri. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang perempuan usia 22 tahun, yang pernah melakukan usaha bunuh diri, namun masih selamat dan juga beberapa informan yang terkait dengan subjek. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi dan penggunaan alat ukur psikologi yaitu BDI (Beck Depression Inventory), SCL90, Gratis dan WARTEG. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya percobaan bunuh diri dilakukan karena adanya rasa kehilangan dan sebagai sarana untuk mengekspresikan emosi-emosi negatif yang dirasakan, hal ini disebabkan oleh depresi yang muncul tidak dapat direduksi oleh ego, ini sejalan dengan teori Freud mengenai bunuh diri yaitu adanya pembalikan agresi pada diri sendiri akibat adanya rasa kehilangan objek cinta. Sejalan dengan teori Beck mengenai depresi, pada penelitian ini juga ditemukan adanya depresi sebelum dan pasca percobaan bunuh diri. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwasannya mereka yang melakukan percobaan bunuh diri cenderung tidak berpikir sistematis, ini bertentangan dengan teori perkembangan Piaget yang menyatakan adanya kematangan logika berpikir dan cenderung berpikir sistematis sebelum mengambil tindakan lebih jauh. Hal ini dipengaruhi oleh depresi yang timbul sebelum percobaan bunuh diri berlangsung. Depresi juga didukung karena adanya tekanan dari lingkungan sosial dan subjek tidak mampu menyesuaikan dirinya, didukung dengan adanya faktor internal yaitu pandangan negatif pada diri dan masa depan, maka timbul rasa frustrasi yang diwujudkan dengan percobaan bunuh diri, hal ini sesuai dengan bunuh diri egoistik dan anomi.
Peranan Metode Bermain Sambil Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Anak Tunagrahita Sedang Mahbubah, Mahbubah; Mahpur, Muhammad
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2761.279 KB) | DOI: 10.18860/psi.v11i2.6388

Abstract

Salah satu anak yang mengalami kebutuhan khusus adalah anak tunagrahita. Tunagrahita adalah kelambatan perkembangan mental seorang anak. Anak lebih lambat mempelajari berbagai hal dari anak-anak normal sebayanya. Tunagrahita memerlukan bimbingan atau layanan secara khusus untuk dapat membantunya mempelajari segala sesuatu, baik dalam hal pendidikan maupun kegiatan hidup sehari-hari (daily activity). Matematika adalah ilmu yang bersifat abstrak dan anak tunagrahita sedang mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang bersifat abstrak. Oleh karena itu proses pembelajaran harus diberikan dalam bentuk kongkret, sehingga digunakan benda-benda yang bersifat nyata dan diimbangi dengan metode yang menyenangkan yaitu dengan metode bermain sambil belajar. Dengan bermain, anak tunagrahita sedang dapat belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan dengan senang hati tanpa ada beban. Subjek penelitian ini merupakan anak tunagrahita sedang dengan keluarganya yakni ayah, ibu dan kakak di Wonojati, Pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan dimana peneliti bekerjasama dengan keluarga anak tunagrahita sedang dalam pemberian perlakuan. Perlakuan dilakukan dengan 2 siklus dengan rincian: siklus I tentang mengenal angka dan siklus II penjumlahan. Hasil analisis menunjukan bahwa hasil belajar matematika anak tunagrahita sedang mengalami peningkatan dengan metode pembelajaran bermain sambil belajar. Subjek telah mengenal simbol angka 1-30 dan dapat menuliskan angka 1-22 tanpa melihat contoh serta dapat mengerjakan soal penjumlahan dengan total hasil maksimal 11 yakni angka 110 yang masing-masing ditambah (+) angka 1.
Selayang Pandang Harmonisasi Spiritual Sufi Dalam Psikologi Agama Saliyo, Saliyo
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3027.123 KB) | DOI: 10.18860/psi.v11i2.6383

Abstract

Agama berkaitan dengan perilaku manusia yang bersifat formal dilakukan secara bersama dan doktrin yang bersifat umum. Sisi lain spiritual berkaitan dengan perilaku yang unik, personal dan non formal. Terkadang sulit membedakan antara agama dan spiritual. Terkadang spiritual menjadi agama dalam agama. Bentuk spiritual dalam agama Islam adalah perilaku sufi. Sufi bagi penganutnya menjadi agama dalam agama. Sufi mengajarkan penganutnya untuk bisa bertemu dengan Tuhan. Itulah pesona yang selalu ditebarkan oleh orang-orang sufi. Diantara ajaran sufi yang dapat bertemu dengan Tuhan adalah ajaran sufi Jalaludin Rumi. Jalan cinta sufi Jalaludin Rumi, sufi tidak hanya melampaui dunia sekarang yang dialaminya. Cinta sufi menembus dunia masa depan yang hanya dijangkau melalui imajinasi sekarang. Menurut Rumi cinta tidak dapat diungkapkan lewat kata-kata saja. Cinta adalah pengalaman yang berada dalam seberang pemikiran. Cinta adalah pengalaman yang lebih nyata daripada dunia dan segala yang ada di dalamnya. llrnu psikologi menjelaskan bahwa cinta memiliki tiga komponen yaitu pengasuhan, kasih sayang, dan keakraban. Pengasuhan memiliki makna bimbingan dan tuntunan menuju jalan yang benar. Kasih sayang merupakan kebutuhan ingin bersama untuk mengadakan kontak fisik dan untuk memilikinya. Keakraban merupakan ikatan khusus saling pengertian tak terucapkan dari keduanya. Keakraban merupakan hal yang eksklusif yang melibatkan komunikasi yang hanya dimengerti oleh orang yang saling mencintai. Kesimpulannya agama sufi mengajarkan untuk cinta terhadap Tuhan. Seseorang yang mampu menembus derajat cinta terhadap Tuhan akan melahirkan kehidupan yang damai, tenang dengan penuh keharmonisan. Cinta melahirkan kebahagiaan, kebermaknaan dan kepuasan. Cinta melarang pertikaian, dan penistaan.
Pengaruh Self-Efficacy terhadap Resiliensi pada Anggota Resimen Mahasiswa Burhani, Muhammad Valixe; Yahya, Yahya
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3001.162 KB) | DOI: 10.18860/psi.v11i2.6389

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh self-efficacy terhadap resiliensi pada anggota Resimen Mahasiswa Mahasurya JawaTimur angkatan LXVII tahun 2014. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan skala CD-RISC untuk mengukur variabel resiliensi sedangkan variabel self-efficacy diukur dengan skala yang dibuat oleh peneliti berdasarkan kajian teori yang ada. Populasi dalam penelitian ini adalah Menwa aktif di lingkungan Resimen Mahasiswa Mahasurya Jawa timur tahun 2014 yaitu berjumlah 343 yang kemudian diambil sebagai sampel dengan menggunakan purposive sampling atau sampel bertujuan dengan mengambil 50 orang. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah bahwa ada pengaruh yang positif atau signiflkan maka (F hitung = 6,202 F tabel = 4,03) antara self-efficacy dengan resiliensi. Pengaruh self-efficacy terhadap resiliensi pada anggota Menwa sebesar 11,4% sedangkan sisanya 88,6% dipengaruhi oleh faktor lain.
Tantangan Kepemimpinan : Pengantar Menelusuri Konsep Kepemimpinan Indigeneous Nukman, Ilhamuddin
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2367.543 KB) | DOI: 10.18860/psi.v11i2.6384

Abstract

Setiap fase organisasi dan kepemimpinan akan menghadapi tantangan yang sesuai dengan keunikan konteks pada masa itu. Solusi yang ada tidak dapat digeneralisasikan untuk memahami tantangan dan kesulitan yang ada sehingga perlu pemikiran yang terus berkembang dan diperbaharui baik oleh para praktisi maupun akademisi. Permasalahan kepemimpinan organisasi tidak dapat dilepaskan dari iklim budaya, situasi sosial, dan kultur organisasi di mana organisasi tumbuh, berkembang dan besar. Karena itu solusinya pun tidak dapat dilepaskan dari seting sosial budaya yang lekat dengan kehidupan orang-orang yang berada dalam organisasi. Pada posisi inilah hadir nilai-nilai dasar kehidupan yang berasal dari kearifan lokal masuk ke dalam aktivitas organisasi, baik disadari atau tidak disadari. Tulisan ini hendak menjelaskan tantangan dan nilai-nilai kepemimpinan dalam seting lintas budaya, misalnya nilai kepemimpinan Ki Hajar Dewantara, sekaligus memahami batasan budaya dalam konsep kepemimpinan lintas budaya.

Page 1 of 1 | Total Record : 7