cover
Contact Name
Dr. Istiadah, MA
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
egalita@uin-malang.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
EGALITA
ISSN : 19073641     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
EGALITA merupakan Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender yang menyajikan sejumlah hasil penelitian, pemahaman dan perenungan mendalam tentang problematika gender, baik dalam bangunan intelektual maupun konstruksi sosial yang ada pada masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "EGALITA (Vol 1, No 2" : 10 Documents clear
TEORI PERAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN Purnomo, Agus
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.885 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1920

Abstract

Terdapat dua teori peran laki-laki dan perempuan yang berlawanan, yaitu teori nature dan teori nurture. Teori nature yang disokong oleh teori biologis dan teori fungsionalisme struktural ini, mengatakan bahwa perbedaan peran gender bersumber dari perbedaan biologis laki-laki dan perempuan. Sedangkan teori nurture, yang disokong oleh teori konflik dan teori feminisme, mengandaikan bahwa  perbedaan peran gender antara laki-laki dan perempuan bukan merupakan konsekuensi dari perbedaan biologis yang kodrati, namun lebih sebagai hasil konstruksi manusia, yang pembentukannya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio-kultural yang melingkupinya.Kata kunci: teori peran, nature, nurture.
KAJIAN GENDER DI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM MA, Mulyono,
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.608 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1921

Abstract

Peristiwa munculnya para kandidat kepemimpinan kaum perempuan dalam gelanggang politik dari tingkat pemilihan kepala desa, bupati/wali kota, gubernur bahkan pemilihan presiden, seperti munculnya Megawati Soekarnoputri dalam Pilpres 2004, Irene Saez sebagai gubernur tercantik di Margarita Venezuela (1998) maupun pemilihan kepala daerah di Propinsi Banten (2006) nampaknya akan semakin terus berkembang pada masa-masa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa masalah gender bukan hanya sekedar wacana, kajian atau penelitian bagi kalangan akademisi namun  sudah menjadi realitas kehidupan global. Sebagaimana kita ketahui bahwa Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dalam hal ini meliputi: UIN, IAIN, STAIN dan PTAIS adalah lembaga pendidikan tinggi Islam yang paling advance, karena berbagai kajian mengenai persoalan kehidupan dan perkembangan iptek dikaji secara lebih intensif dan serius di sini. Jika masalah gender adalah merupakan persoalan pembangunan, persoalan masyarakat, dan persoalan yang dipandang perlu oleh agama, maka sudah selayaknya PTAI juga menjadi lembaga pendidikan yang melaku¬kan kajian secara intensif mengenai gender.
PARADIGMA KONSELING BERPERSPEKTIF GENDER Zainal Abidin, S.Psi., M.Si., Yuliati Hotifah, S.Psi.
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.35 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1922

Abstract

This paper suggests that stereotype towards women is the basic root of gender inequality  problem. Consequently, women may face subordination, marginalization, discrimination, double burden and sexual violence.This gender bias problem also happens in Therapy practice where social cognition in conselling process constructs the psychological problem of women in sexism perception which puts women as the main cause of problem. Hence, the theraphy practice should apply gender conselling approach to help the clients to increase their gender awareness as well as their gender sensitivity. Broadening the discourse on gender role will increase therapists skill to overcome the obstacles for career development based on equal gender relation.
EKSPLOITASI WANITA DALAM PERSPEKTIF KAPITALIS M.Hum, Syamsudin,
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.005 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1923

Abstract

In globalization era with its free market, to run a business successfully is very hard. Life is very competitive. And a business man, as the owner of the capital, will do everything for the success of his business. Employing women in many sectors of businesses can be a fruitful way. In this case, women have been exploited fully to follow what the business man wants. But they, the women, can’t refuse it. Clearly, capitalism has created two classes in society: the capitalist group (capital owner) and the worker  group (non capital owner). basically exploitation of women in various of businesses is only one of the ways done by the capitalist to show individualism, to win competition, and to get as many benefits as possible in business.  Above all, exploiting women is just one of the ways taken by the capitalist to survive in this competitive-free market. And as far as the capitalist still hold the economic system of the world, women exploitation will never end.
BASELINE STUDY KESETARAAN GENDER DI UIN MALANG Mahpur, Mahpur
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.836 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1924

Abstract

Keberhasilan pembangunan dan keberhasilan dalam menjalani proses historis kehidupan dalam semua tingkatan akan sangat tergantung pada peran serta laki-laki dan perempuan secara bersamaan sebagai pelaku dan pemanfaatnya. Ketidakseimbangan serta peminggiran terhadap peran serta dari salah satu elemen tersebut bisa berakibat pada ketimpangan dan ketidakadilan. Oleh karena itu, semua program pemberdayaan harus memperhatikan dan diorientasikan pada pencapaian dan optimalisasi peran yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan sehingga mampu mendorong kearah perubahan sosial dalam pembangunan. Salah satu wacana yang menawarkan perpektif kesetaraan dan keadilan gender dalam proses percepatan pembangunan adalah wacana gender. Yaitu, suatu keadaan yang memberikan peluang kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai individu untuk berpartisipasi dalam seluruh aspek kehidupan serta menikmati hasil-hasil pembangunan.  Dengan perspektif kesetaraan gender, diharapkan semua sumber daya manusia baik laki-laki dan perempuan dapat berperan secara optimal dalam proses pembangunan. Untuk menuju cita-cita tersebut, maka dibutuhkan suatu komitmen bersama dari berbagai pihak di berbagai sektor disamping upaya-upaya lain yang bersifat kultural.
PEMBATASAN USIA MINIMAL PERKAWINAN: UPAYA MENINGKATKAN MARTABAT PEREMPUAN Sudirman, Sudirman
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.92 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1925

Abstract

This piece of writing describes the significance of age limitation for couples (brides and grooms) before marriage as stated in the Marital Laws (UU Perkawinan) No. 1, 1974. It is a matter of fact that, in our country, many couples get married in young ages before being matured, both physically and mentally. It does not only trigger several problems for them, such as women reproduction and economic dilemma but also  problems for the government dealing with population explosion. In addition, too early marriage may increase number of crimes and abortion. Thus, the limitation of age for couples is considered as important policy of the government to enhance social welfare, particularly in enpowering women within society.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN PERILAKU IBU DALAM MEMILIH PENOLONG PERSALINAN Firani, Novi Khila
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.869 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1926

Abstract

Angka kematian ibu di negara-negara sedang berkembang, khususnya Indonesia, masih sangat tinggi. Bahkan angka kematian ibu melahirkan di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kematian ibu melahirkan, antara lain faktor reproduksi, komplikasi obstetrik seperti perdarahan, infeksi, serta faktor pelayanan kesehatan yang kurang baik. Di Indonesia, tingginya kematian ibu melahirkan disebabkan masih tingginya kebiasaan para ibu melahirkan dengan bantuan dukun  bayi, terutama di pedesaan. Pada tahun 1998, di Jawa Timur jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga medis baru sebanyak 63,4%, sedangkan yang ditolong oleh dukun (tenaga non medis) sebesar 10,21%. Hal ini membuat penanganan berbagai masalah dalam proses kelahiran seringkali sudah terlambat, sehingga berakibat pada kematian ibu. Masalah mendasar di desa adalah kondisi pendidikan sebagian besar penduduknya yang masih relatif rendah sehingga status kesehatannya juga rendah. Hasil penelitian yang dilakukan di desa Curah Mojo kabupaten Mojokerto menunjukkan  adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan perilaku ibu dalam memilih penolong persalinan. Dari hasil survei didapatkan data bahwa sebagian besar ibu di desa tersebut, yakni 74,47% masih berpendidikan rendah, yakni hanya tamat sekolah dasar (SD), 14,89% berpendidikan SLTP, dan 10,64% berpendidikan SLTA. Sebagian besar wanita yang berpendidikan rendah tersebut, yakni 38,30% memilih dukun sebagai penolong persalinan, 31,91% yang memilih bidan dan hanya 4,26% yang memilih dokter untuk menolong persalinanny
FENOMENA GUGAT CERAI ALASAN IMPOTENSI (Studi di Pengadilan Agama Kota Malang) Shofiyuddin, Imam Nuril
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.302 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1927

Abstract

Kompleksitas fenomena yang terjadi di masyarakat sangatlah beragam, diantaranya adalah fenomena yang terjadi dalam kelompok terkecil dalam masyarakat ; keluarga. Dalam sebuah keluarga fenomena gugat cerai merupakan masalah yang sering dijumpai, yakni seorang istri yang mengajukan gugatan perceraian kepada Pengadilan Agama karena alasan impotensi. Impotensi diartikan ketidakberdayaan pria melakukan hubungan seks melalui alat kelaminnya. Masalah impotensi dalam beracara di Pengadilan Agama dapat dijadikan salah satu pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara perceraian, hal ini karena sudah sesuai dengan pasal 116 huruf (e) Kompilasi Hukum Islam (KHI).
PEREMPUAN DAN IPTEK Harini, Sri
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.184 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1928

Abstract

Peranan perempuan di negara kita sekarang ini telah berkembang dengan pesat di segala bidang, termasuk diantaranya dalam pengembangan sains dan teknologi. Hal ini tidak terlepas dari jasa Raden Ajeng Kartini yang telah memeperjuangkan kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Tetapi dilain pihak harus diakui pula bahwa pada kenyataannya masih ada kesenjangan yang cukup lebar antara kelompok perempuan yang berpendidikan tinggi dengan laki-laki mengenai cara pandang tentang peranan perempuan dalam pengembangan sains dan teknologi. Bahkan lebih ekstrem lagi mengapa perempuan selalu tertinggal prestasinya dalam bidang IPTEK dibandingkan dengan laki laki, meskipun ada beberapa prestasi perempuan dalam IPTEK yang tidak kalah dengan laki-laki.
PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA UIN MALANG TERHADAP PENGARUSUTAMAAN GENDER Mahpur, M.Si, M.
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.484 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1929

Abstract

This research is intended to describe the perception of UIN academics on gender mainstreaming issue and to map the argument on the need of gender mainstreaming implementation which includes gender strategy and gender practice at this academic institution. Using descriptive quantitative methode, the data gathered in the form of openmind-system questionnaires distributing to the Deans, vice deans, and head of several units.The result of research reveals that either men or women at UIN Malang tend to refuse the implementation of gender mainstreaming (men=44.67% and women=25.33%). Only 35% of total amount of respondent agree to implement gender mainstreming (men=15 dan women=20%). Meanwhile, the respons toward the implementation is that word "gender"in vision and mission of this institution is not necessary to be stated explicitely. The important point of the issue is the practice of gender quality should be proportional andprofesional. Then, this is a responsibility of centre of gender studies to socialize gender issues and gender equality if there is a need to evaluate gender equality-based policies.

Page 1 of 1 | Total Record : 10