cover
Contact Name
Alvyn C. Hendriks
Contact Email
ahendriks@unai.edu
Phone
+6281312468128
Journal Mail Official
jurnal.koinonia@unai.edu
Editorial Address
Jalan Kol. Masturi No 288, Parongpong 40559 Kab. Bandung Barat
Location
Kab. bandung barat,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Koinonia : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia
ISSN : 20860935     EISSN : 23385960     DOI : prefix 10.35974/koinonia
Jurnal Koinonia is the research journal prepared for those who want to broaden their knowledge in the area of Biblical and Theological studies. In line with this intent, Koinonia welcomes articles coming both from national and international writers. Below is the scope of this journal: Systematic and Historical Theology, Applied Theology (Missiology, Ministry, Leadership and Management), Biblical Studies: Old Testament, New Testament, Pastoral Counseling and Christian Education.
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 2 (2020): Juli - Desember" : 3 Documents clear
Foot Washing: Its Rationale and Necessity Jemmy C. Najoan
Jurnal Koinonia Vol 12 No 2 (2020): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.414 KB) | DOI: 10.35974/koinonia.v12i2.2554

Abstract

Basuh kaki adalah satu peristiwa yang dilakukan oleh Yesus sebelum Dia meninggalkan dunia ini. Para sarjana Alkitab telah banyak mendiskusikan topik ini. Diskusi para sarjana Alkitab lebih berfokus pada arti dari tindakan Yesus ini dan juga pada pilihan apakah upacara ini perlu dipraktekkan oleh gereja saat ini atau tidak. Penulisan ini bertujuan untuk melihat dari segi alasan disengaja (intention) dari Yesus untuk melakukan basuh kaki dan bagaimana hal itu terlihat dalam catatan empat Injil dan juga melihat signifikansi dari perintah dan juga upacara itu sendiri. Penulisan ini menganalisa perbandingan catatan dari Gospels tentang paskah terakhir, analisa narasi dari Yohanes 17, dan analisa grammar dan syntax yang disertai dengan analisa kata-kata penting dalam teks yang dipelajari. Dengan membandingkan catatan empat Injil maka di dapati bahwa dimulaikan dari perintah Yesus sampai pada ketidakhadirannya seorang tuan rumah dan seorang hamba menunjukkan bahwa Yesus sengaja untuk melakukan tindakan cuci kaki di peristiwa Paskah terakhir dengan murid-murid-Nya. Penggunaan term-term keilahian dari Yesus dalam percakapan dengan murid-murid-Nya menunjukkan bahwa upacara ini dimaksudkan untuk diikuti oleh semua orang percaya. Selanjutnya, analisa kata τίθημι dalam konteks penggunaannya di buku Yohanes menunjukkan bahwa proses menanggalkan jubah dari Yesus ketika Dia melaksanakan pencucian kaki melambangkan peristiwa salib dimana Yesus menyerahkan nyawanya untuk banyak orang.
Interpretasi Teologis: Injil Akan Diberitakan di Seluruh Dunia Sesudah Itu Barulah Tiba Kesudahan Dalam Matius 24:14 di Masa Pandemik Covid-19 Stimson B. Hutagalung
Jurnal Koinonia Vol 12 No 2 (2020): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.39 KB) | DOI: 10.35974/koinonia.v12i2.2558

Abstract

This article provides a brief but comprehensive overview of the understanding of God's people about the phrase “And this gospel of the kingdom shall be preached in all the world for a witness unto all nations; and then shall the end come” during theCovid 19 pandemic where the use of technology became a necessity. The research methodology used is a qualitative analysis method through a theoretical perspective, using narrative interpretation through bible, official documents, spiritual books, andtheological journals. The results of the analysis were first, in the midst of the ongoing Covid 19 pandemic, the use of technology via the internet network with its various applications accelerates and facilitates the spread of the gospel throughout the world. Second, the method used for evangelism is to use applications such as Zoom, Google Meet, Zoho Meeting, Cisco WebEx, Join Me, Google Hangouts Meet and other applications. By using these various applications, everyone, wherever they are, even in remote villages where the internet network is available, they could attend Bible study classes and listen to sermons from various pastors from any country, thereby arousing their interest in deepening their knowledge of Jesus.
Kekudusan Dalam Pemahaman Ellen G. White Milton T. Pardosi
Jurnal Koinonia Vol 12 No 2 (2020): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.366 KB) | DOI: 10.35974/koinonia.v12i2.2560

Abstract

Allah itu kudus itu sebabnya manusia harus kudus di hadapan Allah. Kekudusan dalam hidup manusia merupakan kehendak Allah. Ada beberapa pandangan tentang kekudusan itu sendiri, Ada yang berpikir kekudusan itu adalah proses sesaat, atauproses seumur hidup bahkan sebuah keadaan yang tidak akan pernah berubah meskipun manusia itu berbuat dosa dan tidak bertobat. Itu sebabnya penelitian ini menjelaskan tentang konsep Alkitab dan konsep Ellen G. White tentang kekudusan.Peneliti mendapati tidak ada pertentangan antara konsep Alkitab dengan Elen G. White tentang kekudusan. Keduanya sepakat bahwa kekudusan itu adalah sebuah proses seumur hidup. Itu adalah pekerjaan Allah dalam diri manusia bukan usahamanusia dalam menuruti hukum. Kekudusan itu terjadi dalam diri manusia oleh pekerjaan Firman-Nya dan Roh Kudus. Manusia yang menjalani pengudusan akan menyangkal dirinya menyerahkan anggota tubuhnya kepada Kristus danmenghasilkan buah roh. Kehidupan para tokoh-tokoh iman dalam Alkitab seperti Daniel, Ayub, Musa dan lain sebagainya menjadi manusia yang menjalani pengudusan dalam hidupnya. Karunia kelemahlembutan adalah buah yang palingberharga dari pengudusan. Sementara penyangkalan diri, pengorbanan diri, kebajikan, kebaikan, kasih, kesabaran, ketabahan, dan kepercayaan Kristen adalah buah harian yang dihasilkan dari hubungan yang benar dengan Tuhan. Pengudusanyang benar berarti kasih yang sempurna, penurutan yang sempurna, kesesuaian yang sempurna kepada kehendak Allah. Manusia dikuduskan kepada Allah melalui penurutan kepada kebenaran.

Page 1 of 1 | Total Record : 3