cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Gamatika
ISSN : 20876262     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika" : 20 Documents clear
PENERAPAN METODE REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI DI KELAS VII E SMP IPIEMS SURABAYA Ningsih, Puji Rahayu
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.428 KB)

Abstract

Abstrak Masalah utama yang sering dihadapi pada pelajaran matematika adalah rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa. Diasumsikan yang menjadi penyebab dari permasalahan tersebut yaitu pendekatan pembelajaran yang dipakai selama ini masih menggunakan pendekatan tradisional yang menekankan pada latihan mengerjakan soal serta menggunakan rumus. Untuk mengatasi permasalah tersebut pada penelitian ini peneliti menerapkan salah satu metode yaitu Realistic mathematics Education (RME) pada materi pokok perbandingan senilai dan berbalik nilai. RME merupakan sebuah metode yang berangkat dari ide tentang pembelajaran dan pengajaran yang dapat memberi gambaran dengan contoh dari ilustrasi dasarnya yang didasarkan dari 5 hubungan dasar pembelajaran dan pengajaran meliputi 1) Pembelajaran matematika adalah sebuah aktivitas kontruktif, 2) Pembelajaran dari sebuah konsep atau keahlian yang penyelesaiannya membutuhkan waktu yang lebih lama dan melalui beberapa level yang berbeda dari abstraksi, 3) Pembelajaran matematika siswa dan proses mengukur pemahaman melalui refleksi pemikiran mereka sendiri, 4) Pembelajaran tidak hanya berlangsung terisolasi tetapi lebih pada konsep sosial, dan 5) Pemahaman matematika adalah tersruktur dan saling berhubungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan "One Shot Case Study Design". Adapun perangkat pembelajaran meliputi Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan Lembar kerja siswa (LKS). Berdasarkan hasil dan analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa 96 % siswa mampu menyelesaikan soal pada LKS dengan baik dan benar, dengan menggunakan cara mereka sendiri, Siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal pada LKS dan proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Kata Kunci: Penerapan, Realistic mathematics Education Abstract The main problem is often encountered in mathematics is low ability students' understanding of concepts. Assumed that the cause of these problems is the approach used for this study are still using the traditional approach that emphasizes on working on the exercises and using formulas. To overcome these problems in this study, researchers applied a method that is Realistic Mathematics Education (RME) in the subject matter and turned comparative worth of value. RME is a method that departs from the idea of
PETA KONSEP (MIND MAPPING) DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR Yuniati, Suci
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.658 KB)

Abstract

Abstract Tulisan ini merupakan hasil dari kajian teori mengenai penggunaan peta konsep dalam pembelajaran struktur aljabar. Penggunaan peta konsep merupakan salah satu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa seluas-luasnya untuk mengembangkan diri. Peran guru/dosen sebagai pemberi ilmu, berubah menjadi fasilitator yang mengfasilitasi mahasiswa untuk belajar dan membangun pengetahuannya sendiri. Mahasiswa sendirilah yang harus membentuk pengetahuan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya bukan sekedar memperoleh dengan jalan menghafal. Selain itu, peta konsep merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh guru/dosen untuk membimbing mahasiswa menyusun konsep-konsep yang telah dipelajari agar terlihat keterkaitannya satu sama lainnya. Ada beberapa langkah yang harus diikuti dalam menyusun peta konsep pada mata kuliah struktur aljabar yaitu: 1) mengambil salah satu materi-materi yang ada dalam mata kuliah struktur aljabar yaitu materi grup, 2) menentukan konsep-konsep yang relevan pada materi grup yaitu struktur aljabar, himpunan, grupoid, semigrup, monoid, grupdan grup abelian, 3) mengurutkan konsep-konsep dari yang paling inklusif ke yang paling tidak inklusif yaitu urutan konsepnya himpunan-Struktur aljabar-Grupoid-Semigrup-Monoid-Grup-Grup Abelian, 4) menyusun konsep-konsep yang didapat di atas kertas, mulai dengan konsep yang paling inklusif di puncak ke konsep yang paling tidak inklusif. dan 5) menghubungkan konsep-konsep di atas dengan kata-kata penghubung. Kata Kunci: pembelajaran, peta konsep, struktur aljabar Abstract This paper is the result of a theoretical study on the use of concept maps in learning algebra structure. Using concept maps is one of the learning strategies that provide opportunities for students as far as possible to develop themselves. The role of teachers/lecturers as the giver of knowledge, the role of facilitator is facilitating students to learn and construct their own knowledge. Students must establish knowledge based on prior knowledge, not just from memorization. In addition, the concept map is one of the strategies that can be used by teacher / lecturers to guide the students to formulate the concepts they have learned by considering relations to each other. There are several steps that must be followed in preparing a concept map on the algebra structure,they are: 1) take one of the materials in the algebra structure materiasl group, 2) define the concepts that are relevant to the materials of the structure algebra group: set, group, semi group, monoid, group and group abelian, 3) sort the concepts from the most inclusive to the least inclusive concept that sequence-structure set-semi group- Groupoid-Monoid-Group-Grup Abelian, 4) develop concepts obtained on paper, starting with the most inclusive concepts at the top to least inclusive concepts, and 5) connect the concepts above with connecting words. Keywords: learning, concept maps, and algebraic structures
ENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED -, Suhandri
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.834 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem dalam proses pembelajaran. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 18 Pekanbaru. Penelitian ini berupaya memperbaiki pola pembelajaran yang biasa (konvensional) dengan menerapkan pendekatan open-ended problem melalui aktivitas pemecahan masalah, Suatu penelitian eksperimen dilakukan untuk melihat peningkatan pembelajaran matematika dengan pendekatan open-ended terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran bidang segi empat setelah mereka diberikan perlakuan pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem. Kata kunci: Open-ended problem, Berpikir kreatif Abstract Research is intended improvement of creative thinking mathematical students learning through by approach open-ended a problem in the learning process. A subject of study was all smpn 18 pekanbaru. This research trying to improve masses of the usual ( conventional ) by applying approach open-ended problems through activity problem-solving, a research experiments conducted to see an increase of learning mathematics by approach open-ended against the capacity to think critical mathematical students. The result showed increase creative thinking students on learning fields quadrangle after they given treatment of learning by approach open-ended a problem. Key words : Open-ended problem, Creative Thinking
PROFIL KREATIVITAS SISWA SMP DALAM PENGAJUAN SOAL MATEMATIKA DITINJAU DARI TINGKAT IQ Rahmawatin, Ana
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.504 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kreativitas siswa SMP dalam pengajuan soal matematika ditinjau dari tingkat IQ, sehingga penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kreativitas dalam penelitian ini mengacu pada tiga kriteria kreativitas, yaitu: kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yang diambil dari siswa kelas IX SMP Negeri 1 Prambon. Satu subjek dengan IQ Superior, satu subjek dengan IQ di atas rata-rata, dan satu subjek dengan IQ rata-rata. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tugas pengajuan soal (TPS) dan wawancara berdasarkan hasil jawaban tertulis subjek. Untuk menguji kredibilitas data, peneliti melakukan triangulasi waktu; yaitu peneliti memberikan tes dan wawancara yang ekuivalen dengan soal sebelumnya di waktu yang berbeda. Kemudian data yang valid dianaliis untuk memperoleh kesimpulan yang berupa profil kreativitas siswa SMP dalam pengajuan soal matematika ditinjau dari tingkat IQ. Berdasarkan hasil penelitian siswa dengan IQ superior (SIQS) fasih, fleksibel dan baru dalam pengajuan soal. Siswa dengan IQ di atas rata-rata (SIQD) fasih, fleksibel dan baru dalam pengajuan soal. Sedangkan siswa dengan IQ rata-rata (SIQR) fasih dalam pengajuan soal. Kata Kunci: Kreativitas, Pengajuan Soal Matematika dan IQ. Abstarct This research aims to describe a profile of junior high school student
APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA ASKES DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HAULUSSY AMBON Lesnussa, Yopi Andry; Tutupary, Filiany S.
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.298 KB)

Abstract

Abstrak Salah satu bentuk pelayanan dalam masyarakat adalah pelayanan kesehatan. Contoh pelayanan kesehatan dalam masyarakat adalah pelayanan rawat jalan pada rumah sakit khusus untuk pasien peserta Askes. Permasalahan antrian yang terjadi pada pelayanan pasien rawat jalan dapat dimodelkan dengan menggunakan Petri Net. Petri Net akan memodelkan antrian dalam sistem pelayanan ke dalam bentuk diskrit. Dalam tulisan ini akan dibuat model Petri Net dari antrian dalam sistem pelayanan pasien rawat jalan RSUD Dr. Haulussy Ambon untuk mendapatkan matriks representasinya. Kata Kunci : Petri Net, Antrian, Matriks Representasi Abstract One form of service in society is health care. Example health services in society is service outpatient the hospital specifically to by participants askes. Problems a queue happened to service an outpatient can modeled by using petri dish the net. Petri dish net will model a queue in service system into the form of discrete. In his will be built model petri dish net of a queue in service system an outpatient rsud dr. Haulussy ambon to get matrix representasinya. Key words : Petri Net, Queue, Matrix Representation
PROFIL BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH NILAI DAN VEKTOR EIGEN DITINJAU DARI PEMETAAN KEMAMPUAN ALJABAR Rahmatin, Dian Novita
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.679 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah ditinjau dari tingkat kemampuan aljabar. Karena itu penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berpikir kritis pada penelitian ini mengacu pada berpikir kritis dengan kriteria FRISCO. Pada penelitian ini diambil 3 subjek penelitian, yaitu satu subjek pada kemampuan aljabar tinggi rendah, dan sedang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes dan wawancara. Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: T mengetahui fokus, alasan, situasi dan kejelasan dalam tiap-tiap tahap pemecahan masalah. Ia juga menjelaskan inferensinya pada setiap tahap pemecahan masalah Polya, kecuali pada tahap melaksanakan rencana. T tidak memeriksa kembali pemikirannya hanya pada tahap memahami masalah saja. S, pada langkah pemecahan masalah ia tidak melaksanaan langkah terakhir yaitu memeriksa kembali, sehingga prifil berpikir kritisnya pada langkah ini tidak dapat dideskripsikan. Sementara untuk tiga tahap pemecahan masalah sebelumnya, S mengetahui fokus, alasan, inferensi, dan kejelasannya. Namun ia tidak dapat menjelaskan situasi pada saat ia melaksanakan rencana. R mengetahui focus, alasan dan memeriksa kembali pada setiap langkah pemecahan masalah Polya. Namun inferensi hanya mampu ia jelaskan pada tahap melaksanakan rencana dan memeriksa kembali, kejelasan hanya diberikan pada saat membuat rencana dan memeriksa kembali. Sementara situasi dijelaskan pada setiap langkah pemecahan masalah, kecuali pada langkahmelaksanakan rencana. Kata kunci : Berpikir Kritis, Pemecahan Masalah dan Kemampuan Aljabar. Abstract The purpose of this study is to describe critical thinking profile of students in the problem solving in terms of ability algebraic. Therefore, this study included a descriptive study with a qualitative approachment. Critical thinking in this study refers to the critical thinking FRISCO criteria. In this study, 3 subjects taken, ie one subject to the ability of high-algebra, low, and medium. Data was collected by way of tests and interviews. In general, the results obtained from this study are: T know the focus, reason, and clarity of the situation in each stage of problem solving. It also describes the inference at each stage of Polya problem solving, but at this stage of implementing the plan. T did not check back on stage thinking only understand the problem alone. S, the troubleshooting steps he was not carrying out the last step is to re-examine, so prifil critical thinking on this step can not be described. As for the previous three stages of problem solving, S knows the focus, reason, inference, and clarity. But he could not explain the situation when he was carrying out the plan. R determine focus, reason and check back at every step Polya problem solving. But the inference is only able to explain the stages of carrying out his plans and check again, clarity is given only at the time of making a plan and check back. While the situation described in each problem-solving step, except on langkahmelaksanakan plan. Key Word : Critical Thinking, Solving, IQ Problem
PROFIL KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA DALAM MEMAHAMI GAMBAR BANGUN RUANG YANG TERSUSUN DARI BEBERAPA BANGUN KUBUS Fathoni, Luqman
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.234 KB)

Abstract

Abstrak Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang secara tepat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kecerdasan visual-spasial dalam mendeskripsikan gambar bangun ruang yang tersusun dari beberapa bangun kubus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 3 Sidoarjo. Berdasarkan analisis data, penelitian ini memberikan kesimpulan: profil kecerdasan visual-spasial siswa (1) berdasarkan arah pandang, subjek cenderung menjawab salah ketika melihat gambar dari atas, (2) berdasarkan arah pandang dan tingkat IQ, subjek superior dan high average cenderung menjawab benar ketika melihat gambar dari ketiga arah (depan, kanan, dan atas); sedangkan subjek average cenderung menjawab salah ketika melihat gambar dari arah atas, (3) berdasarkan arah pandang dan pewarnaan adalah: pada soal 3 warna, subjek cenderung menjawab salah ketika melihat gambar dari arah depan dan atas; pada soal 2 warna, 1 warna, dan tanpa warna subjek cenderung menjawab salah ketika melihat gambar dari atas, (4) berdasarkan arah pandang, tingkat IQ, dan pewarnaan adalah: subjek superior pada 4 macam soal yang berbeda warna, subjek cenderung menjawab benar ketika melihat gambar dari ketiga arah; subjek high average pada 4 macam soal yang berbeda warna cenderung menjawab benar ketika melihat gambar dari ketiga arah; sedangkan subjek average pada 4 macam soal yang berbeda warna, subjek cenderung menjawab salah ketika melihat gambar dari atas. Kata kunci: kecerdasan visual-spasial, superior, high average, dan average Abstract The visual-spatial intelligence is the ability to capture the space world precisely. The goals of this research are to know the visual-spatial intelligence profile in describing the space model drawing that composed of several cubes models. The subject of this research are the student of class X SMAN 3 Sidoarjo. Based on the data analysis, this research gives a conclusion: the student visual-spatial intelligence profile (1) based on the view direction, the subjects tend to answer one falsely if they see the drawing from above, (2) based on the view direction and IQ levels, superior and high average subjects tend to answer correctly, when they see the drawing from the three directions (front, right, and above); while the average subjects tend to answer falsely when they see the drawing from above; (3) based on the view direction and colouring is: in the 3 colours items, the subjects tend to answer falsely when they see the drawing from in front and above; in the 2 colours, 1 colour and no colour items, the subjects tend to answer falsely when they see the drawing from above, (4) based on the view direction, IQ levels, and colouring are: the superior subjects in 4 kind of different colour items tend to answer correctly when they see the drawing from the three directions; the high average subjects in 4 kind of different colour items tend to answer correctly when they see the drawing from the three directions; while the average subjects in 4 kind of different colour items tend to answer falsely when they see the drawing from above. Keywords : The visual-spatial intelligence, superior, high average, and average
PENGEMBANGAN SOFT SKILL DAN HARD SKILL DALAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN MERANCANG PROSPEK USAHA (Studi Kasus Alumni Tahun 2011 SMK Telkom Darul Ulum Jombang) -, Sumargono
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.404 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh pengembangan soft skill dan hard skill dalam pembelajaran kewirausahaan terhadap kemampuan merancang prospek usaha. Metode yang digunakan meneliti adalah analisis regresi berganda, untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh antara dua variabel atau lebih dan seberapa besar pengaruhnya. Peneliti menetapkan variabel bebas soft skill (X1) dan hard skill (X2), serta variabel terikat kemampuan merancang prospek usaha (Y). Pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket), data yang terkumpul dianalisis dengan regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel terikat (Y). Dari populasi 295 orang, telah ditetapkan sampel sebanyak 100 orang alumni tahun 2011 SMK Telkom Darul Ulum Jombang. Hasil penelitian didapat F hitung (7.486) > F tabel (1.39) dengan taraf segnifikansi 5%, yang berarti ada pengaruh positif antara pengembangan soft skill dan hard skill dalam pembelajaran kewirausahaan terhadap kemampuan merancang prospek usaha. Berdasarkan hasil uji t terbukti bahwa variabel (X2) hard skill memiliki pengaruh dominan terhadap variabel (Y) kemampuan merancang prospek usaha, dengan kontribusi sebesar 0,266 atau 26.6 %. Sedangkan variabel (X1) soft skill memiliki pengaruh terhadap variabel (Y) kemampuan merancang prospek usaha sebesar 0,192 dengan kontribusi 19,2 % Kata kunci : Soft Skill, Hard Skill, Merancang Prospek Usaha Abstract This study aims to determine the magnitude of the effect the development of soft skills and hard skills in teaching entrepreneurship to the ability to design a business prospect. Examine the method used is multiple regression analysis, to determine the presence or absence of influence between two or more variables and how much influence. Researcher
MODEL PEMBELAJARAN PAKAR YANG MENGEMBANGKAN KARAKTER BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH -, Buhaerah
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.803 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (developmental research) yang mengacu pada modifikasi model pengembangan pendidikan dari Plomp (1997) dengan 4 fase pengembangan, yaitu Fase-1 (Investigasi Awal), Fase-2 (Perancangan), Fase-3 (Realisasi), dan Fase-4 (Pengujian, Evaluasi, dan Revisi). Pada Fase I dikaji tentang model-model pembelajaran, teori-teori pendukung model yang dikembangkan, materi, siswa, dan lingkungan belajar. Pada Fase-2 dirancang model pembelajaran PAKAR dengan 5 komponen (sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dan dampak instuksional dan dampak pengiring). Pada fase ini juga dirancang instrumen dan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran PAKAR. Pada Fase-3 direalisasikan model pembelajaran PAKAR beserta instrumen-instrumen dan perangkat-perangkat yang telah dirancang. Pada Fase-4 dilakukan kegiatan-kegiatan (1) uji kevalidan instrumen, model pembelajaran PAKAR, dan perangkat-perangkatnya, kemudian direvisi lalu divalidasi kembali, dst. sampai dipenuhi kriteria kevalidan, (2) uji kepraktisan dan keefektifan model pembelajaran PAKAR beserta perangkat-perangkatnya. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) hasil uji kevalidan dari para validator menunjukkan bahwa model pembelajaran PAKAR beserta instrumen-instrmen dan perangkat-perangkatnya memenuhi sifat valid, (2) hasil penilaian dari para validator menunjukkan bahwa, model pembelajaran PAKAR dinyatakan layak untuk diterapkan di kelas, dan (3) dari kegiatan uji coba I, II, dan III diperoleh hasil 4 kriteria kefektifan terpenuhi, yaitu ketuntasan klasikal, kemampuan guru mengelola pembelajaran terpenuhi, respon siswa positif serta aktivitas siswa dalam sesuai dengan yang diharapkan di model. Kata kunci
PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROBABILISTIK BASIS RADIAL DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SENSITIVITAS -, Hasanuddin
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.291 KB)

Abstract

Abstrak Makalah ini menyajikan algoritma pembelajaran bagi Radial Basis Probabilistic Neural Network berdasarkan keturunan gradien fungsi kesalahan. RBPNN terintegrasi dari jaringan saraf radial fungsi dasar (RBFNN) dan jaringan syaraf probabilistik (PNN). Langkah Kepekaan terhadap masukan atas dataset pelatihan berdasarkan turunan parsial dari model RBPNN dan aturan untuk memilih fitur berlebihan juga hadir. Analisis sensitivitas metode yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas jaringan saraf. Akhirnya, untuk mengevaluasi kinerja, pendekatan yang diusulkan kami menunjukkan melalui memberikan dua contoh kehidupan nyata kumpulan data. Kata Kunci: RBPNN, keturunan gradien, analisis sensitivitas, seleksi fitur, klasifikasi. Abstract This paper presents a learning algorithm for Radial Basis Probabilistic Neural Network based on gradient descent of error functions. RBPNN integrates of radial basis function neural networks (RBFNN) and probabilistic neural networks (PNN). Sensitivity measures to input over training dataset based on partial derivative of the RBPNN model and rule for selecting redundant feature is also present. Sensitivity analysis of that method can improved efficiency and effectiveness of the neural networks. Finally, to evaluate the performance, our proposed approaches are demonstrated trough giving two examples of real life data set. Keyword: RBPNN, gradient descent, sensitivity analysis, feature selection, classification.

Page 1 of 2 | Total Record : 20