Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP -, Buhaerah
Gamatika Vol 2, No 1: Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam pembelajaran konvensional matematika, umumnya peserta didik tidak diberi kesempatan yang cukup untuk mengembangkan kemampuan penalaran mereka, karena guru lebih berkonsentrasi pada kegiatan matematika yang algoritmik dan mekanik sementara kemampuan dalam memecahkan masalah secara kritis dan kreatif dan berkomunikasi adalah penting bagi peserta didik untuk mengetahui di awal seperti era informasi global sebagai yang saat ini terjadi. Pembelajaran berbasis masalah (PBL) dilakukan dalam penelitian di artikel ini, yaitu tentang salah satu pendekatan untuk memfasilitasi pembelajaran matematika peserta didik dalam belajar melalui kegiatan pemecahan masalah. Subyek penelitian adalah empat puluh enam siswa kelas 2B di SMP Negeri 2 Parepare sebuah sekolah tinggi negeri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang mempertanyakan kemampuan penalaran dari lembar observasi buku harian siswa / jurnal dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan penalaran siswa. Sebagai tambahan, tanggapan siswa untuk PBL pada umumnya cukup positif. Kata Kunci : Pembelajaran berbasis masalah, Penalaran matematika Abstract In conventional teaching of mathematics, most students are not given enough opportunities to develop their reasoning ability, because teachers more  concentrate on the algorithmic  mathematical activities  and mechanical while ability to solve problems critically and creatively and to communicate is important for students to know at the outset such as the era of global information that is currently happening. Problem-based learning (or PBL for abbreviations) conducted the research in this article, which is about one approach to facilitate the learning of students in learning mathematics through problem-solving activities. Subjects  this research were forty-six students of class 2B in SMP Negeri 2 Parepare a state high school. The instrument used in this study is a test that questioned the reasoning abilities of observation sheet student diaries / journals and interviews. The results of research show  that the applied learning model is effective in improving student’s  reasoning abilities. In addition, the response of students to PBL are generally quite positive. Keywords: problem-based learning, mathematical reasoning
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS IX SMP -, Buhaerah
Gamatika Vol 1, No 1: Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Produk yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berdasarkan masalah yang memenuhi kriteria sahih, praktis, dan efektif. Produk tersebut terdiri dari lima komponen, yaitu: rencana pelaksanaan pembelajaran, buku siswa, lembar kerja siswa, buku petunjuk guru dan tes hasil belajar. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kesahihan perangkat, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran, angket respon siswa, lembar pengamatan keterlaksanaan perangkat dan instrumen tes hasil belajar. Proses pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model four-D yang meliputi 4 tahap, yaitu: (1) tahap pendefenisian, (2) tahap perancangan, (3) tahap pengembangan, (4) tahap penyebaran. Pada penelitian ini uji coba dilakukan sebanyak satu kali. Uji coba dilakukan pada kelas IX4 SMPN 3 Parepare. Hasil yang diperoleh pada uji coba tersebut, yaitu: (1) perangkat pembelajaran berdasarkan masalah sudah praktis, tetapi masih terdapat saran pengamat yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepraktisan perangkat pembelajaran tersebut, (2) perangkat pembelajaran berdasarkan masalah sudah efektif karena telah memenuhi 3 dari 4 indikator keefektifan, yaitu: ketuntasan klasikal hasil belajar telah tercapai, kemampuan guru mengelola pembelajaran berada pada kategori tinggi dan respon siswa berada pada kategori positif. Dengan mengikuti tahap pengembangan tersebut, diperoleh perangkat pembelajaran berdasarkan masalah yang memenuhi kriteria sahih, praktis, efektif. Kata Kunci: Perangkat pembelajaran berdasarkan masalahan yang memenuhi kriteria sahih, praktis dan efektif.   Abstract This research is developmental research. Desired product of this research is problem based learning tools that meet the criteria of valid, practical, and effective. The product consists of five components: learning implementation plan, the student books, student worksheet, teacher guide and achievement test. The instruments used in this research is the validity of the sheet, student activity sheets observation, observation sheet teacher´s ability to manage learning, students questionnaire responses, observations sheets materializing devices and instruments achievement test. The process of developing learning tools using four-D models that include 4 stages, namely: (1) phase defining, (2) the design phase, (3) the development stage, (4) phase of deployment. In research trials conducted once. Tests performed on class IX4 SMPN 3 Parepare. The results obtained in these trials, namely: (1) problem-based learning tools are practical, but there are suggestions that need to be observers to enhance the practicality of learning devices, (2) problem-based learning tools have been effective because it has met 3 of 4 effectiveness indicators, namely: classical completeness learning outcomes have been achieved, the ability to manage learning teacher at the high category and the students´ responses are positive in the category. By following the development phase, obtained by the problem-based learning that meets the criteria of valid, practical, effective. Keywords: problem based learning tools that meet  the criteria of valid, practical and effective
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS (SUATU PERSEPSI GURU) -, Buhaerah
Gamatika Vol 2, No 2: Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan model dan perangkat pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP dan SMA. Penelitian ini dimaksudkan untuk (1) mendeskripsikan model/strategi pembelajaran yang dominan digunakan guru dalam proses pembelajaran; (2)  mendeskripsikan persepsi guru tentang  model/strategi pembelajaran yang berkontribusi secara signifikan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa; dan (3) mendekripsikan kualifikasi keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini melibatkan 36 orang guru yang tersebar pada 13 SMPN dan 5 SMAN di Kota Parepare. Data tentang model/strategi pembelajaran yang dominan digunakan guru, dan data tentang model/strategi pembelajaran yang dipandang berkontribusi secara signifikan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa dikumpulkan melalui angket. Sedangkan data tentang kualifikasi keterampilan berpikir kritis siswa dikumpulkan melalui tes keterampilan berpikir kritis, dan datanya diolah secara deskriptif.  Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran yang paling dominan digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah model ekspositori; (2) menurut persepsi guru, model-model pembelajaran yang dipandang akan memberi kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis adalah pembelajaran kontekstual, model pembelajaran berbasis masalah, model problem solving, model sains-teknologi-masyarakat, model siklus belajar, dan model pembelajaran berbasis penilaian portofolio; dan (3) keterampilan berpikir kritis awal siswa SMP kelas IX dan siswa SMA kelas X masih berkategori rendah. Kata kunci : model/strategi pembelajaran, keterampilan berpikir kritis Abstract This study is part of research development model and learning to improve critical thinking skills of students of JUNIOR HIGH and high school. This research is intended to (1) describe the models/strategies of learning the dominant use of teachers in the learning process; (2) describe the perceptions of teachers about the model/learning strategies that contribute significantly in developing students ´ critical thinking skills; and (3) mendekripsikan critical thinking skills qualification students. In this study included 36 teachers spread on 13 and 5 SMP SMAN in Pare-Pare. Data about the model/learning strategies of the dominant use of teachers, and data about the model/learning strategies which are seen to contribute significantly in developing critical thinking skills students collected through angket. Whereas data about students ´ critical thinking skills qualifications are collected through critical thinking skills test, and the data processed are descriptive. Data analysis shows that (1) most dominant models of learning used in teacher learning process is expository model; (2) according to the perceptions of teachers, learning models that are seen will give a significant contribution in developing critical thinking skills is contextual learning, problem-based learning model, problem solving, model model of science-technology-society, learning cycle model, and portfolio assessment-based learning model and (3) critical thinking skills as early as JUNIOR HIGH SCHOOL students and high school students of class IX class X are still categorized low. Keywords: models/strategies of learning, critical thinking skills  
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP -, Buhaerah
Gamatika Vol 2, No 1 (2011): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam pembelajaran konvensional matematika, umumnya peserta didik tidak diberi kesempatan yang cukup untuk mengembangkan kemampuan penalaran mereka, karena guru lebih berkonsentrasi pada kegiatan matematika yang algoritmik dan mekanik sementara kemampuan dalam memecahkan masalah secara kritis dan kreatif dan berkomunikasi adalah penting bagi peserta didik untuk mengetahui di awal seperti era informasi global sebagai yang saat ini terjadi. Pembelajaran berbasis masalah (PBL) dilakukan dalam penelitian di artikel ini, yaitu tentang salah satu pendekatan untuk memfasilitasi pembelajaran matematika peserta didik dalam belajar melalui kegiatan pemecahan masalah. Subyek penelitian adalah empat puluh enam siswa kelas 2B di SMP Negeri 2 Parepare sebuah sekolah tinggi negeri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang mempertanyakan kemampuan penalaran dari lembar observasi buku harian siswa / jurnal dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan penalaran siswa. Sebagai tambahan, tanggapan siswa untuk PBL pada umumnya cukup positif. Kata Kunci : Pembelajaran berbasis masalah, Penalaran matematika Abstract In conventional teaching of mathematics, most students are not given enough opportunities to develop their reasoning ability, because teachers more  concentrate on the algorithmic  mathematical activities  and mechanical while ability to solve problems critically and creatively and to communicate is important for students to know at the outset such as the era of global information that is currently happening. Problem-based learning (or PBL for abbreviations) conducted the research in this article, which is about one approach to facilitate the learning of students in learning mathematics through problem-solving activities. Subjects  this research were forty-six students of class 2B in SMP Negeri 2 Parepare a state high school. The instrument used in this study is a test that questioned the reasoning abilities of observation sheet student diaries / journals and interviews. The results of research show  that the applied learning model is effective in improving student’s  reasoning abilities. In addition, the response of students to PBL are generally quite positive. Keywords: problem-based learning, mathematical reasoning
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS IX SMP -, Buhaerah
Gamatika Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Produk yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berdasarkan masalah yang memenuhi kriteria sahih, praktis, dan efektif. Produk tersebut terdiri dari lima komponen, yaitu: rencana pelaksanaan pembelajaran, buku siswa, lembar kerja siswa, buku petunjuk guru dan tes hasil belajar. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kesahihan perangkat, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran, angket respon siswa, lembar pengamatan keterlaksanaan perangkat dan instrumen tes hasil belajar. Proses pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model four-D yang meliputi 4 tahap, yaitu: (1) tahap pendefenisian, (2) tahap perancangan, (3) tahap pengembangan, (4) tahap penyebaran. Pada penelitian ini uji coba dilakukan sebanyak satu kali. Uji coba dilakukan pada kelas IX4 SMPN 3 Parepare. Hasil yang diperoleh pada uji coba tersebut, yaitu: (1) perangkat pembelajaran berdasarkan masalah sudah praktis, tetapi masih terdapat saran pengamat yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepraktisan perangkat pembelajaran tersebut, (2) perangkat pembelajaran berdasarkan masalah sudah efektif karena telah memenuhi 3 dari 4 indikator keefektifan, yaitu: ketuntasan klasikal hasil belajar telah tercapai, kemampuan guru mengelola pembelajaran berada pada kategori tinggi dan respon siswa berada pada kategori positif. Dengan mengikuti tahap pengembangan tersebut, diperoleh perangkat pembelajaran berdasarkan masalah yang memenuhi kriteria sahih, praktis, efektif. Kata Kunci: Perangkat pembelajaran berdasarkan masalahan yang memenuhi kriteria sahih, praktis dan efektif.   Abstract This research is developmental research. Desired product of this research is problem based learning tools that meet the criteria of valid, practical, and effective. The product consists of five components: learning implementation plan, the student books, student worksheet, teacher guide and achievement test. The instruments used in this research is the validity of the sheet, student activity sheets observation, observation sheet teacher's ability to manage learning, students questionnaire responses, observations sheets materializing devices and instruments achievement test. The process of developing learning tools using four-D models that include 4 stages, namely: (1) phase defining, (2) the design phase, (3) the development stage, (4) phase of deployment. In research trials conducted once. Tests performed on class IX4 SMPN 3 Parepare. The results obtained in these trials, namely: (1) problem-based learning tools are practical, but there are suggestions that need to be observers to enhance the practicality of learning devices, (2) problem-based learning tools have been effective because it has met 3 of 4 effectiveness indicators, namely: classical completeness learning outcomes have been achieved, the ability to manage learning teacher at the high category and the students' responses are positive in the category. By following the development phase, obtained by the problem-based learning that meets the criteria of valid, practical, effective. Keywords: problem based learning tools that meet  the criteria of valid, practical and effective
MODEL PEMBELAJARAN PAKAR YANG MENGEMBANGKAN KARAKTER BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH -, Buhaerah
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.803 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (developmental research) yang mengacu pada modifikasi model pengembangan pendidikan dari Plomp (1997) dengan 4 fase pengembangan, yaitu Fase-1 (Investigasi Awal), Fase-2 (Perancangan), Fase-3 (Realisasi), dan Fase-4 (Pengujian, Evaluasi, dan Revisi). Pada Fase I dikaji tentang model-model pembelajaran, teori-teori pendukung model yang dikembangkan, materi, siswa, dan lingkungan belajar. Pada Fase-2 dirancang model pembelajaran PAKAR dengan 5 komponen (sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dan dampak instuksional dan dampak pengiring). Pada fase ini juga dirancang instrumen dan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran PAKAR. Pada Fase-3 direalisasikan model pembelajaran PAKAR beserta instrumen-instrumen dan perangkat-perangkat yang telah dirancang. Pada Fase-4 dilakukan kegiatan-kegiatan (1) uji kevalidan instrumen, model pembelajaran PAKAR, dan perangkat-perangkatnya, kemudian direvisi lalu divalidasi kembali, dst. sampai dipenuhi kriteria kevalidan, (2) uji kepraktisan dan keefektifan model pembelajaran PAKAR beserta perangkat-perangkatnya. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) hasil uji kevalidan dari para validator menunjukkan bahwa model pembelajaran PAKAR beserta instrumen-instrmen dan perangkat-perangkatnya memenuhi sifat valid, (2) hasil penilaian dari para validator menunjukkan bahwa, model pembelajaran PAKAR dinyatakan layak untuk diterapkan di kelas, dan (3) dari kegiatan uji coba I, II, dan III diperoleh hasil 4 kriteria kefektifan terpenuhi, yaitu ketuntasan klasikal, kemampuan guru mengelola pembelajaran terpenuhi, respon siswa positif serta aktivitas siswa dalam sesuai dengan yang diharapkan di model. Kata kunci
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS IX SMP -, Buhaerah
Gamatika Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Produk yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berdasarkan masalah yang memenuhi kriteria sahih, praktis, dan efektif. Produk tersebut terdiri dari lima komponen, yaitu: rencana pelaksanaan pembelajaran, buku siswa, lembar kerja siswa, buku petunjuk guru dan tes hasil belajar. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kesahihan perangkat, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran, angket respon siswa, lembar pengamatan keterlaksanaan perangkat dan instrumen tes hasil belajar. Proses pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model four-D yang meliputi 4 tahap, yaitu: (1) tahap pendefenisian, (2) tahap perancangan, (3) tahap pengembangan, (4) tahap penyebaran. Pada penelitian ini uji coba dilakukan sebanyak satu kali. Uji coba dilakukan pada kelas IX4 SMPN 3 Parepare. Hasil yang diperoleh pada uji coba tersebut, yaitu: (1) perangkat pembelajaran berdasarkan masalah sudah praktis, tetapi masih terdapat saran pengamat yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepraktisan perangkat pembelajaran tersebut, (2) perangkat pembelajaran berdasarkan masalah sudah efektif karena telah memenuhi 3 dari 4 indikator keefektifan, yaitu: ketuntasan klasikal hasil belajar telah tercapai, kemampuan guru mengelola pembelajaran berada pada kategori tinggi dan respon siswa berada pada kategori positif. Dengan mengikuti tahap pengembangan tersebut, diperoleh perangkat pembelajaran berdasarkan masalah yang memenuhi kriteria sahih, praktis, efektif. Kata Kunci: Perangkat pembelajaran berdasarkan masalahan yang memenuhi kriteria sahih, praktis dan efektif.   Abstract This research is developmental research. Desired product of this research is problem based learning tools that meet the criteria of valid, practical, and effective. The product consists of five components: learning implementation plan, the student books, student worksheet, teacher guide and achievement test. The instruments used in this research is the validity of the sheet, student activity sheets observation, observation sheet teacher's ability to manage learning, students questionnaire responses, observations sheets materializing devices and instruments achievement test. The process of developing learning tools using four-D models that include 4 stages, namely: (1) phase defining, (2) the design phase, (3) the development stage, (4) phase of deployment. In research trials conducted once. Tests performed on class IX4 SMPN 3 Parepare. The results obtained in these trials, namely: (1) problem-based learning tools are practical, but there are suggestions that need to be observers to enhance the practicality of learning devices, (2) problem-based learning tools have been effective because it has met 3 of 4 effectiveness indicators, namely: classical completeness learning outcomes have been achieved, the ability to manage learning teacher at the high category and the students' responses are positive in the category. By following the development phase, obtained by the problem-based learning that meets the criteria of valid, practical, effective. Keywords: problem based learning tools that meet  the criteria of valid, practical and effective
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS (SUATU PERSEPSI GURU) -, Buhaerah
Gamatika Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan model dan perangkat pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP dan SMA. Penelitian ini dimaksudkan untuk (1) mendeskripsikan model/strategi pembelajaran yang dominan digunakan guru dalam proses pembelajaran; (2)  mendeskripsikan persepsi guru tentang  model/strategi pembelajaran yang berkontribusi secara signifikan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa; dan (3) mendekripsikan kualifikasi keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini melibatkan 36 orang guru yang tersebar pada 13 SMPN dan 5 SMAN di Kota Parepare. Data tentang model/strategi pembelajaran yang dominan digunakan guru, dan data tentang model/strategi pembelajaran yang dipandang berkontribusi secara signifikan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa dikumpulkan melalui angket. Sedangkan data tentang kualifikasi keterampilan berpikir kritis siswa dikumpulkan melalui tes keterampilan berpikir kritis, dan datanya diolah secara deskriptif.  Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran yang paling dominan digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah model ekspositori; (2) menurut persepsi guru, model-model pembelajaran yang dipandang akan memberi kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis adalah pembelajaran kontekstual, model pembelajaran berbasis masalah, model problem solving, model sains-teknologi-masyarakat, model siklus belajar, dan model pembelajaran berbasis penilaian portofolio; dan (3) keterampilan berpikir kritis awal siswa SMP kelas IX dan siswa SMA kelas X masih berkategori rendah. Kata kunci : model/strategi pembelajaran, keterampilan berpikir kritis Abstract This study is part of research development model and learning to improve critical thinking skills of students of JUNIOR HIGH and high school. This research is intended to (1) describe the models/strategies of learning the dominant use of teachers in the learning process; (2) describe the perceptions of teachers about the model/learning strategies that contribute significantly in developing students ' critical thinking skills; and (3) mendekripsikan critical thinking skills qualification students. In this study included 36 teachers spread on 13 and 5 SMP SMAN in Pare-Pare. Data about the model/learning strategies of the dominant use of teachers, and data about the model/learning strategies which are seen to contribute significantly in developing critical thinking skills students collected through angket. Whereas data about students ' critical thinking skills qualifications are collected through critical thinking skills test, and the data processed are descriptive. Data analysis shows that (1) most dominant models of learning used in teacher learning process is expository model; (2) according to the perceptions of teachers, learning models that are seen will give a significant contribution in developing critical thinking skills is contextual learning, problem-based learning model, problem solving, model model of science-technology-society, learning cycle model, and portfolio assessment-based learning model and (3) critical thinking skills as early as JUNIOR HIGH SCHOOL students and high school students of class IX class X are still categorized low. Keywords: models/strategies of learning, critical thinking skills  
MODEL PEMBELAJARAN PAKAR YANG MENGEMBANGKAN KARAKTER BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH -, Buhaerah
Gamatika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (developmental research) yang mengacu pada modifikasi model pengembangan pendidikan dari Plomp (1997) dengan 4 fase pengembangan, yaitu Fase-1 (Investigasi Awal), Fase-2 (Perancangan), Fase-3 (Realisasi), dan Fase-4 (Pengujian, Evaluasi, dan Revisi). Pada Fase I dikaji tentang model-model pembelajaran, teori-teori pendukung model yang dikembangkan, materi, siswa, dan lingkungan belajar. Pada Fase-2 dirancang model pembelajaran PAKAR dengan 5 komponen (sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dan dampak instuksional dan dampak pengiring). Pada fase ini juga dirancang instrumen dan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran PAKAR. Pada Fase-3 direalisasikan model pembelajaran PAKAR beserta instrumen-instrumen dan perangkat-perangkat yang telah dirancang. Pada Fase-4 dilakukan kegiatan-kegiatan (1) uji kevalidan instrumen, model pembelajaran PAKAR, dan perangkat-perangkatnya, kemudian direvisi lalu divalidasi kembali, dst. sampai dipenuhi kriteria kevalidan, (2) uji kepraktisan dan keefektifan model pembelajaran PAKAR beserta perangkat-perangkatnya. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) hasil uji kevalidan dari para validator menunjukkan bahwa model pembelajaran PAKAR beserta instrumen-instrmen dan perangkat-perangkatnya memenuhi sifat valid, (2) hasil penilaian dari para validator menunjukkan bahwa, model pembelajaran PAKAR dinyatakan layak untuk diterapkan di kelas, dan (3) dari kegiatan uji coba I, II, dan III diperoleh hasil 4 kriteria kefektifan terpenuhi, yaitu ketuntasan klasikal, kemampuan guru mengelola pembelajaran terpenuhi, respon siswa positif serta aktivitas siswa dalam sesuai dengan yang diharapkan di model. Kata kunci
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP -, Buhaerah
Gamatika Vol 2, No 1 (2011): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam pembelajaran konvensional matematika, umumnya peserta didik tidak diberi kesempatan yang cukup untuk mengembangkan kemampuan penalaran mereka, karena guru lebih berkonsentrasi pada kegiatan matematika yang algoritmik dan mekanik sementara kemampuan dalam memecahkan masalah secara kritis dan kreatif dan berkomunikasi adalah penting bagi peserta didik untuk mengetahui di awal seperti era informasi global sebagai yang saat ini terjadi. Pembelajaran berbasis masalah (PBL) dilakukan dalam penelitian di artikel ini, yaitu tentang salah satu pendekatan untuk memfasilitasi pembelajaran matematika peserta didik dalam belajar melalui kegiatan pemecahan masalah. Subyek penelitian adalah empat puluh enam siswa kelas 2B di SMP Negeri 2 Parepare sebuah sekolah tinggi negeri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang mempertanyakan kemampuan penalaran dari lembar observasi buku harian siswa / jurnal dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan penalaran siswa. Sebagai tambahan, tanggapan siswa untuk PBL pada umumnya cukup positif. Kata Kunci : Pembelajaran berbasis masalah, Penalaran matematika Abstract In conventional teaching of mathematics, most students are not given enough opportunities to develop their reasoning ability, because teachers more  concentrate on the algorithmic  mathematical activities  and mechanical while ability to solve problems critically and creatively and to communicate is important for students to know at the outset such as the era of global information that is currently happening. Problem-based learning (or PBL for abbreviations) conducted the research in this article, which is about one approach to facilitate the learning of students in learning mathematics through problem-solving activities. Subjects  this research were forty-six students of class 2B in SMP Negeri 2 Parepare a state high school. The instrument used in this study is a test that questioned the reasoning abilities of observation sheet student diaries / journals and interviews. The results of research show  that the applied learning model is effective in improving student’s  reasoning abilities. In addition, the response of students to PBL are generally quite positive. Keywords: problem-based learning, mathematical reasoning