cover
Contact Name
Tri Yulianti
Contact Email
jts@uajy.ac.id
Phone
+62274-487711
Journal Mail Official
jts@uajy.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl.Babarsari No.44 Yogyakarta
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 1411660X     EISSN : 25492918     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil adalah wadah informasi bidang Teknik Sipil berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Terbit pertama kali Oktober tahun 2000. Frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober. (ISSN 1411-660X).
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 15 No. 3 (2019)" : 10 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN KONTRAKTOR DALAM EVALUASI PENAWARAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Daniel Rashoky Simalango; Harijanto Setiawan
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.327 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i3.3726

Abstract

Various factors were found as the cause of the contractor's failure in bid evaluation in the tender of government projects. This study aims to explore the factors that cause contractors to fail in electronic project procurement in the Special Region of Yogyakarta. The study was conducted based on a qualitative approach with documents as data sources. The secondary data was obtained from the Electronic Procurement Service Website (LPSE) of the Special Region of Yogyakarta in 2017. Qualitative data analysis was carried out using NVivo software in order to classify data that has similar meanings, which can be considered as the factors that cause failure of contractors in government projects tender. The results show that technical factors are the most common cause of failure, both in building projects, roads and bridges, and waterworks. Specifically, the technical factors that are the cause of the failure are different for each type of project. Technical factors related to core personnel are the cause of failure in building and waterworks projects, while the construction method is the cause of failure in road and bridge projects.
ANALISIS WASTE MATERIAL KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BETON BERTULANG BANGUNAN TINGKAT TINGGI Michael Alan Kristianto; Erwin Panucci Ajie; Hermawan Hermawan; Budi Setiyadi
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.897 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i3.3727

Abstract

Dalam kurun waktu 10 tahun ini, industri konstruksi memperlihatkan tingkat pertumbuhan yang signifikan. Namun pada saat yang bersamaan industri konstruksi diindikasikan sebagai sumber waste terbesar jika dibandingkan terhadap industri yang lain. Waste yang ditimbulkan selama proses konstruksi tidak hanya mempengaruhi produktivitas proyek, tetapi juga mempengaruhi lingkungan. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi besar waste di konstruksi khususnya pada pekerjaan struktur di bangunan tingkat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waste yang berada pada proyek konstruksi terutama pada pekerjaan struktur atas beton bertulang di bangunan tingkat tinggi. Obyek penelitian ini adalah waste material proyek gedung bertingkat dengan studi kasus pada pembangunan Proyek Rumah Sakit X di Semarang. Identifikasi waste dilakukan melalui kajian pustaka, observasi dan data sekunder. Variable waste yang ditinjau pada penelitian ini adalah kayu, baja tulangan, beton, dan kawat bendrat. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa waste material paling banyak berupa kayu yang digunakan pada bekisting. Persentase waste yang berasal dari penggunaan kayu pada bekisting berkisar 85%. Selanjutnya persentase waste yang berasal dari baja tulangan berkisar antara -0,24% sampai dengan 0,99%. Penyebab waste utama pada kayu sebagai bekisting, diindikasikan bahwa proses pembongkaran yang kurang baik, sehingga tidak dapat digunakan kembali.
DAMPAK TARIKAN DAN BANGKITAN PERJALANAN PENGGUNA SPBU OEBUFU TERHADAP KINERJA BAGIAN JALAN DI SEKITARNYA Don Gaspar Noesaku da Costa
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.116 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i3.3728

Abstract

Selama ini penentuan kelas hambatan samping jalan dan kapasitas ruas jalan hanya didasarkan pada frekuensi kendaraan masuk/keluar sehingga nilai derajat kejenuhan yang diperoleh tidak dapat digunakan untuk menggambarkan dampaknya terhadap gangguan perjalanan. Studi ini difokuskan pada penilaian dampak manuver belok kanan terhadap kelancaran dan keselamatan perjalanan sehingga penilaian kinerja didasarkan pada derajat kejenuhan, tundaan dan risiko kecelakaan. Risiko adalah fungsi dari peluang terjadinya kecelakaan dan konsekuensi yang dapat ditimbulkannya. Peluang tersebut diukur melalui nilai faktor keselamatan dan konsekuensinya ditentukan berdasarkan prakiraan kecepatan kendaraan saat benturan antara kendaraan arus mayor dan masuk/keluar SPBU. Ditemukan bahwa walaupun rasio arus belok kanan akibat manuver kendaraan masuk/keluar SPBU relatif rendah, namun 1) berdampak pada tundaan perjalanan yang cukup tinggi 2) peluang kecelakaan cukup tinggi karena sejumlah pengendara melaju dengan kecepatan di atas 50 km/jam 3) celah penyeberangan kritis rerata adalah sekitar 20 m sehingga dengan pilihan kecepatan tersebut potensi kecelakaan fatal mendekati 80%.
PENGARUH PERLAKUAN ALKALI SERAT RUMPUT PAYUNG (Cyperus Alternifolius) TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT DENGAN MATRIK EPOXY Benedictus Sonny Yoedono; Sunik Sunik; Christina Ade Inanta
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.597 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i3.3729

Abstract

Material komposit polimer dengan serat alam telah banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan. Beberapa serat alam seperti serat lenan, hemp, kelapa sawit, dan bambu yang dikombinasikan dengan matrik polimer digunakan untuk industri otomotif, komponen struktur bangunan, pengemasan, dan konstruksi. Dalam penelitian ini dianalisis pengaruh perlakuan alkali serat rumput payung (cyperus alternifolius) terhadap kekuatan tarik komposit dengan matrik epoxy. Pengujian kuat tarik komposit dilakukan dengan mengacu pada ASTM D638- 02a. Komposisi komposit serat rumput payung terdiri dari 80% serat dan 20% matrik epoxy. Serat diberikan perlakuaan alkalisasi (5% NaOH) dengan variasi lama perendaman 0 jam (tanpa perendaman), 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Dari data pengujian diperoleh hasil Nilai Prerata maksimum dan srerata maksimum, masing-masing sebesar 6690 N dan 73,52 N/mm2  terdapat pada spesimen dengan durasi perendaman 1 jam, sedangkan nilai Prerata minimum dan srerata minimum masing-masing sebesar 4385 N dan 56,22 N/mm2 terdapat pada spesimen tanpa perendaman.
CHARACTERISTIC OF CONTRACTION AND DISCHARGE COEFFICIENT FOR FLOW UNDER SLUICE GATE Sunik Sunik
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.192 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i3.3730

Abstract

The contraction coefficient (Cc) and discharge coefficient (Cd) always rise in flow while sluice gate operated with variation of open gate and discharge (Q). This experimental research used prototype model made from fiberglass (horizontal channel), sluice gate installed on it. Two models of trapezoid baffle block installed as three rows, specified location 25 cm after sluice gate pair using sill with different dimension. Water depth (y) and velocity (v) were measured during each running test then Froude number, contraction coefficient (Cc) and discharge coefficient (Cd) were calculated. The result showed that trapezoid baffle block model T2 (used no sill, sill 2 cm and sill 2.7 cm, Fr = 0.11 - 0.75) gives the better performance modelling of Cc and Cd in term of the initial Froude number with R2 = 0.8086 (Cc) and R2 = 0.8273 (Cd).
IDENTIFIKASI PARAMETER MODAL DAN KERUSAKAN STRUKTUR OLEH BEBAN OPERASIONAL Alan Putranto
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.408 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i3.3731

Abstract

Perilaku dinamik dan identifikasi sistem merupakan isu yang sangat penting bagi para praktisi teknik sipil terutama enjinir struktur. Identifikasi sistem menggunakan metode Second order blind identification (SOBI) merupakan metode non parametrik domain waktu yang digunakan sebagai analisis modal operasional (OMA) pada penelitian struktur truss rangka bidang guna mengestimasi parameter modal struktur yang diberikan input beban sembarang dan tak terukur (ambient vibration).Metode SOBI divalidasi dengan finite element (FE) kemudian digunakan untuk memprediksi nilai parameter modal struktur model eksperimen.Hasil data rekaman respon struktur normal dan rusak menggunakan USB akselerometer X16-1D kemudian diolah dan data tersebut dilakukan load ke program matlab ExpNor15mts.m dan ExpDmg15mts.m sehingga dihasilkan parameter modal struktur. Parameter modal struktur tersebut pada saat keadaan struktur normal untuk nilai frekuensi dan ragam getar secara berturut-turut adalah  68,6925 rad/s dan 40,7983, sedangkan pada saat kondisi rusak diperoleh 50,9254 rad/s dan 30,9473. Nilai rasio frekuensi mengalami penurunan sebesar 34,8884 %. Pada penelitian ini, deteksi kerusakan hanya didasarkan pada rasio frekuensi. Deteksi kerusakan tidak dapat dilihat dari nilai modal assurance criterion (MAC) karena hanya memiliki satu nilai ragam getar.Metode SOBI cukup akurat untuk estimasi parameter modal struktur terutama frekuensi, tetapi hanya bisa mengestimasi nilai rasio redaman yang sangat kecil dan kurang efektif untuk estimasi ragam getar kedua dan ketiga.
KAJIAN TARIF TRANSPORTASI TRADISIONAL DI KOTA YOGYAKARTA Yosef Venansius Alfian Poleng; Imam Basuki
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.277 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i3.3732

Abstract

Transportasi tradisional merupakan  transportasi yang diakui oleh pemerintah Kota Yogyakarta yang mulai tersingkirkan keberadaannya akibat dari moderenisasi transportasi dan persaingan tarif. Dalam rangka mempertahankan eksistensi transportasi tradisional maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No.5 Tahun 2016 tentang Moda Transportasi Tradisional Becak dan Andong. Namun, Permasalahan tarif  transportasi tradisional adalah permasalah yang belum pernah diatur dalam peraturan Pemerintah tersebut. Belum adanya standardisasi tarif kendaraan tradisional di Kota Yogyakarta menyebabkan terjadinya ketidakpastian tarif. Penumpang ataupun pengemudi berpeluang dirugikan akibat ketidakpastian tarif yang hanya ditentukan lewat proses tawar-menawar. Terutama untuk penumpang ataupun wisatawan yang melihat kendaraan tradisional hanya sebagai alat transportasi daripada sebagai tujuan wisata. Padahal tarif merupakan salah satu tolak ukur dalam pemilihan transportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tarif standar transportasi tradisonal berdasarkan biaya operasionalnya. Metode analisis Direktur Jendral Perhubungam Darat SK Nomor 687/AJ.206/DRJD/2002 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum Penumpang Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap Dan Teratur.  Hasil dari penelitian ini didapatkan biaya operasional becak adalah sebesar Rp 4.622,54/becak-km dengan tarif becak adalah sebesar Rp 5.084,79 /km.  Sedangkan hasil  perhitungan biaya operasional andong adalah  sebesar Rp 11.700,91/km dengan  tarif per penumpang adalah sebesar  Rp 12.871,00/km dan  tarif paket wisata adalah sebesar Rp 77.226,01/km. Diharapkan dari penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan acuan bagi Pemerintah Kota Yogyakarta  untuk menentukan standar tarif kendaraan tradisional.
DAMPAK TARIKAN PERJALANAN GEDUNG PERTEMUAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN DAN SIMPANG TAK BERSINYAL DI KOTA PALU Arief Setiawan; Ni Putu Ayu Khrisna Murti; Syavira Ayuningsih
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1594.383 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i3.3733

Abstract

Salah satu pusat kegiatan yang perlu analisis dampak lalu lintas adalah gedung pertemuan. Namun, standar tarikan perjalanan belum ada dan akan memberi dampak pada ruas jalan di sekitarnya. Oleh karena itu penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui besaran tarikan perjalanan serta dampak lalu lintas yang terukur akibat adanya gedung pertemuan pada ruas jalan dan simpang tak bersinyal di Kota Palu. Penelitian dilakukan pada gedung Mary Glow (MG) sebagai salah satu gedung pertemuan terbesar di Kota Palu. Perhitungan tarikan perjalanan menggunakan analogi dari Gedung MG sebelumnya. Survei tarikan perjalanan dilakukan dengan menghitung traffic movement per 15 menit di pintu masuk Gedung MG dan simpang tak bersinyal selama event dan tidak ada event kemudian dibandingkan. Kinerja ruas jalan dan simpang tak bersinyal berdasarkan MKJI 1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besaran tarikan perjalanan dapat ditentukan berdasarkan kendaraan yang keluar-masuk area gedung pertemuan dengan menggunakan analogi terhadap kapasitas gedung. Kasus pembangunan Gedung MG untuk lima tahun mendatang menunjukkan bahwa pengoperasian gedung pertemuan dapat menurunkan tingkat pelayanan secara signifikan pada simpang tidak bersinyal yaitu dari tingkat pelayanan C menjadi D, sedangkan pada ruas jalan tidak signifikan yaitu tingkat pelayanan tetap B.
Cover Vol. 15, No. 3 Oktober 2019 Jurnal Teknik Sipil
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.135 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i3.3734

Abstract

Edisi Oktober 2019 berisi delapan artikel dalam bidang Teknik Sipil.
Front Matter Vol. 15, No. 3 Oktober 2019 Jurnal Teknik Sipil
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.847 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i3.3735

Abstract

Edisi Oktober 2019 berisi delapan artikel dalam bidang Teknik Sipil.

Page 1 of 1 | Total Record : 10