cover
Contact Name
Brigitta Laksmi Paramita
Contact Email
brigitta.laksmi@uajy.ac.id
Phone
+6282329549978
Journal Mail Official
journal.biota@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jalan Babarsari No. 44, Sleman, Yogyakarta 55281, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati
ISSN : 25273221     EISSN : 2527323X     DOI : doi.org/10.24002/biota
Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati merupakan jurnal ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian, kajian-kajian pustaka dan berita-berita terbaru tentang ilmu dan teknologi kehayatian (biologi, bioteknologi dan bidang ilmu yang terkait). Biota terbit pertama kali bulan Juli 1995 dengan ISSN 0853-8670. Biota terbit tiga nomor dalam satu tahun (Februari, Juni, dan Oktober).
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2018): June 2018" : 10 Documents clear
Kualitas Pupuk Cair Organik dengan Kombinasi Limbah Ampas Jamu dan Limbah Ikan A. Wibowo Nugroho Jati,L. Indah Murwani Yulianti, Jumirah
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 3, No 2 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.616 KB) | DOI: 10.24002/biota.v3i2.1893

Abstract

Pupuk cair organik merupakan salah satu jenis pupuk organik berbentuk cair yang berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Pupuk cair organik dibuat dari bahan organik limbah rumah tangga. Bahan organik yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah ampas jamu dan limbah ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kadar unsur hara karbon (C), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), besi (Fe), dan magnesium (Mg) yang dibandingkan dengan standar SNI-19-7030-2004 dan Permentan/SR.140/10/2011, serta karakterisasi bakteri yang ada dalam pupuk cair organik. Pembuatan pupuk cair organik dalam penelitian ini menggunakan metode fermentasi secara anaerob selama 28 hari dengan lima perlakuan yaitu 100% limbah ampas jamu; 100% limbah ikan; dan perbandingan limbah ampas jamu dan limbah ikan sebesar 50%:50%; 25%:75% dan 75%;25%. Hasil pengukuran kadar unsur C sebesar 2,3474-4,8397%, unsur N sebesar 0,047-0,3537%, unsur P sebesar 0,0343-0,2433%, unsur K sebesar 0,1867-0,2433%, unsur Ca sebesar 0,0204-0,0777%, kadar Fe sebesar 0,0019-0,0003%, dan kadar Mg sebesar 0,0129-0,02008%. Isolat bakteri yang ditemukan dalam pupuk cair organik yaitu isolat bakteri yang memiliki karakter menyerupai bakteri dari genus Lactobacillus sp., Psudomonas sp., Bacillus sp., Zymomonas sp., Staphylococcus sp., Actinobacillus sp., Cellulomonas sp., dan Acetobacter sp
Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Susu Kuda Liar dan Potensi Antibakteri pada Susu Kuda Liar Sumbawa Abdhi Surya Perkasa,Yulianti, KusdianawatHeru Piria Hastuti1, Arif Muhamad, Baso Manguntung,
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 3, No 2 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.414 KB) | DOI: 10.24002/biota.v3i2.1894

Abstract

Pulau Sumbawa yang terletak tepat di provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu pulau yang menghasilkan Susu Kuda Liar Sumbawa terbesar di Indonesia. Susu kuda asal Sumbawa sangat diminati karena khasiatnya yang sangat baik untuk kesehatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri asam laktat dari susu kuda liar Sumbawa dan mengetahui potensi kemampuan antibakteri dari susu kuda liar Sumbawa. Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi bakteri asam laktat dari susu kuda liar Sumbawa dengan metode spread plate menggunakan media MRSA. Kemudian uji antibakteri susu kuda liar Sumbawa dilakukan dengan metode difusi paper disk terhadap tiga spesies bakteri patogen berbeda yaitu Eschericia coli, Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae dan perlakuan kontrol (-) akuades, kontrol (+) kanamisin. Pengujian menggunakan susu kuda liar Sumbawa dengan variasi konsentrasi berbeda yaitu 20, 40, 60, 80, dan 100. Hasil penelitian menunjukkan terdapat bakteri asam laktat pada susu kuda liar Sumbawa dengan tumbuhnya koloni berwarna putih pada media MRSA. Pada pengujian antibakteri terlihat adanya zona hambat pada semua perlakuan konsentrasi dan kontrol (+). Diameter zona hambat terbesar dilihat pada konsentrasi 100% yaitu Staphylococcus aureus (1,996 mm), Eschericia coli (1,982 mm), dan Vibrio cholerae (2,020 mm) sedangkan kontrol (-) tidak menunjukkan adanya zona hambat. Sehingga susu kuda liar Sumbawa ini berpotensi menghambat terhadap bakteri patogen.
Kemampuan Selulosa Daun Mahkota Nanas (Ananas comosus) Sebagai Bioadsorben Logam Tembaga (Cu) Indah Murwani Yulianti,Wibowo Nugroho Jati, Desinyata Desinyata Keon
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 3, No 2 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.656 KB) | DOI: 10.24002/biota.v3i2.1895

Abstract

Air limbah yang mengandung logam berat dari proses industri dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah limbah di lingkungan adalah dengan teknologi bioadsorbsi. Bioadsorben yang digunakan dalam penelitian ini adalah selulosa daun mahkota nanas. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui kemampuan selulosa daun mahkota nanas dalam menurunkan kadar logam berat tembaga (Cu), (2) mengetahui kadar selulosa daun mahkota nanas dalam menurunkan logam berat Cu, (3) mengetahui pengaruh penambahan selulosa dan varisi waktu terhadap kadar Cu, Total Dissolved Solids (TDS), Total Suspended Solid (TSS) dan pH. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial, yakni dengan dua perlakuan (variasi selulosa dan waktu) dan tiga kali pengulangan. Data hasil penelitian kuantitatif ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Kadar Cu, TDS, TSS dan nilai pH akan dianalisis menggunakan SPSS dengan uji ANAVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  dengan penambahan selulosa dan variasi waktu terjadi penurunan kadar Cu sebesar 72,87% pada waktu 1 jam dengan selulosa 1,5 gr dan kenaikan kadar TDS dan TSS dari waktu 0 sampai 3 jam serta kenaikan nilai pH. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 5 Tahun 2014 kadar Cu dan pH dalam penelitian ini belum berada di bawah baku mutu sedangkan kadar TDS dan TSS sudah berada di bawah baku mutu limbah.
Keanekaragaman dan Kelimpahan Gastropoda di Pantai Seger, Lombok Tenga Felicia Zahida,Ignatius Pramana Yuda, Janaria Resdica Parorrongan
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 3, No 2 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.309 KB) | DOI: 10.24002/biota.v3i2.1896

Abstract

Spesies moluska di Indonesia begitu banyak, yaitu sebanyak 1.5000 jenis Gastropoda. Gastropoda merupakan hewan menarik dengan berbagai warna, ukuran dan bentuk cangkang, dan mempunyai distribusi luas yang dapat meliputi wilayah intertidal, air tawar, mangrove, ekosistem sungai, wilayah daratan dan pada wilayah laut dalam. Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan Gastropoda pada Pantai Seger, Lombok Tengah. Waktu penelitian yaitu pada bulan Februari-April 2018. Penelitian dilakukan menggunakan metode transek kuadrat, plot 1x1 m, dengan lokasi sampling sepanjang 500 m, surut terjauh 50 m, jarak antarplot 10 m, jarak antargaris transek 50 m sehingga dihasilkan sebanyak 50 plot. Hasil keanekaragaman yang didapatkan berdasarkan indeks Shanon Wiener yaitu 2,96. Kelimpahan dengan nilai Densitas Tertinggi yaitu pada Famili Neritidae spesies Nerita albicilla sebesar 28,14 individu/m2. Hasil Da paling rendah yaitu pada spesies Monetaria annulus yaitu 0,0006 individu/m2. Spesies yang mempunyai nilai Frekuensi Absolut (FA) tertinggi yaitu Euplica scripta dengan nilai sebesar 0,61. Spesies yang mempunyai FA terendah yaitu spesies Engina maura dan Virroconus ebraeus sebesar 0,006.
Pemanfaatan Bakteri Indigenus dalam Reduksi Logam Berat Cu pada Limbah Cair Proses Etching Printed Circuit Board (PCB) A. Wibowo Nugroho Jati,L. Indah Murwani, Pascalia Shendy Shendy
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 3, No 2 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.916 KB) | DOI: 10.24002/biota.v3i2.1897

Abstract

Limbah dari proses etching PCB yang dihasilkan bersifat toksik karena memiliki pH yang sangat rendah dan kandungan logam berat Cu yang tinggi. Dampak negatif dari limbah etching PCB ini yaitu dapat menghilangkan kesuburan tanah, merusak nutrisi tanah dan mencemari air, serta meracuni makhluk hidup sekitar. Dalam penelitian ini, metode biologi digunakan untuk melakukan remediasi limbah proses etching PCB. Bioremediasi limbah proses etching PCB ini dilakukan dalam sistem lumpur aktif. Sumber lumpur aktif berasal dari tanah sawah yang kaya akan massa mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas pengolahan limbah secara biologi dalam mengurangi toksisitas limbah, meliputi pH dan kandungan logam berat Cu, serta mengetahui isolat bakteri yang dapat memperbaiki kualitas limbah cair proses etching PCB. Tahapan penelitian ini meliputi inkubasi limbah selama 7 hari dalam sistem lumpur aktif dengan perlakuan penambahan limbah etching PCB dengan konsentrasi logam Cu 50 ppm, 150 ppm, 250 ppm dan 350 ppm, pengukuran parameter pada hari ke-0 dan ke-7, isolasi bakteri, serta analisis data menggunakan software SPSS ver 15.  Parameter yang diukur adalah kandungan logam berat Cu, pH, TSS, BOD dan COD. Pengukuran logam berat Cu dilakukan menggunakan spektrofotometer direct Lovibond. Setelah 7 hari masa inkubasi, kandungan logam berat Cu, COD, BOD dan TSS mengalami penurunan serta pH mengalami kenaikan. Perlakuan  A (50 ppm) mengalami penurunan kadar logam Cu yang paling tinggi yaitu sebesar 93,18%, diikuti dengan perlakuan B (150 ppm) dengan penurunan sebesar 81,94%, perlakuan D (350 ppm) dengan penurunan sebesar 31,57% dan perlakuan C (250 ppm) dengan penurunan sebesar 18,09%. Terdapat tiga bakteri indigenus hasil isolasi bakteri yaitu isolat bakteri X, Y dan Z. Hasil karakterisasi bakteri menunjukkan bahwa isolat X, Y, dan Z memiliki bentuk koloni circular, tepi koloni entire, Gram negatif, motil, katalase positif dan indol positif.
Kualitas Pupuk Cair Organik dengan Kombinasi Limbah Ampas Jamu dan Limbah Ikan Jumirah A. Wibowo Nugroho Jati,L. Indah Murwani Yulianti
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 3, No 2 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v3i2.1893

Abstract

Pupuk cair organik merupakan salah satu jenis pupuk organik berbentuk cair yang berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Pupuk cair organik dibuat dari bahan organik limbah rumah tangga. Bahan organik yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah ampas jamu dan limbah ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kadar unsur hara karbon (C), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), besi (Fe), dan magnesium (Mg) yang dibandingkan dengan standar SNI-19-7030-2004 dan Permentan/SR.140/10/2011, serta karakterisasi bakteri yang ada dalam pupuk cair organik. Pembuatan pupuk cair organik dalam penelitian ini menggunakan metode fermentasi secara anaerob selama 28 hari dengan lima perlakuan yaitu 100% limbah ampas jamu; 100% limbah ikan; dan perbandingan limbah ampas jamu dan limbah ikan sebesar 50%:50%; 25%:75% dan 75%;25%. Hasil pengukuran kadar unsur C sebesar 2,3474-4,8397%, unsur N sebesar 0,047-0,3537%, unsur P sebesar 0,0343-0,2433%, unsur K sebesar 0,1867-0,2433%, unsur Ca sebesar 0,0204-0,0777%, kadar Fe sebesar 0,0019-0,0003%, dan kadar Mg sebesar 0,0129-0,02008%. Isolat bakteri yang ditemukan dalam pupuk cair organik yaitu isolat bakteri yang memiliki karakter menyerupai bakteri dari genus Lactobacillus sp., Psudomonas sp., Bacillus sp., Zymomonas sp., Staphylococcus sp., Actinobacillus sp., Cellulomonas sp., dan Acetobacter sp
Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Susu Kuda Liar dan Potensi Antibakteri pada Susu Kuda Liar Sumbawa Baso Manguntung; Abdhi Surya Perkasa; Yulianti Kusdianawati; Heru Piria Hastuti; Arif Muhamad
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 3, No 2 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v3i2.1894

Abstract

Pulau Sumbawa yang terletak tepat di provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu pulau yang menghasilkan Susu Kuda Liar Sumbawa terbesar di Indonesia. Susu kuda asal Sumbawa sangat diminati karena khasiatnya yang sangat baik untuk kesehatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri asam laktat dari susu kuda liar Sumbawa dan mengetahui potensi kemampuan antibakteri dari susu kuda liar Sumbawa. Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi bakteri asam laktat dari susu kuda liar Sumbawa dengan metode spread plate menggunakan media MRSA. Kemudian uji antibakteri susu kuda liar Sumbawa dilakukan dengan metode difusi paper disk terhadap tiga spesies bakteri patogen berbeda yaitu Eschericia coli, Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae dan perlakuan kontrol (-) akuades, kontrol (+) kanamisin. Pengujian menggunakan susu kuda liar Sumbawa dengan variasi konsentrasi berbeda yaitu 20, 40, 60, 80, dan 100. Hasil penelitian menunjukkan terdapat bakteri asam laktat pada susu kuda liar Sumbawa dengan tumbuhnya koloni berwarna putih pada media MRSA. Pada pengujian antibakteri terlihat adanya zona hambat pada semua perlakuan konsentrasi dan kontrol (+). Diameter zona hambat terbesar dilihat pada konsentrasi 100% yaitu Staphylococcus aureus (1,996 mm), Eschericia coli (1,982 mm), dan Vibrio cholerae (2,020 mm) sedangkan kontrol (-) tidak menunjukkan adanya zona hambat. Sehingga susu kuda liar Sumbawa ini berpotensi menghambat terhadap bakteri patogen.
Kemampuan Selulosa Daun Mahkota Nanas (Ananas comosus) Sebagai Bioadsorben Logam Tembaga (Cu) Desinyata Desinyata Keon Indah Murwani Yulianti,Wibowo Nugroho Jati
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 3, No 2 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v3i2.1895

Abstract

Air limbah yang mengandung logam berat dari proses industri dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah limbah di lingkungan adalah dengan teknologi bioadsorbsi. Bioadsorben yang digunakan dalam penelitian ini adalah selulosa daun mahkota nanas. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui kemampuan selulosa daun mahkota nanas dalam menurunkan kadar logam berat tembaga (Cu), (2) mengetahui kadar selulosa daun mahkota nanas dalam menurunkan logam berat Cu, (3) mengetahui pengaruh penambahan selulosa dan varisi waktu terhadap kadar Cu, Total Dissolved Solids (TDS), Total Suspended Solid (TSS) dan pH. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial, yakni dengan dua perlakuan (variasi selulosa dan waktu) dan tiga kali pengulangan. Data hasil penelitian kuantitatif ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Kadar Cu, TDS, TSS dan nilai pH akan dianalisis menggunakan SPSS dengan uji ANAVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  dengan penambahan selulosa dan variasi waktu terjadi penurunan kadar Cu sebesar 72,87% pada waktu 1 jam dengan selulosa 1,5 gr dan kenaikan kadar TDS dan TSS dari waktu 0 sampai 3 jam serta kenaikan nilai pH. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 5 Tahun 2014 kadar Cu dan pH dalam penelitian ini belum berada di bawah baku mutu sedangkan kadar TDS dan TSS sudah berada di bawah baku mutu limbah.
Keanekaragaman dan Kelimpahan Gastropoda di Pantai Seger, Lombok Tenga Janaria Resdica Parorrongan Felicia Zahida,Ignatius Pramana Yuda
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 3, No 2 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v3i2.1896

Abstract

Spesies moluska di Indonesia begitu banyak, yaitu sebanyak 1.5000 jenis Gastropoda. Gastropoda merupakan hewan menarik dengan berbagai warna, ukuran dan bentuk cangkang, dan mempunyai distribusi luas yang dapat meliputi wilayah intertidal, air tawar, mangrove, ekosistem sungai, wilayah daratan dan pada wilayah laut dalam. Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan Gastropoda pada Pantai Seger, Lombok Tengah. Waktu penelitian yaitu pada bulan Februari-April 2018. Penelitian dilakukan menggunakan metode transek kuadrat, plot 1x1 m, dengan lokasi sampling sepanjang 500 m, surut terjauh 50 m, jarak antarplot 10 m, jarak antargaris transek 50 m sehingga dihasilkan sebanyak 50 plot. Hasil keanekaragaman yang didapatkan berdasarkan indeks Shanon Wiener yaitu 2,96. Kelimpahan dengan nilai Densitas Tertinggi yaitu pada Famili Neritidae spesies Nerita albicilla sebesar 28,14 individu/m2. Hasil Da paling rendah yaitu pada spesies Monetaria annulus yaitu 0,0006 individu/m2. Spesies yang mempunyai nilai Frekuensi Absolut (FA) tertinggi yaitu Euplica scripta dengan nilai sebesar 0,61. Spesies yang mempunyai FA terendah yaitu spesies Engina maura dan Virroconus ebraeus sebesar 0,006.
Pemanfaatan Bakteri Indigenus dalam Reduksi Logam Berat Cu pada Limbah Cair Proses Etching Printed Circuit Board (PCB) Pascalia Shendy Shendy A. Wibowo Nugroho Jati,L. Indah Murwani
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 3, No 2 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v3i2.1897

Abstract

Limbah dari proses etching PCB yang dihasilkan bersifat toksik karena memiliki pH yang sangat rendah dan kandungan logam berat Cu yang tinggi. Dampak negatif dari limbah etching PCB ini yaitu dapat menghilangkan kesuburan tanah, merusak nutrisi tanah dan mencemari air, serta meracuni makhluk hidup sekitar. Dalam penelitian ini, metode biologi digunakan untuk melakukan remediasi limbah proses etching PCB. Bioremediasi limbah proses etching PCB ini dilakukan dalam sistem lumpur aktif. Sumber lumpur aktif berasal dari tanah sawah yang kaya akan massa mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas pengolahan limbah secara biologi dalam mengurangi toksisitas limbah, meliputi pH dan kandungan logam berat Cu, serta mengetahui isolat bakteri yang dapat memperbaiki kualitas limbah cair proses etching PCB. Tahapan penelitian ini meliputi inkubasi limbah selama 7 hari dalam sistem lumpur aktif dengan perlakuan penambahan limbah etching PCB dengan konsentrasi logam Cu 50 ppm, 150 ppm, 250 ppm dan 350 ppm, pengukuran parameter pada hari ke-0 dan ke-7, isolasi bakteri, serta analisis data menggunakan software SPSS ver 15.  Parameter yang diukur adalah kandungan logam berat Cu, pH, TSS, BOD dan COD. Pengukuran logam berat Cu dilakukan menggunakan spektrofotometer direct Lovibond. Setelah 7 hari masa inkubasi, kandungan logam berat Cu, COD, BOD dan TSS mengalami penurunan serta pH mengalami kenaikan. Perlakuan  A (50 ppm) mengalami penurunan kadar logam Cu yang paling tinggi yaitu sebesar 93,18%, diikuti dengan perlakuan B (150 ppm) dengan penurunan sebesar 81,94%, perlakuan D (350 ppm) dengan penurunan sebesar 31,57% dan perlakuan C (250 ppm) dengan penurunan sebesar 18,09%. Terdapat tiga bakteri indigenus hasil isolasi bakteri yaitu isolat bakteri X, Y dan Z. Hasil karakterisasi bakteri menunjukkan bahwa isolat X, Y, dan Z memiliki bentuk koloni circular, tepi koloni entire, Gram negatif, motil, katalase positif dan indol positif.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 3 (2023): October 2023 Vol 8, No 1 (2023): February 2023 Vol 7, No 3 (2022): October 2022 Vol 7, No 2 (2022): June 2022 Vol 7, No 1 (2022): February 2022 Vol 6, No 3 (2021): October 2021 Vol 6, No 2 (2021): June 2021 Vol 6, No 1 (2021): February 2021 Vol 5, No 3 (2020): October 2020 Vol 5, No 2 (2020): June 2020 Vol 5, No 1 (2020): February 2020 Vol 4, No 3 (2019): October 2019 Vol 4, No 2 (2019): June 2019 Vol 4, No 1 (2019): February 2019 Vol 4, No 1 (2019): February 2019 Vol 3, No 3 (2018): October 2018 Vol 3, No 2 (2018): June 2018 Vol 3, No 1 (2018): February 2018 Vol 3, No 1 (2018): February 2018 Vol 2, No 3 (2017): October 2017 Vol 2, No 2 (2017): June 2017 Vol 2, No 1 (2017): February 2017 Vol 2, No 1 (2017): February 2017 Vol 1, No 3 (2016): October 2016 Vol 1, No 2 (2016): June 2016 Vol 1, No 1 (2016): February 2016 Vol 1, No 1 (2016): February 2016 Vol 19, No 1 (2014): February 2014 Biota Volume 19 Nomor 1 Tahun 2014 Biota Volume 13 Nomor 2 Tahun 2014 Vol 18, No 2 (2013): June 2013 Vol 18, No 1 (2013): February 2013 Biota Volume 18 Nomor 1 Tahun 2013 Vol 17, No 3 (2012): October 2012 Vol 17, No 2 (2012): June 2012 Vol 17, No 1 (2012): February 2012 BIOTA Volume 17 Nomor 3 Tahun 2012 Vol 16, No 2 (2011): June 2011 Vol 16, No 2 (2011): June 2011 Vol 16, No 1 (2011): February 2011 Vol 16, No 1 (2011): February 2011 Vol 15, No 3 (2010): October 2010 Vol 15, No 2 (2010): June 2010 Vol 15, No 1 (2010): February 2010 Vol 14, No 3 (2009): October 2009 Vol 14, No 2 (2009): June 2009 Vol 14, No 1 (2009): February 2009 Vol 13, No 3 (2008): October 2008 Vol 13, No 2 (2008): June 2008 Vol 13, No 1 (2008): February 2008 Vol 12, No 3 (2007): October 2007 Vol 12, No 2 (2007): June 2007 Vol 12, No 1 (2007): February 2007 Vol 11, No 3 (2006): October 2006 Vol 11, No 2 (2006): June 2006 Vol 11, No 1 (2006): February 2006 Vol 10, No 3 (2005): October 2005 Vol 10, No 2 (2005): June 2005 Vol 10, No 1 (2005): February 2005 Vol 9, No 3 (2004): October 2004 Vol 9, No 2 (2004): June 2004 Vol 9, No 1 (2004): February 2004 Vol 8, No 3 (2003): October 2003 Vol 8, No 2 (2003): June 2003 Vol 8, No 1 (2003): February 2003 More Issue