cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 20887396     EISSN : 26140039     DOI : 10.12928
Core Subject : Social,
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan [e-ISSN: 2614-0039] publishes articles containing ideas, research results, literature review, and other innovative creations on citizenship, Pancasila and Civic Education learning, Pancasila and Civic Education learning models, Pancasila and Civic Education learning media, assessment and evaluation of Pancasila and Civic Education learning, Pancasila and Civic Education research and development, moral/ethical philosophy, state law education, socio-political education of the state, socio-cultural education.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2022)" : 5 Documents clear
Membangun keadaban digital warganet Indonesia dalam perspektif kewarganegaraan digital Erwin Susanto; Dasim Budimansyah
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v5i1.23347

Abstract

ABSTRAKLaporan Civil, Safety, and Interactions Online pada tahun 2020 oleh Microsoft yang memuat hasil survey dari Digital Civility Index (DCI). Survey tersebut bertujuan untuk menakar bagaimana tingkat keberadaban digital dari pengguna internet di dunia saat mereka berkomunikasi secara online dan menempatkan indeks keberadaban warganet Indonesia berada di posisi yang terburuk pada Kawasan Asia Tenggara. Yang lebih mengejutkan adalah respon negatif yang ditunjukkan oleh warganet Indonesia itu sendiri, mereka menyerang akun Microsoft dan seakan melakukan self-fulfilling prophecy yang membenarkan bahwa laporan DCI itu adalah nyata adanya. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait urgensi keadaban digital dalam berinteraksi secara daring agar terbentuk interaksi yang sehat dan konstruktif di kalangan warganet Indonesia dilihat dari perspektif kewarganegaraan digital. Artikel ini disusun dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil studi menunjukkan bahwa keadaban digital warganet Indonesia rendah dikarenakan mereka tidak memiliki kemampuan yang cukup dan dibutuhkan untuk berinteraksi secara daring dalam perspektif kewarganegaraan digital. Warganet yang kompeten setidaknya harus mampu menangani tantangan yang baru dan tantangan sehari-hari yang berkaitan dengan pekerjaan, kemampuan kerja, inklusi dan partisipasi dalam masyarakat, menghormati hak asasi manusia (HAM), dan perbedaan antar budaya. Dalam usaha pengembangan keadaban digital tersebut juga dibutuhkan kompetensi kecerdasan digital yaitu empati digital dan literasi media dan informasi..
Strategi pendidikan antikorupsi kepada keluarga di Kelurahan Prenggan Kotagede Yogyakarta Dedek Helida Pitra
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v5i2.22410

Abstract

Lingkungan keluarga merupakan yang paling utama untuk menentukan masa depan anak, demikian pula karakter anak yang baik dimulai dari keluarga. Dilihat dari tren usia koruptor yang terjerat kasus korupsi masih tergolong muda, yaitu di bawah 40 tahun. Uniknya lagi, tindakan korupsi mulai melibatkan hubungan kekeluargaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pendidikan antikorupsi kepada kelurga. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif menjadi subjek penelitian adalah keluarga di Kelurahan Prenggan Kotagede Yogyakarta dan yang objek adalah Sukarelawan Pendidikan Antikorupsi di Kelurahan Prenggan dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil yang diperoleh dalam studi ini menunjukkan bahwa strategi pendidikan antikorupsi yang dilakukan sukarelawan kepada keluarga adalah memberikan pendidikan antikorupsi secara langsung melalui kegiatan keluarga, baik secara individu maupun kelompok dengan media-media yang menyasar orang tua dan anak-anak. Upaya yang dilakukan oleh sukarelawan adalah menanamkan nilai kejujuran melalui ikatan antara suamu-istri, orangtua anak, maupun antartetangga. Penelitian ini dapat memperkaya pengalaman empiris strategi penanaman antikorupsi di dalam lingkungan keluarga.
Peran Pendidikan Pancasila dalam pembentukan karakter Silvia Oktaviana Lestari; Heri Kurnia
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v5i2.23179

Abstract

This article was prepared with the aim of knowing how Pancasila as the basis of the state also has a role in shaping the nation's character. Indonesia can be said to be experiencing a moral and moral crisis, because cases often happen to the community and many of the perpetrators of these cases are still underage. This is certainly something that cannot be underestimated because if it is allowed to continue it will cause the loss of good character in the nation's generation. This article conveys several formulations including: 1) How important is Pancasila Education? 2) What are the values contained in Pancasila? 3) How are Pancasila values applied in shaping character? This study uses a qualitative approach, the method used in compiling this article is a literature study. Sources of data are taken by searching and then reading reference journals. The results of the study show that the application of Pancasila values has a role in shaping character, because in each value of the Pancasila precepts there are goals and ideals of the Indonesian nation. With this Pancasila education, it is hoped that the generation of the Indonesian nation has a character in accordance with the values contained in each item of the Pancasila precepts. The decline in the value of Pancasila as a result of the development of globalization and the development of science can threaten the nation's ideology. Strengthening the values of Pancasila must be carried out to maintain the existing values of Pancasila.
Kajian pendidikan kewarganegaraan abad 21 untuk membentuk kecerdasan kewargaan yang berkeadaban publik Rianda Usmi; Anggriani Puspitaningrum
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v5i2.23345

Abstract

Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran strategis untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan kemampuan dasar sebagai bagian dalam mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan beradab. Salah satu hal yang harus dikembangkan dalam pendidikan kewarganegaraan adalah kecerdasan kewarganegaraan (civic intelligence). Kecerdasan kewargaan menjadi penting untuk dikembangkan pada generasi muda agar memiliki keadaban publik. Penelitian ini bertujuan mengkaji kajian filosofis dan konseptual Pendidikan Kewarganegaraan di abad 21 untuk membentuk kecerdasan kewargaan yang berkeadaban publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi literatur/kepustakaan. Sumber data penelitian diperoleh dari buku maupun jurnal yang berkaitan dengan studi pendididkan kewarganegaraan, kecerdasan kewargaan, dan keadaban kewargaan. Prosedur meta analisis dalam penelitian ini dengan mengumpulkan data pustaka, membuat catatan, dan mereview sumber data. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan mengumpulkan dan menyusun suatu data yang kemudian dianalisis. Hasil yang diperoleh dalam studi ini menunjukkan bahwa arah filosofis, tujuan, dan kultur Pendidikan Kewarganegaraan abad 21 harus sejalan atau diorientasikan untuk menumbuh-kembangkan kecerdasan kewarganegaraan (civic intelligence) melalui koridor “value-based education” demi terciptanya generasi muda yang cerdas, berkualitas, unggul dan berdaya saing, serta berkarakter (berkeadaban publik). Terdapat tujuh kecakapan yang harus dibangun dalam menumbuh-kembangkan kecerdasan kewarganegaraan, yaitu (1) civic knowledge; (2) civic skill; (3) civic disposition; (4) civic confidence; (5) civic commitment; (6) civic competence; dan (7) civic culture
Pengembangan kecerdasan kewargaan berbasis literasi humanitas: Suatu alternatif membangun keadaban publik Kusnadi Kusnadi
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v5i1.23346

Abstract

Salah satu kegagalan pendidikan untuk menghasilkan kecerdasan kewargaan tercermin dari krisis keadaban publik. Pendidikan menempatkan terlalu banyak penekanan pada kecerdasan individu sementara mengabaikan upaya untuk menghubungkan keragaman kecerdasan pribadi ke dalam kecerdasan kolektif kewargaan. Akibatnya, banyak orang yang tidak sadar akan hak dan kewajibannya. Selain itu, ada perilaku lain dalam masyarakat yang tidak mencerminkan keadaban. Penistaan, hinaan, bahkan ancaman akhir-akhir ini sudah menjadi wacana publik di sejumlah tempat di Indonesia. Banyak orang mempublikasikan foto, karikatur, slogan, dan gambar lainnya di media sosial yang mencerminkan atau berpotensi memancing kebencian dan kemarahan. Oleh karena itu, pendidikan kecerdasan kewargaan berdasarkan Pancasila merupakan sarana yang paling efektif untuk membina keadaban masyarakat. Pengembangan kecerdasan kewargaan lebih fundamental bagi suatu bangsa, untuk itu perlu dikembangkan suatu literasi yang mampu mengantarkan untuk mencapai hidup yang lebih mulia dan beradab, yaitu literasi humanitas. Literasi humanitas merupakan muara dari literasi data dan teknologi bagi pembelajar abad 21 untuk kehidupan yang lebih mulia dan beradab Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran sentral dalam membangun kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pengembangan literasi humanitas. Metode yang digunakan dalam analisis pembahasan ini adalah studi pustaka. Dalam artikel ini membahas tentang kecerdasan kewargaan suatu tantangan, literasi humanitas sebagai solusi proses pendidikan kecerdasan kewargaan, dan pengembangan kecerdasan kewargaan melalui literasi humanitas dan peran literasi humanitas membentuk keadaban publik dalam konteks Indonesia.

Page 1 of 1 | Total Record : 5