cover
Contact Name
Fatma Hermining Astuti
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
spektrum.industri@ie.uad.ac.id
Editorial Address
Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta 55191
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
SPEKTRUM INDUSTRI
ISSN : 16936590     EISSN : 24422630     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Spektrum Industri is a media published scientific articles in the science scope related to engineering and/or industrial management both research and theoretical. Literature review will be considered if it is written by an expert. Spektrum Industri is published by Universitas Ahmad Dahlan in twice a year, every April and October. 5. Scope : Ergonomic, Work System Design and Product Design, Manufacturing System, Quality Management, Operationsal Research System Modeling, Industrial Management, Decision and Information System, Logistics and Supply Chain Management.
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 14, No 1: APRIL 2016" : 10 Documents clear
ANALYSIS OF LOGISTICS AND SUPPLY CHAIN MANAGEMENT AGILITY IN CORRUGATED BOX INDUSTRY Daryanto, Yosef; Krämer, Klaus
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.509 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3704

Abstract

Several analyses were performed in this case study including the analysis of the business environmentsand the current supply chain system, which than followed by measurement and comparison of supplychain agility performance indicator. As corrugated box industry work in make/engineer to order systemand by considering their competitive situation and uncertain business environment it was concluded thatthey need agility in their supply chain. The main problem was the unbalance power position with papersupplier that resulting low inbound inventory turns. Focusing on this weakness, two solutions wereproposed; those are building higher collaboration with paper suppliers and performing better inventorymanagement by set different inventory control and policy for each inventory class. Keywords: Corrugated box industry, performance indicator, supply chain agility.
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. XYZ Sungkono, Muhamad Adi; Sulistiyowati, Wiwik
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.161 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3684

Abstract

Suatu perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam pengendalian bahan baku, diantaranya adalahpersediaan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Untuk menghindari masalah tersebut perlu dibuatsuatu pemecahan masalah. Perencanaan kebutuhan material dimaksudkan agar dalam pelaksanaanpekerjaan, penggunaan material menjadi efisien dan efektif sehingga tidak terjadi masalah akibat tidaktersedianya material pada saat dibutuhkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan danmengendalikan bahan baku dan pemilihan supplier dengan metode Material Requirement Planning(MRP). Perencanaan kebutuhan bahan (Material Requirement Planning) adalah suatu metode untukmenentukan bahan-bahan atau komponen-komponen apa yang harus di buat atau di beli, berapa jumlahyang dibutuhkan dan kapan dibutuhkan. Hasil yang didapatkan dengan melakukan perhitungan denganmetode MRP, di dapatkan metode yang paling baik di pergunakan adalah metode Period Order Quantity(POQ) karena dari perhitungan metode Period Order Quantity didapatkan total biaya yang paling kecilyaitu sebesar Rp. 23.372.166,- . bila dibandingkan dengan perhitungan Lot For Lot yaitu sebesar Rp.28.567.200,- , dan perhitugan Economic Order Quantity yaitu sebesar Rp. 37.209.031,- . karena denganmetode POQ dapat meminimalkan biaya pesan dan biaya simpan sehingga total biaya yang dikeluarkankecil dibandingkan dengan metode EOQ dan L-F-L. sedangkan biaya terbesar adalah metode EOQ,karena pada perhitungan metode EOQ biaya pesan dan biaya simpan sangat besar.Kata Kunci : Perencanaan, Material Requirement Planning, Period Order Quantity, Economy OrderQuantity, Lot for lot.
ANALISIS FAKTOR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) YANG SIGNIFIKAN MEMPENGARUHI KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT STUDENT CASTLE Waruwu, Saloni; Yuamita, Ferida
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1094.481 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3705

Abstract

Health and Safety (K3) is an effort to create a safe working atmosphere, comfortable and achieve thegoal of maximum productivity. K3 is very important to be implemented in all areas of employment withoutexception building projects such as apartments, hotels, malls. However, to prevent any risk of workplaceaccidents is not as easy as turning the palm of the hand. Occupational accidents disebab by severalfactors, among others, occupational safety and health training (X1), the commitment of top management(X2), work environment (X3), awareness of workers (X4), regulations and safety and health procedures(X5), availability rambu- occupational health and safety signs (X6) in the workplace, and communicationworkers (X7). The most significant factor affecting the accidents are the top management commitment(X2) with a value of 36.4% koefien regression and awareness of workers (X4) of 30.1%. If both of thesefactors add up the total is 66.5%. Keywords : occupational accident, health and safety factor, significantly.
A REVIEW: POTENSI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN RISK MANAGEMENT Handayani, Dwi Iryaning
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.375 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3701

Abstract

Supply Chain Risk Management merupakan risiko yang terjadi pada aliran produk, informasi, bahanbaku sampai pengiriman produk akhir yang mengancam keseluruhan supply chain dari pemasok awalhingga sampai konsumen. Sedangkan Supply chain disruptions (gangguan rantai pasok) adalah peristiwatak terencana yang terjadi dalam rantai pasok yang bisa mempengaruhi aliran bahan dan komponen.Kejadian risiko yang terjadi didalam supply chain telah banyak dilakukan oleh beberapa penelitisehingga perlu dilakukan review untuk mengetahui potensi risiko yang terjadi pada supply chain.  Risikoyang terjadi pada supply chain berdasarkan hasil penelitian sebelumya terdapat 120 jenis risiko.Kesamaan  risiko yang terjadi pada supply chain menghasilkan 17 jenis risiko yang sama  pada supplychain dan terdapat 3 risiko yang sering terjadi yaitu risiko demand, keterlambatan bahan baku, Bencanaalam (discruption), sedangkan 14 risiko lainnya yaitu , kwalitas supplier, kwalitas produk, sisteminformasi, harga, suplai, produk rusak digudang, finansial, ketergantungan supplier, penundaan,kapasitas produksi, persediaan, kekurangan bahan baku, selisih stok dan politik. Adapun mitigasi yangdapat dilakukan dalam mengatasi gangguan supply chain  ada 9 strategi yaitu: postponement, strategystock, flexible supply base. make and buy, economic supply incentives, flexible transportation. revenuemanagement via dynamic pricing and promotion, assortment planning. silent product rollover. Kata Kunci: Potensi, Supply Chain, Risk Management
PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL Harto, Setyo; Garside, Annisa Kesy; Utama, Dana Marsetya
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.529 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3706

Abstract

CV. Mebel Bima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengerjaan kayukhususnya pembuatan berbagai model daun pintu dan kusen. Tipe aliran produksi di perusaaan adalahjob shop dikarenakan pengerjaan setiap job memiliki aliran yang berbeda di setiap mesinnya.Penjadwalan produksi di perusahaan adalah diurutkan berdasarkan total waktu penyelesaian jobterlama sampai yang terkecil. Permasalahan di perusahaan selama ini adalah besarnya makespan yangdihasilkan oleh penjadwalan dengan metode perusahaan sehingga perusahaan mengalami keterlambatanpenyelesaian job dari waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan masalah tersebutpenelitian ini bertujuan untuk menentukan urutan pengerjaan job dengan makespan yang lebih kecilmenggunakan algoritma jadwal non delay dengan prioritas SPT. Tahap-tahap dalam penelitian iniadalah dimulai dari observasi langsung di perusahaan, studi literatur, perumusan masalah, pengambilandata, pengolahan data, dan terakhir adalah pembandingan hasil penjadwalan. Metode penjadwalanproduksi yang digunakan di perusahaan menghasilkan makespan sebesar 194,4 jam atau 25 hari kerja (1hari terdapat 8 jam kerja), sedangkan usulan penjadwalan dengan menggunakan algoritma jadwal nondelay menghasilkan makespan sebesar 168,79 jam atau 22 hari kerja, dengan demikian Penjadwalandengan menggunakan algoritma jadwal non delay dapat menghemat total waktu pengerjaan sebesar24,85 jam atau 3 hari kerja lebih 0,85 jam. Kata kunci : Non delay, job shop, penjadwalan produksi, penjadwalan mesin.
PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI Prisilia, Harliwanti
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.938 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3702

Abstract

Pelaksanaan pekerjaan pelayanan teknik di PLN dibantu oleh vendor atau rekanan terseleksi. Pelelanganpekerjaan pelayanan teknik cenderung dilakukan hanya untuk mendapatkan harga serendah mungkin,yaitu  dengan  menggunakan banyak vendor dengan perjanjian jangka pendek. Kondisi tersebutmenimbulkan dampak tersendiri disisi pelayanan PLN kepada pelanggan.Tujuan dari penelitian iniadalah untuk menerapkan metode AHP guna mendapatkan vendor terbaik sebagai pelaksana pelayananteknik. Proses pemilihan vendor yang selama ini dilakukan oleh PLN masih mempunyai kelemahandalam hal kualitas dari pekerjaan vendor pelayanan teknik yang kurang optimal dan professional. PLNsebagai perusahaan yang memiliki wewenang dalam pelaksanaan pelelangan pekerjaan pelayananteknik, mengalami beberapa kendala diantaranya masih mendapatkan vendor yang tidak sesuaiklasifikasi. Metode AHP ini membantu PLN dalam memecahkan persoalan yang kompleks denganmenstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagaipertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Selain itu AHP juga memiliki perhatian khusustentang penyimpangan dari konsistensi, pengukuran dan ketergantungan di dalam dan di luar kelompokelemen strukturnya. Sehingga PLN memiliki vendor pelayanan teknik yang berkualitas dalam melayanipelanggan.Hasil dari penelitian menunjukkan vendor yang terpilih adalah PT.APP dengan bobot nilai59%.Kata kunci : Vendor, AHP, bobot nilai.
ANALISIS KUALITAS LAYANAN RESTORAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO-PRCA DAN AIM Sukwadi, Ronald; Dian, Agustin
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.226 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3707

Abstract

Dalam penelitian ini, 28 atribut layanan teridentifikasi untuk menilai kualitas layanan restoran. AnalisisKano dengan model Penalty Reward Contrast Analysis (PRCA) digunakan untuk mengklasifikasikanapakah atribut tersebut termasuk kategori performance, basic, excitement, atau indifferent. Selanjutnya,untuk menilai skor kepuasan dan tingkat kepentingan masing-masing atribut layanan digunakan metodeAdequacy Importance Model (AIM). Hasil integrasi kedua model ini (PRCA dan AIM) dapat digunakanuntuk menentukan apakah atribut layanan perlu ditingkatkan atau dipertahankan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat lima atribut layanan yang harus ditingkatkan dan dua puluh tiga atributlayanan yang sudah baik dan harus dipertahankan.Kata kunci: Analisa jabatan, evaluasi jabatan, Analytical Hierarchy Process, Point System, struktur gajidasar.
PENJADWALAN MESIN SCREW PRESS STASIUN KEMPA PADA PRODUKSI CPO (CRUDE PALM OIL) DAN KERNEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDIKATOR Wibowo, Heri
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.969 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3703

Abstract

Complex problems often encountered in the company, especially the production. The company should beable to increase production capability by increasing the utility of existing resources and accuracy in thecompletion of production to match the deadlines set by scheduling planned well. As a company producesCPO and kernel continuously so the scheduling screw press machine should be well planned so thatproduction can be completed on time, damage to the engine and overtime can be avoided. This study aimsto analyze the utilization schedule and screw press machine at the station felt that optimal production canbe achieved and determine the cause of the delay production time resulting in overtime. The method usedis the method of indicators that can be applied to the machine which is parallel with different capacities.This method minimizes the turnaround time by prioritizing machine with a large capacity whilemaintaining the efficiency of the engine and the completion time has been determined. Proposedscheduling using indicators generate optimal schedule, 13840 hours of work available only used 12373.5hours with five machine screw press, the clock difference is 1408.5 hours of work hours are unemployedand 58 hours of treatment machine screw press, and produce five utilities screw press machine onaverage up to 89.40% and utilities average every month five screw press machine is 89.46%. The delaytime of CPO production process and the kernel has been caused by damage to machine screw presswhich occur during the production process takes place so that if the production capacity is reduced andovertime hours cannot be avoided. Screw press machine maintenance can be done by the enginemaintenance schedule time without having to wait for the machine was broken beforehand and this canreduce the cost of production.Keywords : Indicator Method, Scheduling Engine
PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK Permana, Deni; Kholil, Muhammad
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.258 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3708

Abstract

Dewasa ini, kebutuhan perusahaan terhadap fungsi manajemen proyek tidak dapat dipandang sebelahmata. Hal ini karena dalam melakukan proses produksi,perusahaan harus mampu menghasilkan suatuproduk,baik barang maupun jasa yang sesuai dengan kriteria,waktu, dan besarnya biaya yang telahditetapkan.perubahan terhadap salah satu dari ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi dua faktorlainya, CV.PUTRI TUNGGAL  adalah suatu bentuk perusahaan dalam bidang contractor dan suplier,melakukan perencanaan dan rancang bangun.untuk menunjang kinerja pegawai dan perusahaan makadiperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah data proyek dengan cepat dan akurat, faktanyasistem yang ada belum terkomputerisasi dan pengolahan data proyek , anggaran biaya dan transaksimasih terlihat secara manual. Maka dari itu penelitian ini dimaksudkan untuk membuat sistem informasimanajemen proyek yang telah terkomputerisasi dan datanya telah terintegrasi. CPM sendiri merupakanmetode dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan suatu proyek. Banyak masalah yang dapatdiatasi dengan penggunaan metode lintasan kritis, sehingga sistem ini merupakan metode yang palingbanyak dipergunakan di antara semua sistem yang memakai prinsip pembentukkan jaringan.Penggunaan teknik CPM penyusunan jaringan kerja diidentifikasikan ke arah kegiatan sertamenggunakan “simple time estimates” sebagai waktu pelaksanaan. Tujuan penelitian ini yang adalahuntuk mempercepat proses penyampaian informasi yang diinginkan, dan membuat data proyek menjaditerintegrasi sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisien dalam pengolahan data proyek. Metodejalur kritis membuat durasi pekerjaan menjadi lebih cepat dari sebelumnya karena aktivitas pekerjaandiurutkan dan dirangkai menjadi sebuah network atau jaringan kerja yang tidak boleh mengalamipenundaan yang berakibat penundaan proyek secara keseluruhan.Kata Kunci : Manajemen Proyek, Metode Jalur Kritis, CPM Method , Jaringan Kerja, Float.
TATA LETAK GUDANG RAW MATERIAL CHEMICAL MENGGUNAKAN METODE SHARED STORAGE DAN REL SPACE Kuswoyo, Indramawan Hadi; Cahyana, Atikha Sidhi
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.083 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3683

Abstract

Storage system in the manufacturing industry in this modern era is a very important role especially international scale company, may not directly produce or distribute all of the work unit. this led to the need for raw materials warehouse, warehouse storage systems should not be large in size because if supported by a good inventory of the warehouse to the maximum utilization of the problems faced by the company occurred in the warehouse of raw materials (raw materials). deficiencies in the arrangement of items in the warehouse procedures cause problems in the warehouse, so the warehouse impressed narrow and less structured cause inefficiencies time retrieval and storage of materials, as well as complicate the operator in handling the placement process raw materials. In the method of shared storage and rail space (relationchip chart) for the relationship between activity is indicated by activity relationship approach, which shows each activity as a single activity model in the form of a diagram. ARD basic idea of the link between patterns of flow of goods and location of service activities related to production activities. ARD is the development of ARC (activity relationship chart).Keywords : Warehouse shared storage, rel space

Page 1 of 1 | Total Record : 10