cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 3 (2014): BAHAS" : 10 Documents clear
Marriage Aspects Of Minangkabau Matrilineal Systems In Hamka’s Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck SYAMSUL BAHRI
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2546

Abstract

This study explores the cultural elements found in the literary work of Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck in the  form of Novel written by Buya Hamka. It utilizes an extrinsic approach in which there are some interpretations and explanations about cultural elements in Hamka’s  Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. It describes the aspects of marriage based on Minangkabau custom especially practiced in Batipuh, West Sumatera that still hold fast to the tradition and culture very much concerned to the female (matrilineal) lineage. There are several elements of culture on the marriage of Minangkabau matrilineal systems in the novel of  Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, namely ; 1.Mamak (mother’s brother) whether he is eldest or youngest ,he has a huge role and responsibility to preserve the tradition of Minangkabau Matrilineal systems in the family of Minangkabau,West Sumatera and he will bring the matters of custom     into the meeting of Niniak Mamak .2. If a man wants to marry a woman, Niniak Mamak from the man directly has to come to the family of the women asking about the marriage . 3. Someone who has a right to receive or deny a proposal of marriage is not the woman or even the parents or aunt (mandeh) of the woman. Mamak (uncle), mother’s brother has a big role for it and then he brings it into the meeting ofNiniak Mamak in order to get a decision to receive or not. 4. Mamak (uncle) of a Minangkabau woman will just receieve a man from Minangkabau who has a clan from lineage of mother (Piliang,Sikumbang,or Chaniago etc ) will be accepted being a husband for niece . Mamak will not accept a mixed race  man  to be a husband for a niece in the conservative society of Minangkabau Matrilineal systems,West Sumatera         Keywords: Marriage, Matrilineal System, Minangkabau, Tenggelammnya Kapal Van Der Wijck
WARUNG INTERNET: GERBANG DUNIA VIRTUAL REMAJA KOTA MEDAN ZULKIFLI ZULKIFLI
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2527

Abstract

Perkembangan warung internet telah merambah semua lapisan sosial dan budaya masyarakat, yang menjadikan dunia tanpa batas, sehingga dipersepsikan telah mendorong globalisasi perubahan sosial dan budaya masyarakat. Keberadaan warnet adalah gambaran kehidupan virtual dengan dua realitas paralel. Warnet merupakan bagian dari budaya massa (mass culture), diidentikkan dengan budaya populer (populer culture) dan hiburan massa (mass entertainment). Keberadaan warnet sebagai produk perkembangan teknologi cyberspace melahirkan dua sisi konsekuensi. Konsekuensi positif-konstruktifnya diantaranya sebagai fasilitas belajar, wahana pengembangan kreativitas remaja, menghilangkan kejenuhan dengan bertualang di dunia virtual second life, dan bisa membangun hubungan sosial baru. Konsekuensi negatif-destruktifnya diantaranya adalah yang digolongkan pada kategori isu subversiv, yaitu; kecanduan, kekerasan (agresifitas), dan kebingungan antara dua dunia. Bagi remaja dikhawatirkan menggangu pelajaran sekolahnya, serta mengurangi perhatian dan kepekaannya terhadap lingkungan sosial.   Kata Kunci: Warung Internet, Dunia Virtual, Remaja
Ungkapan Kata Hanasu, Iu, dan Shaberu dalam Bahasa Jepang NANDI S
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2538

Abstract

Di dalam bahasa Jepang banyak sekali terdapat ungkapan (hyougen) kata-kata yang bersinonim (ruigigo). Walaupun ungkapan kata-kata yang bersinonim tersebut mempunyai makna yang sama atau hampir sama, tetapi dalam pengungkapannya terdapat perbedaan. Perbedaan ini disebabkan beberapa faktor, seperti faktor waktu, tempat, sosial, kegiatan, dan nuansa makna. Kesalahan dalam pemakaian ungkapan yang bersinonim tersebut sering menimbulkan kesalahan pahaman dalam komunikasi bahkan akan menimbulkan kebingungan lawan bicara. Diantara ungkapan kata yang merupakan sinonim tersebut adalah kata hanasu, iu, dan shaberu yang mempunyai makna sama, yaitu berkata, berbicara. Kata Kunci : ungkapan (hyougen), sinonim (ruigigo), hanasu, iu, shaberu
Kearifan Mandailing dalam Tradisi Markobar FAUZIAH KHAIRANI
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2534

Abstract

Oral tradition and oral lore is cultural material and tradition transmitted orally from one generation to another. The messages or testimony are verbally transmitted in speeches or songs and may take the form of folktales, sayings, ballads, songs, or chants. In this way, it is possible for a society to transmit oral history, oral law and other knowledge across generations without a writing system. Markobar is one of the oral traditions that lives in mandailing society which conveys many good values. In spite of its being useful for  the community as  a guidance to talk and act, it gradually dies down. Sad to say that in some occasions Markobar is carried out by unskilful people and it is done basically for money. There are several things that we can do to keep the well -being of this oral tradition namely by inserting it in the local curriculum and by publishing more books about oral traditions, as for the instances.   Key words: oral tradition, markobar, Mandailing, values, curriculum, publishing books
KAJIAN STUKTURAL CERPEN KEMBANG MAYANG KARYA TITIE SAID FITRIANI LUBIS
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2524

Abstract

Cerpen Kembang Mayang ini bertema tentang emansipasi perempuan. Cerpen ini menggunakan alur maju meskipun ada sedikit flashback di tengah penceritaan. Akan tetapi, flashback di sini tidak mempengaruhi jalan cerita secara menyeluruh, hanya sekedar memperkuat jalan cerita saja. Tokoh utama dalam cerpen Kembang Mayang adalah tokoh Eka. Sedangkan tokoh ibu, bapak, Mulyo dan ketujuh adiknya hanya tokoh tambahan yang hanya sekedarnya yang berfungsi sebagai penguat cerita. Tokoh Eka berwatak keras, bertanggung jawab, dan penyayang. Cerpen ini berlatar pada dini hari menjelang shubuh di sebuah rumah di Ciganjur. Pengarang pada cerpen Kembang Mayang menggunakan sudut pandang ketiga pelaku utama: tidak menggunakan kata aku, tapi menceritakan si tokoh utama hanya menggunakan kata ganti 'nama'. Cerpen ini menggunakan gaya bahasa yang lugas dan sederhana. Meskipun sedikit  diselingi dengan perumpamaan-perumpamaan tertentu. Akan tetapi, tidak mengubah kelugasannya.   Kata Kunci: Kajian Struktural, cerpen Kembang Mayang
PENERAPAN LEARNING ORGANIZATION (LO) DI JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS) UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LAMHOT BASANI SIHOMBING
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2544

Abstract

Menurut Peter Senge (1990), organisasi belajar adalah organisasi dimana anggota-anggotanya terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, dimana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan anggota-anggotanya secara terus menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama. Sebagai suatu organisasi, Jurusan Sendratasik FBS Unimed mempunyai visi dan misi untuk menghasilkan lulusan di bidang seni budaya (pendidikan seni tari dan seni musik) yang selalu tumbuh dan berkembang serta beradaptasi dengan pengaruh perubahan. Hasil evaluasi mengenai organisasi belajar di Jurusan Sendratasik FBS Unimed menunjukkan bahwa organisasi ini mempunyai landasan yang solid untuk menjadi organisasi belajar (OB). Hal ini terlihat dari grand total skor adalah 71 dari instrumen Learning Organization Profile, yang mencakup lima aspek yang diukur sebagai berikut: Dinamika Belajar, skor total 14 dengan rata-rata 2,8 (35%); Transformasi Organisasi, skor total 15 dengan rata-rata 3,0 (37,5%); Pemberdayaan Masyarakat, skor total 13 dengan rata-rata 2,6 (32,5%); Manajemen Pengetahuan, skor total 13 dengan rata-rata 2,6 (32,5%); dan Aplikasi Teknologi, skor total 16 dengan rata-rata 3,2 (40%).   Kata Kunci: Organisasi Belajar (OB), Instrumen Learning Organization Profile, Visi dan Misi Jurusan Sendratasik FBS Unimed 
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TULISAN NARASI INAYAH HANUM
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2511

Abstract

Pendidikan karakter sangat diperlukan bagi masyarakat kita, khususnya bagi anak-anak dan remaja.Seserang yang memiliki karakter ,yang baik akan terwujud melalui perilaku-perilakunya sehari-hari.Masyarakat sangat membutuhkan pendidikan karakter yang mengandung nilai-nilai atau pesan-pesan moral,sosial yang sesuai  dengan keinginan dan harapan masyarakat. Salah satu penanaman karakter bagi anak-anak dan remaja dapat dilakukan melalui tulisan-tulisan narasi.
Kearifan Mandailing dalam Tradisi Markobar FAUZIAH KHAIRANI
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2535

Abstract

Oral tradition and oral lore is cultural material and tradition transmitted orally from one generation to another. The messages or testimony are verbally transmitted in speeches or songs and may take the form of folktales, sayings, ballads, songs, or chants. In this way, it is possible for a society to transmit oral history, oral law and other knowledge across generations without a writing system. Markobar is one of the oral traditions that lives in mandailing society which conveys many good values. In spite of its being useful for  the community as  a guidance to talk and act, it gradually dies down. Sad to say that in some occasions Markobar is carried out by unskilful people and it is done basically for money. There are several things that we can do to keep the well -being of this oral tradition namely by inserting it in the local curriculum and by publishing more books about oral traditions, as for the instances.   Key words: oral tradition, markobar, Mandailing, values, curriculum, publishing books
ANALISIS PELAKSANAAN LEARNING ORGANIZATION (LO) DI FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS) UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DANNY IVANNO RITONGA
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2540

Abstract

Universitas Negeri Medan (Unimed) adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mengelola program kependidikan dan non-kependidikan di Sumatera Utara. Pada saat ini, Unimed telah mengelola 7 (tujuh) fakultas dan 1 (satu) program pascasarjana. Salah satu fakultas yang ada di Unimed adalah Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) yang merumuskan visi dan misi yang sejalan dengan visi dan misi Unimed, dan arah prioritas perkembangan Sumatera Utara di bidang industri, perdagangan dan pariwisata. Untuk mengetahui pelaksanaan Learning Organization (LO) di fakultas ini digunakan instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem Learning Organisasi Profile (Buku “Building The Learning Organization”) oleh Michael J. Marquardt (1996), antara lain: (1) Learning Dynamics; (2) Organization Transformation; (3) People Empowerment; (4) Knowledge Management; dan (5) Technology Application. Instrumen ini menggunakan skor dengan empat skala, yaitu: skor 4 (benar-benar terlaksana), skor 3 (terlaksana sebagian besar), skor 2 (terlaksana sebagian), dan skor 1 (terlaksana sedikit/tidak), Setiap subsystem Learning Organisasi Profile terdiri dari 10 indikator. Adapun total jumlah skor sebagai hasil akhir yang diperoleh secara keseluruhan dari instrumen pengukuran (kuesioner) dari 5 (lima) subsystem Learning Organization Profile di FBS Unimed adalah 135, artinya 67,5% Learning Organisasi (LO) di fakultas ini telah terlaksana sebagian besar (applies to a great extent).   Kata Kunci : Profil Unimed, Profil FBS Unimed, The Fifth Discipline Learning Organization (LO), Instrumen Learning Organization Profile.
PENINGKATAN PRESTASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH ICT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MUHAMMAD SURIP
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2521

Abstract

Mahasiswa di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia kurang memiliki minat yang baik dalam meningkatkan prestasi belajarnya dan memiliki kemandirian belajar bersama dengan sesama mahasiswa. Penyebab dari permasalahan tersebut karena kurang tepatnya strategi pembelajaran yang digunakan oleh dosen. Dosen kurang memberikan kebebasan berpikir dan berkreasi sendiri dalam menyelesaikan permasalahan pengkajian teori dalam perkuliahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi dan kemandirian belajar mahasiswa pada mata kuliah ICT melalui pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data peningkatan prestasi mahasiswa dari siklus I rata-rata nilai mahasiswa 70.15, dan siklus II nilai rata-rata mahasiswa 82.06 sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi dan kemandirian belajar mahasiswa pada mata kuliah ICT di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed.   Kata kunci : Prestasi, Kemandirian Belajar, Pembelajaran Kooperatif

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue