cover
Contact Name
Baskoro Suryo
Contact Email
banindro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.ars@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ARS: Jurnal Seni Rupa Dan Desain
ISSN : 18297412     EISSN : 25807374     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
ARS merupakan jurnal ilmiah berkala yang ditujukan untuk mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian, pengembangan, dan studi pustaka di bidang seni rupa dan desain. Jurnal ini terbit 3 kali setahun dengan 6 artikel setiap edisi yang jatuh pada bulan Januari - April, Mei - Agustus, September - Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 2 (2018): AGUSTUS 2018" : 6 Documents clear
KOMIK INDONESIA PASCA REFORMASI 1998: STUDI KASUS KECENDERUNGAN VISUAL PADA KARYA PEMENANG LOMBA NGOMIK YUK! TAHUN 2001 Savitri Putri Ramadina; Alvanov Z Mansoor
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1449.082 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i2.2880

Abstract

Komik di Indonesia muncul pada periode 1930-an yang dipengaruhi oleh kisah bernuansa budaya Tionghoa dan Belanda serta tema keseharian menjadi tema utama komik Indonesia sampai 2017. Pada tahun 2001, majalah Animonster yang merupakan majalah yang berorientasi pada dunia animasi (anime), komik (manga), kebudayaan dan lifestyleterbarudi Jepang mengadakan lomba komik amatir bertajuk Ngomik Yuk! dan diikuti oleh 29 peserta. Makalah ini menganalisis karya peserta, khususnya pemenang berdasarkan gaya visualisasinya untuk menunjukkan kecenderungan visual yang muncul di Indonesia di antara komikus amatir pada tahun 2001. Disimpulkan bahwa, komikus amatir peserta lomba Ngomik Yuk!Tersebut mayoritas dipengaruhi gaya gambar Manga dan merupakan sebuah proses yang berulang sebelum menghasilkan karya-karya yang dianggap khas pada dekade 2010-an.
TRANSFORMASI KRIYA DALAM BERBAGAI KONTEKS BUDAYA PADA ERA INDUSTRI KREATIF Alvi Lufiani
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.799 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i2.2889

Abstract

Transformasi yang ada dan terjadi pada ranah kriya saat ini merupakan sebuah konsekuensi dari pengaruh informasi dan teknologi global yang berdampak di berbagai bidang. Aplikasi teknologi tinggi pada proses perwujudan bidang kriya menjadikan produk kriya bertransformasi menjadi karya yang kaya karena memadukan unsur seni, teknologi, ekonomi, budaya, personal dan tangan. Pada era industri kreatif dimana kriya menjadi salah satu sub sektornya, transformasi yang ada adalah keniscayaan karena secara tidak langsung merefleksikan bagaimana kondisi sosio cultural masyarakat yang ada. Selain tentu saja sebagai upaya meningkatkan pendapatan karena produk yang dihasilkan bersifat inovatif dan distingtif. Topik tulisan ini menarik untuk dikaji karena melihat sisi lain dari transformasi yang ada di seni kriya.Transformasi tersebut tentu dilihat positif dan memberikan keuntungan bagi masyarakat dan kriyawan Indonesia.Temuan dari tulisan ini adalah bagaimana sinergi yang kuat antara berbagai pihak seperti pengrajin, kriyawan, akademisi, praktisi dan pemerintah akan menghasilkan karya kriya berkualitas, sustain, dan mampu bersaing di pasar global tanpa meninggalkan akar kultur yag dimiliki bangsa Indonesia.
KAJIAN KOMUNIKASI DIBALIK MAKNA CAMPAIGN A MILD “NANTI JUGA LO PAHAM” Aisyi Syafikarani
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1449.082 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i2.2878

Abstract

Gerilya adalah sebuah kata yang tepat dalam merepresentasikan periklanan pada zaman sekarang. Iklan telah mengepung dari berbagai sisi kehidupan mulai dari iklan konvensional hingga digital. Hal ini dikarenakan iklan memiliki kekuatan yang besar dalam mempersuasi konsumen, iklan sebagai sarana pemberi informasi yang akan menempatkan produk dalam pikiran konsumen. Namun dalam jangka panjang akan muncul permasalahan saat sebuah iklan dengan produk yang sama ditampilkan secara bersamaan. Sebuah iklan harus memiliki konsep atau big idea dan ketertarikan tersendiri agar konsumen langsung memilihnya. Seperti campaign A Mild seri “Nant iJuga Lo Paham” yang memiliki konsep tentang identitas yang kontradiksi yaitu mengangkat tentang anak punk yang merupakan kaum minoritas dan dikucilkan dari lingkungan. A Mild mewadahi mereka yang dianggap sebelah mata. Adanya campaign ini membuat mereka yang merasa diasingkan pada akhirnya akan merasa dihargai. Hal ini merupakan celah yang dimanfaatkan A Mild untuk mempromosikan produknya secara softselling. Metode yang digunakan dalam mengkaji campaign ini yaitu metode pengambilan sampling secara purposif untuk membandingkan konsep campaign A Mild dengan kompetitor rokok mild lainnya. Sedangkan untuk mengkaji komunikasi dan mengetahui makna dibalik campaign tersebut akan dilakukan kajian dengan pendekatan semiotika signifikasi, legisigns, post strukturalisme serta teori achanceofpespective. Hasil kajian tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembuatan konsep campaign yang berbeda dengan campaign padaumumnya.
ART AND CRAFT IN THE ERA OF CREATIVE INDUSTRY IN MALAYSIA Mumtaz Mokhtar
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.154 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i2.2885

Abstract

Malaysia is targeted to become a developed county in the year 2020.  This paper aims to establish an ideology that craft is a high art creation that deals with intellectual, careful and meaningful output. In order to develop an inclusive framework about art and craft, this paper reviews the development of craft and art in Malaysia.  The epistemological discussion on the definition of art and craft will offer a fresh spectacle on art and craft as elements that can ensure the success of the creative industry. The combination of art, craft and Malay aesthetics provides more clues on how the creative industry can go about. In addition, several initiatives from Malaysia are presented due to illustrate how Malaysia engineered the country towards 2050.  Creative industries in Malaysia have a very high potential to be developed and should supported by the government as well as the private sector.  This researcher believes that active and dynamic collaboration, new media exploration, cross discipline and innovation will be the crucial issues to be considered in the development of art and craft in the era of creative industry.
INSTAGRAM SELFIE DI PAMERAN ARTJOG Nadia Tunikhmah
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.292 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i2.2887

Abstract

Instagram Selfie in ArtJog exhibition is a research conducted with purpose to identify how selfie done with artwork in an art exhibition using social media as well as to determine the effect of social media on the art exhibitions visitor. The object of this study is limited to selfies with artworkthat uses social media instagram and conducted in 2016. The exhibits were selected in this study will be limited in ArtJog exhibition. Instagram data collection is done by using meta data search categories based on hashtag.The selection of selfies at the artjog exhibition was done after seeing the rampant selfie at the exhibition also saw the number of uploads with hastag ArtJjog reaching 25,883 and dominated by selfies. Most Selfie actions with artwork and publish on public pages done without mentioning the identity of the artwork and give a new "caption" on the artwork without the permission of the artist.
DESAIN INTERAKSI PADA UANG RUPIAH KERTAS EMISI 2016 Sobi Mutohari
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.745 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i2.2883

Abstract

Uang rupiah emisi 2016 sudah beredar di masyarakat selama hampir satu tahun lamanya. Berdasarkan survei penulis mayoritas masyarakat sering tertukar ketika menggunakan uang rupiah emisi baru ini. Uang yang sering tertukar adalah pecahan Rp 2000 dan Rp 20000. Menggunakan premis desain interaksi penulis menganalisis elemen-elemen bentuk dari disiplin desain grafis pada uang rupiah emisi 2016. Kajian ini menggunakan metode pengumpulan data survei kuesioner daring dan data materi visual, data yang telah terkumpul kemudian diinterpretasikan menggunakan analisis pendekatan estetika dengan membahas elemen-elemen visual dalam objek desain uang emisi 2016. Hasil yang diperoleh dari kajian ini adalah berupa analisis kualitatif tentang desain uang emisi 2016 dan faktor-faktor elemen bentuk apa saja yang membuat masyarakat sering tertukar ketika menggunakan uang ini.

Page 1 of 1 | Total Record : 6