cover
Contact Name
yosa fiandra
Contact Email
pichaq@telkomuniversity.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalrekam@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jalan Parangtritis Km 6,5 Sewon, Bantul, Yogyakarta Tlp. (62) 0274 384107, HP (62) 089649387947 Email: jurnalrekam@gmail.com
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Rekam : Jurnal, Fotografi, Televisi Animasi
ISSN : 18583997     EISSN : 27453901     DOI : 10.24821
Rekam: Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi is a scientific journal published by the Asosiasi Dosen Seni Media Rekam Indonesia in collaboration with the Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. This journal contains articles on research results, conceptual ideas (results of thought), creation, and the results of community service in the fields of photography, television, and animation.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2024): April 2024" : 8 Documents clear
Sinema Kethoprak: Perkembangan Kesenian Kethoprak dengan Pendekatan Gaya Film Antonius Janu Haryono
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 20, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v20i1.10960

Abstract

Perkembangan media internet memaksa banyak kesenian tradisional untuk melakukan penyesuaian agar terus dapat bertahan di tengah arus hiburan yang semakin banyak dan mudah diakses. Dalam beberapa tahun terakhir, kesenian kethoprak juga telah beradaptasi dengan menggabungkan seni pertunjukan tradisional Jawa dengan film yang disebut sinema kethoprak. Youtube merupakan salah satu platform yang banyak digunakan seniman kethoprak untuk mendistribusikan sinema kethoprak. Banyaknya ragam bentuk dan gaya sinema kethoprak yang ada pada platform Youtube memunculkan permasalahan baru tentang bagaimana mempertahankan ciri khas kesenian kethoprak dalam kemasan bentuk dan gaya film. Tujuan penelitian ini adalah memetakan ragam gaya film (film style) yang digunakan pada sinema kethoprak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode observasi terhadap karya-karya sinema kethoprak di youtube yang masih terdapat ciri khas kesenian kethoprak serta elemen-elemen mise en scene, sinematografi, editing dan suara. Dengan pemetaan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk merancang atau mendesain gaya sinema kethoprak yang tetap mempertahan nilai-nilai seni dan budaya kethoprak.
Memotret Dunia Anak Autis dalam Fotografi Liam’s World Karya Erin Lefevre Adinatasya Luthfiyyah Rahardian; Yanti Heriyawati
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 20, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v20i1.11460

Abstract

Fotografi dokumenter dapat memvisualisasikan secara jelas gagasan dan tulisan yang dibuat oleh seorang fotografer jurnalistik. Erin Lafevre adalah salah satu fotografer dokumenter di New York City yang mengabadikan aktivitas keseharian dari adiknya yang didiagnosa autisme. Kajian ini dilakukan pada tiga karya foto Erin Lafevre dari keseluruhan karya berjudul Liam’s World. Metode EDFAT diterapkan untuk mengidentifikasi tanda-tanda pada foto. Teori semiotika Roland Barthes digunakan untuk menganalisis makna denotasi dan konotasi dari ketiga karya foto yang dikaji. Secara denotatif foto-foto tersebut menunjukkan Liam sebagai anak autis ketika komunikasi tidak melihat lawan bicaranya, berbeda fokusnya ketika interaksi sendiri seperti menggambar atau menyentuh benda tertentu. Secara konotatif, anak autis sulit fokus saat interaksi dengan orang lain dan mudah terdistraksi dengan benda menarik lainnya yang ada di sekitarnya, sisi lain kemandiriannya dapat diasah secara optimal. Hasil kajian menunjukkan foto-foto tersebut mampu menangkap peristiwa secara objektif. Liam sebagai anak autis aktivitasnya tertangkap kamera yang menunjukkan bagaimana karakteristik dan kecenderungan anak autis dalam berbagai macam aktivitas: cara merespon, berinterkasi, dan berkomunikasi. Foto memiliki cara sendiri dalam bercerita dan bersuara melalui visual.  Kata kunci: autis, fotografi, semiotika
Pemberdayaan Budaya Visual Erison J. Kambari dalam Ranah Pelestarian Budaya Lokal Sumatera Barat Indah Susanti
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 20, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v20i1.7805

Abstract

This article reveals the sides of photography  by local photographers. The method used is to analyze the work of Erison J Kamari and the appreciation of the audience for his photographs. The method used in this research is qualitative. The result of this research is how to promote and introduce the local potentials of West Sumatran culture by Erison through his visual records. The actions of this photographer from Kurai provide realization in professional art creation management. Capturing moments that cannot be separated from patience, basic understanding of photography techniques, selection of ideas, writing captions and being able to help promote the tourism sector. Erison's gait was able to invite young photographers to care about the culture of West Sumatra, one of which was through the Jawi race. The implication of this research is that it has a positive impact on the tourism sector and the economy.Keywords: Erison J. Kambari, Visual culture, Photographer and West Sumatra. This article reveals the sides of photography  by local photographers. The method used is to analyze the work of Erison J Kamari and the appreciation of the audience for his photographs. The method used in this research is qualitative. The result of this research is how to promote and introduce the local potentials of West Sumatran culture by Erison through his visual records. The actions of this photographer from Kurai provide realization in professional art creation management. Capturing moments that cannot be separated from patience, basic understanding of photography techniques, selection of ideas, writing captions and being able to help promote the tourism sector. Erison's gait was able to invite young photographers to care about the culture of West Sumatra, one of which was through the Jawi race. The implication of this research is that it has a positive impact on the tourism sector and the economy.Keywords: Erison J. Kambari, Visual culture, Photographer and West Sumatra. 
Perubahan Preferensi Menonton Film pada Era Media Sosial: Dampak Short Video dan Implikasinya pada Perilaku Menonton Film Diyah Verakandhi
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 20, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v20i1.11286

Abstract

This research investigates changes in film viewing preferences in the context of the social media era. The main focus of the research is the impact of short videos reviewing films and their implications for film watching behavior. In the face of dramatic changes in film accessibility and the influence of social media, this research seeks to understand how short videos, especially those containing spoilers, influence the way viewers enjoy and appreciate films. The research method used is a mixed method, namely qualitative and quantitative involving surveys, short video content analysis, and interviews with film producers and directors. The findings of this research illustrate significant changes in film viewing preferences and their implications for the way audiences explore and enjoy film works. This research provides in-depth insights into the transformation of film viewing behavior in the dynamic social media era and proposes recommendations that can be useful for the film industry and social media content creators.
Pengaruh Promosi Menggunakan Foto Produk pada Kegiatan Wirausaha: Systematic Literature Review
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 20, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v20i1.11134

Abstract

Lanskap dunia wirausaha telat dipengaruhi era digital secara signifikan. Peralihan dari teknik promosi tradisional ke promosi digital telah membawa dampak pada kegiatan wirausaha. Tidak dapat dipungkiri, estetika visual pada proosi menggunakan teknologi digital berpengaruh penting terhadapa penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak dari strategi promosi menggunakan visual produk terhadap perilaku konsumen. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini berasal dari pendekatan ilmiah yang dikenal sebagai Systematic Literature Review (SLR). Berdasarkan materi yang ditinjau, terbukti bahwa foto produk memberikan dampak yag signifikan dalam membangkitkan minat dan memfasilitasi keputusan pembelian konsumen dalam pasar sasaran. 
Restorasi Film Lewat Djam Malam sebagai Bentuk Pemulihan dan Pelestarian Film Klasik pada Era Digital
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 20, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Film klasik berbentuk seluloid yang disimpan begitu saja akan mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu. Sebagai bagian dari warisan sinema Indonesia jaman dahulu, para pegiat film menaruh perhatiannya pada kondisi film lama yang usang, salah satunya adalah film lama berjudul Lewat Djam Malam, dengan berinisiasi melakukan restorasi dan digitalisasi pada film ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemahaman mengenai proses restorasi film Lewat Djam Malam karya Usmar Ismail yang meliputi tahapan pra-restorasi, restorasi, dan pasca restorasi. Riset ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan restorasi yang dilakukan pada film Lewat Djam Malam mampu melestarikan film klasik yang bernilai sejarah kebudayaan Indonesia masa lampau, sehingga film klasik dapat dengan mudah diakses dan dinikmati kembali oleh generasi muda.
Web Series Dokumenter Motorcycle Travelogue Episode "Kebun Teh Jogja Ki Suko” dengan Bentuk Laporan Perjalanan Latief Rakhman Hakim; Pius Rino Pungkiawan
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 20, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v20i1.7911

Abstract

Documentary Web Series “Motorcycle Travelog Episode Kebun Teh Jogja Ki Suko” Documentary Web Series is a form of documentary that is broadcast periodically on a digital platform. Documentary web series "Motorcycle Travelogue" tells the story of a journey to a place that can be developed and has the potential to be better known to the public. This episode will focus on Ki Suko's tea plantation located in Nglinggo hamlet, Samigaluh, Kulon Progo. This plantation was started by a an ex-girlfriend named Sukohadi who chose to move back to his hometown to develop tea commodities, which was very suitable for the geographical conditions of his village which was at an altitude of 1000 meters above sea level with land conditions that were on the outskirts of the city. Pak Suko's tenacity produced very good results with the emergence of several variants, ranging from green tea, gold tea, yellow tea, and silver needles that reach millions of rupiah.The method of making documentary films uses the creative process method, namely Exploration, Improvisation/Experimentation and Formation or Embodiment of Works, The method is divided into pre-production, production and post-production stages. While the results of i Documentary film making will be opened using social media, namely through YouTube as a promotional medium. Key_word : Web Series, Documenter, Ki Suko tea plantation
Analisis Match Cut dalam Membangun Penceritaan dalam Film Everything Everywhere All at Once William Sanjaya
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 20, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v20i1.9617

Abstract

Film “Everything Everywhere All At Once” (2022) merupakan film tentang seorang Ibu Rumah Tangga, Evelyn, yang dibawa ke semesta lain ketika ia dihadapkan dengan berbagai masalah pekerjaan dan keluarganya. Film “Everything Everywhere All At Once” (2022) merupakan film yang bertemakan keluarga, yang dikemas dengan kompleksitas perpidahan lokasi atau semesta. Film “Everything Everywhere All At Once” (2022) memiliki transisi match cut yang menarik untuk diangkat. Film “Everything Everywhere All At Once” (2022) juga berhasil mendapatkan 7 dari 11 nominasi penghargaan, salah satunya adalah Best Film Editing dari Academy Awards. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan match cut dalam membangun tahap peneritaan dalam film “Everythung Everywhere All At Once” (2022). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan teori match cut oleh Gael Chandler dan teori struktur 5 babak oleh John Yorke. Dari analisis yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa match cut memiliki peran dalam membangun cerita. Match cut mengarahkan perhatian penonton sehingga penonton mampu memahami tindakan karakter utama yang berpindah – pindah semesta.

Page 1 of 1 | Total Record : 8