Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

JURNAL VISUALISASI SINDROM SANGKAR KOSONG PADA FILM “MARAK” Pungkiawan, Pius Rino
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.633 KB)

Abstract

IntisariPenurunan kondisi fisik, psikis, dan sosial membawa rasa kurang percaya diri, tidak berguna, kesepian bahkan depresi. Kemudian, rasa kesepian dan depresi karena kurangnya dukungan sosial keluarga khususnya anak dalam istilah psikologi dikenal sebagai sindrom sarang kosong. Sebagian besar perhatian manusia berfokus pada perkembangan dan pembangunan yang hanya identik dengan kaum muda. Banyak orang tua yang lebih fokus pada perkembangan dan permasalahan anaknya daripada orangtuanya atau kakek neneknya yang sudah lansia dan tidak produktif lagi. Fenomena sindrom sarang kosong menjadi perlu diperhatikan karena masalah lansia sering terlupakan. Sindrom sarang kosong tidak bisa dilihat secara fisik sehingga butuh visualisasi untuk dapat mengerti bagaimana sindrom tersebut terjadi. Karya ini mefokuskan pada visualisasi sindrom sarang kosong yang diderita lansia. Visualisasi akan menggunakan metode penggunaan unsur naratif dan sinematik film. Dengan demikian diharapkan penonton dapat ikut merasakan sindrom sangkar kosong yang divisualisasikan dalam karya ini.Kata-kata Kunci : Lansia, sindrom sarang kosong, visualisasi.film
Perancangan Web Series Film Dokumenter sebagai Media Revitalisasi Kopi Jawa di Ngawonggo, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah Widhi Nugroho; I Putu Suhada; Latief Rakhman Hakim; Pius Rino Pungkiawan
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 15, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v15i2.3577

Abstract

ABSTRAKRevitalisasi adalah proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali. Dalam konteks ini, revitalisasi pertanian mengandung arti sebagai kesadaran untuk menempatkan kembali arti penting sektor pertanian secara proporsional dan kontekstual, dalam arti menyegarkan kembali vitalitas, memberdayakan kemampuan dan meningkatkan kinerja pertanian dalam pembangunan dengan tanpa mengabaikan sektor lainnya. Pemerintah mewujudkan hal ini dengan mendorong sektor pertanian kopi sebagai salah satu penguat daya saing Indonesia di pasar internasional. Berbicara kopi di Indonesia tidak akan pernah bisa lepas dari sejarah kopi di Jawa. Kopi Jawa (java coffee) yang kemudian sering disebut ini merupakan salah satu cikal bakal dikenalnya Indonesia sebagai salah satu negara terbesar penghasil kopi di dunia. Berdasar uraian tersebut, web series dipilih sebagai media ungkap dalam upaya peran serta memajukan para petani kopi menuju kemandirian serta kedaulatan ekonomi menuju desa berdaya melalui potensi masyarakat desa. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam perancangan web series ini. Hal ini dilakukan guna mendapatkan data-data penting secara substantif dalam penyusunan unsur naratif (cerita) berkenaan dengan Kopi Kaliangkrik di Desa Ngawonggo, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Perancangan web series ini bertujuan mewujudkan film dokumenter sebagai salah satu media revitalisasi kopi, terutama kopi jawa. Hasil yang dicapai dalam perancangan web series ini adalah peran serta media sebagai salah satu sarana dalam upaya peningkatan nilai tambah (creating value add) produk pertanian kopi di Indonesia.    Revitalization is the process, method, act of reviving or activating it. In this context, agricultural revitalization implies awareness to place proportional and contextual importance in the agricultural sector, in the sense of refreshing vitality, empowering capabilities and improving agricultural performance in development without ignoring other sectors. The government makes this happen by encouraging the coffee agriculture sector as one of the strengthens of Indonesia's competitiveness in the international market. Talking about coffee in Indonesia can never be separated from the history of coffee in Java. Java coffee (java coffee) which is then often referred to is one of the forerunners of the recognition of Indonesia as one of the largest coffee producing countries in the world. Based on this description, the web series was chosen as a media to express in an effort to participate in advancing coffee farmers towards independence and economic sovereignty towards empowered villages through the potential of rural communities. Qualitative descriptive methods are used in designing this web series. This was done in order to obtain important data substantively in the compilation of narrative elements (stories) regarding Kaliangkrik Coffee in Ngawonggo Village, Kaliangkrik District, Magelang Regency, Central Java Province. The web series design aims to realize documentary films as one of the coffee revitalization media, especially Java coffee. The results achieved in the design of this web series are the role of the media as one of the means in an effort to increase the added value (creating value add) of coffee agricultural products in Indonesia.
Film Dokumenter Potret Rhythm of Saman Pius Rino Pungkiawan
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 18, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v18i1.4886

Abstract

Film dokumenter potret Rhythm of Saman ini bercerita tentang Joel Tampeng yang mencoba kembali pada kebudayaan asalnya, yaitu Saman, setelah lama merantau di Yogyakarta sebagai seorang musisi rock. Hal ini bermula dari keprihatinannya terhadap Saman yang menjadi warisan budaya tak benda yang memerlukan perlindungan mendesak (UNESCO). Warisan budaya tak benda bisa disebut dengan intangible cultural heritage, bersifat tak dapat dipegang seperti musik dan tari. Joel Tampeng membentuk komunitas Gayagayo di Yogyakarta bersama para mahasiswa dari Gayo dan mencoba untuk menggabungkan musik rock dan seni tradisi Saman yang kemudian menghasilkan komposisi Rhythm of Saman dengan misi mengenalkan kembali Saman. Metode penciptaan film dokumenter Rhythm of Saman yang digunakan adalah riset dan pengembangan, praproduksi, produksi, dan pascaproduksi yang kemudian didistribusikan melalui Youtube. Bentuk dan tema dokumenter ini bisa menjadi inspirasi bagi filmaker dan masyarakat yang lebih luas. This portrait documentary tells the story of Joel Tampeng who tries to return to his original culture, namely Saman, after a long time wandering in Yogyakarta as a rock musician. It is all initiated by his concern for Saman which is an intangible cultural heritage that requires urgent protection (UNESCO). Intangible cultural heritage can be called intangible cultural heritage because we cannot touch it , such as music, dance and so on. Joel Tampeng formed the Gayagayo community in Yogyakarta with students from Gayo and tried to combine rock music and traditional Saman art to produce the composition of Rhythm of Saman with the mission of reintroducing Saman. The method used to create the documentary film "Rhythm of Saman” was a research and its development, pre-production, production and post-production which was then distributed via Youtube. The form and theme of this documentary can be an inspiration for filmmakers and the wider community.
Visualisasi konflik batin menggunakan keseimbangan dalam komposisi Drama televisi “selibat” Pius Rino Pungkiawan
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.570

Abstract

Inner conflict must always be experienced by everyone without anyone else can figure it out. Inner conflict is a conflict or disharmony between what is desirable with what is going on, between expectation and reality. Conflict can be defined as the inner shocks or inner conflict that resulted in him disturbed balance.Inner conflict can be understood by others by communicating the inner conflict. One way is to communicate the inner conflict is visualize in a form of picture composition. The composition of the image that emphasizes the balance is used to communicate the inner conflict of a television drama "Celibacy" . Television drama "Celibacy" is divided into three kinds of stories, the imagination, flashbacks and reality. The composition of the balance is applied in accordance with the inner conflict that occurred in the third story.Inner conflicts able to communicate through a language understood by the image by using the balance of the composition. The balance is used to illustrate the inner conflicts Events happening, like cornered, and so forth. Using equilibrium composition suitable for visualization of the inner conflict because inner conflict makes the balance disturbed.Keyword: Inner conflict, visualization, composition.Konflik batin pasti selalu dialami oleh setiap orang tanpa orang lain bisa mengetahuinya. Konflik batin merupakan pertentangan atau ketidakharmonisan antara apa yang diinginkan dengan apa yang terjadi, antara harapan dan kenyataan. Konflik batin bisa diartikan sebagai goncangan atau pertentangan dalam batin yang mengakibatkan keseimbangan dalam dirinya terganggu.Konflik batin bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain dengan mengkomunikasikan konflik batin tersebut. Salah satu cara mengkomunikasikan konflik batin adalah dengan memvisualkannya dalam sebuah bentuk komposisi gambar. Komposisi gambar yang menekankan keseimbangan digunakan untuk mengkomunikasikan konflik batin sebuah drama televisi “Selibat”.. Drama Televisi “Selibat” terbagi atas 3 macam cerita, yaitu imajinasi, flashback dan realita. Komposisi keseimbangan diterapkan sesuai dengan konflik batin yang terjadi pada ketiga cerita.Konflik batin mampu dimengerti dengan mengkomunikasikannya melalui bahasa gambar dengan menggunakan keseimbangan komposisi. Keseimbangan digunakan untuk memberikan gambaran kodisi konflik batin yang sedang terjadi, seperti terpojok, tersudut dan lain sebagainya. Penggunaan Komposisi keseimbangan sesuai untuk visualisasi konflik batin karena konflik batin adalah pertentangan yang membuat keseimbangan dalam diri terganggu.Kata kunci : Konflik batin, visualisasi, komposisi.
JURNAL VISUALISASI SINDROM SANGKAR KOSONG PADA FILM “MARAK” Pius Rino Pungkiawan
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.633 KB) | DOI: 10.12928/channel.v6i1.10212

Abstract

IntisariPenurunan kondisi fisik, psikis, dan sosial membawa rasa kurang percaya diri, tidak berguna, kesepian bahkan depresi. Kemudian, rasa kesepian dan depresi karena kurangnya dukungan sosial keluarga khususnya anak dalam istilah psikologi dikenal sebagai sindrom sarang kosong. Sebagian besar perhatian manusia berfokus pada perkembangan dan pembangunan yang hanya identik dengan kaum muda. Banyak orang tua yang lebih fokus pada perkembangan dan permasalahan anaknya daripada orangtuanya atau kakek neneknya yang sudah lansia dan tidak produktif lagi. Fenomena sindrom sarang kosong menjadi perlu diperhatikan karena masalah lansia sering terlupakan. Sindrom sarang kosong tidak bisa dilihat secara fisik sehingga butuh visualisasi untuk dapat mengerti bagaimana sindrom tersebut terjadi. Karya ini mefokuskan pada visualisasi sindrom sarang kosong yang diderita lansia. Visualisasi akan menggunakan metode penggunaan unsur naratif dan sinematik film. Dengan demikian diharapkan penonton dapat ikut merasakan sindrom sangkar kosong yang divisualisasikan dalam karya ini.Kata-kata Kunci : Lansia, sindrom sarang kosong, visualisasi.film
Over The Shouler Shot Analysis On The King's Speech Film Pius Rino Pungkiawan
Sense: Journal of Film and Television Studies Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/sense.v5i1.7023

Abstract

The film The King's Speech takes the theme of British work history about Prince Albert's journey to overcome his stuttering problem with a therapist named Lionel Logue who later becomes his best friend. This film has received many awards from various world-class awards, one of which is the Oscar. This study focuses on analyzing the cinematographic aspect of the use of shot over shoulder in the film The King's Speech. Analytical method with interpretive visual with descriptive qualitative research type. The results showed that the use of shot over the shoulder was built in stages with the motivation to show the close friendship between the characters.
JURNAL VISUALISASI SINDROM SANGKAR KOSONG PADA FILM “MARAK” Pius Rino Pungkiawan
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/channel.v6i1.10212

Abstract

IntisariPenurunan kondisi fisik, psikis, dan sosial membawa rasa kurang percaya diri, tidak berguna, kesepian bahkan depresi. Kemudian, rasa kesepian dan depresi karena kurangnya dukungan sosial keluarga khususnya anak dalam istilah psikologi dikenal sebagai sindrom sarang kosong. Sebagian besar perhatian manusia berfokus pada perkembangan dan pembangunan yang hanya identik dengan kaum muda. Banyak orang tua yang lebih fokus pada perkembangan dan permasalahan anaknya daripada orangtuanya atau kakek neneknya yang sudah lansia dan tidak produktif lagi. Fenomena sindrom sarang kosong menjadi perlu diperhatikan karena masalah lansia sering terlupakan. Sindrom sarang kosong tidak bisa dilihat secara fisik sehingga butuh visualisasi untuk dapat mengerti bagaimana sindrom tersebut terjadi. Karya ini mefokuskan pada visualisasi sindrom sarang kosong yang diderita lansia. Visualisasi akan menggunakan metode penggunaan unsur naratif dan sinematik film. Dengan demikian diharapkan penonton dapat ikut merasakan sindrom sangkar kosong yang divisualisasikan dalam karya ini.Kata-kata Kunci : Lansia, sindrom sarang kosong, visualisasi.film