cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian
ISSN : 25493078     EISSN : 25493094     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian welcomes high-quality, original and well-written manuscripts on any of the following topics: 1. Geomorphology 2. Climatology 3. Biogeography 4. Soils Geography 5. Population Geography 6. Behavioral Geography 7. Economic Geography 8. Political Geography 9. Historical Geography 10. Geographic Information Systems 11. Cartography 12. Quantification Methods in Geography 13. Remote Sensing 14. Regional development and planning 15. Disaster
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2011)" : 21 Documents clear
PENERAPAN GREEN CAMPUS FOR MY CITY SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) UNTUK MENINGKATKAN AFEKSI MAHASISWA JURUSAN GEOGRAFI FIS UNNES DALAM MEWUJUDKAN KONSERVASI ALAM Sriyono, Sriyono
Jurnal Geografi Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada lazimnya mata kuliah umum (MKU), terlebih mata kuliah yang berbobot 0 sks seperti PLH, sangat dikawatirkan kualitas produk pembelajarannya karena para mahasiswa kurang termotivasi untuk belajar optimal khususnya pada kompetensi ranah afeksinya. Padahal dengan telah dicanangkannya UNNES sebagai Universitas Konservasi tentu mata kuliah ini merupakan mata kuliah penunjang program tersebut. Permasalahan rendahnya motivasi dan sikap apresiasi konservasi alam ini barangkali bisa diantisipasi dengan peningkatan proses dan kualitas produk pembelajaran yang baik dan tepat yaitu dengan menerapkan pembelajaran kontekstual yang berintersepsikan Green Campus for My City melalui penelitian tindakan. Subyek penelitian adalah mahamahasiswa peserta mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup Jurusan Geografi UNNES Semarang yang berjumlah 40 mahasiswa. Prosedur pelaksanaan meliputi : perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Hasil penelitian tindakanmenunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan proses pembelajaran pada perkuliahan PLH dengan menerapkan model pembelajaran tadi, dapat secara efektif meningkatkan kinerja dosen. Kinerja dosen pada proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I memiliki kriteria “cukup baik” (rerata skor 3,03) mengalami peningkatan pada siklus II menjadi “baik” (rerata skor 3,67), 2) Kondisi aktivitas belajar mahasiswa dengan tindakan kelas ini juga mencerminkan adanya peningkatan, yakni aktivitas belajar mahasiswa pada siklus I yang secara umum memiliki kriteria “cukup aktif” (rerata skor 2,93), pada siklus II mengalami peningkatan menjadi kriteria “aktif” (3,64), 3) Prestasi atau hasil belajar mahasiswa juga mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan peningkatan kinerja dosen dan aktivitasbelajar mahasiswa. Realitas ini ditunjukkan dari peningkatan rata-rata nilai tes pada siklus I sebesar 74,05 meningkat menjadi 82,35 pada siklus II dan hal ini diikuti pula adanya peningkatan skor skala sikap mahasiswa terhadap lingkungan hidup menuju konservasi alam dari siklus I sebesar 30,85 (kriteria “cukup baik”) meningkat menjadi 36,75 (kriteria “sangat baik”) pada siklus II.Simpulan yang diungkap yaitu dari serangkaian pelaksanaan proses pembelajaran menerapkan model pembelajaran kontekstual berintersepsikan Green Campus for My City dapat dilakukan secara kondusif. Ini ditandai adanya semakin meningkatnya kualitas kinerja dosen dan aktivitas belajar mahasiswa mulai siklus I sampai dengan siklus II, selanjutnya diikuti semakin meningkatnya hasil belajar maupun sikap mahasiswa terhadap konservasi alam.
POTENSI LAPANGAN PANASBUMI GEDONGSONGO SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DAN PENUNJANG PEREKONOMIAN DAERAH Setyaningsing, Wahyu
Jurnal Geografi Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan penduduk mencapai 300 juta jiwa membutuhkan sumber energi alternatifuntuk mengatasi krisis energi pada masa mendatang. Berdasarkan kondisi tektoniknya Indonesia merupakan Negarayang kaya akan sumber panasbumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif terutama untukpembangkit tenaga listrik dan sebagai sarana penunjang bagi pengembangan sektor industri, pertanian, perikanandan potensi daerah yang lainnya. Kabupaten Semarang mempunyai potensi panasbumi yang cukup memadai untukdikembangkan, seperti lapangan panasbumi Gedongsongo. Temperatur yang didapatkan dengan menggunakan metodegas geothermometer pada fumarole di Gedongsongo adalah sebesar 223oC sehingga daerah Panasbumi Gedongsongomempunyai potensi untuk digunakan untuk tenaga listrik dan kegiatan perekonomian lainnya. pada masa mendatangpotensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN MELALUI TINDAKAN GURU INOVATIF PADA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SEMARANG Lubis, Kun Marlina
Jurnal Geografi Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila dapat meningkatkkan hasil belajar siswa dari segi kognitif, psikomotorik,dan afektif. Hasil belajar yang benar dihasilkan oleh proses belajar yang berbasis aktivitas siswa. Aktivitas belajarMateri Pokok Hidrosfer Pada Kelas Tindakan (X2) lebih rendah antara 20 % - 30% dibandingkan dengan dan PadaKelas Paralelnya (X6). Untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran tersebut diperlukan tindakan guru yang inovatif.Tujuan penelitian ini adalah: 1) meningkatkan aktivitas Kelas Tindakan, 2) terciptanya proses belajar berbasis siswaaktif. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus, dan setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, tindaklan inovatif guru pada Kelas Tindakan mampu meningkatkansebesar >22% yang ditunjukkan oleh diresponnya 2 dari 9 indikator aktivitas yang ada, yakni aktivitas menanggapipertanyaan teman. Pada siklus II aktivitas siswa meningkat sebesar 16,7% dari siklus pertama atau aktivitas sikluske dua sebesar >86% dengan inovasi yang dilakukan adalah menyimak materi terkait di internet. Peningkatan yangsignifikan (> 97%) atau meningkat >27,8% didapatkan pada siklus III dengan tindakan inovatif mencari contohmateri hidrosfer dan dampaknya terhadap keseharian. Berdasarkan hasil penelitian, dapat di tegaskan bahwamelalui tindakan guru yang inovatif antara Kelas Tindakan dan Kelas Paralel tidak ada perbedaan aktivitas belajarnyadalam pembelajaran hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Kesimpulannya kenaikan setiap siklus sebesar >33% didapat dari upaya guru berinovasi. Saran yang dikemukakan adalah guru mengenali profil masing-masingkelas agar tindakan guru dapat disesuaikan dengan kondisi kelas.
PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA JAM TERAKHIR: PERMASALAHAN DAN SUATU SOLUSI YANG DITAWARKAN Asofi, Tuti Supriyanti
Jurnal Geografi Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan respon siswa terhadap pelajaran Geografi yangdiberikan di jam pelajaran terakhir di kelas XI IPS-3 di SMA Negeri 1 Karangreja pada tahun akademik 2010/2011.Pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran inovatif. Permasalahan yang penulis rumuskan untukmengungkap fenomena di atas adalah “ model pengajaran inovatif apa yang mampu meningkatkan tanggapan siswaterhadap Geografi pada kelas yang diteliti? Pembelajaran dikatakan berhasil apabila respon siswa tinggi dalamproses pembelajaran. Respon tinggi dapat dicapai jika faktor-faktor belajar mendukung proses pembelajaran, termasukpersiapan guru dan penyajian bahan, sikap guru terhadap subjek dan siswa, kesiapan, minat, dan prestasi, dan siswasiswa sikap terhadap subyek dan guru. Hasil penelitian menunjukkan dampak positif pada penggunaan model mengajarpada proses belajar mengajar pelajaran Geografi. Tanggapan siswa meningkat secara signifikan selama perlakuandalam penelitian. Penerapan model pengajaran PARAMEK dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Geografimembuat siswa aktif, bekerja dengan semangat yang baik dan menikmati proses dalam kelas. Hal ini dapat dilihatdari hasil evaluasi pengamatan.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF INVESTIGATIF PADA MATA KULIAH GEOGRAFI SOSIAL BERBASIS WACANA LINGKUNGAN HIDUP Soleh, Muh
Jurnal Geografi Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran kooperatif investigative dalammeningkatkan kepedulian mahasiswa geografi terhadap lingkungan hidup. Untuk itu pendekatan yang digunakanadalah pendekatan kualitatif yang didukung juga oleh data kuantitatif. Implementasi pembelajaran kooperatif investigativepada mata kuliah Geografi Sosial telah dilaksanakan melalui tahap-tahap pembelajaran yang ditandai: a)adanya pembagian kelompok dengan tugas yang berbeda, b) anggota kelompok terdiri dari mahasiswa yang beragam,c) kemampuan anggota dalam satu kelompok berbeda-beda, dan d) penghargaan terhadap kerja kelompok lebihtinggi dibandingkan dengan kerja indivdu. Pembelajaran investigative pada mata kuliah ini ditandai dengan pembelajaranyang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk merencanakan pembagian tugas dan menggali informasi sesuaidengan tema tugas masing-masing kelompok. Pembelajaran juga dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang urut,dari pembagian kelompok sampai evaluasi.
POLA DISTRIBUSI KERUANGAN MCK KOMUNAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KAWASAN KUMUH DI PERKOTAAN YOGYAKARTA Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Yogyakarta dilalui tiga sungai utama, yaitu Sungai Winongo, Code, dan Gajahwong. Lahan di bantaransungai, khususnya yang terletak di tengah kota menjadi pilihan masyarakat berpenghasilan rendah untuk bermukim.Semakin lama, kawasan ini semakin padat penduduknya, sehingga memunculkan gejala kemiskinan dan diikuti dengankekumuhan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai berpendapatan rendah dan belum mampumenempati rumah dengan fasilitas sanitasi yang layak, sehingga keberadaan MCK komunal menjadi hal yang sangatpenting. Tulisan ini berusaha mengulas mengenai pola distribusi keruangan MCK Komunal yang sudah ada di KotaYogyakarta, dan menghubungkannya dengan distribusi keruangan Kawasan kumuh yang ada di kota tersebut. Metodepenelitian, menggunakan metode kuantitatif, di mana pola distribusi spasial dihitung menggunakan teknik statistikberbasis area kelurahan, sedangkan distribusi kawasan kumuh dilakukan dengan analisis spasial dengan unit analisistitik. Analisis spasial kawasan kumuh divisualisasikan dengan peta citra yang memanfaatkan Citra Quick-Bird dansurvei GPS untuk menentukan referensi geografis titik-titik (lokasi) yang diteliti. Penjelasan lebih lanjut mengenaigejala keruangan yang ditemukan adalah menggunakan analisis diskriptif. Distribusi keruangan MCK Komunal yangada di Kota Yogyakarta menunjukkan pola yang spesifik yaitu mengelompok di sepanjang bantaran sungai. Gejala iniberasosiasi dengan gejala tersebarnya kawasan kumuh di Kota Yogyakarta yang sebagian besar juga berpolamengelompok di sepanjang bantaran sungai. Dengan demikian secara keruangan dapat dikatakan bahwa distribusiMCK Komunal di Kota Yogyakarta sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan, yaitu berada di tempat-tempat dimana sebagian besar keluarga-keluarga miskin yang tidak mampu untuk membangun MCK secara mandiri berada.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY BERBANTUAN ALAT PRAKTIKUM PADA MATERI POKOK ATMOSFER DI SMA NEGERI 16 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Mulianingsih, Ferani
Jurnal Geografi Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, nilai post test materi pokok atmosfer kelompok eksperimen 1 dengananalisis data menggunakan uji statistik diperoleh thitung yaitu (8,186) dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel yaitu(1,70). Nilai post test materi pokok atmosfer kelompok eksperimen 2 dengan analisis data menggunakan uji statistikdiperoleh thitung yaitu (7,981) dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel yaitu (1,70). Karena thitung > ttabel makadinyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar antara yang menggunakan strategi discovery-inquiry berbantuanalat praktikum dengan pembelajaran ekspositori, dan dinyatakan hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik(dengan nilai rata-rata kelas 77,49) dari pada hasil belajar siswa kelompok kontrol (dengan nilai rata-rata 69,03).
PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN MELALUI TINDAKAN GURU INOVATIF PADA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SEMARANG Lubis, Kun Marlina
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i1.1653

Abstract

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila dapat meningkatkkan hasil belajar siswa dari segi kognitif, psikomotorik,dan afektif. Hasil belajar yang benar dihasilkan oleh proses belajar yang berbasis aktivitas siswa. Aktivitas belajarMateri Pokok Hidrosfer Pada Kelas Tindakan (X2) lebih rendah antara 20 % - 30% dibandingkan dengan dan PadaKelas Paralelnya (X6). Untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran tersebut diperlukan tindakan guru yang inovatif.Tujuan penelitian ini adalah: 1) meningkatkan aktivitas Kelas Tindakan, 2) terciptanya proses belajar berbasis siswaaktif. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus, dan setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, tindaklan inovatif guru pada Kelas Tindakan mampu meningkatkansebesar >22% yang ditunjukkan oleh diresponnya 2 dari 9 indikator aktivitas yang ada, yakni aktivitas menanggapipertanyaan teman. Pada siklus II aktivitas siswa meningkat sebesar 16,7% dari siklus pertama atau aktivitas sikluske dua sebesar >86% dengan inovasi yang dilakukan adalah menyimak materi terkait di internet. Peningkatan yangsignifikan (> 97%) atau meningkat >27,8% didapatkan pada siklus III dengan tindakan inovatif mencari contohmateri hidrosfer dan dampaknya terhadap keseharian. Berdasarkan hasil penelitian, dapat di tegaskan bahwamelalui tindakan guru yang inovatif antara Kelas Tindakan dan Kelas Paralel tidak ada perbedaan aktivitas belajarnyadalam pembelajaran hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Kesimpulannya kenaikan setiap siklus sebesar >33% didapat dari upaya guru berinovasi. Saran yang dikemukakan adalah guru mengenali profil masing-masingkelas agar tindakan guru dapat disesuaikan dengan kondisi kelas.
PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA JAM TERAKHIR: PERMASALAHAN DAN SUATU SOLUSI YANG DITAWARKAN Asofi, Tuti Supriyanti
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i1.1654

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan respon siswa terhadap pelajaran Geografi yangdiberikan di jam pelajaran terakhir di kelas XI IPS-3 di SMA Negeri 1 Karangreja pada tahun akademik 2010/2011.Pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran inovatif. Permasalahan yang penulis rumuskan untukmengungkap fenomena di atas adalah “ model pengajaran inovatif apa yang mampu meningkatkan tanggapan siswaterhadap Geografi pada kelas yang diteliti? Pembelajaran dikatakan berhasil apabila respon siswa tinggi dalamproses pembelajaran. Respon tinggi dapat dicapai jika faktor-faktor belajar mendukung proses pembelajaran, termasukpersiapan guru dan penyajian bahan, sikap guru terhadap subjek dan siswa, kesiapan, minat, dan prestasi, dan siswasiswa sikap terhadap subyek dan guru. Hasil penelitian menunjukkan dampak positif pada penggunaan model mengajarpada proses belajar mengajar pelajaran Geografi. Tanggapan siswa meningkat secara signifikan selama perlakuandalam penelitian. Penerapan model pengajaran PARAMEK dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Geografimembuat siswa aktif, bekerja dengan semangat yang baik dan menikmati proses dalam kelas. Hal ini dapat dilihatdari hasil evaluasi pengamatan.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF INVESTIGATIF PADA MATA KULIAH GEOGRAFI SOSIAL BERBASIS WACANA LINGKUNGAN HIDUP Soleh, Muh
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i1.1655

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran kooperatif investigative dalammeningkatkan kepedulian mahasiswa geografi terhadap lingkungan hidup. Untuk itu pendekatan yang digunakanadalah pendekatan kualitatif yang didukung juga oleh data kuantitatif. Implementasi pembelajaran kooperatif investigativepada mata kuliah Geografi Sosial telah dilaksanakan melalui tahap-tahap pembelajaran yang ditandai: a)adanya pembagian kelompok dengan tugas yang berbeda, b) anggota kelompok terdiri dari mahasiswa yang beragam,c) kemampuan anggota dalam satu kelompok berbeda-beda, dan d) penghargaan terhadap kerja kelompok lebihtinggi dibandingkan dengan kerja indivdu. Pembelajaran investigative pada mata kuliah ini ditandai dengan pembelajaranyang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk merencanakan pembagian tugas dan menggali informasi sesuaidengan tema tugas masing-masing kelompok. Pembelajaran juga dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang urut,dari pembagian kelompok sampai evaluasi.

Page 1 of 3 | Total Record : 21


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 2 (2023) Vol 20, No 1 (2023) Vol 19, No 2 (2022) Vol 19, No 1 (2022) Vol 18, No 2 (2021): In progress [July 2021] Vol 18, No 2 (2021) Vol 18, No 1 (2021): January Vol 18, No 1 (2021) Vol 17, No 2 (2020): July Vol 17, No 2 (2020) Vol 17, No 1 (2020): January Vol 17, No 1 (2020) Vol 16, No 2 (2019) Vol 16, No 2 (2019): July Vol 16, No 1 (2019): January Vol 16, No 1 (2019) Vol 15, No 2 (2018): July 2018 Vol 15, No 1 (2018): January 2018 Vol 15, No 2 (2018) Vol 15, No 1 (2018) Vol 14, No 2 (2017): July 2017 Vol 14, No 1 (2017): January 2017 Vol 14, No 1 (2017): January 2017 Vol 14, No 2 (2017) Vol 14, No 1 (2017) Vol 13, No 2 (2016): July 2016 Vol 13, No 2 (2016): July 2016 Vol 13, No 1 (2016): January 2016 Vol 13, No 1 (2016): January 2016 Vol 13, No 2 (2016) Vol 13, No 1 (2016) Vol 12, No 2 (2015): July 2015 Vol 12, No 2 (2015): July 2015 Vol 12, No 1 (2015): January 2015 Vol 12, No 1 (2015): January 2015 Vol 12, No 2 (2015) Vol 12, No 1 (2015) Vol 11, No 2 (2014): July 2014 Vol 11, No 2 (2014): July 2014 Vol 11, No 1 (2014): January 2014 Vol 11, No 1 (2014): January 2014 Vol 11, No 2 (2014) Vol 11, No 1 (2014) Vol 10, No 2 (2013): July 2013 Vol 10, No 2 (2013): July 2013 Vol 10, No 2 (2013) Vol 8, No 2 (2011): July 2011 Vol 8, No 2 (2011): July 2011 Vol 8, No 1 (2011): January 2011 Vol 8, No 1 (2011): January 2011 Vol 8, No 2 (2011) Vol 8, No 1 (2011) Vol 7, No 2 (2010): July 2010 Vol 7, No 2 (2010): July 2010 Vol 7, No 1 (2010): January 2010 Vol 7, No 1 (2010): January 2010 Vol 7, No 2 (2010) Vol 7, No 1 (2010) Vol 6, No 2 (2009): July 2009 Vol 6, No 2 (2009): July 2009 Vol 6, No 2 (2009) Vol 4, No 2 (2007): July 2007 Vol 4, No 2 (2007): July 2007 Vol 4, No 1 (2007): January 2007 Vol 4, No 1 (2007): January 2007 Vol 4, No 2 (2007) Vol 4, No 1 (2007) More Issue