cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JEJAK
ISSN : 1979715X     EISSN : 24605123     DOI : -
Core Subject : Economy,
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan p-ISSN 1979-715X | e-ISSN 2460-5123 is a scientific journal that contains the results of research and theoretical studies in the field of economic development, especially on matters of economic policy in Indonesia was published by the Department of Economic Development, Faculty of Economics, Semarang State University and Indonesian Economics Bachelor Society.
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2014): March 2014" : 30 Documents clear
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR JAGUNG DI INDONESIA TAHUN 1982 – 2012 Revania, Lisa
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3847

Abstract

Jumlah produksi jagung yang lebih besar dibandingkan dengan konsumsi jagung menunjukkan bahwa tidak pernah terjadi ketimpangan antara produksi dan konsumsi jagung secara nasional. Akan tetapi, selama kurun waktu 1982 - 2012 impor jagung Indonesia memiliki kecenderungan meningkat. Selain itu, kenaikan GDP, menguatnya kurs, kenaikan harga domestik, dan turunnya harga impor diduga berpengaruh terhadap kenaikan volume impor jagung di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor jagung di Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produksi, kurs, GDP, konsumsi industri, konsumsi rumah tangga, harga jagung domestik, dan harga jagung impor. Model analisis ekonometrika yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) data stasioner pada first difference (2) data yang digunakan terkointegrasi artinya adanya hubungan parameter jangka panjang (3) nilai koefisien ECT adalah 0,612997 dan signifikan pada α = 5%, artinya model yang digunakan sudah sah atau valid. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Dalam jangka pendek, variabel produksi, GDP, konsumsi industri, dan konsumsi rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap impor jagung (2) Dalam jangka panjang, produksi, kurs, GDP, konsumsi industri, konsumsi rumah tangga dan harga jagung impor, terbukti berpengaruh signifikan terhadap impor jagung di Indonesia. Total corn production is found to be larger than the consumption of maize. This implies that the imbalance condition between production and consumption of corn in nationwide level never happened. However, from 1982 to 2012, the imports of maize increased. In addition, the increase of GDP, the strengthening exchange rate, the increase of domestic price, and  the falling import prices rise were alleged to affect on the volume of imports of maize in Indonesia. This study aims to analyze the factors affecting the import of maize in Indonesia. The variables that are used in this study is the production, exchange rate, GDP, industrial consumption, household consumption, price of domestic corn, and price of imported corn. Econometric analysis model used is Error Correction Model (ECM). This research reveals : (1) the data is stationary at first difference; (2) data used cointegrated means an association of long-term parameters; and (3) ECT coefficient is 0.612997 and is significant at α = 5 %  meaning that the model used is valid. The conclusions of this study are: (1) In the short term, production, GDP, industrial consumption, and household consumption have a significant effect on the import of corn; (2) In the long term, production, exchange rate, GDP, industrial consumption, household consumption, and the price of domestic corn have a significant effect on maize imports in Indonesia. 
WORLD OIL PRICE IMPACT ON INTEREST RATE AND UNEMPLOYMENT: EVIDENCE FROM EURO Alim, Husnirokhim N
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3838

Abstract

Tingginya harga minyak dunia telah dipercaya sebagai faktor yang mempengaruhi aktifitas ekonomi dan kebijakan makroekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara harga minyak dan kebijakan makroekonomi dengan menganalisis dampak harga minyak pada tingkat bunga riil dan pengangguran. Studi ini menguji hubungan tersebut di negara-negara Eropa dengan menggunakan data tahunan mulai tahun 1970- 2009 dengan database AWM. Inovasi dan tingginya harga minta akan mempengaruhi suku bunga riil dan pengangguran mulai dari periode awal dan berakhir dalam jangka waktu yang lama. Notable increases in the world price of oil have been generally recognized implies economic activities and macroeconomic policies. This paper tries to analyze the oil price and macroeconomic policy relationship by means of analyzing the impact of oil prices on real interest rate and unemployment. This paper tests these relationships in Europe Area Countries using annual data from 1970 to 2009 by using AWM database. Innovation or shock in world price of oil will affect the real interest rate and unemployment from initial period and fade away in very long time horizon. 
DETERMINAN PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH Yuliani, Tutik; Saragih, Novita
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3843

Abstract

Keberhasilan pembangunan diukur dengan beberapa parameter, salah satunya adalah Indeks Pembangunan Manusia. Manusia memiliki peran sebagai faktor produksi yang sangat penting dalam perekonomian. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor – faktor apa yang menentukan pembangunan manusia di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan metode GLS (Generalized Least Square). Hasil penelitian menunjukkan pengangguran, pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.The success of development is measured by several factors. One of them is Human Development Index. Human plays important role in production factor in economy. This research aims to analyze factors determining human development in regency/city in Central Java province. Multiple Linear regression analysis is used to analyze the data by using GLS (Generalized Least Square). The research found that unemployment, economic growth and expenditure affect significantly Human Index Development in regency/city in Central Java province. 
EVALUASI KREDIT USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG PADA KELOMPOK TANI TERNAK Mayangsari, Diska; Prasetyo, Edy; Mukson, Mukson
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3839

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keragaman faktor-faktor pengembangan kredit usaha sapi potong; menganalisis kemampuan anggota kelompok tani ternak dalam memenuhi kewajiban pengembalian kreditnya; menganalisis pengaruh faktor-faktor pengembangan kredit terhadap tingkat pengembalian kredit. Metode analisis yang digunakan adalah diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan teknik pengambilan data menggunakan teknik survey. Keragaan faktor-faktor pengembangan kredit usaha sapi potong meliputi : pokok kredit, bunga kredit, pendapatan, jumlah ternak, lama beternak, usia peternak, dan jumlah tanggungan keluarga. Rasio rata-rata tingkat pengembalian kredit adalah 1.1586. Rasio tersebut diperoleh dari perhitungan rata-rata pokok kredit dan bunga yang telah dibayar (Rp. 30.748.073,00) dengan rata-rata pokok kredit dan bunga yang seharusnya dibayar (Rp. 26.635.545,00). Hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa pendapatan (X3), jumlah ternak (X4) dan lama beternak (X5) berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit. Sedangkan pokok kredit (X1), bunga kredit (X2), usia peternak (X6), jumlah tanggungan keluarga (X7) tidak berpengauh tingkat pengembalian kredit.  The purpose of the study is to analyze the variety of factors in developing business credit program for beef cattle businessmen in accessing the loan; to analyze the farmer group members’ capability in returning the loan; and to analyze the impact of development credit factors toward the rate of returning the loan. The variety of factors credit development of beef cattle business consists of main credit, credit interest, revenue, total number of livestock, breeding period, farmer’s age and the number of family members. The ratio of average loan repayment rate is 1.1586. The ratio is gained from counting the average of main credit and paid off interest (Rp. 30.748.073,00) and the average of main credit and interest that should be paid (Rp. 26.635.545,00). The result of the regression equation shows that credit back were revenue (X3), total number of livestock (X4) and breeding period (X5) affected toward credit return. While the main credit (X1), credit interest (X2), the age of the farmers (X6), the number of family members (X7) were  not significantly affected toward credit return. 
TINGKAT EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN SKALA KECIL Sutanto, Himawan Arif; Imaningati, Sri
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3844

Abstract

The aim of this research was to measure the level of production efficiency and calculate the return and cost salted fish processing small scale in Pekalongan municipality. There are 20 business owners of small scale processing of salted fish were sampled with snowball sampling. Stochastic Frontier Analysis is used to measure the level of efficiency and descriptive statistics are used to calculate the ratio of return and cost. The results indicate that the level of efficiency of production of salted fish processing small scale in Pekalongan yet efficient so it is still possible to be improved. Factors that influence the production of salted fish in Pekalongan is availability of fish, labor, equipment or facilities, auxiliary materials and extensive effort. Salted fish processing businesses in Pekalongan small scale is still quite favorable, as indicated by the R/C value of 1.37 which indicates that the amount of revenue entrepreneurs of small-scale fish processing is still greater than the costs to be incurred in running the business.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi produksi dan menghitung rasio biaya dan pendapatan usaha pengolahan ikan asin skala kecil di kota pekalongan. Sampel dalam penelitian ini adalaah 20 pemilik usaha ikan asin dengan metode snowball sampling. Analisis frontier stokastik digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan metode deskriptif statistik digunakan untuk menghitung rasio biaya dan pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha ikan asin skala kecil di kota pekalongan telah cukup efisien sehingga masih memungkinkan untuk ditingkatkan.  Faktor yang mempengaruhi efisiensi usaha ikan asin di kota pekalongan adalah ketersediaan bahan baku ikan, tenaga kerja, peralatan usaha, bahan penolong, dan luas usaha. Usaha pengolahan ikan asin di pekalongan masih menguntungkan, hal ini dapat terlihat dari nilau R/C sebesar 1,37 yang mengindikasikan keuntungan usaha masih lebih tinggi dibandingkan biayanya dalam menjalankan kegiatan usaha.
MODAL MANUSIA DAN PRODUKTIVITAS Sari, Erlinda Puspita; Farah, Alfa
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3840

Abstract

Modal manusia dianggap sebagai salah satu faktor penentu produktivitas. Modal manusia merupakan dimensi kualitatif dari sumberdaya manusia, seperti keahlian dan keterampilan, yang akan memengaruhi kemampuan produktif manusia tersebut. Dimensi kualitatif tersebut diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganaliss efek dari modal manusia terhadap tingkat produktivitas di provinsi-provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini, tingkat pendidikan diukur dengan beberapa indikator, yaitu; angka melek huruf dan angka partisipasi murni tingkat SD, SMP maupun SMA. Tingkat kesehatan diukur dengan angka kematian bayi. Data yang digunakan adalah data panel dari 25 provinsi di Indonesia selama perioede 1996-2010 yang dianalisis dengan menggunakan Model Panel Data Fixed Effect. Hasil analisis menunjukkan bahwa modal manusia yang diukur dari tingkat pendidikan (APM) dan tingkat kesehatan (AKB) merupakan faktor yang berpengaruh dan signifikan untuk menjelaskan variasi produktivitas meskipun magnitude-nya lebih kecil dibandingkan dengan modal fisik. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa variabel pendidikan memiliki magnitude yang lebih besar dibandingkan dengan variabel kesehatan. Human capital is regarded as one of the determining factors of productivity. Human capital is qualitative dimension of human resource which includes skills and knowledge. These qualitative dimensions are internalized through education, training and health. This study aimed to analyze the effect of human capital on productivity level across provinces in Indonesia. In this study, the level of education was measured by literacy and school enrollment rate (in primary, secondary and high school). The level of health was measured by infant mortality rate. The study employed a panel data of 25 provinces in Indonesia during the period of 1996-2010. Using fixed effect method, the result showed that secondary school enrollment rate and infant mortality rate are significant to explain the variation of productivity, albeit in smaller magnitude comparing to physical capital. The result also showed that the magnitude of education variable is higher than that of health variable. 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MINYAK MENTAH DI INDONESIA Utama, Edwin Ramandhika
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3845

Abstract

Tingkat produksi minyak mentah yang cenderung mengalami penurunan sedangkan tingkat konsumsi terus mengalami peningkatan menjadi alasan bagi pemerintah untuk mengimpor minyak mentah dari luar negeri. Jika membiarkan impor minyak mentah terus meningkat maka akan berdampak pada defisitnya neraca perdagangan yang akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh produksi minyak mentah, konsumsi minyak mentah dan harga minyak internasional terhadap impor minyak. Jenis Penelitian ini menggunakan data runtut waktu dari tahun 1980-2012. Metode analisis yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM). Pengujian secara parsial digunakan uji t-statistik dan pengujian secara serempak digunakan uji F-statistik. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa produksi minyak mentah, konsumsi, minyak mentah dan harga minyak mentah internasional secara serempak berpengaruh signifikan. Produksi minyak mentah berpengaruh negatif dan signifikan. Konsumsi minyak mentah berpengaruh positif dan signifikan. Harga minyak mentahinternasional berpengaruh negatif dan signifikan. Saran penelitian ini pemerintah menempuh kebijakan yang mendorong untuk pengembangan energi alternatif pengganti minyak mentah secara komprehensif dari hulu sampai hilir dan masyarakat mampu mengurangi konsumsi minyak atau meningkatkan efisiensi pemanfaatan minyak mentah agar ketergantungan minyak mentah dapat dikurangi. The level of oil production tends to decrease while the level of consumption continues to increase the reason for the government to import oil from abroad. If allow the import of crude oil continues to increase it will have an impact on the trade balance deficit which will have an impact on the Indonesian economy. The study aims to determine the effect of oil production, oil consumption and international oil prices on oil imports. This study uses the data type of time series or time series data from 1980-2012. The analytical method used is the Error Correction Model (ECM). Partial test used statistical t-test and test simultaneously used the F - statistic test. The results showed that the oil production, oil consumption and international oil prices has significant simultan effect. Oil production has negative effect and  significant.Oil consumption has positive impact and significant International oil prices has negative effect and significant. Suggestions of this study encourage the government to take a policy for the development of alternative energy in a comprehensive oil from upstream to downstream and communities to reduce the consumption of oil or oil in order to improve the efficiency of utilization of oil dependence can be reduced.
PENGEMBANGAN INDUSTRI TANDUK DESA PUCANG KECAMATAN SECANG SKALA MIKRO KECIL, KABUPATEN MAGELANG Darodjat, Nugroho Imam
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3841

Abstract

Penelitian dilakukan  pada industri kerajinan tanduk skala mikro kecil di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Tujuan penelitian ini adalah  untuk : (1) menganalisis tingkat keberdayaan industri tanduk skala mikro kecil, dan (2) memberikan rumusan yang tepat dalam pengembangan industri tanduk skala mikro kecil. Populasi industri tanduk skala mikro kecil di Desa Pucang yang masih bertahan yaitu sebanyak 18 pelaku  industri, seluruhnya dijadikan responden . Selain itu 9 orang keyperson yang ditentukan secara purposive diambil dari tokoh-tokoh yang memahami masalah industri tanduk skala mikro kecil. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan profil dan tingkat keberdayaan industri tanduk skala mikro kecil. Wawancara mendalam dengan keyperson dan Analysis Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menentukan prioritas dalam pengembangan industri tanduk skala mikro kecil. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberdayaan  industri tanduk skala mikro kecil rendah (kurang dari 50%). Pengembangan  industri tanduk skala mikro kecil dapat dilakukan melalui strategi pemberdayaan yang didasarkan pada empat aspek utama (produksi, pasar, SDM dan teknologi. Prioritas utama yang perlu dilakukan adalah pelatihan manajemen dan inovasi produk; penyediaan fasilitas tempat penyajian produk (gallery); pelatihan meningkatkan keterampilan teknis; dan bantuan teknologi dengan harga terjangkau.This research is conducted at small micro scale horn craft industry in Pucang Village, Secang District, Magelang Regency. The specific objectives are: (1) to identify the level of empowerment of small micro scale horn industry; and (2) to formulate the strategy of development for small micro scale horn industry in Pucang village. The population of this study is 18 people who still survive in the industry. In-depth interview has been carried out to 9 competent keypersons selected purposively. Then, descriptive statistics was employed to describe the profiles and analyze the level of respondents’ empowerment. In-depth interview with keypersons and analysis of Hierarchy Process (AHP) were used as media to construct the strategy of empowerment in enhancing the performance of small micro scale of horn industry. Further, the analysis of Hierarchy Process (AHP) was used to provide the empirical evidence of the empowerment strategy as prioritized by the study. The results indicated that the level of empowerment was found to be relatively very low (less than 50%). The strategy should be outlined to improve the small micro scale horn industry in the study area. The four main strategies which are found to be important are production, market,  man-power, and technology. Several programs required to do are training for management and product innovation, provision of product gallery facilitation, training for improving technical skills, and provision of affordable technology.
ANALISIS KONVERGENSI ANTAR PROVINSI DI INDONESIA SETELAH PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH TAHUN 2001-2012 Malik, Andrian Syah
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3846

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi seperti suku bangsa, budaya, sumber daya alam, pendidikan, sosial dan ekonomi di setiap daerah. Untuk mengatur tingkat keanekaragaman tersebut, pembangunan di tingkat daerah diatur oleh pemerintah pusat dengan menjadikan Pulau Jawa sebagai pusat perekonomian nasional. Hal tersebut membuat provinsi-provinsi yang kaya sumber daya alam menuntut pemberian transfer anggaran yang lebih dan pemberian hak dan wewenang kepada tiap-tiap daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan di tingkat daerah. Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu pertama, mengindentifikasi tingkat konvergensi di Indonesia setelah pelaksanaan otonomi daerah. Kedua, menganalisis pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA), dana perimbangan dan  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap pertumbuhan PDRB per kapita di Indonesia setelah pelaksanaan otonomi daerah tahun 2001-2012. Data penelitian  adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Penghitungan konvergensi sigma menggunakan standar deviasi log PDRB per kapita antar provinsi, sementara penghitungan konvergensi beta menggunakan analisis regresi data panel dengan pendekatan fixed effect model. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa terjadi konvergensi sigma dan konvergensi beta setelah pelaksanaan otonomi daerah tahun 2001-2012. Variabel PMA, dana perimbangan dan IPM berpengaruh posittif terhadap pertumbuhan PDRB per kapita di Indonesia setelah pelaksanaan otonomi daerah. Indonesia is a country which has many kinds of ethnic groups, cultures, natural resources, educations, socials, and economics in every region. To manage the diversity, development at the local level is set by the central government by becoming the Island of Java as the center of the national economy. That problem makes the provinces which are rich in natural resources demand for more budget transfers and ask for grant rights and privileges to each region to set up and manage its own affairs at the local level. Therefore, this study has two objectives: first, to identify the level of convergence in Indonesia after the implementation of regional autonomy. Second, to analyze the influence of foreign direct investment (PMA), the fund balance and the human development index (IPM) on the growth of GDP per capita in Indonesia after the implementation of regional autonomy in 2001-2012.The data used in this research is secondary data published by the Central Bureau of Statistics and Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. Calculations of sigma convergence used standard deviation log Gross Regional Domestic Income (PDRB) per capita among the provinces, while the calculation of beta convergence used panel data regression analysis with fixed effect model approach. The results of this study indicate that there is convergence sigma and beta convergence after the implementation of regional autonomy in 2001-2012. Foreign direct investment (PMA), the fund balance and the human development index (IPM) have positive effects on the growth of GDP per capita in Indonesia after the implementation of regional autonomy.
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KECAMATAN Nugroho, Budi Satrio
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3842

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan Antar Kecamatan di Kabupaten Banyumas Tahun 2002-2011”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan distribusi pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Banyumas tahun 2002-2011. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder, menggunakan data PDRB atas dasar harga konstan 2000, pertumbuhan ekonomi, dan jumlah penduduk tahun 2002-2011. Data diperoleh dari BPS Kabupaten Banyumas serta Pemerintah Daerah. Model analisis yang digunakan adalah analisis Tipologi Klassen, perhitungan Indeks Williamson, analisis Korelasi Produk Momen dari Pearson, analisis Trend dan Granger Causality Test. Berdasarkan hasil perhitungan analisis Tipologi Klassen, sebagian besar (55,55 persen) kecamatan di Kabupaten Banyumas masuk kedalam kuadran IV atau daerah relatif tertinggal. Analisis Trend menunjukkan bahwa trend pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyumas Tahun 2002-2011 menunjukan trend yang menaik, demikian pula dengan trend ketimpangan pendapatan menunjukan trend yang menaik. Sedangkan, peningkatan infrastruktur untuk pengembangan perekonomian lokal dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan melalui perbaikan atau penambahan sarana pendidikan. Dengan nilai Indeks Williamson yang tinggi, diharapkan agar konsentrasi kegiatan ekonomi di Kabupaten Banyumas tidak hanya terpusat di kecamatan dengan PDRB tinggi. Masyarakat dapat meningkatkan pendapatan melalui investasi dengan dana kredit mikro, serta perpindahan arus produksi yang lancar guna meningkatkan pertumbuhan di daerah yang masih tertinggal. This research entitled “Economic Growth and Inter Sub-Regency Income Disparity in Banyumas Regency Year 2002-2011”. The aim of this research is to find out the correlation between economic growth and inter sub-regency income disparity in Banyumas Regency year 2002-2011. This research analyzes secondary data using GRDP based on constant price 2000, economic growth, and total population of year 2002-2011. The data are obtained from SCA of Banyumas Regency and also the local government. Analysis model uses Klassen Typology, Williamson Index Calculation, Product Moment Correlation Analysis by Pearson, Trend analysis and Granger Casuality Test. Based on the calculation of Klassen Typology analysis, most of the sub-regency (55,55 percent) in Banyumas Regency included in quadrant IV which means that Banyumas is included as low growth and low income area. Based on the trend in the analysis, it shows that economic growth trend in Banyumas Regency year 2002-2011 has an increasing trend as well as the income disparity. Meanwhile, the improvement of infrastructure and education is required to develop local economy and human resource development.  By having high value of William Index, it is expected that the economic activities in Banyumas regency is not concentrated in the sub-regency which has high PDRB. The community can improve the income through inevestment by using micro credit fund and the continuity of production factors in order to increase growth in relatively less developed area. 

Page 1 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 16, No 2 (2023): September 2023 Vol 16, No 1 (2023): March 2023 Vol 15, No 2 (2022): September 2022 Vol 15, No 1 (2022): March 2022 Vol 14, No 2 (2021): September 2021 Vol 14, No 1 (2021): March 2021 Vol 13, No 2 (2020): September 2020 Vol 13, No 1 (2020): March 2020 Vol 12, No 2 (2019): September 2019 Vol 12, No 1 (2019): March 2019 Vol 12, No 1 (2019): March 2019 Vol 11, No 2 (2018): September 2018 Vol 11, No 1 (2018): March 2018 Vol 10, No 2 (2017): September 2017 Vol 10, No 1 (2017): March 2017 Vol 10, No 1 (2017): March 2017 Vol 9, No 2 (2016): September 2016 Vol 9, No 2 (2016): September 2016 Vol 9, No 1 (2016): March 2016 Vol 9, No 1 (2016): March 2016 Vol 8, No 2 (2015): September 2015 Vol 8, No 2 (2015): September 2015 Vol 8, No 1 (2015): March 2015 Vol 8, No 1 (2015): March 2015 Vol 7, No 2 (2014): September 2014 Vol 7, No 2 (2014): September 2014 Vol 7, No 1 (2014): March 2014 Vol 7, No 1 (2014): March 2014 Vol 6, No 2 (2013): September 2013 Vol 6, No 2 (2013): September 2013 Vol 6, No 1 (2013): March 2013 Vol 6, No 1 (2013): March 2013 Vol 5, No 2 (2012): September 2012 Vol 5, No 2 (2012): September 2012 Vol 5, No 1 (2012): March 2012 Vol 5, No 1 (2012): March 2012 Vol 4, No 2 (2011): September 2011 Vol 4, No 2 (2011): September 2011 Vol 4, No 1 (2011): March 2011 Vol 4, No 1 (2011): March 2011 Vol 3, No 2 (2010): September 2010 Vol 3, No 2 (2010): September 2010 Vol 3, No 1 (2010): March 2010 Vol 3, No 1 (2010): March 2010 Vol 2, No 2 (2009): September 2009 Vol 2, No 2 (2009): September 2009 Vol 2, No 1 (2009): March 2009 Vol 2, No 1 (2009): March 2009 Vol 1, No 1 (2008): March 2008 Vol 1, No 1 (2008): March 2008 Vol 1, No 1 (2008): Jejak More Issue