cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan
ISSN : -     EISSN : 25031899     DOI : https://doi.org/10.15294/jtsp
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan (JTSP) is a scientific journal which biannualy published in April and October. We firstly published in 1999 as national journal of Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang. In 2016, JTSP was indexed in DOAJ with Green Tick critera. And in 2018, JTSP expands its range of article quality and publication through publishing English-language articles.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil " : 8 Documents clear
ANALISIS POLA PERJALANAN TRANSPORTASI PENDUDUK DAERAH PINGGIRAN Sugiyarto, Bambang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To get residence in the center of the city is very difficult at this time especially because of the high-rising prices. For this reason, middle class and lower class residents solve the problem by looking for residence in the outskirts of town, but as a consequence they are far from their workplace and from schools. The flow of these middle class and lower class people to the outskirts of town has brought about a special impact. The sampling method employed in this research was proportional random sampling, a method in which samples are chosen randomly from the districts under investigation by paying special attention to group I (the poor), group II (the middle class) and group III (the have) . Trip distribution for the residents of Mijen and Gunungpati districts is mostly spread only around the respective districts [i.e. Mijen and Gunungpati], while for the residents of Ngaliyan district, the targets of most of their trips are the various districts of Semarang city. From the point of view of moda used, most outskirts residents use the motorbike to do their daily trips. Residents of Ngaliyan and Mijen districts mostly cover the distance between their residence and the places of their daily activities (around 1 - 5 km) within 20 - 30 minutes. While those of Gunungpati district mostly cover the distance (5 - 10 km) within 10 - 20 minutes.Untuk mendapatkan tempat tinggal di pusat kota saat ini sangatlah sulit terutama karena faktor harga yang relatif mahal. Maka bagi penduduk golongan menengah kebawah solusinya adalah mencari tempat tinggal di daerah pinggiran kota dengan konsekuensi jauh dari tempat kerja atau tempat pendidikan. Mengalirnya golongan ini dari daerah dekat pusat kota ke daerah pinggiran ternyata mempunyai dampak tersendiri. Metode pengambilan sampel adalah sampling random proporsional yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari lokasi kecamatan yang diamati dengan memperhatikan golongan I (ekonomi lemah), golongan II (menengah) dan golongan III (ekonomi kuat). Sebaran tujuan perjalanan untuk penduduk kecamatan Mijen dan Gunungpati sebagian besar hanya di sekitar wilyah kecamatannya masing – masing, sedangkan untuk penduduk kecamatan Ngaliyan, sebagian besar tujuan perjalanan mereka adalah berbagai kecamatan di Kota Semarang. Dari sisi moda yang digunakan, sebagian besar penduduk daerah pinggiran menggunakan sepeda motor untuk melakukan perjalanan sehari - hari.  Penduduk kecamatan Ngaliyan dan Mijen sebagian besar menempuh jarak ke tempat aktifitas sehari – hari sejauh antara 1 – 5 km dengan lama perjalanan rata-rata antara 20 – 30 menit. Sedangkan penduduk kecamatan Gunungpati sebagian besar menempuh jarak ke tempat aktifitas sehari – hari sejauh 5 10 km dengan lama perjalanan antara 10 – 20 menit.
ANALISIS TEKNIS PEMILIHAN LOKASI TPA REGIONAL MAGELANG (KOTA MAGELANG DAN KABUPATEN MAGELANG) Diharto, .
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Make-up of amount of resident of urban with the make-up of garbage volume. Make-up of garbage volume perhaps will weigh against the final process place operational (TPA), at one blow will cut short the age TPA. This research target is to look for the correct location TPA regional serve the Town of Magelang and Regency Magelang. This TPA is hereinafter managed by together between Town and Regency Magelang. Its analysis use the SNI 03-3241-1991 - SK SNI T-11-1991-03. Pursuant to perception/field observation and interview secondly is party handling garbage in the region, chosen two location alternative that is Countryside of Banyuurip and Countryside of Glagahombo of Subdistrict of Tegalrejo of Regency Magelang. Result of chosen analysis location of TPA regional in Countryside Glagahombo.Peningkatan jumlah penduduk perkotaan dibarengi dengan peningkatan volume sampah. Peningkatan volume sampah tentunya akan memberatkan operasional tempat pemrosesan akhir (TPA), sekaligus akan memperpendek usia TPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari lokasi TPA regional yang tepat melayani Kota Magelang dan Kabupaten Magelang. TPA ini selanjutnya dikelola secara bersama-sama antara Kota dan Kabupaten Magelang. Analisisnya menggunakan SNI 03-3241-1991 – SK SNI T-11-1991-03. Berdasarkan pengamatan/observasi lapangan dan wawancara dengan kedua pihak yang menangani persampahan di wilayah tersebut, terpilih dua alternatif lokasi yaitu Desa Banyuurip dan Desa Glagahombo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Hasil analisis terpilih lokasi TPA regional di Desa Glagahombo.
ANALISIS UNJUK KERJA LAYANAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MOEDAL DI PERUMNAS BANYUMANIK KOTA SEMARANG Suntari, .
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water distribution systemis made to fullfil the need of water in a city or community and the management of water service in Semarang City is carried out by Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal. The aim of this study is to evaluated the performance of water distribution ability in providing the minimum customers service covering at water flow. Based on the result of water meter record flow analysis, it was found that the reliability level is 63,64%, where the system was in failed condition for 4,63 months. The failure level varies ranging from 1,39% to 19,05% deficit. From this study, it can be concluded that the service of water distribution of PDAM in Banyumanik Area within te period of this study was still not satisfactory.Sistem jaringan air bersih dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih suatu kota atau komunitas dan untuk Kota Semarang, pengelolaan air bersih dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja layanan jaringan air bersih yang dikelola oleh PDAM Tirta Moedal dengan cara menganalisis unjuk kerja layanan jaringan terhadap kemampuan jaringan dalam memenuhi kebutuhan minimum pelanggan dari sisi debit air. Berdasarkan hasil analisis debit dari pencatatan meter air diketahui bahwa tingkat keandalan sekitar 63,64% dengan lamanya sistem berada dalam kondisi gagal sekitar 4,63 bulan dengan tingkat kegagalan yang bervariasi antara 1,39% sampai dengan 19,05% defisit. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah pelayanan jaringan air bersih oleh PDAM di Perumnas Banyumanik Semarang sesuai dengan waktu penelitian belum memenuhi harapan.
MODEL PENENTUAN LOKASI PENIMBUNAN (LANDFILL) LIMBAH B3 DENGAN BANTUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Sardi, .
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the activity bunch of managing the hazardose waste is site choice for landfilling waste reduce. Using GIS (Geographic Information System) be the answer “Where is it”, SIG can be used as tools for identifikated site to supply all the requirement or criteria al at once. Salah satu rangkaian kegiatan dari pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah penentuan site (lokasi) untuk penimbunan hasil olahan limbah. Dengan kemampuan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan “Where is it”, SIG dapat digunakan sebagai alat bantu (tool) untuk menemukan lokasi yang memenuhi beberapa syarat atau kriteria sekaligus
FAKTOR PENENTU KESUKSESAN PROYEK RANCANG-BANGUN Yuwono, Bambang E.
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Key Success Factors have been recognized in the management of design-build project and the factors are usually gained through results of analysis on questionnaires collected from conducted surveys. However, so far such factors have not been justified through modeling of interactions from various factors that influence the success of design-build projects. Factors assumed  to affect the success were then put into models and examined using SEM (Structural Equation Modeling) methodology to describe, quantify and demonstrate the interaction influences of various factors on the success of design-build projects. The results of modeling and examination showed the existence of direct and indirect factors as well as dominant and less dominant factors. From the research, it could be revealed that the determinant success factors of design-build projects were the direct and predominant factors of the projects including management capabilities of the projects’ owners, management capabilities of design-build team, symbiosis between projects’ owners and the design-build team. The symbiosis was dominated by defining the scope of project.Faktor kunci kesuksesan (Key Success Factors) telah dikenal dalam pengelolaan proyek konstruksi rancang-bangun dan faktor kunci kesuksesan tersebut biasanya didapatkan melalui hasil analisis terhadap kuesioner yang diterima dari survai yang telah dilakukan, namun sejauh ini belum pernah dilakukan pembuktian melalui pemodelan interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi kesuksesan proyek rancang-bangun. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kesuksesan proyek rancang-bangun kemudian dimodelkan dan diuji menggunakan metodologi SEM (Structural Equation Modeling) untuk mendeskripsikan, mengkuantifikasikan dan mendemonstrasikan pengaruh interaksi berbagai faktor-faktor terhadap kesuksesan proyek rancang-bangun. Hasil dari pemodelan dan pengujian pengaruh interaksi berbagai faktor terhadap kesuksesan proyek rancang-bangun adalah adanya faktor yang langsung mempengaruhi kesuksesan proyek rancang-bangun dan ada yang berpengaruh tidak langsung, terdapat pula faktor yang dominan dan faktor yang kurang dominan. Dari hasil penelitian ini dapat diungkap bahwa faktor penentu kesuksesan proyek rancang-bangun adalah faktor yang berpengaruh langsung dan dominan terhadap kesuksesan proyek rancang-bangun yaitu kemampuan manajemen pemilik proyek, kemampuan manajemen tim rancang-bangun, simbiosis antara pemilik proyek dan tim rancang bangun. Simbiosis antara pemilik proyek dengan tim rancang-bangun didominasi oleh pendefinsian lingkup proyek.
ANALISIS ASAL MULA ARSITEKTUR BANJAR STUDI KASUS : ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH BUBUNGAN TINGGI Mentayani, Ira
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to find out germinal of traditional Banjarese architecture in South Kalimantan. Using descriptive analysis method based on existing literature and the empirical evidence, hence it can be found germinal of  the traditional Banjarese architecture. Architecture that lifted as a comparison  is a traditional  architecture of Rumah Bubungan Tinggi (House of High Cam). Rumah Bubungan Tinggi is a traditional Banjarese architecture coming from  architecture of Malay that exists on coastal area. It has been formed far before the Banjarese formed itself. In its growth, the culture of  Dayak dan Java tribes and including Islam had also influenced. Physically, the environmental condition become primary factor of its physical form.Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali asal mula arsitektur tradisional Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Dengan metode analisis deskriptif berdasar literatur yang ada dan bukti empiris, maka dapat ditemukankenali asal mula arsitektur Masyarakat Banjar. Arsitektur yang diangkat sebagai perbandingan adalah arsitektur tradisional Rumah Bubungan Tinggi. Rumah Bubungan Tinggi adalah arsitektur tradisional Masyarakat Banjar yang berasal dari arsitektur masyarakat Melayu yang ada di pesisir, yang telah terbentuk jauh sebelum terbentuknya Masyarakat Banjar. Dalam perkembangannya, kebudayaan Suku Dayak dan Jawa, serta ajaran Islam turut pula mempengaruhi. Secara fisik, kondisi lingkungan alam menjadi faktor utama bentuk/wujud fisik.
PEMANFAATAN APG (AGREGAT PECAHAN GENTENG) ASAL GODEAN SERTA OPTIMASI PROPORSI CAMPURANNYA PADA REKAYASA BETON SUBSTITUSI Harianto MN, Setijadi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It suggested exploiting local materials and waste such as the roof tile fraction as aggregate, known as substitution concrete of roof tile fraction (SPG concrete). This research makes use aggregate of roof tile fraction (APG) from Godean area. Research target is in order to additional economic value for waste of roof tile Godean area. There are defined several groups and variants, which group mean load percentage of substitution of aggregate and usage of Silica Fume, while variant mean load percentage of aggregate faction. There are seven groups, which each consist of three variants, and two group with single variant so that totalize 115 object test. The object tested by the strength compressed at age 28 day, checked a weight set of, also other parameter, and then analyzed. Test result shows that maximum strength compressed, found in group A. Using formula mixture group A=(0,5G+7,5SF) with variant A6-10=(0,38.G-10+0,62.G-20)x0,5G obtained strength compressed = 162,3550 kg/cm2 and weight set of unit BS= 2,0767 kg/cm2. This shows that SPG concrete can serve the structural concrete and categorize of semi light concrete. Also, found that Silica Fume improves strength depress concrete at normal concrete and at SPG concrete.Saat ini dianjurkan untuk memanfaatkan limbah dan bahan lokal misalnya pecahan genteng, sebagai pengganti krikil beton dan dikenal sebagai beton substitusi pecahan genteng (disebut beton SPG). Penelitian beton SPG ini menggunakan agregat pecahan genteng (APG) asal Godean. Tujuan penelitian adalah agar terdapat nilai-2 ekonomis tambahan untuk limbah genteng di daerah Godean. Didefinisikan grup dan varian dengan setiap grup memuat prosentase substitusi agregat dan prosentase pemakaian Silika Fume sedangkan setiap varian memuat prosentase fraksi agregat. Terdapat 7 grup yang masing-2 terbagi dalam 3 varian ditambah 2 grup dengan varian tunggal sehingga total 115 buah benda uji. Seluruhnya diuji kuat tekan pada umur 28 hari, diperiksa berat satuannya, serta parameter-2 lainnya untuk kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton SPG maksimum terjadi di grup A. Menggunakan formula proporsi campuran grup A=(0,5G+ 7,5SF) dengan varian A6-10 = (0,38 fraksi G-10+0,62 fraksi G-20) x 0,5G diperoleh kuat tekan = 162,3550 kg/cm2 dan berat satuan BS = 2,0767 kg/cm2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa beton SPG dapat digunakan sebagai beton struktural dan termasuk kategori beton semi ringan. Juga ditemukan bahwa Silika Fume meningkatkan kuat tekan beton baik pada beton normal maupun beton SPG.
ANALISIS KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN CARBON FIBER WRAP Pangestuti, Endah Kanti; Prihanantio, Januar
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increase of capacity of reinforced concrete structure flexibility can be conducted by strengthening that structure. This day, new type of materials have been introduced, that is carbon fiber wrap (CFW). This material usually used as shift strength on beam either column. However in this research, CFW is tested as flexibility strength on beam. This research using 4 test objects, one of test object as control beam ( BK ) and the other three objects with different installation variation pattern of CFW, that is the test object is given by a strength as wide as 1/2b along the beam reach ( BCFW- 1/2b ), and than as wide as b ( BCFW – b ) and “U” model ( BCFW – U ). The test result shows that on BCFW –1/2b, the moment capacity ancrease at 72.22%, ductility increase at 119.3% to the control beam. While to the BCFW – b the momen capacity is 91.67%, ductility increase at 233.33%. While on BCFW – U the moment capacity increase only 8.33% and the ductility increase at 7.72%. From this test result, shows that strengthening using CFW that most effective is on the BCFW – 1/2b. Because with the installation of CFW as wide as 1/2b able to increase the moment capacity significantly than the other test object. For BCFW – U, this strength pattern is not suggested because the moment capacity increase insignificantly.Peningkatan kapasitas lentur struktur beton bertulang dapat dilakukan dengan melakukan perkuatan terhadap struktur. Saat ini material jenis baru telah diperkenalkan yaitu carbon fiber wrap (CFW). Material ini biasanya digunakan sebagai perkuatan geser baik pada balok maupun kolom. Namun dalam penelitian ini CFW diujicobakan sebagai perkuatan lentur pada balok. Penelitian ini menggunakan empat buah benda uji, satu benda uji sebagai balok kontrol (BK) dan tiga lainnya sebagai benda uji dengan pola variasi pemasangan CFW yang berbeda, yaitu benda uji diberi perkuatan selebar ½ b sepanjang bentang balok (BCFW-1/2b),kemudian selebar b (BCFW-b) dan model U (BCFW-U). Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada BCFW–½ b kapasitas momen naik sebesar 72,22%, daktilitas naik 119,3% terhadap balok kontrol. Sedangkan pada BCFW – b kapasitas momen 91,71%, daktilitas naik 233,33%. Sementara untuk BCFW–U kapasitas  momen  hanya mengalami kenaikan sebesar 8,33% dan daktilitasnya naik 7,72%. Dari hasil pengujian ini ternyata perkuatan dengan CFW yang paling efektif adalah pada BCFW – 1/2b. Karena dengan pemasangan CFW selebar 1/2b mampu meningkatkan kapasitas momen yang cukup signifikan dibandingkan benda uji lainnya. Untuk BCFW–U, pola perkuatan ini tidak disarankan karena peningkatan kapasitas momennya relatif kecil.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2008 2008


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 1 (2023): April 2023 Vol 24, No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 23, No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 22, No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 21, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Teknik SIpil & Perencanaan Vol 20, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 2 (2007) Vol 9, No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 8, No 2 (2006) More Issue