cover
Contact Name
Indri Seta Septadina
Contact Email
indri.andriansyah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rulanadnindya.md@fk.unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 24067431     EISSN : 26140411     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya with registered number ISSN 2406-7431 (Print) and ISSN 2614-0411 (Online), is a scientific journal managed by Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya, Indonesia. It publishes original research articles and reviews in Biomedical Sciences, Medicine (Neurology, Cardiovascular, Respiratory, Gastrointestinal, Urogenital, Endocrine and Metabolism, Integument, Mental Health, Obstetry and Gynecology, Ophtalmology, ENT, Musculusceletal) and Public Health Medicine.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2016)" : 7 Documents clear
PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT STRES PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III galih jatnika; Fauziah Rudhiati; Aisha Nurwahidah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres kehamilan adalah salah satu fenomena yang dialami oleh setiap ibu khususnya ibu yang pertama kali mengalami kehamilan (primigravida) yang dipicu oleh adanya prasangka-prasangka buruk yang akan menimpa dirinya.Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah latihan fisik, salah satunya dengan berlatih prenatal yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat stres pada ibu primigravida trimester III.Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan one group pretest-posttest without control. Subjek penelitian terdari dari 17 ibu primigravida trimester IIIdi wilayah kerja Puskesmas Cimahi Utara.Metode pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling.Prenatal yoga dilakukan 2 kali seminggu selama 2 minggu dengan durasi 2 jam setiap pertemuan. Parameter untuk mengukur tingkat stres menggunakan DASS (Depression Anxiety and Stress Scale). Analisis data menggunakan t dependen.Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat stres setelah dilakukan prenatal yoga (12,18 = stres normal)lebih rendah dibandingkan tingkat stres sebelum prenatal yoga (22,47 = stres sedang). Hal ini menunjukkan bahwa prenatal yoga dapat menurunkan secara signifikan tingkat stres pada ibu primigravida trimester III (p value = 0,0001 < α = 0,05). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena prenatal yoga memberikan pengaruh relaksasi dan menghambat aktivitas dari saraf simpatik.Disarankan hendaknya fasilitas pelayanan kesehatan meningkatkan peran dan pelaksanaan prenatal yoga dalam mendukung pelayanan asuhan keperawatan untuk memperoleh persalinan yang aman dan lancar. Ibu hamil hendaknya melakukan prenatal yoga secara teratur dan baik untuk mempersiapkan persalinan yang lancar dan sehat.
Hubungan Antara Kelengkapan Imunisasi Dasar dan Frekuensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita yang Datang Berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang 2014 Laode Mohammad Hidayatullah; Yusmala Helmi; Hendarmin Aulia
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA merupakan salah satu penyebab tingginya  morbiditas dan mortalitas pada anak. Pneumonia menempati urutan kedua setelah diare sebagai penyebab kematian balita dengan angka kejadian sebesar 23,8%. Status imunisasi dasar tidak lengkap merupakan salah satu penyebab terjadinya ISPA. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat imunisasi dasar dan frekuensi ISPA pada balita yang datang berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah 180 ibu dan anaknya yang berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang pada bulan Oktober-Desember 2014 yang dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel independen pada penelitian ini adalah riwayat imunisasi dasar yang terbagi menjadi lengkap dan tidak lengkap, dan variabel dependen pada penelitian ini adalah frekuensi ISPA yang terbagi menjadi sering (?4 episode ISPA/tahun) dan jarang (<4 episode ISPA/tahun). Dari hasil penelitian ini didapatkan sebesar 84 balita (46,7%) jarang terkena ISPA dan sebesar 96 balita (53,3%) sering terkena ISPA. Dari hasil analisis bivariat, nilai p value pada penelitian ini sebesar 0,037 dan odd ratio 2,161 (CI 95% = 1,098-4,253). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara riwayat imunisasi dasar dan frekuensi ISPA pada balita yang datang berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang dan balita dengan riwayat imunisasi dasar tidak lengkap berisiko untuk sering terkena ISPA 2,161 kali lebih besar daripada balita dengan riwayat imunisasi dasar lengkap.
Cost Effectiveness Analysis (CEA) Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) Diabetes Melitus Tipe 2 Peserta JKN di Kota Serang Banten Ari Dwi Aryani; Fauziah Nuraini Kurdi; Bambang. B. Soebyakto
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data BPJS Kesehatan menunjukkan  terjadi kenaikan jumlah penderita DM peserta JKN yang berkunjung ke Rumah Sakit sebesar 40% pada tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya, sementara kenaikan Biaya yang dikeluarkan untuk penyakit DM dan komplikasinya sebesar 41%. Salah satu upaya BPJS Kesehatan untuk mengendalikan penyakit DM dan komplikasinya adalah melaksanakan program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS). Tujuan dari studi ini adalah untuk melakukan analisa efektivitas biaya antara PROLANIS dengan Non PROLANIS menggunakan pendekatan cross sectional design. Penelitian ini membandingkan 21 pasien DM Tipe 2 yang mengikuti PROLANIS dan 85 pasien Non PROLANIS di RSUD dr. Drajat Prawira  Serang Banten. Kualitas hidup pasien diukur menggunakan kuisoner WHOQOL-BREF. Beban ekonomi untuk biaya langsung medis menggunakan tarif INA CBGs dan biaya lainnya menggunakan kuisoner beban ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi perbedaan signifikan (nilai p0,044)antara rata-rata biaya total perawatan setahun DM Tipe 2 yang mengikuti PROLANIS (Rp. 2.405.536,) dibandingkan pasien Non PROLANIS (Rp 4.799.878). Pasien DM Tipe 2 PROLANIS yang memiliki kualitas hidup baik sebesar 61.9% dan pasien Non PROLANIS 25.9%. Analisa bivariat menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien PROLANIS terbukti signifikan pada domain hubungan sosial (nilai p 0.03). Terdapat hubungan yang signifikan antara domain hubungan sosial dan lingkungan dengan domain kualitas hidup lainnya pada uji korelasi. PROLANIS lebih cost efektif dibandingkan Non PROLANIS dengan nilai ICER adalah Rp.625.155,- untuk setiap ekstra domain hubungan sosial  lebih baik dan Rp 969.369,- untuk setiap ekstra domain lingkungan lebih baik serta dominan untuk biaya dan kualitas hidup pada CE Plane.
Terapi Surfaktan pada Penyakit Membran Hyalin Sri Utami Fajariyah; Herman Bermawi; Julniar M. Tasli
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit membran hialin (PMH) atau Respiratory Distress Syndrome (RDS) adalah suatu sindroma yang terjadi pada bayi prematur karena imaturitas struktur paru dan insufisiensi produksi surfaktan. Surfaktan biasanya didapatkan pada paru yang matur, sedangkan pada bayi prematur dimana sel pneumosit tipe II yang menghasilkan surfaktan kurang matur, produksi surfaktan juga berkurang. Defisiensi surfaktan ini akan mengakibatkan alveolus kolap dan daya berkembang paru kurang sehingga bayi akan mengalami sesak nafas . Sindrom ini terjadi beberapa saat setelah lahir (4-6 jam) yang ditandai adanya pemapasan cuping hidung, dispnu atau takipnu, retraksi (suprasternal, interkostal, atau epigastrium), sianosis, suara merintih saat ekspirasi, yang menetap dan menjadi progresif dalam 48-96 jam pertama kehidupan. Uji kllinik acak buta ganda yang dilakukan oleh multisenter menunjukkan bahwa penggunaan surfaktan, baik menggunakan surfaktan sintetis maupun surfaktan alami efektif sebagai profilaksis maupun sebagai terapi pada penyakit membran hialin. Terapi surfaktan juga dinyatakan dapat menurunkan morbiditas PMH tanpa meningkatkan resiko kecacatan.
Efektivitas Pemberian Ekstrak Daun Binahong (Anredera Cordifolia) Terhadap Ketebalan Jaringan Granulasi dan Jarak Tepi Luka pada Penyembuhan Luka Sayat Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Pariyana Pariyana; Mgs. Irsan Saleh; Suryadi Tjekyan; Hermansyah Hermansyah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka merupakan kondisi hilangnya kontinuitas struktur jaringan. Salah satu tanaman obat yang ikut berperan dalam membantu proses penyembuhan luka adalah tanaman binahong (Anredera cordifolia). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pemberian ekstrak daun binahong terhadap ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka pada penyembuhan luka sayat tikus putih (Rattus norvegicus).Studi eksperimental yang menggunakan rancangan penelitian post test only control group designdilaksanakan bulan Februari-April 2014 di Laboratorium Teknik Kimia Universitas Sriwijaya, Animal House Fakultas Kedokteran Unsri dan Laboratorium Patologi RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang. Sampel yang digunakan adalah tikus putih sebanyak 30 sampel dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif diberikan vaselin, ekstrak daun binahong 10%, 20%, 40% dan kontrol positif diberikan salep madecassol). Data dianalisis menggunakan program SPSS versi 19 dengan uji homogenitas, independent t-test, uji OneWay Anova dilanjutkan uji post hoc multiple comparisons. Hasil penelitian didapatkan pada pemberian ekstrak daun binahong dosis 10% (p=0.001) dan 20% (p=0.002) dibandingkan dengan salep Madecassol menunjukkan ada perbedaan bermakna rerata ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka sedangkan ekstrak daun binahong 40% dibandingkan dengan salep Madecassol pada luka sayat tikus putih menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna rerata ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka (p=0.563). Kesimpulan penelitian ekstrak daun binahong mempunyai efek yang sama dengan salep Madecassol terhadap ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka pada luka sayat tikus putih. Dosis yang paling efektif terdapat pada ekstrak daun binahong 40%.Diperlukan penelitian lanjutan untuk membuktikan efek ekstrak daun binahong (anredera cordifolia) terhadap enzim-enzim pada saat proses inflamasi (seperti TGF, PDGF, KGF, VEGF) serta toksisitas dari daun binahong.
Hubungan Hiperemesis Gravidarum dengan Usia Ibu, Usia Gestasi, Paritas, dan Pekerjaan pada Pasien Rawat Inap di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang Inthan Atika; Hadrians Kesuma Putra; Siti Hildani Thaib
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berat selama kehamilan yang dapat menyebabkan berbagai gangguan keseimbangan tubuh ibu sehingga dapat mengganggu tumbuh kembang janin. Etiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Angka kejadian hiperemesis gravidarum tahun 2012-2015 di RSUP Dr. Mohammad Hoesin palembang masih cukup tinggi yaitu 158 kejadian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara hiperemesis gravidarum dengan usia ibu, usia gestasi, paritas, dan pekerjaan di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional, dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2015. Populasinya adalah semua ibu hamil penderita kasus obstetri yang dirawat inap di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dari 1 Januari 2012–30 September 2015. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana dari seluruh sampel 158, yang memenuhi kriteria inklusi adalah 104 kemudian diambil sampai memenuhi jumlah sampel minimal yaitu 81 sampel. Data diolah dengan SPSS untuk selanjutnya dilakukan analisis hubungan antara usia ibu, usia gestasi, paritas, dan pekerjaan terhadap hiperemesis gravidarum dengan uji komparatif Chi Square. Analisis multivariat dengan metode regresi logistik digunakan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap hiperemesis gravidarum. Hasil uji komparatif Chi Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara usia gestasi dan  hiperemesis gravidarum dengan p=0,005, paritas dan hiperemesis gravidarum dengan p=0,021, pekerjaan dan hiperemesis gravidarum dengan p=0,021. Hasil analisis multivariat menunjukkan pekerjaan sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap hiperemesis gravidarum. Terdapat hubungan yang signifikan antara hiperemesis gravidarum dengan usia gestasi, paritas, dan pekerjaan. Sedangkan faktor usia ibu tidak bermakna
Hubungan Kebiasaan Mencuci Tangan, Kebiasaan Mandi dan Sumber Air Dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas 4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang Italia Italia; HMT. Kamaluddin; Rico Januar Sitorus
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya kejadian diare diduga karena adanya ketimpangan kebiasaan higienis pribadi atau Prilaku Hidup Bersih dan Sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada hubungan antara  kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan  mandi dan sumber air dengan kejadian diare pada anak balita di Wilayah kerja Puskesmas 4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang. Metode penelitian dalam bentuk kuantitatif yang bersifat observasional dengan metode pendekatan kasus kontrol, jumlah sampel sebanyak 120 orang dimana terdiri dari 60 kelompok kasus dan 60 kelompok kontrol diambil dengan cara aksidental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antar kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan mandi, sumber air, dan pendidikan ibu dengan kejadian diare dengan nilai p value < 0,05. Analisis multivariat menunjukkan variabel dominan yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kejadian diare adalah kebiasaan mencuci tangan, sumber air dan pendidikan ibu. Perlunya pendidikan kesehatan mengenai pada ibu mengenai kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun, dan penggunaan air bersih yang memenuhi syarat dalam kebutuhan sehar-hari, sehingga dapat menurunkan kejadian diare.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2023) Vol 10, No 2 (2023) Vol 10, No 1 (2023) Vol 9, No 3 (2022) Vol 9, No 2 (2022) Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 9, No 1 (2022) Vol 8, No 3 (2021) Vol. 8 No. 3 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 8, No 2 (2021) Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 8, No 1 (2021) Vol 7, No 3 (2020) Vol. 7 No. 3 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 7 No. 2 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 7, No 2 (2020) Vol 7, No 1 (2020) Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 6, No 3 (2019) Vol. 6 No. 3 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 6, No 2 (2019) Vol. 6 No. 2 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 6, No 1 (2019) Vol. 6 No. 1 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 3 (2018): Oktober 2018 Vol. 5 No. 3 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 3 (2018) Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 2 (2018) Vol 5, No 1 (2018) Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 4 No. 3 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 4, No 3 (2017) Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 4, No 2 (2017) Vol 4, No 1 (2017) Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 3, No 1 (2016): Januari 2016 Vol 3, No 3 (2016) Vol. 3 No. 3 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 3 No. 2 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 3, No 2 (2016) Vol. 3 No. 1 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 3, No 1 (2016) Vol 2, No 3 (2015): OKTOBER 2015 Vol 2, No 3 (2015) Vol. 2 No. 3 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 2, No 2 (2015) Vol. 2 No. 2 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 2 No. 1 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 2, No 1 (2015) Vol 1, No 1 (2014): Oktober 2014 Vol 1, No 1 (2014) Vol. 1 No. 1 (2014): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi More Issue