Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 TENTANG TANDA-TANDA DAN PENANGANAN HIPOGLIKEMIA DI RUMAH Ekawati Anggorokasih; Okatiranti Okatiranti; Galih Jatnika
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.528 KB)

Abstract

ABSTRAK Hipoglikemia menduduki peringkat kedua kasus komplikasi akut terbanyak setelah ketoasidosis pada klien Diabetes Melitus tipe 2. Gejala hipoglikemia dapat terjadi mendadak dan tanpa terduga sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan pasien DM tipe 2 tentang tanda-tanda dan penanganan hipoglikemia di rumah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif. Responden penelitian adalah semua pasien diabetes melitus tipe 2 yang berjumlah 285 orang yang berkunjung ke poliklinik penyakit dalam RSUD Kota Bandung, dengan tehnik purposive sampling didapatkan anggota sampel 74 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup berbentuk pilihan benar dan salah. Data diolah dengan menggunakan distribusi persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44 responden (59,46%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang tanda-tanda dan penanganan hipoglikemia, 24 responden (32,43%) mempunyai pengetahuan yang baik, sedangkan 6 responden (8,11%) lainnya memiliki pengetahuan yang kurang. Pengetahuan yang cukup pada pasien diabetes melitus tipe 2 dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengalaman, dan media massa atau informasi. Kata Kunci : Hipoglikemia, Pasien Diabetes Melitus tipe 2, Pengetahuan ABSTRACT Hypoglycemia is ranked second most cases of acute complication after ketoacidosis in type 2 diabetes melitus (DM). Symptoms of hypoglycemia may occur suddenly and unexpectedly. People with diabetes should have to have enough knowledge about the signs and treatment of hypoglycemia. This study aims to identify type 2 DM patients' knowledge about the signs and treatment of hypoglycemia in the home. The method used is descriptive exploratory.  Participants were outpatients with DM type 2 who visiting outpatients Hospital kota Bandung. Number of participants were 74.Data collection used quiestionnaire. Data analysis used distribution percentages.The results showed that 44 respondents (59.46%) have sufficient knowledge about the signs and treatment of hypoglycemia, 24 respondents (32.43%) had good knowledge, while 6 respondents (8.11%) others have least knowledge. sufficient knowledge in patients with type 2 DM is influenced several factors such us education, experience, and the mass media or information. Keywords : Hypoglycemia, Patients with  tipe 2 diabetes melitus, Knowledge
Efforts in Hypercholesterolemia Treatment Using Turmeric (Curcuminoid) Extract Phytotherapy on Obese Patients: Preclinical Study Galih Jatnika; Susilawati Hartanto
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 6 No. 3 (2018): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.521 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v6i3.604

Abstract

Hypercholesterolemia is an escalation in total cholesterol levels in the blood which can cause various cardiovascular diseases, hypertension, and stroke. Obesity is one of the risk factors of hypercholesterolemia. Turmeric extract (a curcuminoid) therapy including phytotherapy can be used to overcome hypercholesterolemia. This research aims to identify hypercholesterolemia with turmeric extract for obesity patients. The method used in this research was quasi-experimental with one group pretest and posttest design. The sampling technique used in this research was purposive sampling. The research subjects consisted of 18 respondents who met the criteria of hypercholesterolemia (total cholesterol> 200 mg/dl) or with obesity who had a body mass index (BMI)> 25 kg /m²) and they were not taking cholesterol-lowering drugs. Subjects were given turmeric extract with a dose of 1 gram/day for 28 days. Before and after the intervention, total cholesterol levels of respondents were examined. Data analysis was done by using t-paired test. The results showed that the average total cholesterol level before the patient was given turmeric extract therapy was 234.44 mg/dl and 202.06 mg/dl after the treatment. There was a significant decrease in the average cholesterol level after they were given turmeric extract therapy with p-value 0.0001 (ɑ <0.05). The results showed that there was a significant decrease in cholesterol levels, although it was still included in the category of borderline high cholesterol levels. Researchers suggest that respondents continue their turmeric extract therapy with a low cholesterol diet until their total cholesterol levels achieve the normal state.
PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT STRES PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III galih jatnika; Fauziah Rudhiati; Aisha Nurwahidah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres kehamilan adalah salah satu fenomena yang dialami oleh setiap ibu khususnya ibu yang pertama kali mengalami kehamilan (primigravida) yang dipicu oleh adanya prasangka-prasangka buruk yang akan menimpa dirinya.Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah latihan fisik, salah satunya dengan berlatih prenatal yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat stres pada ibu primigravida trimester III.Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan one group pretest-posttest without control. Subjek penelitian terdari dari 17 ibu primigravida trimester IIIdi wilayah kerja Puskesmas Cimahi Utara.Metode pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling.Prenatal yoga dilakukan 2 kali seminggu selama 2 minggu dengan durasi 2 jam setiap pertemuan. Parameter untuk mengukur tingkat stres menggunakan DASS (Depression Anxiety and Stress Scale). Analisis data menggunakan t dependen.Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat stres setelah dilakukan prenatal yoga (12,18 = stres normal)lebih rendah dibandingkan tingkat stres sebelum prenatal yoga (22,47 = stres sedang). Hal ini menunjukkan bahwa prenatal yoga dapat menurunkan secara signifikan tingkat stres pada ibu primigravida trimester III (p value = 0,0001 < α = 0,05). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena prenatal yoga memberikan pengaruh relaksasi dan menghambat aktivitas dari saraf simpatik.Disarankan hendaknya fasilitas pelayanan kesehatan meningkatkan peran dan pelaksanaan prenatal yoga dalam mendukung pelayanan asuhan keperawatan untuk memperoleh persalinan yang aman dan lancar. Ibu hamil hendaknya melakukan prenatal yoga secara teratur dan baik untuk mempersiapkan persalinan yang lancar dan sehat.
Pengaruh terapi warna hijau terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di RW 3 wilayah kerja puskesmas Cimahi Tengah Galih Jatnika; Hikmat Rudyana; Fida U Br Simarmata
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.745 KB) | DOI: 10.32539/JKK.v6i1.7232

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit penyebab utama kematian nomor 1 di Indonesia. Prevalensi penyakit hipertensi lebih tinggi terjadi pada usia lansia yaitu sebesar 20,5%, dan di Puskesmas Cimahi Tengah terdapat 931 kasus hipertensi. Salah satu penatalaksanaan nonfarmakologi pada penyakit hipertensi adalah terapi warna. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi warna hijau terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi di RW 3 wilayah kerja Puskesmas Cimahi Tengah. Metode Penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pendekatan non equivalent with control group. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 22 orang lansia yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 11 orang kelompok intervensi dan 11 orang kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan terapi warna hijau dengan cara menempatkan responden dalam ruangan yang dicat warna hijau dan dibantu penggunaan sinar warna hijau dari layar infokus selama 2 menit dilakukan 1 kali sehari selama 7 hari. Pada kelompok kontrol tidak diberikan terapi warna hijau. Analisis data menggunakanuji t-independen dan uji repeated anova.Hasil penelitianmenunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada uji repeated anova didapatkan p value0,039 untuk tekanan darah sistolik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang bermakna tekanan darah sistolik pada hari ke 4 dan 7 pada kelompok intervensi akan tetapi untuk tekanan darah diastolik tidak didapatkan penurunan tekanan darah yang bermakna p value 0,426.Bagi lansia disarankan untuk tetap melakukanterapiwarnahijau dengan durasi yang lebih lama yaitu 10 menit agardidapatkan penurunan tekanan darah sampai dicapai kategori tekanan darah normal.
Effort to Increase Acupressure Massage Skills in Health Cadres and Nurses in the Cimahi City Galih Jatnika; Achmad Setya Roswendi; Lilis Rohayani; Musri Musri; Argi Virgona Bangun; Nadirawati Nadirawati; Meivi Sesanelvira; Oyoh Oyoh; Setiawati Setiawati; Nunung Nurjanah; Siti Dewi Rahmayanti
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.873 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.1611

Abstract

Acupressure is now included as a nursing intervention and is recognized in more than 40 countries. The Nursing science strata S1 Study Program and the Nurse Profession Study Program, Faculty of Technology and Health, Unjani Cimahi have advantages in the field of complementary acupressure therapy. Acupressure therapy has been applied to the learning process, laboratory practice and practice in the community, but for clinical instructors as guides for learning in practice areas and in the community, it is still lacking. There is a need for training efforts given to puskesmas nurses and health cadres in the Cimahi City area to prepare prospective clinical instructors for student mentors in practice areas. Acupressure massage training was given to 14 nurses and health cadres in the Cimahi City area for 3 days through lecture and demonstration methods by resource persons and ended with a practical exam. The results of the training activities obtained that the average skill before being given training was 67.14 and the average skill after being given training was 89.07. There was a significant increase in skills (p value 0.001) in puskesmas nurses and health cadres in the Cimahi City area. It is recommended for cadres and nurses to apply acupressure massage skills in their area as a complementary therapy to overcome various symptoms and disorders caused by diseases experienced by the community.
The Effect of Acupressure Therapy in Obstructive Sleep Apnea Galih Jatnika; Susilawati Hartanto
Journal of Medicine and Health Vol. 2 No. 4 (2019)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.373 KB) | DOI: 10.28932/jmh.v2i4.1816

Abstract

Obstructive Sleep Apnea (OSA) is a respiratory disorder during sleep with characteristics of temporary breathing cessation and upper airway obstruction that recurred partially or completely. Obesity has been recorded as one important risk factor in OSA. The purpose of this research was to assess the effect of acupressure therapy in OSA. This is a quasi-experimental study with pre-test and post-test one group design. Respondents were 18 high school students with BMI > 25 kg/m2. OSA was assesed using Epworth Sleepiness Scale. Acupressure therapy was done at 10 acupoints for 10 consecutive days. Data was analyzed using dependent t test. The results showed Epworth Sleepiness Scale score decreased significantly after acupressure therapy procedure (6.78 vs 5.28; p value 0.004). Conclusion, acupressure therapy can reduce the severity of OSA. Keywords: acupressure, obesity, obstructive sleep apnea
Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Argi Virgona Bangun; Galih Jatnika; Herlina Herlina
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3 No. 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.783 KB) | DOI: 10.32584/jikmb.v3i1.368

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan di mana kadar gula (glukosa) abnormal tinggi karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhannya. Mayoritas orang dengan diabetes memiliki diabetes tipe 2. Jenis diabetes ini sebagian besar merupakan hasil dari kelebihan berat badan dan aktivitas fisik. Agar berhasil mengelola diabetes mereka, pasien harus mematuhi rejimen pengobatan yang meliputi pembatasan diet, tujuan aktivitas fisik yang teratur, mempertahankan berat badan yang normal dan pemantauan kadar glukosa secara mandiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan pasien untuk patuh dengan benar adalah dukungan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara dukungan keluarga dan kepatuhan diet pada pasien diabetes di wilayah kerja pusat kesehatan masyarakat di Cimahi Utara Jawa Barat. Penelitian deskriptif cross-sectional dilakukan di Puskesmas Cimahi Utara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling sebanyak 48 responden. Data diambil dengan menggunakan kuesioner terjemahan dari versi Bahasa Inggris yakni Hensarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS) dan Perceived Dietary Adherence Quetioneraire (PDAQ). Kedua kuesioner ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 56,3% responden menganut program diet. Selain itu, 47,9% responden memiliki dukungan keluarga yang layak. Dengan menggunakan uji Chi-square, hasilnya mengungkapkan, ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dan kepatuhan diet (p = 0,038; p> α). Dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga merupakan faktor penting dalam kepatuhan pasien DM terhadap program diet. Oleh karena itu, melibatkan anggota keluarga, terutama pasangannya, dalam perilaku perawatan diri seperti menyiapkan makanan dapat menjadi sangat penting dalam memberikan perawatan kesehatan dan mencegah komplikasi pada pasien dengan diabetes. Diabetes mellitus (DM) is a disorder in which blood sugar (glucose) levels are abnormally high because the body does not produce enough insulin to meet its needs. The majority of people with diabetes have type 2 diabetes. This type of diabetes is largely the result of excess body weight and physical inactivity. In order to manage their diabetes successfully, patients must adhere to treatment regimens that include dietary restrictions, regular physical activity goals, maintaining a normal body weight and self-monitoring of glucose levels. One of factors affect patient ability to adhere properly is family support. The purpose of this research was to examine the correlation between family support and diet adherence in patients with diabetes in working area of public health center in North Cimahi West Java. A descriptive cross-sectional study was conducted at North Cimahi Public Health Center. The sampling technique used in this study was total sampling. 48 respondents were assessed using the Bahasa version of Hensarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS), and Perceived Dietary Adherence questionnaire (PDAQ). The two questionnaires have been tested for validity and reliability. The results showed that as many as 56,3% of the respondents adhered to the diet program. Additionally, 47,9% of respondents had proper family support. By using Chisquare test, the results revealed, there was a meaningful relationship between family support and dietary adherence (p = 0.038; p > α). It can be concluded that family support is an important factor in DM patients’ adherence to a dietary program. Therefore, getting the family members, especially the spouse, involved in self-care behavior such as preparing the meal can be of significant importance in providing health care and prevent complications to patients with diabetes.
KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN ASUPAN ENERGI, VITAMIN B6, VITAMIN B12, VITAMIN C DAN KERAGAMAN MAKANAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI MI PUI KOTA CIMAHI Dedi Supriadi; Teguh Akbar Budiana; Galih Jantika
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 13 No. 01 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v13i1.467

Abstract

Permasalahan gizi di Indonesia masih menjadi fokus perhatian dunia kesehatan, hal ini dikarenakan negara Indonesia mengalami beban ganda permasalahan gizi. Selain permasalahan gizi makro negara Indonesia masih mengalami permasalahan gizi mikro, penyebab anemia pada anak sekolah dasar adalah salah satunya kekurangan vitamin dan mineral. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, sampel penelitian anak sekolah dasar kelas 5 MI PUI Kota Cimahi berjumlah 44 orang, Pengumpulan data untuk asupan zat gizi menggunakan metode recall 24 jam. Pengukuran kadar Hb menggunakan cyanmethemoglobin, uji statistik untuk analisa data menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis data menunjukan terdapat hubungan antara asupan energi dengan kejadian anemia (p=0.018), Tidak ada hubungan antara asupan vitamin B12 dengan kejadian anemia (p= 0.180), Tidak ada hubungan antara asupan vitamin B6 dengan kejadian anemia (p= 0.329), Terdapat ada antara asupan vitamin C dengan kejadian anemia (p= 0.007), Ada hubungan antara keragaman makanan dengan kejadian anemia (p= 0.004). Anak-anak merupakan masa tumbuh kembang ke 2 setelah balita, untuk pertumbuhan dan perkembangan dibutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Keragaman makanan sudah terbukti menjadi salah satu faktor resiko terjadinya anemia, karena itu pendidikan gizi dan pemahaman kepada siswa maupun orang tua mengenai makanan beragam dan sesuai kebutuhan harus dilakukan.
Pengaruh terapi akupresur terhadap intensitas nyeri dismenore Galih Jatnika; Asep Badrujamaludin; Yuswandi Yuswandi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 3 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i3.7290

Abstract

Background: Dysmenorrhea is discomfort in the form of pain during menstruation. Dysmenorrhea that occurs in adolescents if not treated will have an impact on daily activity patterns, not attending school or skipping college, decreased productivity, and decreased concentration and can then lead to decreased achievement. Acupressure therapy is therapy on acupuncture points without using needles but with a massage using fingers. Acupressure therapy can be done by massaging the body's meridian points.Purpose: To determine the Effect of acupressure therapy on the pain intensity of dysmenorrheaMethod: Quasi-experimental research with a pretest-posttest design with a control group design. The intervention group was given acupressure therapy on SP 6 acupoint, while the control group was not given only education about acupressure therapy after that the pain scale examination (post-test), the number of respondents was 36 students, the test used was a nonparametric test with a dependent test using Wilcoxon test and for independent using Mann-Whitney U.Results: The average decrease in the dysmenorrhoea pain scale from the pre-therapy pain scale was 5.72 to a pain scale of 2.67 in the intervention group and in the control group from a pain scale of 4.50 to a pain scale of 3.94. Significant difference in the average dysmenorrhea pain scale in the intervention group p-value 0.001 (< 0.05), control group p-value 0.084 (> 0.05). The results of this study indicate that acupressure therapy given at the SP6 meridian point is proven to be effective in reducing dysmenorrhoea pain.Conclusion: Acupressure therapy research conducted at the SP6 point for 20 minutes for 2 consecutive months was proven to be effective in reducing dysmenorrhea pain. Acupressure therapy is a therapy that has been proven effective if it is done regularly and long-term.Keywords: Acupressure; Dysmenorrhea; Pain; IntensityPendahuluan: Dismenorea merupakan ketidaknyamanan berupa rasa nyeri pada saat terjadi menstruasi. Dismenorea yang terjadi  pada remaja apabila tidak ditangani akan berdampak terhadap pola aktivitas sehari-hari, tidak masuk sekolah atau bolos kuliah, produktivitas yang menurun, penurunan konsentrasi dan kemudian bisa menyebabkan penurunan prestasi. Terapi akupresur merupakan terapi pada titik akupunktur tanpa menggunakan jarum melainkan dengan pijatan menggunakan jari tangan. Terapi akupresur dapat dilakukan dengan cara memijat titik meridian tubuhTujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi Akupresur terhadap intensitas nyeri dismenoreMetode: Penelitian quasi eksperiment dengan rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest with control group design. Kelompok intervensi dilakukan intervensi terapi akupresur pada titik SP 6, sedangkan pada kelompok kontrol tidak dilakukan hanya diberikan edukasi tentang terapi akupresur dan setelah itu pemeriksaan skala nyeri (post test), Jumlah partisipan sebanyak 36 mahasiswi, uji yang digunakan yaitu uji nonparametric dengan uji dependent menggunakan uji Wilcoxon dan untuk independent menggunakan Mann-Whitney U.Hasil: Penurunan rerata skala nyeri dismenorea dari skala nyeri sebelum terapi sebesar 5.72 menjadi skala nyeri sebesar  2.67 pada kelompok internensi dan pada kelompok kontrol  dari skala nyeri 4.50 menjadi skala nyeri 3.94. Terdapat perbedaan yang signifikan rerata skala nyeri dismenorea pada kelompok intervensi p value 0.001 (< 0.05), kelompok kontrol p value 0.084 (> 0.05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi akupresur yang diberikan pada titik meridian SP6 terbukti efektif menurunkan intensitas nyeri dismenoreaSimpulan: Penelitian Terapi akupresur yang dilakukan pada titik SP 6 selama 20 menit untuk 2 bulan berturut-turut terbukti efektif dapat menurunkan nyeri dismenorea pada mahasiswi Kesehatan, UNJANI. Terapi akupresur merupakan terapi yang terbukti efektif jika dilakukan secara rutin dan jangka panjang. 
Update Peran Perawat Dalam Penatalaksanaan Covid-19 Di Keluarga Khrisna Wisnusakti; Asep Badrujamaludin; Rahmi Imelsa; Galih Jatnika; Oyoh Oyoh; Fauziah Rudhiati; Lilis Rohayani; Dewi Umu Kulsum; Musri Musri; Monna Maharani; Ismafiaty Ismafiaty; Juju Juhaeriah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.6990

Abstract

ABSTRAK  Sudah hampir 3 tahun seluruh dunia berjuang menghadapi penyakit Covid-19 (Corona Virus Disease-2019). Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami gejala umum demam, batuk, kelelahan dan hilang penciumam. Gejala lain yang dapat muncul adalah sakit kepala, diare, ruam, sampai sesak nafas. Namun gejala dapat berbeda pada setiap individu. Bahkan pada beberapa orang yang positif terinfeksi covid-19, tidak ditemukan gejala spesifik atau yang dikenal dengan Orang Tanpa Gejala (OTG). Hal ini menjadikan penyakit ini semakin menakutkan karena sulit mencegah penularan dari OTG. Tujuan webinar ini untuk memberikan up date terkait pengetahuan dan prilaku pentalaksanaan dan pencegahan covid 19 dan perilaku di keluarga. Webinar Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh DPK PPNI dilakukan secara online kepada masyarakat umum di wilayah Cimahi. Kegiatan webinar yang dilakukan selama sehari dengan menghadirkan 6 pembicara yang spesifik membahas terkait update penatalaksanaan covid 19 kepada keluarga. Hasil dari webinar yang dilakukan kepada masyarakat Cimahi menunjukkan pemahaman keluarga terkait penatalaksanaan covid 19. Dengan sebanyak 230 peserta menunjukkan bahwa dengan edukasi update mengenai penanganan covid 19 di masyarakat memberikan dampak pada  pemahaman yang jelas terkait penanganan di keluarga sehingga perilaku penanganan ini akan terlihat di masyarakat setelah kegiatan ini. Update ini memberikan kontribusi dalam membantu pemerintah untuk menghindari berita hoax dan juga meningkatkan kesiapan keluarga dalam penanganan ini. Diharapkan kegiatan ini terus dilakukan secara rutin dan berkesinambungan untuk memastikan masyarakat update terkait dengan perkembangan covid 19 ini. Kata Kunci: Covid 19, Peran perawat, Pengabdian Masyarakat   ABSTRACT  Introduction: It has been almost 3 years that the whole world has been struggling with the Covid-19 disease (Corona Virus Disease-2019). This disease causes sufferers to experience general symptoms of fever, cough, fatigue, and loss of smell. Other symptoms that can appear are headache, diarrhea, rash, and shortness of breath. However, the symptoms can be different for each individual. Even in some people who are positively infected with COVID-19, there are no specific symptoms known as People Without Symptoms (OTG). This makes this disease even more frightening because it is difficult to prevent transmission of OTG. Purpose: This webinar is to provide up-to-date knowledge and behavior regarding the management and prevention of covid 19 and behavior in the family. Method: Webinar Community service conducted by DPK PPNI is carried out online to the general public in the Cimahi area. The webinar activity was held for a day by presenting 6 specific speakers discussing the update on the management of covid 19 to families. Results: The results of the webinar conducted for the Cimahi community showed the family's understanding of the management of covid 19. With as many as 230 participants, it showed that updating education regarding the handling of covid 19 in the community, it had an impact on a clear understanding of handling in the family so that this handling behavior would be seen in the community. community after this activity. This update contributes to helping the government to avoid hoax news and also increases the readiness of families in handling this. Suggestion: It is hoped that this activity will continue to be carried out regularly and continuously to ensure that the community is updated regarding the development of this covid 19. Keywords: Covid 19, Role of nurses, Community Service