cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Geografi Indonesia
ISSN : 02151790     EISSN : 2540945X     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia" : 6 Documents clear
Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik di Wilayah Ternate Tengah Muhammad Agus Umar; Muhammad Baiquni; Su Ritohardoyo
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.337 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13360

Abstract

ABSTRAK Air limbah domestik merupakan cairan buangan dari rumah tangga, maupun tempat-tempat umum lain yang mengandung bahan–bahan yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup serta mengganggu kelestarian lingkungan. Pegelolaan awal terhadap air limbah yang dilakukan sebelum dibuang ke lingkungan merupakan suatu tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengkaji tentang  peran pemerintah dan sistem pengelolaan air limbah domestik yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Ternate, 2) Mengkaji peran masyarakat dalam  pengelolaan air limbah domestik, 3) Mengkaji faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pengelolaan air limbah domestik, 4) Menyusun alternatif strategi yang dapat dijadikan solusi dalam pengelolaan air limbah domestik di Kota Ternate. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan pengamatan langsung di lapangan. Penelitain ini dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Ternate Tengah, yaitu Kelurahan Maliaro, Kelurahan Stadion, Kelurahan Gamalama dan Kelurahan Makassar Timur. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif menggunakan tabulasi silang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa sistem pengelolaan air limbah domestik yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini yaitu mengalirkan air limbah domestik melalui jaringan drainase dengan memanfaatkan kemiringan lereng daerah setempat dan akhirnya dibuang ke badan air terdekat. Tingkat peran pemerintah dalam mengelola air limbah domestik tergolong rendah. Tingkat peran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik untuk jenis balck water  tergolong tinggi, namun air limbah jenis grey water tergolong rendah. Faktor-faktor yang menjadi kendala di antaranya yaitu : 1) Belum adanya lembaga pemerintah yang secara khusus bertugas untuk mengelola air limbah domestik, 2) Pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang dampak air limbah masih rendah,  3) Keterbatasan lahan dan dana, 4) Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang pengelolaan air limbah domestik.  ABSTRACT Domestic wastewater is liquid discharges from households, as well as other public places that contain ingredients that can harm living beings and interfere with environmental sustainability. Pegelolaan beginning of the wastewater is done before discharge to the environment is an act that can be done to preserve the environment. This study aims to: 1) Review of the role of government and a system of domestic waste water management has been done by the government of Ternate, 2) Assessing the role of communities in the management of domestic waste water, 3) Assessing the factors that become obstacles in the management of domestic waste water , 4) Develop an alternative strategy that can be used as a solution in the management of domestic waste water in the city of Ternate. The method used is survey and direct observation in the field. Of the research conducted at several locations in the District of Central Ternate, namely Maliaro Village, Village Stadium, Village Gamalama and Village East Makassar. The sampling is done by proportional random sampling technique. Data was analyzed using descriptive statistical analysis using cross tabulation. Based on the research that has been done, it is known that domestic waste water management system that has been carried out by local governments today is domestic waste water flow through the drainage network by utilizing the slope of the local area and eventually discharged into the nearest water body. The level of government's role in managing domestic waste water is low. The level of the community's role in the management of domestic waste water to the type of balck water is high, but the types of gray water waste water is low. Factors that constrain among them are: 1) The absence of a government agency specifically tasked with managing domestic waste water, 2) understanding and awareness of the impact of waste water is low, 3) Limited land and funds, 4) Absence regional regulations governing the management of domestic waste water.
Kajian Kualitas Air Sungai Bedog Akibat Pembuangan Limbah Cair Sentra Industri Batik Desa Wijirejo Widayati Indarsih; Slamet Suprayogi; Margaretha Widiyastuti
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2678.219 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13364

Abstract

ABSTRAK Sungai Bedog yang mengalir di Desa Wijirejo, Pandak, Bantul,  diindikasikan telah tercemar oleh berbagai jenis limbah, termasuk limbah cair industri batik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : kualitas limbah cair batik; kualitas air Sungai Bedog ditinjau dari aspek fisik (suhu, TDS, TSS), kimia (pH, COD, BOD, Cu, Cr+6) dan biologi (plankton); tingkat peran serta stakeholder; dan menyusun strategi pengelolaan limbah cair batik agar tidak mencemari lingkungan.Penelitian ini menggunakan metode survei, pengumpulan data dilakukan dengan metode purposive sampling.  Contoh air diambil langsung dari air limbah batik dan air Sungai Bedog dengan 6 stasiun pengamatan, dari daerah hulu ke hilir. S1 merupakan lokasi yang belum tercampur limbah batik berada di sekitar Jembatan Pedak; S2 (+ 350 m dari S1), S3 (+ 750 m dari S2, di sekitar Jembatan Pijenan), S4 (+ 400 m dari S3) dan S5  (+ 250 m dari S4) merupakan lokasi yang telah tercampur limbah cair batik; serta S6 (+ 400 m dari S5) sebagai lokasi yang sudah tidak menerima masukan limbah batik. Data fisik, kimia dan biologi diukur langsung di lapangan dan laboratorium. Pengumpulan data peran serta stakeholder dilaksanakan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis hasil yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas limbah cair batik melampaui baku mutu. Air Sungai Bedog pada lokasi S4 telah tercemar, ditunjukkan dengan nilai rata-rata COD 28 mg/L (baku mutu 25 mg/L) dan BOD 4,8 mg/L (baku mutu 3 mg/L). S4 merupakan lokasi dengan persebaran industri batik paling rapat. Bahan-bahan organik dan anorganik dalam limbah cair batik telah meningkatkan COD dan BOD air Sungai Bedog. Berdasarkan indeks diversitas plankton, air Sungai Bedog telah tercemar pada lokasi S2, S3, S4 dan S5, sedangkan lokasi S1 dan S6 masih dalam kategori tidak tercemar. Limbah cair batik secara akumulatif dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia ekosistem sungai, sehingga akan menurunkan indeks diversitas plankton yang hidup di dalamnya. Tingkat peran serta 7 stakeholder pemerintah daerah setempat mayoritas (57,14%) dalam kategori sedang. Arahan strategi pengelolaan lingkungan dilakukan dengan : peningkatan peran serta pengrajin batik secara individu (penerapan produksi bersih dan minimalisasi limbah) dan kolektif (pembangunan cluster IPAL); peningkatan peran serta stakeholder; serta pemilihan teknologi IPAL yang tepat. ABSTRACT Bedog River that flows along Wijirejo Village, Pandak, in Bantul has been indicated to be polluted by varieties of liquid waste including batik industry. The objectives of this research are : to determine the quality of batik liquid waste; the quality of Bedog River water from physical aspects (temperature, TDS, TSS); chemical aspects (pH, COD, BOD, Cu, Cr+6); and biological aspect (plankton); to measure participation of stakeholder and also to develop a management strategy to manage batik liquid waste so that it does not pollute the environment.This research use survey method, data collected by purposive sampling. Water sample is directly taken from batik liquid waste and from the Bedog River with six observation station : S1 is the location before the waste disposal point, located around Pedak Bridge; S2 (+ 350 m next to S1),  S3 (+ 750 m next to S2, located at Pijenan Bridge), S4 (+ 400 m next to S3) and S5 (+ 250 m next to S4) is location that has been polluted by batik liquid waste, and S6 (+ 400 m next to S5) is an area that is no longer able to contain more additonal batik waste. Chemical, physical and biological data is carried on in direct measurement in the field and at laboratory. Participation data of stakeholder data is carried on interview method using questionare . Result analysis used in this research is qualitative descriptive.The result of this research shows that the quality of batik liquid waste has surpassed from the quality standard. The water quality at location S4 has been polluted shown by the COD point 28 mg/L (quality standard 25 mg/L) and BOD point 4,8 mg/L (quality standard 3 mg/L). S4 is the location of which has highest density of batik industry. Both organic and inorganic materials inside batik liquid waste have increased COD and BOD of Bedog River. According to the plankton diversity index, the water of Bedog River has been polluted at S2, S3, S4 and S5 locations. S1 and S6 locations are not classified into the polluted area. Batik liquid waste gives accumulatively effects to chemical and physical river ecosystem character, thus it decreases plankton diversity index which live in it. The grade of local government stakeholder participation generally (57,14%) at middle category. The environment management strategy can be done by : improving participation of batik crafter both  individually (by applying clean production and minimalizing waste) and collectively (by building IPAL in cluster); improving participation of stakeholder; and choosing properly  technology of waste water treatment (IPAL).
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Anorganik di Kecamatan Abepura Kota Jayapura Albert Abrauw; Hadi Sabari Yunus; Sri Rum Giyarsih
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.836 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13356

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Abepura Kota Jayapura Provinsi Papua. Pengelolaan sampah anorganik yang dilakukan di wilayah ini digali melalui kajian perilaku masyarakat. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk 1) mengkaji karakteristik sosial-ekonomi masyarakat di daerah penelitian; 2) mengakaji perilaku masyarakat Kecamatan Abepura dalam pengelolaan sampah anorganik; 3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat guna mewujudkan Kota Jayapura yang BERIMAN.  Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sosial-ekonomi masyarakat yang meliputi pendidikan formal  responden 90% sangat tinggi (SLTA-Sarjana), 62,7% profesi responden (PNS/wiraswata), jumlah anggota keluarga (4-5 orang) cukup besar. Pendapatan responden (3.000.000-4.000.000) cukup besar, jumlah penduduk non Papua cukup tinggi 60%. Perilaku dominan masyarakat dalam pengelolaan sampah anorganik menunjukan dominan sedang (95%). Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah anorganik menunjukkan gejala apatisme terhadap lingkungan dan ikut menunjang program pemerintah menjadikan Kota Jayapura yang BERIMAN. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sedang dalam pengelolaan sampah anorganik secara signifikan terpengaruh kuat adalah pengetahuan terhadap perilaku masyarakat karena kurangnya sosialisasi pemerintah kepada masyarakat terkait UU No 18 Tahun 2008 dan PERDA Jayapura Kota BERIMAN dan pengelolaan sampah, serta faktor lingkungan budaya (suku bangsa/adat istiadat) masyarakat yang meliputi adanya kurang kepedulian terhadap kondisi lingkungan Kota Jayapura baik dari suku asli Papua dan non Papua dalam perilaku pengelolaan sampah anorganik. Sedangkan jumlah anggota keluarga, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan menunjukkan arah hubungan negatif dengan sifat korelasi lemah terhadap perilaku pengelolaan sampah anorganik.     ABSTRACT This research was conducted in AbepuraSubdistrict, Jayapura City, Papua Province. The inorganic waste management in this area is explored through studying people’s behavior. The research objectives are to: 1) study the social-economic characteristics of the community in the research area; 2) study the public behavior of AbepuraSubdistrict in the inorganic waste management; 3) find out the factors that affect public behavior to actualize the BERIMANprogram in Jayapura City. Research result shows that the social-economic characteristics of people in the area, including the education level, 90% of the respondents have education level of High School and Undergraduate study, 62,7% of respondent are Civil worker or entrepreneur, large number of family member (4-5 person).Respondent’s income of 3.000.000-4.000.000 is high enough, value 60% of non-Papua residents in the area. The dominant behavior of public in an inorganic waste management shows a medium dominant level of 95%. Public behavior in an inorganic waste management shows a phenomenon of apathy towards environment and also supports the Jayapuragovernment program to actualize a BERIMAN city. Significant factors affecting the medium level behavior in an inorganic waste management are the knowledge of public behavior because the lack of government socialization to the public concerning the UU No 18 Tahun 2008and PERDA Jayapura Kota BERIMANand waste management, there is also socio-cultural environment factor (ethnic/customs) which involves the lack of concern towards Jayapura City environmental condition, either from the Native Papua and non-Papua ethnic in the behavior of inorganic waste management.While the amount of family members, type of work, education level, and income shows a negative relation with a weak correlation towards the behavior of inorganic waste management. 
Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Batanghari Pada Penggal Gasiang – Sungai Langkok Sumatera Barat Zuchri Abdi; Mohammad Pramono Hadi; Margaretha Widiyastuti
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.732 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13366

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi sumber-sumber pencemar, mengetahui sebaran kandungan BOD (Biochemical Oxygen Demond), COD (Chemical Oxygen Demand) dan TSS (Total Suspended Solid), menghitung beban pencemaran dan daya tampung beban pencemaran sungai serta menguji reliabilitas penggunaan model untuk menghitung beban pencemaran dan daya tampung beban pencemaran. Metode QUAL2Kw digunakan dalam proses pemodelan dimana sungai utama dibagi dalam delapan penggal (reach) dengan Gasiang (kilometer ke-157) sebagai headwater dan Sungailangkok sebagai batas terhilir (kilometer ke-0). Sampel air sungai diambil di tiga belas titik, delapan di sungai utama dan lima di anak sungai. Pemodelan menggunakan data kualitas air sumber pencemar sebagai input dan data kualitas air sungai utama sebagai pembanding. Berdasarkan hasil penelitian, total beban pencemaran BOD, COD dan TSS berturut-turut sebesar 14,463; 43,363; 14,658 Ton/jam dengan daya tampung beban pencemaran berturut-turut sebesar 22,956; 108,6; 33,2 Ton/jam. Walaupun secara total daya tampung beban pencemaran belum terlampaui, namun jika ditinjau berdasarkan penggal-penggal sungai (reach), kelebihan beban pencemaran BOD telah terjadi di Sungai Pangian sebesar 0,16 Ton/jam, beban pencemaran COD pada kilometer 140 – 139 sebesar 14,58 Ton/jam dan beban pencemaran TSS pada kilometer 156 – 141 sebesar 61,2 Ton/jam. Uji reliabilitas dengan relative bias dan mean relative error menunjukkan bahwa pemodelan dengan metode QUAL2Kw dapat diterima penggunaannya di daerah penelitian, namun uji korelasi pada grafik pencar menunjukkan model hanya berlaku pada satu set data pemantauan saja. Hasil pemodelan hanya mewakili daya tampung beban pencemaran sesaat.    ABSTRACT The objectives of this study are to identify the pollutant sources location; to acknowledge the distribution of BOD (Biochemical Oxygen Desmond), COD (Chemical Oxygen Demand) and TSS (Total Suspended Solid) concentrations; to calculate the pollution load and pollution load carrying capacity of the river as well as to examine the model reliability to calculate the pollution load and the pollution load carrying capacity. The applied QUAL2Kw methods during the modeling process brought in the main river, is divided into eight reach with Gasiang (km 157) as the headwater and Sungailangkok as the downstream boundary (km 0). The water samples are selected at thirteen points with eight of them located at the main river and the remain five at the tributaries. The modeling was brought the water quality data on pollutant sources as input and the main river water quality data as a comparison. Based on the results of the study, the total pollution load of BOD, COD and TSS are respectively for 14.463; 43.363; 14.658 Tons/hour with pollution load carrying capacity respectively for 22.956; 108.6; 33.2 Tons/hour. Although the total pollution load carrying capacity has not been exceeded, nevertheless if the review is based on reach, an excessing of BOD pollution load has occurred in the Pangian River for 0.16 Tons/hour, COD pollution load for 14.58 Tons/hour at km 140-139 and TSS pollution load for 61.2 Tons/hour at km 156-141. The reliability test with a relative bias and relative mean errors indicate that modeling with QUAL2Kw is acceptable to be applied in the research area, though the correlation test on the scatter graph shows the models is merely valid on a set of monitoring data. However, the modeling results are restricted to represent the pollution load carrying capacity of the river momentarily.   
Penentuan Jalur Serangan dalam Operasi Lawan Insurjensi Daerah Perkotaan Menggunakan Data Penginderaan Jauh Dan SIG Eko Yulianto Wibowo; Hartono Hartono; Taufik Hery Purwanto
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.544 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13357

Abstract

ABSTRAK Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk menganalisis kondisi medan perkotaan dalam penentuan jalur serangan dalam operasi lawan insurjensi di daerah pertempuran. Penentuan jalur serangan sangatlah penting dilakukan guna mengetahui aspek taktis yang akan digunakan oleh prajurit dan tindakan apa yang akan diterapkan. Untuk keperluan operasi lawan insurjensi daerah perkotaan diperlukan analisa mengenai 5 aspek taktis medan yang digunakan dalam militer guna menunjang dalam pelaksanaan serangan. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengkaji kemampuan Citra penginderaan jauh untuk memperoleh data dan informasi penggunaan lahan daerah  perkotaan untuk aplikasi kegiatan militer  yang dihadapkan kepada 5 aspek taktis medan, 2) Membuat jalur serangan terbaik di daerah pertempuran kota dalam mendukung kegiatan operasi lawan insurjensi. Metode yang digunakan dalam penentuan jalur serangan terbaik adalah dengan menentukan cost (berupa pengharkatan) hasil interpretasi penggunaan lahan daerah penelitian. Metode jalur serangan terbentuk secara otomatis didasarkan pada akumulasi jalur teraman dari hasil pengharkatan. Jalur yang dihasilkan merupakan jalur yang mempunyai tingkat keamanan terbaik, karena selalu melintasi medan yang mempunyai hambatan paling kecil dari aspek medan yang dapat membahayakan pasukan hasil evaluasi 5 aspek taktis medan dalam militer. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berupa data penggunaan lahan hasil interpretasi citra Quickbird yang digunakan dalam militer, termasuk kerapatan bangunan dan rintangan medan  dihitung dengan cara menghitung luas atap bangunan keseluruhan dalam satu blok dan di bagi dengan luas blok. Hasil penelitian ini terdiri dari 1) Data penggunaan lahan aspek taktis militer dengan tingkat akurasi 86,2 %, 2) Penentuan jalur serangan terbaik menghasilkan 2 rute jalur serangan sebagai jalur teraman dalam serangan di perkotaan dan 1 jalur evakuasi untuk penduduk. ABSTRACT Geographic Information System and Remote sensing can be used to analyze the conditions of the urban terrain to determine of the attack path in the opposite insurgence operations in the combat zone. Determination of the attack path is very important to know the tactical aspects that will be used by the soldiers and what action will be applied. For the purposes of operating the opponent insurgence urban areas required an analysis of the five aspects of tactical field used in the military to support the implementation of the attack. The purpose of this study are: 1) Assess the ability of remote sensing images to obtain data and information on urban land use for the application of military activity brought to five the tactical aspects of terrain, 2) Make the best attack lines in urban combat zones in support of operations insurjensi opponent. The method used in determining the best path is to determine the attack cost (using scoring) interpretation of the results of the study area land use. This method of attack path is formed automatically based on the accumulation of results pengharkatan safest path. The resulting path is a path that has the best security level, because it always crossed the field who have the least resistance from the aspect of terrain that could endanger troops five aspects of the evaluation results in a military tactical field. Variables used in this study the data in the form of land use interpretation of Quickbird imagery used in the military, including the density of buildings and terrain obstacles is calculated by measuring the total roof area in one block and in the area of the block. The results of this study consist of two items. One is data military tactical aspects of land use with 86.2% accuracy rate. The second is determination of the best attack lines generate two routes the attack path as the safest path in the attacks in urban areas and an evacuation route for population. 
Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor yang Mempengaruhinya di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Kusrini Kusrini; Suharyadi Suharyadi; Su Rito Hardoyo
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.298 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13358

Abstract

ABSTRAK Berbagai fenomena perubahan penggunaan lahan telah terjadi dari waktu ke waktu. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi sejalan dengan semakin meningkatnya pertambahan jumlah penduduk yang secara langsung berdampak pada kebutuhan terhadap lahan yang  semakin meningkat. Kecamatan Gunungpati adalah wilayah bagian Kota Semarang yang berada di pinggir selatan dari Kota Semarang yang cenderung bersifat agraris. Sejak di pindahkannya kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES) dari Kecamatan Gajahmungkur ke Kecamatan Gunungpati Tahun 1990, Kecamatan Gunungpati mulai mengalami perubahan penggunaan lahan, dari penggunaan lahan pertanian berubah menjadi penggunaan lahan non pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk  perubahan mengkaji luas dan bentuk penggunaan lahan tahun 2008 dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya.Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis peta digital dan analisis statistik. Analisis peta digital dengan menggunakan sistem informasi geografis yang dilakukan dengan cara tumpang susun peta penggunaan lahan hasil interpretasi citra tahun 1994 dan tahun 2008 untuk memperoleh perubahan lahan. Untuk memperoleh faktor yang mempengaruhi perubahan lahan dengan cara analisis statistik korelasi antara variabel bebas perubahan lahan Kecamatan Gunungpati tahun 2008 dengan variabel pengaruh yaitu jarak tiap kelurahan dengan pusat aksesibilitas, Pertambahan penduduk, penduduk pendatang, Proporsi penduduk yang bekerja di sektor non pertanian. Unit analisis yang digunakan adalah kelurahan.Perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Gunungpati dari tahun 1994 hingga tahun 2008 terjadi bervariasi, ada yang mengalami peningkatan dan ada yang menunjukkan  pengurangan luas penggunaan lahan. Untuk luas lahan yang bertambah yaitu lahan permukiman sebesar 1311,28 ha (21,84%),dan luas lahan jasa/komersil 60.43 ha (1,00%). Luas penggunaan lahan yang berkurang diantaranya penggunaan lahan kebun campur sebesar 2766,71 ha (46,09%), luas penggunaan lahan sawah sebesar 1121,44 ha (18,68%), luas lahan  tegalan sebesar 743,22 ha (12,38%). Hasil analisis statistik korelasi menunjukkan hanya penduduk pendatang dan jarak aksesibilitas yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Gunungpati secara signifikan, hal ini terjadi karena hampir semua penduduk pendatang bertujuan untuk membangun rumah yang lebih murah dan luas serta pada umumnya bekerja di sektor non pertanian, sehingga bagi pendatang  kebutuhan akan lahan permukiman makin luas yang berakibat pada perubahan penggunaan lahan.ABSTRACT Some phenomenons of land use changes have been happening over time.  Land use changes have occurred in the areas,  were increasy of population, have influenced need path of land.  The Gunungpati Subdistrict is one of regions in the Semarang Municipality situated at the southern part of Semarang Municipality that tends to be agrarian areas.  Since moved location of campus State University of Semarang (UNNES) from the Gajahmungkur Subdistrict to Gunungpati Subdistrict of in 1990, the Gunungpati Subdistrict  has started to change its  land use, that was from agricultural land use changed to be non agriculture land use.  This study was conducted to discuss the distribution and the form of land  use change and to know its influencing factors.In this research uses approach of digital map analysis and statistical analysis. Digital Map analysis wasdone by using geographical information system sefeware which conducted by joining with others to overlay map of land use result of year image interpretation 1994 and year 2008 to obtain  land use change. Analysis factor influencing land use change  wasdone by statistical analysis of correlation between independent variable of land use change Subdistrict of Gunungpati in year 2008 with influence variable these ase distance of center distance of each village with accessibility, population growth, migrants, and The proportion of residents who work in non-agricultural sector. The unit of analysis used is subdistrict.Land use change  in Gunungpati Subdistrict has occurred from  1994 to 2008 of variaous, which happened to in increased  and decreased of in land use. to increase of land use that is setlement was occurred  1311,28 ha (21,84%) and 60.43 ha ( 1,00%) for service/commercial land use. whereas the decreased of wide was occurred 2,776.71 ha (21.84%) in mixing plantation, 1,121.44 ha (18,68%) in farming out, 743.22 ha (12.38%) in dry fielding.  The result of  statistical analysis of correlation showed that it were only the variables of  and center distance of each village with accessibility that influenced significantly to the  land use change in the Gunungpati subdistrict, because it was nearly all of migrants wanted to build the cheaper and house there. and also in non agricultural occupation, so that requirement of setlement land use will more and more wide causing  of land use change.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 1 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 1 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 1 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 1 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 1 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 1 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 2 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 2 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 2 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000) Vol 14, No 1 (2000): Majalah Geografi Indonesia Vol 10, No 17 (1996): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992) Vol 6, No 9 (1992): Majalah Geografi Indonesia Vol 2, No 3 (1989) Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988) Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 1 (1988) Vol 1, No 1 (1988): Majalah Geografi Indonesia More Issue