cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Al-Lisan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2016): Al-Lisan: Jurnal Bahasa" : 8 Documents clear
LINGKUNGAN BELAJAR BAHASA ARAB DAN KONSTRUKSI KARAKTER SANTRI: TINJAUAN PESANTREN MINORITAS MUSLIM Ismail Suwardi Wekke
Al-Lisan: Jurnal Bahasa Vol 1 No 1 (2016): Al-Lisan: Jurnal Bahasa
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.072 KB)

Abstract

Madrasah or pesantren reflect a long history of development in Indonesian society. It is not limit to minority muslim to engage in enhancing religious institutions. It ranges from religious activities to community empowemernt. Therefore, this article explores how language learning would construct a character of learner. During a process of teaching and learning, santri (student) will have some behaviour to master the language. Furthermore, this study shows that the Arabic language learning conducted in environment sorounding pesantren (boarding school) as a source of learning. It will function as media as well. In addition, those activities will benefit in nearfuture for the contextual of living in society. Finally, as the premier program, Arabic language will expands students’s skill and confident to explore Islamic horizon of knowledge. Madrasah atau pesantren menggambarkan perjalanan sejarah yang panjang dalam masyarakat Indonesia. Termasuk tidak dibatasi pada keterlibatan minoritas muslim dalam pengembangan institusi keagamaan. Hal itu menjangkau kegiatan keislaman sampai kepada pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, artikel ini akan menkaji bagaimana pembelajaran bahasa dapat mengkonstruksi karakter pembelajar. Selama proses pengajaran dan pembelajaran, santri (siswa) akan mempunyai kebiasaan tertentu dalam menguasai bahasa. Selanjutnya, kajian ini menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa dilaksanakan dengan menggunakan lingkungan pesantren sebagai sumber belajar. Itu juga berfungsi sekaligus sebagai media. Selanjutnya, aktivitas tersebut akan memberikan manfaat di masa datang dalam kehidupan kontekstual di masyarakat. Akhirnya, sebagai program utama, bahasa Arab akan mengembangkan ketermapilan siswa dan kepercayaan diri untuk mengkaji cakrawala pengetahuan keislaman.
GAYA KEPENGARANGAN TERE LIYE DALAM NOVEL ‘MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH’ TINJAUAN RETORIKA-STILISTIKA Lamsike Pateda
Al-Lisan: Jurnal Bahasa Vol 1 No 1 (2016): Al-Lisan: Jurnal Bahasa
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.863 KB)

Abstract

Penggunaan gaya bahasa yang diulas dalam retorika dan stilistia semakin menambah khasanah kajian bidang bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan untuk mengekspresikan pikiran dan gagasan penulis melalui karya-karyanya. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Tere Liye dalam novel “Moga Bunda Disayang Allah”, sehingga menjadikan novelnya sebagai novel yang terbaik. Kajian pada gaya pengamatan difokuskan pada tiga bagian yaitu (1) pilihan kata. Pada pilihan kata dibagi lagi atas: (a) kata konkret, (b) kata khusus, (c) kata abstrak dan (d) kata umum. (2) pola kalimat dan bentuk sintaksis. Pola kalimat terdiri atas unsur-unsur kalimat, sedangkan bentuk sintaksis terdapat bentuk pengulangan (Paralelisme), bentuk pembalikan, dan bentuk penghilangan. (3) bentuk semantik, pengkajiannya lebih pada majas dan macam-macamnya. Hampir semua jenis majas digunakan oleh pengarang dalam novel ini. Penggunaan majas tersebut telah memperkuat makna pesan yang disampaikan pengarang. Hal ini terbukti dengan masuknya novel “Moga Bunda Disayang Allah” sebagai novel best seller. The use of the language style reviewed in rhetoric and stilistic adds to growing language field. This suggests that the language used to express the thoughts and ideas of the author through his works. It is as done by Tere Liye in his novel “Moga Bunda Disayang Allah”, making the novel as his best novel ever made. Study on the style of observation focused on three parts namely (1) the words choice, this is divided into: (a) concrete word, (b) specific words, (c) abstract word, and (d) common word. (2) sentence patterns and forms of syntax. Sentence patterns composed of elements of sentence syntactic form, whereas there is a form of repetition (Parallelism), form reversal, and the form of omission. (3) the form of semantics, was more on the Majo and types. Almost all types of Majo is used by the author in the novel. The use of the Majo has reinforced the meaning of the message author. This is evident with the introduction of the novel “Moga Bunda Disayang Allah” as a novel best seller.
THE EFFECT OF YATAMA ENGLISH MEETING CLUB ON STUDENTS’ INTEREST IN SPEAKING AT SMA PESANTREN PUTRI YATAMA MANDIRI Zulkifli Akhmad
Al-Lisan: Jurnal Bahasa Vol 1 No 1 (2016): Al-Lisan: Jurnal Bahasa
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.903 KB)

Abstract

Keterampilan berbicara merupakan salah satu aspek terpenting dalam mempelajari bahasa asing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dariYatama English Meeting Club terhadap minat berbicara siswa di SMA Pesantren Yatama Mandiri. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Sampel dalam penelitian ini yaitu semua siswa SMA Pesantren Yatama Mandiri yang mengikuti English Meeting Club dan seorang Guru Bahasa Inggris yang bertangung jawab dalam program ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa warming up merupakan salah satu kegiatan yang dapat memotivasi siswa dalam berbicara. Hal ini dikarenakan warming up memiliki beberapa jenis kegiatan di dalamnya. Misalnya chit-chat, permainanan atau bernyanyi. Selain itu, hasil juga menunjukan bahwa siswa memberikan tanggapan positif terhadap Yatama English Meeting Club sebagai salah satu ekstrakurikuler di SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri. Speaking is one of the important skill in learning a foreign language. This research aimed to determine which type of activity in Yatama English Meeting Club that can encourage students in speaking and to find out the students’ interest toward Yatama English Meeting Club. The design of the research in this research was qualitative descriptive. The participants of this research were the all students of SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri who joined English meeting club as one of extracurricular in their school and 1 teacher who is responsible for conducting it. The result of the research shows that warming up is a kind of activity in Yatama English Meeting Club that can encourage students to speak. It occurred since warming up consisted of various activities, such as chit-chat, game or singing. In addition, students gave positive responses to Yatama English Meeting Club. It indicate that they have interest toward this English meeting club as an extracurricular in SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri.
COMPARISON BETWEEN DISCOURSE ANALYSIS AND CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS FROM LINGUISTICS VIEW Alvons Habibie
Al-Lisan: Jurnal Bahasa Vol 1 No 1 (2016): Al-Lisan: Jurnal Bahasa
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.115 KB) | DOI: 10.30603/al.v1i1.317

Abstract

Tulisan ini membahas tentang perbandingan analisis wacana dan analisis wacana kritis. Hal ini dianggap penting, karena penggunaan istilah ini sudah sangat umum digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan dalam berbagai macam aktivitas. Demikian pula, dari segi keilmuan, analisis wacana telah ditempatkan sebagai salah satu mata kuliah di beberapa perguruan tinggi. Oleh karena itu, tulisan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang jelas mengenai analisis wacana. Selain itu, dipaparkan pula perbandingan analisis wacana dan analisis wacana kritis, serta teori-teori yang digunakan dalam analisis tersebut This paper discusses the comparative of Discourse Analysis and Critical Discourse Analysis. It is considered important because the term has been used by public and in many kinds of activities. Such as, in a scientific field. Discourse Analysis had been placed as one of the subjects at few universities. Therefore, this paper is expected to be able to give clear understanding and comprehension about Discourse Analysis. Besides, it is also explained about the comparative between Discourse Analysis and Critical Discourse Analysis from a different side, and the theories are applied in the analysis.
PERAN ORANG TUA DALAM MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK FASE GOLDEN AGE Rizatmi Zikri
Al-Lisan: Jurnal Bahasa Vol 1 No 1 (2016): Al-Lisan: Jurnal Bahasa
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.912 KB)

Abstract

This article aims to expose the stages of language development the child and the role of parents in every stages of language development. Child language development stages of several theories synthesized into seven stages of language development the child that is the first stage of language development from birth to one year, from one year to two years, from two years to three years, from three years to four years, from four years to five years, from five years to six years, and from six years to seven years. The role of parents in every stage of the child's language development yiatu invited talk, read out the stories, invites play, introduce objects, referring to public places, loud music, invite a reading of the story, show the pictures and objects around, telling tales, and introduce the closest people, listen and respond when children talk. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan tahapan perkembangan bahasa anak dan peran orang tua dalam setiap tahapan perkembangan bahasa. Tahapan perkembangan bahasa anak dari beberapa teori disintesiskan menjadi tujuh tahapan perkembangan bahasa anak yaitu tahapan perkembangan bahasa pertama dari lahir sampai satu tahun, dari umur satu tahun sampai dua tahun, dari dua tahun sampai tiga tahun, dari tiga tahun sampai empat tahun, dari empat tahun sampai lima tahun, dari lima tahun sampai enam tahun, dan dari enam tahun sampai tujuh tahun. Peran orang tua dalam setiap tahapan perkembangan bahasa anak yiatu mengajak anak berbicara, membacakan cerita, mengajak bermain, memperkenalkan benda-benda, mengajak ke tempat-tempat umum, memperdengarkan musik, mengajak membaca cerita, menunjukkan gambar-gambar dan benda-benda sekitar, menceritakan dongeng, dan mengenalkan orang-orang terdekatnya, mendengarkan dan memberikan respon ketika anak berbicara.
PEMEROLEHAN FONOLOGI DAN SINTAKSIS (SEBUAH STUDI KASUS PADA ANAK USIA 2 TAHUN) Hasan Ayuba
Al-Lisan: Jurnal Bahasa Vol 1 No 1 (2016): Al-Lisan: Jurnal Bahasa
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.875 KB)

Abstract

This research aims to describe the phonological and syntaxtical acquistion of two years old child. The type of this research is a case study research. The research data is spoken record obtained from the subject conversation in a video form. The recording process consists of two phases. The first phase, the subject is let to speak naturaly which is intended to know phonological and syntaxtical of the subject. The second phase, the subject is stimulated to speak in order to know the difference between phonological and syntaxtical of the subject. The result of the research are: a) the phonological and syntaxtical acquisition of the subjectare revolving on the unmeaningfull words. The words occured in this phase are pronoun. b) after being simulated, the phonological and syntaxtical acquisition of the subjectare revolving on meaningfull words which encompass nouns, one word-utterance, two words-utterance, and diftongs. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemerolehan fonologi dan sintaksis dari seorang anak berumur dua tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Data penelitian berupa rekaman pembicaraan yang didapatkan dari percakapan subyek penelitian dalam sebuah video. Pengambilan rekaman terdiri dari dua fae. Fase yang pertama, subyek pada penelitian ini dibiarkan secara natural dan direkam Fonologi dan Sintaksis yang dia hasilkan. Fase kedua adalah dengan merangsang subyek pada penelitian ini untuk berbicara
UNDERSTANDING THE RULES OF LANGUAGE ACQUISITION IN CHILDREN BASED ON THE NATURAL GRAMMAR'S THEORY BY CHOMSKY: A REVIEW OF LITERATURE Ani Agus Riani
Al-Lisan: Jurnal Bahasa Vol 1 No 1 (2016): Al-Lisan: Jurnal Bahasa
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.135 KB)

Abstract

Rules of language acquisition in children based on "Natural Grammar" theory by Chomsky discuss about how real the language acquisition in children happens, how the real mastery and production of language happens in order to determine the comprehension of children processing of sound into a message. Finally, the children be able to obtain the messages themselves into the language. It is based on the approach of Chomsky's theory that is a theory of Natural Grammar (a grammar truth of God). The results in child's language acquisition has been conditioned in the memory so that the child is ready to learn the rules of the language. Aturan pemerolehan bahasa anak-anak yang didasarkan pada teori " Natural Grammar " oleh Chomsky membahas tentang bagaimana real bahasa akuisisi pada anak-anak terjadi, bagaimana nyata penguasaan dan produksi bahasa terjadi untuk menentukan pemahaman anak dalam memproses suara ke dalam sebuah pesan. Akhirnya, anak-anak dapat memperoleh pesan itu sendiri ke dalam bahasa. Hal ini didasarkan pada pendekatan teori Chomsky Natural Grammar (a grammar truth of God). Hasil dalam pemerolehan bahasa anak telah dikondisikan dalam memori sehingga si anak sudah siap untuk mempelajari aturan bahasa.
INDIVIDUAL CHARACTERITICS IN SECOND LANGUAGE ACQUISITION Susiati Abas
Al-Lisan: Jurnal Bahasa Vol 1 No 1 (2016): Al-Lisan: Jurnal Bahasa
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.498 KB)

Abstract

This paper explores the theoretical framework of the role individual characteristic in language acquisition. In other words, this paper specifies on promoting theoretical justifications of the role individual characteristics in second language acquisition. Language acquisition is very similar to the process children use in acquiring first and second languages. It requires meaningful interaction in the target language-natural communication in which speaker are concerned not with the form on their utterances but with the messages they are conveying and understanding those characteristics are age, gender, intelligence, aptitude, motivation and attitude, personality, learning styles and environment. The development those factors could be conducted via formal and informal language environment. Wherein, informal environment can be quite beneficial for adult second language acquisition. Formal environment are also beneficial. Kajian ini membahas mengenai kerangka teoritis peran karakteristik individu dalam pemerolehan bahasa. Dengan kata lain, kajian ini menekankan pada teori pembenaran mengenai peran karakteristik individu dalam pemerolehan bahasa kedua. Pemerolehan bahasa ini sangat mirip dengan proses pada saat anak menggunakan bahasa pertama dan bahasa kedua. Hal ini memerlukan interaksi yang bermakna dalam bahasa target-alam komunikasi yang fokus pembicaraan tidak lagi pada bentuk-bentuk ujaran but lebih pada makna atau pesan yang disampaikan dan memahami karakteristik tersebut seperti usia, jenis kelamin, intelijen, bakat, motivasi dan sikap, kepribadian, gaya belajar dan lingkungan. Perkembangan faktor-faktor tersebut bisa dilakukan melalui lingkungan bahasa formal dan informal. Dimana, lingkungan informal bisa sangat bermanfaat untuk pemerolehan bahasa kedua oleh orang dewasa. Lingkungan yang formal juga bermanfaat

Page 1 of 1 | Total Record : 8