cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
ISSN : 19780419     EISSN : 26558394     DOI : -
Jurnal Teknik kimia fokus pada proses perpindahan panas dan massa, material maju, teknik reaksi kimia, pengolahan dan pengelolaan limbah, biomassa dan energi, termodinamika, biokimia, elektrokimia, perancangan dan pengendalian proses, proses pencampuran dan pemisahan. Rung lingkup (Scope) Jurnal Teknik Kimia meliputi semua aspek yang berhubungan dengan bidang teknik kimia, ilmu kimia. dan semua proses reaksi kimia.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 1 (2012): BERKALA ILMIAH TEKNIK KIMIA" : 8 Documents clear
PROSES HIDROLISIS SAMPAH ORGANIK MENJADI GULA DENGAN KATALIS ASAM Zainal Arifin, Dedy Irawan ,
Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2012): BERKALA ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : jurusan teknik kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses Hidrolisis merupakan satu tahap penting dari rangkaian tahapan proses produksi bioetanol berbahan baku sampah organik. Hidrolisis dengan asam klorida encer konsentrasi 0,25-1% dengan suhu divariasikan 120-180 oC dan waktu 15-120 menit. Perbandingan pereaksi 1:6 antara sampah kota dan larutan asam untuk tiap tahap hidrolisis yang dilakukan dalam sebuah reaktor sistem batch. Hasil hidrolisis berupa gula ditentukan kadarnya menggunakan metode Nelson-Somogy. Hasil analisis kadar gula menunjukkan bahwa kondisi terbaik hidrolisis pada suhu 120 oC, konsentrasi katalis 0,75%, waktu 30 menit dan tekanan 4 bar dengan kadar gula 29,34 mg/mL dimana yield sebesar 13,09%. Kata kunci: asam klorida, hidrolisis, kadar gula, yield
PROSES PEMUCATAN MINYAK SAWIT MENTAH DENGAN ARANG AKTIF Muhammad Ali, Wahyuni, Haryono,
Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2012): BERKALA ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : jurusan teknik kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO) merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomi strategis karena merupakan bahan baku utama dalam pembuatan produk-produk makanan. CPO merupakan minyak pangan yang paling banyak diproduksi di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari adsorben alternatif selain bleaching earth, yaitu arang aktif, dan mengujinya sebagai bleaching agent pada proses pemucatan CPO. Penelitian meliputi proses aktivasi arang, proses degumming dengan asam fosfat, proses pemucatan dengan arang aktif, dan analisis minyak hasil. Proses pemucatan dilakukan pada variasi suhu 90, 100, 110, dan 120 oC, dan variasi konsentrasi arang aktif pada 3, 4, dan 5%-b selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang aktif berpotensi sebagai adsorben aternatif untuk proses pemucatan CPO dengan kemampuan pemucatan sebesar 93% pada suhu pemucatan 120 oC dan konsentrasi arang aktif sebesar 5%-b. Pada kondisi pemucatan tersebut, setelah CPO mengalami degummning,  diperoleh minyak sawit dengan tingkat kecerahan 40 mg/L Pt, bilangan asam 5,66 mg KOH/g minyak, kadar fosfor 3,31 ppm, dan kadar air 0,06%-b. Kata kunci: arang aktif, konsentrasi adsorben, minyak sawit, pemucatan, suhu.
PENINGKATAN KADAR BIOETANOL DARI KULIT NANAS MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN BATU KAPUR Harimbi Setyawati, Nanik Astuti Rahman,
Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2012): BERKALA ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : jurusan teknik kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan zeolit dan batu kapur sebagai adsorben dilakukan untuk meningkatkan kemurnian bioetanol dari kulit nanas. Kadar gula yang terdapat dalam kulit nanas sekitar 8 % sehingga sangat sedikit bioetanol yang dihasilkan. Dari proses fermentasi sari kulit nanas dengan Saccharomyces cerevisiae dan proses destilasi didapatkan kadar bioetanol tertinggi hanya sebesar 3,9%, dan dengan destilasi berulang selama tiga kali konsentrasi bioetanol tetap tidak meningkat, untuk itu diperlukan metode alternatif permunian lain yaitu dengan proses adsorpsi. Adsorben yang digunakan pada penelitian ini adalah zeolit alam dan batu kapur  yang didapatkan dari daerah selatan kota Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah memban-dingkan performance adsorben zeolit alam dan batu kapur pada pemurnian bioetanol yang dihasilkan dari kulit nanas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar bioetanol meningkat menjadi 27,22% setelah dilewatkan adsorben zeolit dan batu kapur. Perlakuan aktivasi baik secara fisik maupun kimia sangat mempengaruhi proses adsorpsi. Kata kunci : adsorpsi, batu kaour, bioetanol, zeolit alam
EKSTRAKSI KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT (Eucheuma Spinosum) DENGAN VARIASI SUHU PELARUT DAN WAKTU OPERASI Risa Sepdwiyanti, Suci Dian Sari, Mohammad Istnaeny Hudha,
Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2012): BERKALA ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : jurusan teknik kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis rumput laut yang cukup potensial dan banyak dijumpai di perairan Indonesia adalah Eucheuma spinosum (termasuk alga merah) yang dapat menghasilkan karaginan. Karaginan adalah campuran yang kompleks dari beberapa polisakarida. Dalam penelitian ini, bertujuan untuk mendapatkan waktu ekstraksi dan suhu ekstraksi yang terbaik dalam pembuatan karaginan dari Eucheuma spinosum. Variabel yang digunakan, suhu ekstraksi 60, 70, 80, 90 (oC) dan waktu ekstraksi 0.5, 1, 1,5, 2, 2,5 jam. Pelarut yang digunakan air, pH ekstraksi 8, rasio padatan pelarut : 1 : 20 ( rumput laut = 30 gr : air = 600 mL ). Dari hasil penelitian didapatkan % rendemen terbaik pada waktu ekstraksi selama 2.5 jam dan suhu ekstraksi 90 °C, dimana pada kondisi ini karaginan yang terekstrak mempunyai % rendemen sebesar 33,0080 %. Kata Kunci : Ekstraksi, Eucheuma spinosum, karaginan
MODEL MATEMATIK PENGERINGAN LAPIS TIPIS WORTEL Setyopratomo, Puguh
Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2012): BERKALA ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : jurusan teknik kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengeringan merupakan salah satu metode yang sangat penting dalam pengawetan bahan pangan. Studi ini dimaksudkan untuk menginvestigasi model matematik pengeringan lapis tipis wortel. Kinetika pengeringan lapis tipis wortel diinvestigasi melalui percobaan pengeringan dengan udara panas secara konveksi. Model solusi Crank untuk difusi dalam bahan berbentuk slab dalam pengeringan lapis tipis digunakan untuk memprediksi profil pengeringan. Karakteristik pengeringan wortel ditentukan dengan menggunakan udara pada suhu 50 oC, 60 oC, 70 oC dan 80 oC pada kecepatan 0,4167 m/s. Hasil studi menunjukkan bahwa sebelum terjadinya deformasi bahan model solusi Crank cukup sesuai untuk waktu pengeringan yang cukup lama. Kata kunci: model matematik,  pengeringan, wortel
PENGGUNAAN MINYAK NYAMPLUNG SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TANAH Jimmy, Jimmy
Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2012): BERKALA ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : jurusan teknik kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak nabati merupakan alternatif substitusi minyak tanah, karena titik nyala minyak nabati lebih tinggi dari minyak tanah, maka diperlukan suatu upaya untuk menurunkan titik nyala tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan komposisi etanol dan etil laktat dalam campuran aditif terhadap titik nyala minyak nyamplung. Untuk memperoleh perbandingan etanol dan etil laktat yang ditambahkan, dilakukan percobaan pendahuluan melalui penambahan aditif dengan rasio 1:1; 1:2; 1:3; 2:1; 2:3 pada minyak nyamplung. Tujuannya untuk mengetahui kelarutan aditif dalam minyak nyamplung. Penambahan etanol dan etil laktat dengan perbandingan 1:1 memberikan kelarutan etanol yang baik dalam minyak nyamplung. Setelah itu, dilakukan variasi konsentrasi aditif terhadap minyak nyamplung. Peubah konsentrasi aditif etanol yang digunakan masing-masing adalah 0%; 1%; 2%; 3%; 4%; 5%. Minyak nyamplung yang digunakan sebanyak 200 gram. Pencampuran bahan aditif dilakukan dalam bejana berpengaduk pada temperatur kamar dengan pengadukan lambat selama 10 menit agar homogen. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan aditif etanol dan etil laktat terjadi penurunan titik nyala minyak nyamplung, minyak nyamplung dengan konsentrasi etanol dan etil laktat masing-masing 2% diperoleh titik nyala 55°C, densitas 0,9358g/cm3 dan viskositas 43,71 mm2/s. Minyak nyamplung dengan aditif etanol dan etil laktat lebih tepat diaplikasikan pada kompor tekan dari pada kompor sumbu. Kata kunci : komposisi  etanol dan etil laktat, titik nyala, minyak nyamplung
DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Sari, Ni Ketut Sari
Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2012): BERKALA ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : jurusan teknik kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umumnya digunakan bahan baku yang etanol pro analisis untuk memperoleh data kesetimbangan uap-air dan etanol-air. Dalam penelitian akan dicoba untuk menggunakan bahan baku etanol teknis yaitu hasil fermentasi rumput gajah. Penelitian bertujuan memperoleh data kesetimbangan sistem biner uap-air dan etanol-air dan membandingkan hasil eksperimen dengan data literatur. Penelitian menggunakan :alat Glass Othmer Still, bahan baku etanol teknis dan pro analisis, variabel komposisi umpan masuk etanol yaitu 0 ; 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; 1 (fraksi mol) dan tekanan dijaga konstan 300 bar. Hasil etanol yang diperoleh  di analisis menggunakan spektrofotometer pharo 100. Dari hasil penelitian diperoleh kurva kesetimbangan sistem biner uap-air dan etanol-air yang di bandingkan dengan data literatur. Hasil menunjukkan  mendekati sama. Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka kurva kesetimbangan sistem biner uap-air dan etanol-air menunjukkan titik azeotropik pada komposisi etanol 0,98 fraksi mol. Kata kunci : Azeotropik, data kesetimbangan sistem biner uap-air dan etanol-air, rumput gajah, titik azeotrop
BRIKET ARANG KULIT KACANG TANAH DENGAN PROSES KARBONISASI Retno Dewati, Rezy Putri Ragilia, Tieka Kharisma, Kindriari Nurma Wahyusi,
Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2012): BERKALA ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : jurusan teknik kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit kacang tanah melalui proses karbonisasi dapat diubah menjadi bentuk arang, kemudian dilakukan penambahan bahan perekat tepung tapioka dan dicetak menjadi briket yang berguna sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar. Tujuan Penelitian adalah pembuatan briket dari limbah kulit kacang tanah dengan perekat tepung tapioka melalui proses..Kulit kacang tanah dipotong dua bagian kemudian dijemur, setelah itu dilakukan proses karbonisasi selama 90 menit dengan suhu 200 0C, 225 0C, 250 0C, 275 0C dan 300 0C. Arang yang terbentuk ditumbuk dan diayak untuk menyeragamkan ukuran (40 mesh) setelah itu arang ditimbang masing-masing: 25 gram, 50 gram, 75 gram, 100 gram dan 125 gram, lalu dicampurkan perekat dan dicetak. Briket yang terbentuk diangin anginkan selama 24 jam, kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 100 0C selama 1 jam, selanjutnya dianalisis nilai kalor, kadar abu, kadar air dan warna nyala. Nilai kalor tertinggi yang dihasilkan dari briket arang kulit kacang tanah pada berat arang 75 gram pada suhu karbonisasi 250 0C : 6536,98 kcal/kg. Kadar air terendah dihasilkan pada berat arang 125 gram pada suhu karbonisasi 300 0C sebesar: 2,014%, sedangkan kadar abu terendah dihasilkan pada berat arang 75 gram pada suhu karbonisasi 200 0C sebesar: 7,39 %. Kata kunci: Briket Arang, Karbonisasi, Kulit kacang tanah, tepung tapioka

Page 1 of 1 | Total Record : 8