cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
ISSN : 19780419     EISSN : 26558394     DOI : -
Jurnal Teknik kimia fokus pada proses perpindahan panas dan massa, material maju, teknik reaksi kimia, pengolahan dan pengelolaan limbah, biomassa dan energi, termodinamika, biokimia, elektrokimia, perancangan dan pengendalian proses, proses pencampuran dan pemisahan. Rung lingkup (Scope) Jurnal Teknik Kimia meliputi semua aspek yang berhubungan dengan bidang teknik kimia, ilmu kimia. dan semua proses reaksi kimia.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA" : 7 Documents clear
KARBON AKTIF DARI BATUBARA LIGNITE DENGAN PROSES AKTIVASI MENGGUNAKAN HIDROGEN FLOURIDA Novananda, Ajie; Rahmawati, Ira; Sani, Sani; Astuti, Dwi Hery; Suprianti, Lilik
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2297

Abstract

Lignit merupakan jenis batu bara yang mengandung banyak pengotor dan memiliki nilai kalor relatif rendah sehingga tidak banyak dimanfaatkan untuk bahan bakar, tetapi mengandung senyawa karbon yang cukup tinggi sehingga mempunyai peluang untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan karbon aktif. Pada penelitiaan ini dilakukan sintesa lignit menjadi karbon aktif dengan menggunakan aktivator Hidrogen Florida (HF). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator HF dan suhu aktivasi pada pembuatan karbon aktif dari batubara lignit. Proses sintesa lignit menjadi karbon aktif diawali dengan melakukan preparasi batubara melalui proses karbonasi pada temperatur 500oC selama 2 jam. Selanjutnya serbuk batu bara dihaluskan dan  diayak untuk diperoleh ukuran yang seragam 100 mesh. Serbuk batu bara direndam pada larutan HF dengan perbandingan 1:10. Konsentrasi larutan HF bervariasiasi sebesar: 2, 2,5, 3, 3,5, 4 % volume. Perendaman dilakukan selama 5 jam pada temperatur 30oC, kemudian larutan disaring dan residu batu bara diaktivasi menggunakan furnace dengan variabel temperatur 700; 750; 800; 850; 900 oC selama 2 jam. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa karbon aktif terbaik didapatkan pada konsentrasi HF 4% dan suhu aktivasi 900oC dengan daya serap terhadap iodin (I2) sebesar 810,75 mg/g, kadar air 1,9992%, kadar zat terbang 0,192%, kadar abu 5,408% dan fixed carbon mencapai 92,401%.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2297
PEMBUATAN GREEN DIESEL DARI MINYAK BIJI KAPUK (Cei-ba pentandra) MENGGUNAKAN KATALIS NiMo/ɣ-Al2O3 DENGAN PROSES HIDROGENASI DAN FRAKSINASI Ristanti, Rahmadita Aulya; Sagara, Bangkit Putra; Murti, SD Sumbogo; Redjeki, Sri
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2298

Abstract

Potensi minyak biji kapuk untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati sangatlah besar karena minyak biji kapuk tidak dapt dimanfaatkan sebagai bahan pangan sehingga tidak mengganggu ketahanan pangan membuatnya menjadi bahan baku potensial untuk sintesis green diesel. Pre-treatment minyak biji kapuk dilakukan untuk mengurangi kadar FFA (Free Fatty Acid) yang terkandung sebelum di proses menjadi green diesel. Proses hidrogenasi dilakukan dengan bantuan katalis NiMo/ ɣ-Al2O3.  Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat green diesel dari minyak biji kapuk menggunakan proses hidrogenasi dan fraksinasi dengan katalis NiMo/ ɣ-Al2O3 serta mengetahui karakterisasi green diesel dengan bahan baku minyak biji kapuk. Kondisi yang dijalankan yaitu waktu reaksi ( 2 x 30 menit, 2 x 60 menit, dan 2 x 90 menit) dengan tekanan awal 30 bar, temperatur reaksi 400 ℃ dan dijalankan 2 stage. Dari hasil penelitian didapatkan waktu terbaik pembuatan green diesel yaitu 2 x 60menit. Sedangkan untuk hasil karakterisasi didapat bahwa untuk kandungan sulfur, pour point, cloud point dan cetane number memenuhi standar SNI, namun untuk nilai kinematic viscosity belum memenuhi standar SNI.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2298
DEMINERALISASI AIR AC DENGAN MEMBRANE REVERSE OSMOSIS Akbar, Dika Restu; Kuspambudijaya, Akbar Dwi; Utami, Isni
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2300

Abstract

Proses demineralisasi merupakan proses penghilangan garam mineral di udara, sehingga udara yang dihasilkan memiliki kemurnian yang tinggi. Air demin merupakan produk air yang memiliki kandungan mineral olahan di dalamnya atau air yang tidak mengandung mineral. Penelitian ini menggunakan proses Reverse Osmosis. Membrane reverse osmosis adalah membran semi berpori yang melepaskan molekul menggunakan tekanan lebih besar dari tekanan osmotik yang dilakukan secara alami untuk menghilangkan udara yang terkontaminasi dalam prosesnya. Peneliti menggunakan air limbah AC sebagai bahan utama, dan menggunakan membrane reverse osmosis, jenis membran spiral, bahan membran poliamida, komposit film tipis. Penelitian dilakukan dengan tekanan 30, 50, 70psi dan waktu operasi 20, 40, 60, 80, 100menit. Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa, kadar udara AC yang memenuhi baku mutu air demineralisasi adalah nilai TDS pada tekanan 50psi dengan waktu operasi 100menit, total coliform terbaik pada tekanan 50psi dengan waktu operasi 100menit yang tidak menghasilkan total coliform, dan kadar timbal (Pb) pada 30psi dengan waktu operasi 80menit.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2300
SINTESIS KOMPOSIT FIBER-SILIKA DARI ABU SEKAM PADI DAN PULP DENGAN METANOL Muhammad, Aulia Azra; Venisia, Devira Andyna; Dewati, Retno
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2301

Abstract

Komposit merupakan suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing – masing bahan berbeda atau sama lainnya. Saat ini banyak dikembangkan komposit berbasis serat alami sebagai pengganti serat sintetis, salah satunya adalah Komposit Fiber-Silika yang berasal dari proses sintesis pulp dengan abu sekam padi dengan adanya penambahan asam pada proses asidifikasi. dipilih sumber silika dari abu sekam padi karena sumbernya yang berlimpah, mudah diperoleh, dan dapat meningkatkan daya guna dari limbah pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sintesis silika-selulosa dari sodium silika dan pulp dengan pengaruh metanol yang berfungsi untuk meregenerasi selulosa sehingga membentuk fiber. Proses yang digunakan adalah proses ekstraksi. Abu sekam padi di ekstraksi dengan larutan natrium hidroksida, kemudian dicampur dengan larutan pulp. Dari hasil penelitian yang didapat, komposit Fiber-Silika dapat dibuat menggunakan fiber selulose dari silika dan pulp dengan metanol. Pencampuran pulp dengan metanol mampu meregenerasi selulose dan membentuk presipitat fiber selulose. Kemudian, berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, kadar silika terbesat terdapat pada pulp 0,3 gram pH 6 dengan kandungan sebesar 97,6 %.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2301
OPTIMALISASI PEMAKAIAN STARTER EM4 DAN LAMANYA FERMENTASI PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU Widari, Nyoman Sri; Rasmito, Agung; Rovidatama, Gosiyen
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2302

Abstract

Limbah cair tahu  dapat dijadikan salah satu jenis  pupuk organik karena mengandung makro hara  seperti N, P, K , C-Organik dan  dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme untuk melakukan proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan starter EM4 dan lamanya proses fermentasi agar diperoleh pupuk cair yang memenuhi standar. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang melibatkan dua faktorial yaitu variasi penambahan starter EM4 yaitu 10 ml; 20 ml; 30 ml; 40 ml; dan 50 ml yang dicampur dengan jus kulit pisang dan tetes dengan lamanya proses fermentasi yaitu  4  jam,5 hari, 10 hari dan 15 hari. Hasil  analisa awal limbah cair tahu adalah nitrogen total 0,36%; fosfat sebagai P2O5 0,23% dan kalium sebagai K2O 0,33%. Dari penelitian diperoleh   kondisi yang paling optimal adalah dengan pemakaian starter EM4 sebanyak 40ml dan lamanya proses fermentasi 10hari dengan  komposisi pupuk yang diperoleh  nitrogen N2 1,3%, fosfor sebagai P2O5 1,21% dan kalium sebagai K2O  3,33%. Namun dari hasil yang diperoleh ternyata kadar nitrogen dan fosfat sebagai P2O5 masih belum memenuhi stadart mutu Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang pupuk organik cair, sehingga pupuk ini masih belum layak  diproduksi secara komersial, namun masih tetap bisa digunakan untuk kalangan sendiri.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2302
PENENTUAN KADAR PROTEIN PADA SPIRULINA PLATENSIS MENGGUNAKAN METODE LOWRY DAN KJELDAH ., Muyassaroh; Dewi, Rini Kartika; Minah, Faidliyah Nilna
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2304

Abstract

Kadar protein yang sangat tinggi pada spirulina platensis atau ganggang hijau kebiruan ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber protein untuk bahan baku  industri makanan. Untuk memperoleh kandungan protein yg tinggi, terlebih dahulu dilakukan kultivasi spirulina menggunakan air laut yg dicampur dg air RO dg media pupuk walne Adapun untuk menentukan  kandungan protein yg terdapat pada spirulina platensis hasil kultivasi bisa digunakan  metode Lowry dengan spektrofotometer UV-VIS, panjang gelombang 650 nm, reagen folin dan larutan yg lain sehingga  diketahui kadar protein.nya menggunakan larutan BSA (Bovine  Serum Albumin). dan sebagai pembanding digunakan metode Kjeldahl, karena pada metode ini biasa digunakan secara Internasional dan masih merupakan metode standar untuk perbandingan terhadap semua metode lainnya.  Pada metode ini presisinya tinggi dan biasa digunakan untuk estimasi protein. Sebagai pelarut digunakan HCl karena  jenis pelarut ini  memiliki tekanan osmotik cukup tinggi  sehingga dapat dengan mudah memisahkan protein terhadap komponen yg lain. Dalam penelitian ini digunakan variabel kecepatan sentrifugal, kecepatan magnetic stirer dan lamanya pengadukan pada magnetic stirer, dan hasil penelitian menunjukan bahwa kadar protein tertinggi diperoleh menggunakan metode Lowry.pada kecepatan sentrifugal 6000 rpm, kecepatan magnetic stirrer 500 rpm dan waktunya 15 menit sebesar 37,5144 %  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2304
SYNTHESIS OF CELLULOSE AEROGEL FROM KAPOK FIBER FOR CLEANING THE WASTE OF LUBRICANT OIL Susilowati, Titi; Muljani, Srie
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2305

Abstract

Cellulose aerogel is known to be superior in removal of oil pollutants and organic solvent. This research developed the synthesis of cellulose aerogel from kapok fiber, application as an adsorbent for lubricating oil waste and its reusability. Chemical delignification was carried out by immersing the kapok fibers in NaOH 6% solution at 100oC for 1h to obtained a cellulose of 65.5% (SNI-2009). The effect of urea concentration on adsorbent products was studied in the range of 8-16w%. Whereas the effect of cellulose was studied at a concentration range of 0.5-1.5w%. The gelation stage was carried out by adding cellulose in a NaOH/urea solution accompanied by stirring (1000rpm) for 15minutes. The mixture was cooled at 0 oC for 48h to form a gel.  The formed gel is dried by the freeze drying method at -45°C. The cellulose aerogel from kapok fiber with a density of 0.11g/cm3 and porosity of 92.46% had an absorption capacity of up to 11.987g/g in the first cycle. The use of each aerogel cellulose sample to absorb lubricant oil waste reached a maximum of three cycles.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2305

Page 1 of 1 | Total Record : 7