cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL TEKMAPRO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO" : 10 Documents clear
ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ASBES DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (Studi Kasus : PT. XYZ) Yustina Ngatilah; Caecilia Pujiastuti; Ricky Eka Putra
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.143

Abstract

ABSTRAK Industri manufaktur dituntut perencanaan yang baik disemua lini produksi untuk bisa bersaing di era globalisasi saat ini.Perencanaan kebutuhan bahan baku merupakan salah satu yang harus diperhatikan,agar kelancaran proses produksi terjamin. Salah satu tolak ukur perencanaan yang baik ialah mampu memenuhi permintaan sesuai dengan waktu ,jenis dan kuantitas barang yang di inginkan.PT XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi asbes,dengan permasalahan yang dihadapi adanya penumpukan bahan baku di Gudang. Bahan baku yaitu asbestos dan semen yang menumpuk, sehingga berimbas pada meningkatnya biaya persediaan yang di keluarkan oleh perusahaan. Material Requirement Planning merupakan metode perencanaan kebutuhan bahan baku yang menterjemahkan Jadwal induk produksi menjadi kebutuhan bahan baku berdasarkan struktur produk untuk menentukan kapan dan berapa bahan baku yang harus dipesan.Diharapkan metode ini akan mengurangi biaya persediaan yang ada saat ini. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perencanaan bahan baku periode Januari 2018 – Juni 2019 dengan metode perusahaan di dapatkan Total Cost sebesar Rp7,181,567,947.56,- dan menggunakan metode MRP dengan lot LFL didapatkan Total Cost sebesar Rp5,906,702,181.27.,-. Untuk perencanaan bulan Juli 2019 – Desember 2020 menggunakan metode MRP di dapatkan Total Cost sebesar Rp8,751,169,123.35
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN METODE ANALISIS ALWAYS BETTER CONTROL (ABC) DAN ALGORTIMA WAGNER WITHIN DI PT. XYZ Sarah Monica Christine Panjaitan; Enny Aryanny
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.148

Abstract

Persediaan bahan baku dalam setiap perusahaan sangatlah penting, terlebih bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur dimana perusahaan beroperasi setiap harinya. PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur pembuatan berbagai macam tas yang telah berdiri sejak tahun 1990. Perusahaan dalam menjalankan produksi sering ada masalah dalam pengendalian bahan baku dimana sering terjadi penumpukkan bahan baku kain di gudang dan menyebabkan membengkaknya biaya persediaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan pengendaliaan dan perencanaan dalam persediaan bahan baku yang tepat sehingga dapat meminimalisir biaya persediaan. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian pengendalian persediaan bahan baku dengan metode Algoritma Wagner Within sehingga dapat dilakukan pengendaliaan persediaan bahan baku dengan total biaya persediaan minimum dan dibantu dengan analisis ABC dalam mengklasifikasi bahan baku yang diteliti. Didapatkan perhitungan dengan metode Algoritma Wagner Within untuk periode Maret 2019–Februari 2020 menghasilkan total biaya persediaan sebesar Rp.8.551.302.000 sementara dengan perhitungan perusahaan didapatkan total biaya persediaan sebesar Rp. 9.311.518.375 sehingga didapatkan penghematan sebesar Rp. 760.216.375 atau sebanyak 8,1%. Kata Kunci : Bahan Baku, Pengendalian, Persediaan, Perencanaan
PERBAIKAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LARGE CANDIDATE RULE (LCR) DAN KILLBRIDGE AND WESTER PADA PROSES PRODUKSI DI PT EJ Aditya Fahmi Nurwicaksono; Rusindiyanto Rusindiyanto
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.149

Abstract

PT. EJ is a company that manufactures stoves. Problems experienced by PT. EJ, the production line is not optimal. As a result this has resulted in waiting times at several existing work stations. This phenomenon occurs due to the inability of companies to control production trajectory times and improper allocation of machinery and human resources. The purpose of this study is to determine a balanced production line at PT. EJ to produce optimal production processes. The method used to support the purpose of this study is the Large Candidate Rule (LCR) and Killbridge & Wester methods. As a reference method with the highest recommended path efficiency results. The results of research conducted at PT. EJ is a condition that currently runs channel efficiency reaching 68.85%, delays in balance 31.15% and smoothness index 19.065 with the number of work stations 9. After the Killbridge & Wester method is applied, the channel efficiency value increases by 77.46 %, delays in balances decreased to 22.54% and the smoothness index increased at 10.76 with 8 work stations.
ANALISIS ERGONOMI PROSES PEMBUATAN SATE BANDENG DENGAN POSTURE EVALUATION INDEX DALAM VIRTUAL ENVIRONMENT Mohammad Rachman Waluyo; Nurfajriah Nurfajriah
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.151

Abstract

Postur kerja merupakan pengaturan sikap tubuh saat bekerja. Faktor yang dapat meningkatkan timbulnya gangguan musculoskeletal, yaitu : postur yang tidak alamiah, tenaga yang berlebihan, pengulangan (repetitive) dengan gerakan kerja monoton dan waktu kerja yang lama berpotensi menimbulkan kelelahan kerja. Pada gerak monoton repetitive terjadi pembebanan otot yang terus menerus. Postur kerja yang salah membuat kelelahan menjadi lebih cepat terjadi. Postur kerja yang tidak baik ini seringkali diakibatkan oleh desain fasilitas kerja yang kurang memperhatikan kesesuaian dengan penggunanya. Pada pekerja pengelolaan Bandeng, penghalusan duri bandeng, pembakaran bandeng merupakan kerja repetitive monoton yang kurang didukung fasilitas yang sesuai. Stasiun Kerja Proses penghalusan ikan menunjukkan hasil Low Back Pain (LBA) pekerja a dan b berada dalam kondisi yang dapat diterima karena dibawah 3400 N, sehingga dapat disimpulkan bahwa pekerja pada proses penghalusan ikan tidak beresiko tinggi mengalami cidera pada tulang punggungnya, sedangkan OWAS memiliki nilai 3 yang menandakan bahwa harus ada perbaikan kemudian untuk RULA pekerja a dan b memiliki resiko cidera musculoskeletal dan harus dilakukan perbaikan yang menyeluruh. Proses memasukkan ikan ke dalam kulit ikan menunjukan LBA masih dapat diterima sedangkan hasil OWAS postur kerja pada stasiun kerja ini harus sesegera mungkin dirubah kemudian hasil RULA bahwa stasiun kerja ini memiliki nilai 4 yang menunjukkan ada resiko yang harus diinvestigasi lebih lanjut. Perhitungan nilai PEI pada pekerja pembakaran sate ikan bandeng memiliki nilai LBA berada di bawah standar NIOSH yaitu 3400N yang artinya masih dapat diterima sedangkan OWAS pada stasiun kerja ini memberikan rasa sakit dan memerlukan langkah perbaikan. kemudian untuk RULA stasiun kerja ini relatif lebih ergonomis karena nilainya 4 yang berarti terdapat resiko yang harus diinvestigasi lebih lanjut.
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBELIAN ALAT TRANSPORTASI TRUK UNTUK DISTRIBUSI DENGAN METODE NPV (NET PRESENT VALUE) DAN MARR (MINIMUM ATTRACTIVE RATE OF RETURN) PADA PT.XYZ Adiancha Reival Atvidi; Handoyo Handoyo; Iriani Iriani; Erlina Purnamawati
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.162

Abstract

PT.XYZ Surabaya merupakan industri yang memproduksi barang konsumsi dari bahan baku kelapa sawit untuk dijadikan minyak goreng, margarin,shortening dan specialty fat. Produk yang dihasilkan dibagi menjadi produk trading dan branding. Pada distribusi produk trading dilakukan dengan truk tangki yang mengangkut minyak dalam kapasitas besar. PT. XYZ bekerja sama dengan jasa pengiriman PT. Surya Jasa Mitra (SJM). Dengan banyaknya aktivitas pengiriman tiap minggu dan membuat biaya sewa overhoul. Maka manajemen PT. XYZ berencana melakukan investasi dengan memliki alat transpoortasi sendiri dengan mempertimbangkan kelayakan ekonomi. Untuk analisa kelayakan investasi pembelian truk tipe HINO FG 235 JL yang akan dibeli. Pada tahap pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan pengumpulan data sekunder. Analisa ekonomi dapat ditentukan dari jumlah truk yang dibeli, biaya operasional, biaya overhoul, umur investasi, suku bunga dan penyusutan dan nilai sisa. Berdasarkan hal diatas, penulis melakukan pengolahan data dan analisis menggunakan metode NPV (Net Present Value) = Rp.115.327.400 > 0, BCR (Benefit Cost Ratio) = 1,052 > 1, PBP (Pay Back Periode) = 8,2 tahun > 10 tahun dan nilai ROR (Rate Of Return) = 7,036% > MARR (Minimum Attractive Rate Of Return) = 5%. Dari analisis data diatas yang diuji dengan metode NPV, BCR PP, ROR dan MARR mendapatkan hasil layak secara ekonomi (feasible). Diharapkan manajemen PT.XYZ dapat mempertimbangkan hasil analisa studi kelayakan ini dalam pengambilan keputusan rencana investasi alat transportasi tersebut.
PEMILIHAN SUPPLIER OBAT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI BPM X Muhammad Hafidz Yusuf; Muhammad Ajir Muzakki; Narto Narto
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.163

Abstract

BPM X is Bidan Praktek Mandiri or Independent Practice Midwife that focuses on the maternal health services, female reproduction services, child health services, and family planning services. BPM X (Independence Practice Midwife) gets medicines from several suppliers. By the presence of several suppliers, BPM X gets the problematic case in determining the right supplier. To choose the right supplier, we need the right method for making the right decisions. The appropriate method to determine the right supplier uses Simple Additive Weighting (SAW). The data which is processed in the form of quality data, price data, service data, warranty. Assessment can be obtained by criteria wich will be used as a basis for rank existing suppliers. Assessment with each criterion is obtained from direct assessment by the owner of BPM X. By the selection of suppliers is expected to make the easier way for BPM X to compare the performance of suppliers. The results of this study uses the SAW method wich are able to get the right supplier. In the case to make decision in determining suppliers can help BPM X for evaluating suppliers.
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PROSES PEMBANGUNAN GEDUNG 7 DENGAN PENDEKATAN QUALITY RISK MANAGEMENT (QRM) DAN FAILURE MODE EFFECTS AND CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) Inggit Marodiyah; Indung Sudarso
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.164

Abstract

Manajemen kualitas digunakan untuk mengevaluasi kualitas bangunan, sedangkan manajemen risiko digunakan untuk mengetahui risiko yang berpengaruh terhadap kualitas bangunan. Seperti sumber daya manusia yang tidak memakai alat pelindung diri (APD) saat melakukan pekerjaan dikarenakan dengan alasan pekerjaan semakin lama serta ribet dikerjakan. Sehingga dengan adanya beberapa proses yang belum terstandar, maka dapat berisiko mempengaruhi kualitas pembangunan yang tidak sesuai harapan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko yang berpengaruh terhadap kualitas pembangunan dan menentukan mitigasi untuk peningkatan kualitas pembangunan. Metode yang di gunakan adalah Quality Risk Management (QRM) yang berfungsi mengevaluasi indikator yang mempengaruhi peningkatan kualitas dan Failure Modes Effects and Criticality Analysis (FMECA) untuk mengevaluasi dampak potensial dari setiap kegagalan dengan memberi skala prioritas demi mengetahui tingkat risiko. Hasil yang diperoleh dari pendekatan QRM dan FMECA yaitu pekerjaan rangka atap dengan RPN sebesar 42 dan plesteran dinding luar dengan RPN sebesar 28 yang tergolong risiko tinggi (Critical High ). Sehingga mitigasi risiko yang diberikan yaitu pemakaian APD seperti safety belt safety shoes, helmet serta konsentrasi agar dapat membantu mencegah atau mengatasi apabila risiko yang tidak di inginkan dapat mempengaruhi kualitas bangunan.
ANALISIS POSTUR KERJA PADA UKM KERUPUK DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT Rina Sri Wulandari; M Khotibul Umam
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.167

Abstract

Aktifitas manual material handling (MMH) utamanya pada industri keecil dan menengah seringkali tidak melakukan perhitungan secara ergonomis. Hal tersebut menyebabakan sangat tingginya risiko kecelakaan dan kesehatan yang mungkin terjadi oleh pekerja. UD. SAUDARA merupakan ukm penghasil kerupuk yang pekerjanya mempunyai tugas untuk mengerjakan setiap proses pembuatan krupuk secara manual. Untuk itu pada penelitian ini, dilakukan analisa postur kerja dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb (RULA). Metode RULA digunakan untuk menilai postur, gaya dan gerakan suatu aktivitas kerja yang berkaitan dengan penggunaan anggota tubuh bagian atas (upper limb). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan Metode RULA, aktivitas pengambilan serta pengangkatan krupuk untuk dibawa ke mesin oven memperoleh skor 7. Skor 7 tersebut menunjukkan bahwa action level aktivitas tersebut bernilai 4 yang berarti aktivitas tersebut berbahaya. Karena itu, postur kerja ini harus diperbaiki saat itu juga karena postur kerja tersebut tidak aman dan nyaman terhadap pekerja. Rekomendasi yang diusulkan yaitu diperlukan perancangan alat bantu dan perbaikan postur kerja.
DESAIN KONSEPTUAL PETI KEMAS MULTIFUNGSI SEBAGAI ALAT ANGKUT TERNAK DAN NON-TERNAK PADA PROGRAM TOL LAUT Siti Dwi Lazuardi; Firmanto Hadi; Achmad Mustakim; Irwan Tri Yunianto; Pratiwi Wuryaningrum; Wahyu Nur Hidayatun Nisa
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.174

Abstract

Program Tol Laut yang sudah memiliki 18 trayek kapal barang dan 6 trayek kapal ternak memiliki tingkat okupansi kapal yang masih rendah, utamanya ketika pelayaran kembali dari wilayah Indonesia Timur. Volume muatan berangkat dari tol laut bisa mencapai 74,6% dari target dalam satu tahun, tetapi muatan baliknya hanya sekitar 6,7%. Hal sebaliknya terjadi pada kapal ternak yang berasal dari wilayah Indonesia Timur yang didesain khusus mengangkut hewan ternak, membuat angkutan balik dari barat ke arah timur menjadi tanpa muatan. Guna memberikan solusi angkutan balik dari muatan ternak pada program tol laut, maka diperlukan inovasi alat angkut multifungsi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengurangi disparitas muatan pada angkutan ternak dalam program tol laut dan untuk meningkatkan okupansi kapal tol laut dengan mempertimbangkan bentuk dan fungsi peti kemas serta pola operasional dari penggunaan peti kemas multifungsi ini. Metode yang digunakan adalah analisis biaya manfaat dengan rasio manfaat biaya sebagai tolok ukur kelayakan dari penggunaan peti kemas multifungsi. Hasil yang diperoleh adalah biaya produksi untuk setiap peti kemas multifungsi adalah sebesar Rp Rp. 19,9 juta/TEU dengan biaya perawatan sebesar Rp 350.000 /tahun dengan nilai benefit cost ratio sebesar 2,34.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA BANDARA Astuteryanti Tri Lustyana; Adinda Viola Salsabila
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.178

Abstract

Kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan harus diperhatikan oleh penyedia jasa, karena pelanggan semakin kritis dalam memilih penyedia jasa. Salah satu cara untuk mengukur kualitas pelayanan adalah dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis yaitu dengan menghitung gap antara tingkat peformansi dengan tingkat kepentingan dari variable yang ditawarkan oleh perusahaan penyedia jasa. Salah satu bandara di Jakarta ingin mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang telah diterima oleh pelanggan. Dari perhitungan terhadap kuesioner yang telah disebarkan oleh pengguna bandara ini, didapatkan hasil bahwa sebagian besar penumpang sangat puas terhadap keseluruhan pelayanan dan fasilitas yang disediakan oleh pihak bandara, ini ditunjukkan dari nilai CSI sebesar 95%. Namun jika dilihat dari nilai gap terdapat banyak layanan yang masih perlu ditingkatkan, tiga diantaranya adalah fasilitas berbelanja (0,43), harga fasilitas restoran/makanan (0,37), dan jarak jalan kaki di dalam terminal (0,37).

Page 1 of 1 | Total Record : 10