cover
Contact Name
Fatmawati Nur
Contact Email
fate.nurkhalik@uin-alauddin.ac.id
Phone
+62811443002
Journal Mail Official
teknosains@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
Jl. H.M.Yasin Limpo 36 Romang-Polong, Sombaopu, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan. 92113
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknologi
ISSN : 19793154     EISSN : 2657036X     DOI : https://doi.org/10.24252/teknosains
Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknologi is a peer-reviewed journal that publishes three times a year (January-April, May-August, and September-December) on articles concerning all areas of science and technology in both theoretical and applied research. The below-mentioned areas are just indicative. The editorial board also welcomes innovative articles that redefine any Science and Technology field. Chemistry and Chemical Engineering Physics, Material, and Mechanical Engineering Biology, and Biosystem Engineering Food and Agriculture Engineering Mathematics Computer Science and Engineering Earth Science and Engineering Space Engineering Electrical Engineering Architecture and Civil Engineering Environment Science and Engineering Mechanical Engineering Basic Science in Engineering Education Engineering Education Reforms New Technologies in Education Industry and Education: A Continous Collaboration Research and Development in Engineering Education Globalization in Engineering Education Computers, Internet, Multimedia in Engineering Education Organization of Laboratories
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 2 (2017): JULI" : 5 Documents clear
PEMANFAATAN BIJI TREMBESI SEBAGAI SELAI YANG MENGANDUNG PROBIOTIK DENGAN PEMBERIAN YOGHURT Dian Fahmi Lestari
Teknosains Vol 11 No 2 (2017): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v11i2.7824

Abstract

Indonesia memiliki banyak jenis kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang hijau, kacang koro pedang dan kacang kecipir, yang dapat dimanfaatkan menjadi olahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan jenis kacangkacangan tersebut dalam bentuk food bar sebagai pangan darurat Penelitian diawali dengan karakterisasi bahan baku pembuatan food bar. Selanjutnya dilakukan perhitungan perkiraan energi untuk menetapkan formulasi produk, yang dilanjutkan dengan pembuatan food bar serta analisa produk. Trembesi (Samanea saman) merupakan tanaman cepat tumbuh asal Amerika Tengah dan Amerika Selatan sebelah utara,tetapi pohon trembesi banyak tersebar di kepulauan Samoa, Daratan Mikronesia, Guam, Fiji, Papua Nugini, dan Indonesia. Trembesi menghasilkan biji yang berlimpah. Biji trembesi merupakan biji yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan selai pengganti kacang tanah. Pembuatan selai ini diberi penambahan yoghurt yang merupakan minuman fermentasi dari susu sapi murni didalamnya mengandung probiotik atau suplemen dalam makanan yang mengandung bakteri yang sangat menguntungkan. Beberapa probiotik terdapat secara alami, contohnya seperti Lactobacillus dalam yoghurt.
IDENTIFIKASI PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR YANG TERDAPAT PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Astrid Febriana Iffaf
Teknosains Vol 11 No 2 (2017): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v11i2.7825

Abstract

Produksi cabai di kabupaten kepulauan Selayar tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena produksinya masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya produksi cabai di Selayar adalah infeksi penyakit. Penyakit yang sering ditemukan pada tanaman cabai disebabkan oleh jamur Colletotrichum Sp, Cercospora Sp. Gejala dan intesitas penyakitnya berbeda, jadi perlu untuk mengidentifikasi gejala, penyebab penyakit, deskripsi dan tingkat penyakit untuk dapat mengendalikan penyakit. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains dan Teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gejala penyebab penyakit dan untuk mengetahui jenis-jenis penyakit yang terdapat pada cabai (Capsicum annum L.). Penelitian dilakukan menggunakan metode survei, penentuan lokasi lahan tanaman cabai dengan purposive sampling, pengambilan sampel dilakukan dengan metode diagonal dengan sampling acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit pada tanaman cabai di kabupaten Selayar adalah penyakit bercak daun yang disebabkan oleh Cercospora sp. Akar, buah, dan ranting adalah penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum sp.
PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL MASYARAKAT DI DESA KALUPPINI KABUPATEN ENREKANG Darmawati Darmawati
Teknosains Vol 11 No 2 (2017): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v11i2.7826

Abstract

Pengobatan tradisional sudah lama dilakukan oleh nenek moyang kita sejak jaman dahulu dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Penelitian ini merupakan penelitian mengenai Etnobotani Tumbuhan Obat oleh masyarakat di yang bertujuan untuk mengetahui tumbuhan apa saja yang dimanfaatkan oleh masyarakat, bagaimana cara mengolah tumbuhan tersebut untuk pengobatan tradisional dan bagianbagian tumbuhan apa yang digunakan dalam pengobatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan penelusuran referensi. Data dari hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif sesuai dengan tujuan penelitian yang nantinya akan disajikan dalam bentuk tabel, foto atau gambar. Cara mengolah tumbuhan tersebut dalam pengobatan tradisonal yaitu direbus lalu diminum, ditumbuk lalu diminum, di haluskan lalu dioleskan, di bakar lalu diminum, diparut lalu dioleskan, diparut lalu diminum, dikunyah lalu diminum.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (AIR LINDI) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABE (Capsicum annum L) DARI KABUPATEN BANTAENG Musdalifa Musdalifa
Teknosains Vol 11 No 2 (2017): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v11i2.7827

Abstract

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah terletak di Kabupaten Bantaeng merupakan tempat pembuangan akhir sampah. TPA Sampah bantaeng beroperasi dengan sistem open dumping sehingga berpotensi untuk mencemari air tanah dangkal di sekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik air lindi sampah, pengaruhnya terhadap kualitas air tanah dangkal disekitar TPA Sampah dan bagaimana kualitas air tanah dangkal berdasarkan baku mutu air untuk keperluan air minum serta status Indeks Pencemarannya Air limdi tersebut potensial untuk dijadikan pupuk organik cair. Air lindi apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan dampak negatif karena mengandung zat pencemar organik dan anorganik yang tinggi. Namun, air lindi memilik kandungan unsur hara makro berkadar tinggi. Selain itu, saat ini penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan akan mengurangi tingkat kesuburan tanah dan menurunnya produktivitas tanaman.
PRODUKSI ENZIM AMILOGLUKOSIDASE DARI Aspergillus niger Fatmawati Nur
Teknosains Vol 11 No 2 (2017): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v11i2.7828

Abstract

Semua mikroorganisme memerlukan nutrien dasar sebagai sumber karbon, nitrogen, energi, dan faktor esensial pertumbuhan. Molekul-molekul sederhana seperti gula dan komponen lain yang larut di sekelilingnya dapat langsung digunakan, tetapi molekul yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalam sel. Untuk memecahkan molekul besar menjadi molekul sederhana, mikroba mengeluarkan enzim tertentu ke lingkungannya yang lazim disebut enzim ekstraselluler misalnya amiloglukosisase. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pH dan waktu fermentasi optimum Aspergillus niger dengan memanfaatkan selaput biji markisa sebagai substrat untuk menghasilkan enzim amiloglukosidase. Perlakuan pH yang diberikan adalah 4.0, 4.5, 5.0, dan 5.5, serta waktu fermentasi 3, 4, 5, dan 6 x 24 jam. Hasil yang diperoleh memperlihatkan kemampuan Aspergillus niger menghasilkan enzim amiloglukosidase melalui uji aktivitas metode Somogyi-Nelson adalah pada pH 4.5 senilai 433.675 unit, waktu fermentasi 5 x 24 jam senilai 529.513 unit.

Page 1 of 1 | Total Record : 5