cover
Contact Name
Dr. Wening Udasmoro, M.Hum, DEA
Contact Email
jurnalpoetika.fib@ugm.ac.id
Phone
+62274513096
Journal Mail Official
jurnalpoetika.fib@ugm.ac.id
Editorial Address
Post-graduate program of literature of the Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Poetika: Jurnal Ilmu Sastra
Core Subject : Humanities, Art,
POETIKA: Jurnal Ilmu Sastra publishes academic articles within the scope of literary criticism (limited to poem, prose, drama, oral tradition, and philology). The articles cover the form of a result on specific analysis; academic reports; closed reading; and the application of certain theories to enrich literary study.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2018): Issue 1" : 5 Documents clear
Pembongkaran Puitik terhadap Diksi-Diksi Gender dalam Sajak-Sajak Dorothea: Kontra Hegemoni Dunia Penciptaan Kaum Lelaki Rangga Asmara; Widya Ratna Kusumaningrum
POETIKA Vol 6, No 1 (2018): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v6i1.34842

Abstract

In the last two decades, women’s issues have been attracting public attention, particularly for those who see and study women from male world of construction. In the literature framework, the existing problems are not limited to the women’s involvement in the creation, criticism, and as readers only. However, the growth of the creation of female poets has opposed to men's superiority towards women. The role of gender and institution of marriage, which have been the symbol of hegemonic masculinity, has become a deconstruction and parody. The aim of this study is to dismantle the gender dictions in the Dorothea’s poem, which reflect the hegemonic masculinity. The object of this research is the poetry collections entitiled ‘Nikah Ilalang’ by Dorothea Rosa Herliany. Technique of data collection used was notetaking. In analyzing the data, Dorothea's poetries are studied by using heuristic and hermeneutic techniques. In using hermeneutic technique, this study used semiotic approach and potential/actual hypogram in order to find a proper model as matrix actualization.
Subaltern, Politik Etis, dan Hegemoni dalam Perspektif Spivak Rahmat Setiawan
POETIKA Vol 6, No 1 (2018): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v6i1.35013

Abstract

Istilah subaltern merujuk pada populasi yang secara sosial, politik, dan geografis ditundukkan oleh suatu kelompok yang menguasai mereka. Dari sana kita memahami bahwa selalu ada praktik hegemonik dalam diskusi subaltern yang mana suara mereka selalu dimanipulasi secara etis sebagai bagian dari praktik politik suatu kelompok untuk mendominasi. Itu mengapa kelompok subaltern merupakan alat dari suatu praktik hegemonik yang melambangkan dominasi politik, militer, sosial, dan bahkan kultural oleh suatu kelompok di atas kelompok lainnya. Karena hegemoni bersifat tak langsung, maka praktik ini biasanya dioperasikan melalui hal-hal yang bersifat ideologi dan cenderung etis terhadap kelompok yang akan dikuasai, dan dalam kajian teoretis Spivak, kelompok subaltern adalah kelompok yang suaranya selalu direpresentasikan, sementara representasi hanyalah alat untuk menuju dominasi nyata. Oleh karena itu, topik mengenai subaltern adalah mengenai bentuk praktik politik etis kelompok hegemon terhadap kelompok subaltern yang menjelaskan adanya hegemoni yang bertopeng. Kata Kunci: Subaltern, Politik Etis, Hegemoni, dan Spivak.
Representasi Konflik Politik 1965 dalam Cerpen Susuk Kekebalan karya Han Gagas Hary Sulistyo
POETIKA Vol 6, No 1 (2018): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v6i1.35611

Abstract

Cerpen Susuk Kekebalankarya Han Gagas merupakan salah satu cerpen dalam buku kumpulan cerpen Catatan Orang Gila. Cerpen tersebut menceritakankonflik politik 1965 dengan setingcerita di Ponorogo, Jawa Timur. Seperti halnya peristiwa bersejarah tersebut, Han Gagas menarasikan keterlibatan negara yang terepresentasikan dalam bentuk aparatusnya yaitutentarayang dibantu oleh masyarakat untuk menyerang tokohyang dianggap simpatisan Lekra, yaitu Warok Wulunggeni beserta pengikutnya sebagai representasi ideologi resisten terhadap hegemoni negara. Persoalan yang perlu dicermati berkaitan dengan bentuk representasi ideologi dominan sebagai cerminan hegemoni negara dalam cerpen, bentuk resistensi idologi resisten terhadap hegemoni negara dalam cerpen, danbentuk dominasi negara terhadap ideologi resisten yang tercermin dalam cerpen. Teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah Negara dan Hegemoni Antonio Gramsci yang terdiri dari Hegemoni, Resistensi, Konsensus, dan Dominasi. Metode analisis tulisan ini dengan melihat persoalan tekstual dalam cerpen dan mengoperasikan vitur-vitur teori Antonio Gramsci yang berkaitan dengan perebutan momentumdan kekuasaan khususnya pada era 1965. Analisis tulisan ini menghasilkan; 1. Ideologi dominan sebagai representasi hegemoni negara dalam perebutan momentum yang terepresentasikan dalam cerpen tersebut adalah kelompok masyarakat anti-PKI yang dipimpin oleh Warok Wirodigdo dan seorang bapak bersenapan; 2. Bentuk resistensi ideologiresisten yang tercermin dalam cerpen tersebut yaitu perlawanan secara fisik oleh kelompok Warok Wulunggeni terhadap representasi negara yaitu massa yang dipimpin Warok Wirodigdo dan bapak bersenapan; 3. Dominasi negara terhadap kelompok resisten yaitupenumpasankelompok Warok Wulunggenisebagai tokoh Lekra. Kata kunci: susuk kekebalan, resistensi dan dominasi negara, konflik politik 1965
Pemaknaan dan Transmisi Mantra Tri Sandhya Pada Remaja Hindu Bali Di Daerah Malang Khairul Candra; Luh Putu Ema Noviyanti; Kiky Nurlaily
POETIKA Vol 6, No 1 (2018): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v6i1.35679

Abstract

Tulisan ini mengulas makna dan transmisi mantra Tri sandhya. Mantra Tri Sandhyamerupakan salah satu bentuk sastra lisan yang ada di Bali. Mantra Tri Sandhya merupakan mantra yang dimiliki oleh orang Hindu Bali yang dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat ini, mantra Tri Sandya mulai dilupakan dan jarang oleh remaja Hindu Bali. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk (1) membaca makna mantra Tri Sandhya: (2) mantra transmisi Tri Sandhya pada remaja Hindu Bali yang tinggal di Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengambil data dalam bentuk kalimat bukan angka-angka. Sumber data dari penelitian ini adalah Mantra Tri Sandhya. Penelitian ini menggunakan pendekatan Semiotika dengan teori Riffaterre. Semiotika untuk mengkaji tanda-tanda yang ada dalam mantra, Tri Sandhya, dapat dipahami makna dari mantra Tri Sandhya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mantra makna Tri Sandhya dan mantra transmisi Tri Sandhya pada remaja Hindu Bali di wilayah Malang saat ini.
Pengaruh Aspek Sosio-Kultural Masyarakat Loloan terhadap Struktur dan Makna Syair Burdah Melayu di Bali M. Alan Mabruri; Riesta Maulidya; Fitria Sugiatmi
POETIKA Vol 6, No 1 (2018): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v6i1.35713

Abstract

Syair Burdah Melayu merupakan bentuk tradisi lisan yang saat ini masih terlestari. Syair Burdah Melayu tercipta karena terjadi akulturasi budaya masyarakat pendatang di Loloan, Bali. Perpaduan antara budaya pendatang membentuk absurditas dalam struktur Syair Burdah Melayu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna dan bentuk syair Burdah Melayu Loloan dengan aspek sosio-kultur yang mempengaruhinya. Masalah yang dianalisis adalah makna dan variasi bentuk pada syair Burdah Melayu. Teori yang digunakan adalah teori strukturalisme dinamik oleh Mukarovsky dan Vodicka dikombinasikan dengan teori semiotik oleh Charles Sander Pierce untuk menjelaskan makna dan bentuk syair Burdah Melayu yang dipengaruhi oleh sosio-kultur masyarakat Loloan Barat. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan kata-kata untuk mendiskripsikan hasil analisis puisi. Dari hasil analisis diketahui bahwa bentuk Syair Burdah Melayu dipengaruhi oleh unsur budaya lain seperti Arab, Jawa, dan Melayu sehingga bentuk Syair ini seolah terpisah tapi sebenarnya satu kesatuan utuh.

Page 1 of 1 | Total Record : 5