cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Meditek
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol. 15 No. 39E September-Desember 2008" : 7 Documents clear
Gambaran Komplikasi pada Jantung Penderita Diabetes Melitus Studi Kasus dalam 3 Tahun di RSUD KOJA Periode November 2005 - November 2008 Theresia, Swesti; Santoso, Mardi; ., Imelda
Jurnal Kedokteran Meditek Vol. 15 No. 39E September-Desember 2008
Publisher : Jurnal Kedokteran Meditek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDiabetes Melitus (DM) adalah kondisi kadar gula dalam darah lebih tinggi dari biasa/normal dan disertai berbagai kelainan metabolik. Hal ini menimbulkan komplikasi akut dan kronik berupa ketoasidosis diabetikum, hipoglikemia, kardiovaskular, retinopati diabetikum, nefropati, ulkus dan gangren diabetika. Berdasarkan peningkatan komplikasi penyakit jantung pada pasien diabetes, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi penyakit ini di bagian Penyakit Dalam RSUD KOJA yang dirawat selama bulan November 2005 sampai November 2008.Penelitian ini didukung dengan metodologi survei yang menggunakan studi deskriptif yang diambil dari rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Koja. Dari 585 pasien diabetes yang dirawat selama periode tersebut, ditemukan bahwa 130 pasien dengan komplikasi jantung. Prevalensi terbanyak dari penyakit ini ditemukan pada wanita sebesar 86 orang (66.15%) dengan prevalensi tertinggi pada rentang usia 45-64 tahun sebesar 50%. Prevalensi dari penyakit diabetes dengan komplikasi pada jantung di rumah sakit ini tersering pada pasien wanita antara periode November 2005-November 2008 yang mana terus meningkat. Penelitian ini juga memaparkan bahwa prevalensi penyakit terbanyak pada pasien diabetes dengan komplikasi penyakit jantung berupa Congestive Heart Failure. Kata kunci : Komplikasi penyakit jantung, Diabetes, Koja  AbstractDiabetes Mellitus (DM) is a condition of blood sugar higher that usually is followed by complication of metabolic. This is also create acute and cronic complication such as cetoasidosis diabeticum, hypoglicemic, cardiovascullar, retinopati diabeticum, nephropathy, ullcus, and gangren diabetica. Due to the increasing number of cardiovascular complication in diabetic patients, the study was done to know the prevalence of this disease in the internal medicine of KOJA District General Hospital who have been hospitalized during November 2005 till November 2008. This study was conducted using descriptive study from the hospital medical records.Of the 585 Diabetic patients who have been hospitalized during that period, it has been found that 130 patients with cardiovascular complication. The prevalence of this disease in female were 86 (66.15%) with the highest prevalence (50%) in the patients of 45-64 years old.The prevalence of diabetic patients with cardiovascular complication among the female patients in this hospital within this period (November 2005-November 2008) were remain high and the prevalence of among the disease with cardiovascular complication of diabetic patients were Congestive Heart Failure. Key words: Cardiovasculer complication, diabetic, Koja
Mekanisme Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotika Gunardi, Wani Devita
Jurnal Kedokteran Meditek Vol. 15 No. 39E September-Desember 2008
Publisher : Jurnal Kedokteran Meditek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSampai saat ini, pengobatan penyakit infeksi masih tergantung dari penggunaan antibiotika. Pemilihan antibiotika tidak saja berdasarkan spektrum antibiotika tapi juga harus berdasarkan farmakokinetik dan farmakodinamik, kemampuan menyebabkan resistensi, keamanan dan biaya. Resistensi adalah suatu fenomena kompleks yang terjadi dengan pengaruh dari mikroba, obat antimikroba, lingkungan dan penderita, dapat terjadi terpisah atau sebagai interaksi bersama. Bakteri melibatkan mekanisme biokimia yang canggih dalam rangka menyelamatkan diri dari efek letal antibiotika seperti memproduksi enzim yang merusak daya kerja obat, mengubah tempat/lokus tertentu, menurunkan akses ke target site, mengubah metabolic pathway yang menjadi target obat Kata kunci : resistensi antibiotik, drug efflux AbstractCurrently, antibiotics are critical to the treatment of bacterial infections. Antibiotic resistance continues to expand for a multitude of reasons, including over prescription of antibiotics by the physicians,no-completions of prescribed antibiotics treatment by the patients, use of antibiotics in animals as growth enhancers (primarily by the food industry), increased international travel, and poor hospital hygiene. In prescribing antibiotics, we have to mentioned the pharmacokinetics, pharmacodynamics, the safety and the cost. Resistance is a complex phenomena that involved microorganism, antimicrobial agents, environmental the host. There are several mechanism of bacteria to be resistance including producing enzymes, changing target site, reducing access to the target site and changing metabolic pathway of the target site of antibiotics. Key words : antibiotic resistance, drug efflux
Penanda Biologis Protein Tau pada Demensia Alzheimerndo Ingkiriwang, Elly
Jurnal Kedokteran Meditek Vol. 15 No. 39E September-Desember 2008
Publisher : Jurnal Kedokteran Meditek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPada penyakit Alzheimer (AD) ditemukan kerusakan neuron di tingkat seluler, terutama pada korteks dan hipokampus. Beberapa penyebabnya antara lain oleh deposisi protein amiloid di luar sel neuron yang disebut plak, dan perubahan yang ditemukan di dalam sitoplasma disebut sebagai Neurofibrillary Tangles (NFT).1 Penelitian selama beberapa dekade ini telah memfokuskan pada Cerebrospinal Fluid (CSF) sebagai jendela dari otak individu dengan AD dan beberapa penyakit yang berhubungan dengannya. Patobiologi neurodegenerasi telah dimengerti dengan lebih baik, dan investigasi mulai difokuskan pada CSF sebagai protein penanda biologis untuk demensia Alzheimer. Tiga penanda biologis seperti total tau,fosfo-tau, dan bentuk asam amino 42 dari ß-amyloid telah dipelajari dalam sejumlah studi dan kemampuannya untuk mengidentifikasi AD incipient pada kasus Mild Cognitive Impairment (MCI). Penanda biologis CSF diharapkan mempunyai kemampuan tidak hanya sebagai penanda diagnostik, tetapi juga sebagai penanda stadium atau aktivitas penyakit. Tau dalam CSF meningkat pada tahap sangat dini, mungkin mendahului demensia yang dapat terdeteksi secara klinis. Diagnosis klinis AD dapat dilakukan dengan akurat, terutama oleh klinisi yang berpengalaman, dan karena hanya pengobatan simptomatik yang tersedia, maka test CSF untuk AD jarang dilakukan sebagai alat diagnostik yang rutin.2 Pengobatan simptomatik sekarang dapat memperlambat progesivitas penyakit3, maka test CSF dilakukan untuk diagnostik dini, bahkan presimptomatik sehingga akan lebih luas digunakan dalam praktek klinis. Kata kunci: penyakit Alzheimer, CSF, penanda biologis, tau.
Gambaran Penderita Infeksi pada Penderita Diabetes Melitus yang Dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Koja Periode 2004 – 2008 Anggraeni, Renata; Santoso, Mardi
Jurnal Kedokteran Meditek Vol. 15 No. 39E September-Desember 2008
Publisher : Jurnal Kedokteran Meditek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin. Dari sekian banyak Infeksi pada diabetes melitus yang banyak dijumpai adalah Ulkus diabetik, TBC paru, Candidiasis Oral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran infeksi pada penderita Diabetes mellitus berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan, tekanan darah, yang berada di Bangsal Penyakit Dalam di RSUD Koja periode 2004 – 2008. Desain penelitian yang digunakan adalah metode survey yang bersifat cross sectional dengan populasi semua pasien penderita sakit sendi yang berobat di Bagian Penyakit Dalam RSUD Koja. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 250 pasien 48,8% menderita Ulkus Diabetik, 29,6% menderita TBC Paru, dan 21,6% menderita Candidiasis Oral dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebesar 60,8% dan berusia antara 45 – 65 tahun sebanyak 50%. Dari ratio berat badan dan tinggi badan sebanyak 69,2% penderita termasuk kategori gemuk. Dari pengukuran tekanan darah didapati 33,2% menderita hipertensi derajat 1. Kata kunci : infeksi, DM Abstract Diabetes Melitus is a metabolic disease with characteristic of hiperglikemia resulting abnormality of insulin secrecy. Among various infections of diabetes mellitus, the most famous cases are Ulkus Diabetic, Lung TBC, Oral Candidiasis. The purpose of this research is to find the prevalence of infection on patients of Diabetes mellitus based on age, sex, weight, height, and blood tension at RSUD Koja’s Internist Ward, period of 2004 – 2008. Research Design is survey method and cross sectional in nature by population of entire joint-ache patients who are having treatment at RSUD Koja’s Internist. The result shows that from 250 patients, 48,8% suffer Ulkus Diabetik, 29,6% suffer Lung TBC, and 21,6% suffer Oral Candidiasis and mostly suffered by women, ie 60,8% and in age range between 45 – 65 years, ie 50%. As for weight and height ratio, 69,2% patients are regarded as obesse and as for blood tension, it is found that 33,2% have stage one hypertension. Key word: Infection, prevalence, Diabetes Melitus 
Komplikasi Retinopati Diabetik Gambaran Klinis dan Sebaran Prevalensi Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Di RSUD Koja Periode Januari 2004 –Desember 2008 ., Ronald; Ndraha, Suzanna; Santoso, Mardi; Morosidi, Saptoyo Argo
Jurnal Kedokteran Meditek Vol. 15 No. 39E September-Desember 2008
Publisher : Jurnal Kedokteran Meditek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakRetinopati diabetik adalah komplikasi paling penting dalam diabetes mellitus karena prevalensinya yang tinggi. Tingkat gula darah meningkatkan faktor resiko. Pasien dengan retinopati diabetik beresiko mengalami kebutaan. Studi ini bertujuan untuk mempelajari prevalensi retinopati diabetik dihubungkan dengan faktor yang dapat dikontrol (tekanan darah dan gula darah puasa) dan faktor yang tidak dapat dikontrol (umur dan jenis kelamin). Untuk mendiagnosa retinopati diabetik digunakan standar yang diusulkan oleh Early Treatment Diabetic Retinopathy Study Research Group (ETDRS). Studi ini dilakukan secara cross-sectional. Data diambil berdasarkan rekam medis seluruh pasien DM dari Januari 2004–Desember 2008 di RSUD Koja. Retinopati Diabetik kebanyakan terjadi pada laki-laki (96 pasien, 59.26%) dibanding pada wanita (66 pasien, 40,74%). Kelompok umur 50-59 tahun beresiko lebih tinggi (38,27%) daripada kelompok umur lain. Retinopati diabetik terjadi sebanyak 67.9% pada pasien dengan kadar gula darah puasa 100 mG/dL dan gula darah sewaktu 140 mG/dL.Kata kunci: retinopati diabetik, prevalensi, komplikasi  AbstractDiabetic Retinopathy is the most important complication in diabetes mellitus (DM) because of its high prevalence. The risk factor is elevated blood sugar. Patients with diabetic retinopathy are at risk of blindness. This study was aimed to find out the prevalence of Diabetic Retinopathy related to unmanageable factors (age and sex) and manageable factors (blood pressure and fasting blood sugar). Classification proposed by Early Treatment Diabetic Retinopathy Study Research Group (ETDRS) was used for diagnosing diabetic retinopathy. This study was cross sectional and was based on medical data record on all DM patients from January 2004 – Desember 2008 in RSUD Koja. Diabetic Retinopathy mostly happens in male (96 patients, 59.26%) compare to female (66 patients, 40,74%). Age group of 50-59 years old has a higher risk (38,27%) than the other age group. Diabetic Retinopathy happened 67.9% in patients with blood sugar level of 100 mG/dL (fasting) and 140 mG/dL Key words : retinopathy diabetic, prevalence, complication
Pengaruh Lingkungan Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue Elisabeth, Eva Sofia Dewiani; Susanto, Djap Hadi
Jurnal Kedokteran Meditek Vol. 15 No. 39E September-Desember 2008
Publisher : Jurnal Kedokteran Meditek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakLingkungan merupakan agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi. Salah satu peran lingkungan adalah sebagai reservoir dari berbagai agent dan vektor penyakit. Secara umum lingkungan dibedakan atas lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar manusia, sedangkan lingkungan non fisik ialah lingkungan yang muncul akibat adanya interaksi antar manusia.Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang sangat erat hubungannya dengan kesehatan lingkungan, sehingga ia disebut juga salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan. Artinya, kejadian dan penularannya dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan. Karena itu upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat harus ditujukan kepada penyehatan lingkungan hidup.Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, yang cenderung semakin luas penyebarannya sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Deman berdarah kerap kali menimbulkan Kejadian Luar Biasa dan mengakibatkan kematian yang tidak sedikit setiap tahun di berbagai daerah Indonesia.Kesehatan lingkungan dalam aspek kesehatan lingkungan fisik yang berperan dalam penularan penyakit DBD misalnya pekarangan yang tidak bersih, seperti bak mandi yang jarang dikuras, pot bunga, genangan air di berbagai tempat, ban bekas, batok kelapa, potongan bambu, drum, kaleng-kaleng bekas serta botol-botol yang dapat menampung air dalam jangka waktu yang lama, bak mandi, WC, tempayan, drum air, bak menara (tower air) yang tidak tertutup, sumur gali. Sementara dari lingkungan non fisik antaranya adalah keadaan demografi suatu wilayah (kepadatan, mobilitas, perilaku, adat istiadat, sosial ekonomi penduduk). Biasanya DBD akan menyerang orang-orang yang tinggal di daerah pinggiran, kumuh. Faktor sosial seperti tingkat pendidikan serta ekonomi penduduk turut mempengaruhi perkembangbiakan vektor DBD.Kata kunci : demam berdarah dengue, host, lingkungan
Gambaran Hubungan Obesitas dan Diabetes Melitus pada Pasien Diabetes Mellitus RSUD Koja Tahun 2004 - 2008 ., Herbert; Santoso, Mardi
Jurnal Kedokteran Meditek Vol. 15 No. 39E September-Desember 2008
Publisher : Jurnal Kedokteran Meditek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Obesitas adalah akumulasi lemak tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa. Obesitas dapat meningkatkan resistensi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari korelasi antara obesitas dan Diabetes mellitus (DM). Penelitian dilakukan secara cross sectional dan pengambilan data dilakukan secara acak. Uji korelasi dilakukan dengan chi square. Data diambil dari rekam medik pasien yang dirawat di bagian penyakit dalam RSUD KOJA tahun 2004 – 2008. Dari 78 sampel, sebanyak 36 pasien dengan obesitas menderita DM sementara 10 pasien obes tidak menderita DM. Dari 73 pasien DM, 12 tidak obes, sedangkan pasien yang tidak menderita DM dan tidak obes sebanyak 20 pasien. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara obesitas dan DM.  Kata kunci: diabetes, obesitas  Abstract  Obesity, in which fat is abnormally accumulated at adipose tissue, will increase insulin resistance syndrome. This study learned the correlation between obesity and DM. This research was cross sectional with the data taken by random sampling method. Chi square was used to test the correlation. The data were taken from medical records of all interne ward patients in RSUD KOJA from 2004 – 2008. Out of 78 samples, 36 obese patients suffered from DM and 10 obese patients were found without DM. From 73 DM patients, 12 were not obese while the number of patients without DM and without obesity was 20 patients. Key words: Diabetes, obesity

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2008 2008


Filter By Issues
All Issue VOL. 23 NO. 64 OKTOBER-DESEMBER 2017 VOL. 23 NO. 63 JULI-SEPTEMBER 2017 VOL. 23 NO. 62 APRIL-JUNI 2017 VOL. 23 NO. 61 Januari-Maret 2017 VOL. 22 NO.60 September-Desember 2016 VOL. 22 NO. 59 Mei-Agustus 2016 VOL. 22 NO. 58 JANUARI-APRIL 2016 Vol. 21 No. 57 September-Desember 2015 Vol. 21 No. 56 Mei-Agustus 2015 Vol. 21 No. 55 Januari - April 2015 Vol. 20 No. 54 September-Desember 2014 Vol. 20 No. 53 Mei-Agustus 2014 Vol. 20 No. 52 Januari-April 2014 Vol. 18 No. 48 September - Desember 2012 Vol. 18 No. 47 Mei - Agustus 2012 Vol. 18 No. 46 Januari - April 2012 Vol. 17 No. 45 September - Desember 2011 vol. 17 no. 44 Mei-Agustus 2011 vol. 17 no. 43 Januari-April 2011 Vol. 16 No. 43B Mei - Agustus 2010 Vol. 16 No. 42A Januari - April 2010 vol. 16 no. 42 September-Desember 2009 vol. 15 no. 40 Mei-Agustus 2008 Vol. 15 No. 39C Januari-April 2008 Vol. 15 No. 39E September-Desember 2008 vol. 15 no. 39 Januari-April 2007 Vol. 15 No. 39A Mei-Agustus 2007 Vol. 15 No. 39B September-Desember 2007 vol. 14 no. 38 September-Desember 2006 vol. 14 no. 37 Mei-Agustus 2006 vol. 14 no. 36 Januari-April 2006 vol. 13 no. 35 September-Desember 2005 vol. 13 no. 34 Mei-Agustus 2005 vol. 13 no. 33 Januari-April 2005 vol. 12 no. 32 September-Desember 2004 vol. 12 no. 31 Mei-Agustus 2004 vol. 12 no. 30 January-April 2004 vol. 11 no. 29 Agustus-Desember 2003 vol. 11 no. 28 April-July 2003 Vol. 10 No. 27 Januari-April 2002 Vol. 9 No. 26 September - Desember 2001 Vol. 9 No. 25 Mei-Agustus 2001 Vol. 8 No. 23 September - Desember 2000 Vol. 7 No. 20 Juli-Oktober 1999 Vol. 6 No. 17 Oktober-Desember 1998 Vol. 6 No. 15 April-Juni 1998 Vol. 5 No. 13 Oktober-Desember 1997 Vol. 5 No. 12 Juli-September 1997 Vol. 5 No. 11 Juli-September 1997 Vol. 4 No. 10 September-Desember 1996 Vol. 4 No. 9 Mei-Agustus 1996 Vol. 4 No. 8 Januari-April 1996 Vol. 3 No. 7 September-Desember 1995 Vol. 3 No. 6 Mei-Agustus 1995 Vol. 3 No. 5 Januari-April 1995 Vol. 2 No. 4 1994 Vol. 2 No. 3 1994 Vol. 1 No. 2 Juli-Desember 1993 Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 1993 More Issue