cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL STANDARDISASI
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 7, No 1 (2005): Vol 7(1) 2005" : 6 Documents clear
Keterkaitan keamanan pangan dan World Trade Organization dalam aspek kultural, ilmu pengetahuan dan teknologi Sardy, Sylvia Laksmi
JURNAL STANDARDISASI Vol 7, No 1 (2005): Vol 7(1) 2005
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Recently, international trade regime has rejected cultural perceptions of what is safe to eat, overturning millennial of tradition. In WTO Agreement on Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS), science has been used as the arbiter in resolving disputes related to food safety. However, the SPS Agreement is under attack by many parties, critics cite concern on ethical, local culture, unpredictably changing technology, etc. The WTO-SPS approach is increasingly challenged for its balance in favor of economic consideration towards its a unique cultural identities. Food as culture and food as commerce. Dispute on Beef Hormones is the ideal example on this matter. The local perception of food and food safety, evolution of food production technologies, and security aspects of food, then being explored, in order to analyze the relationship between SPS Agreement, food tradition, science and technology. At the end, it is realized that no matter how strong the faith in science and economics, it is unwise to dismiss the deeply-rooted beliefs of many people in the world.
Kajian perkembangan industri domestik sektor produk tekstil, kulit, kimia, karet dan perdagangannya dkk, Bendjamin,
JURNAL STANDARDISASI Vol 7, No 1 (2005): Vol 7(1) 2005
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian perkembangan industri dan perdagangan domestik sektor produk tekstil, kulit, kimia, dan karet dimaksudkan untuk memberikan masukan kepada Indonesia untuk meningkatkan partisipasi pada aktivitas ISO/TC produk tekstil, kulit, kimia, dan karet dalam mengantisipasi tingkat perkembangan pada sektor industri tersebut. Kajian ini dilakukan menggunakan metodologi deskriptif analitis dengan melakukan studi literatur tentang perkembangan industri dan perdagangan produk domestik dalam kaitannya dengan lingkup ISO/TC. Hasil dari kajian ini adalah terdapat kelompok industri terpilih yang meliputi empat komoditi, yaitu industri tekstil, industri kulit dan barang-barang dari kulit, industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia, industri karet dan barang-barang dari karet. Mengingat kelompok industri memiliki nilai ekspor yang relatif besar dibandingkan industri pengolahan lainnya maka keikutsertaan Indonesia sebagai P-member dalam ISO/TC terkait perfu tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Adanya ketersediaan bahan baku yang cukup potensial serta Indonesia termasuk negara agraris menjadikan pengolahan sektor produk tersebut cukup berkembang. Adapun untuk nilai impor rata-rata kecil selama Indonesia mampu memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri walaupun belum seluruhnya, dengan ketersediaan industri pengolahan yang cukup banyak.
Upaya meningkatkan daya saing produk melalui penerapan ISO 9000 ., Suminto
JURNAL STANDARDISASI Vol 7, No 1 (2005): Vol 7(1) 2005
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak dibentuknya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang mengarah pada perdagangan yang bebas dan transparan, masalah penerapan standar dan penilaian kesesuaian menjadi perhatian di kalangan pelaku usaha, terutama masalah penerapan standar sistem manajemen mutu (ISO 9001). Standar ISO 9001 merupakan standar sistem manajemen mutu dan bersifat sukarela serta dapat diterapkan oleh berbagai jenis, bentuk, dan ukuran organisasi. Untuk itu dalam memasuki perdagangan dunia yang bebas dan transparan tersebut pelaku usaha perlu melakukan upaya dan strategi yang salah satunya adalah dengan menerapkan ISO 9001. Untuk membuktikan bahwa suatu industri atau organisasi telah menerapkan dan memenuhi persyaratan ISO 9001 adalah melalui assesmen oleh lembaga pihak ketiga yang independen, kredibel, dan transparan. Lembaga pihak ketiga tersebut dikenal dengan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM). Penerapan standar ISO 9001 merupakan alat untuk meningkatkan daya saing produk baik di pasar nasional maupun internasiohal. Penerapan ISO 9001 di kalangan industri diharapkan tidak hanya akan memberikan jaminan konsistensi produk yang dihasilkan, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi, kerapian dalam dokumentasi dan mampu telusur serta memberikan image/citra yang positif terhadap kepercayaan pasar sehingga pelanggan akan merasa puas terhadap produk yang dibelinya (costumer satisfaction).
Pengembangan kurikulum tentang standardisasi di perguruan tinggi di Indonesia dkk, Rudy Sayoga Gautama
JURNAL STANDARDISASI Vol 7, No 1 (2005): Vol 7(1) 2005
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tatanan ekonomi global cenderung untuk menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan antarnegara. Hal ini menuntut setiap negara siap untuk bersaing. Dalam kaitan ini, standardisasi merupakan isu strategis, khusus bagi industri dan pasar. Kesiapan di dalam suatu negara tergantung dari kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan. Untuk kasus Indonesia, salah satu aspek yang dirasakan sangat kurang adalah pemahaman dan kesadaran dari berbagai kalangan di masyarakat termasuk kalangan birokrat dan pelaku industri akan pentingnya aspek standardisasi. Salah satu penyebabnya adalah belum diintegrasikannya standardisasi dalam kurikulum pendidikan termasuk di perguruan tinggi. Program EU-Asialink tentang Pengembangan Kurikulum Standardisasi, di mana ITB menjadi salah satu perguruan tinggi mitra di Asia, akan menawarkan mata kuliah tentang standardisasi bagi program magister di Institut Teknologi Bandung.
Pengujian daya dukung perkerasan jalan dengan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) sebagai standar untuk evakuasi perkerasan jalan. A. Tatang, Dachlan,
JURNAL STANDARDISASI Vol 7, No 1 (2005): Vol 7(1) 2005
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor penting dalam perencanaan pemeliharaan dan peningkatan jalan antara lain adalah data kekuatan tanah dasar, sifat-sifat bahan, komposisi dan tebal lapis perkerasan yang ada. Kekuatan tanah dasar yang ada di lapangan seperti nilai California Bearing Ratio (CBR) tergantung pada kondisi pada saat pelaksanaan dan selama operasi pelayanan berlangsung. Kerusakan jalan yang selama ini sering dijumpai, fakta mahalnya pengumpulan data CBR dan kendala lambannya upaya pemeliharaan pemberian sumbangan makin parahnya kondisi perkerasan yang sering dilalui oleh lalu lintas sebagai penggerak ekonomi rakyat. Untuk mendapatkan data tersebut di atas, telah diperkenalkan alat penetrasi konus dinamis (dynamic cone penetrometer), yaitu suatu alat yang dirancang untuk menguji kekuatan lapisan granular, stabilitas tanah, termasuk tanah dasar. Pengujian dilakukan menerus sampai kedalaman 80 cm dan bila perlu dapat diperdalam dengan menyambung tangkai pengukur sampai kedalaman 120 cm. Dalam sepuluh tahun terakhir, DCP telah banyak digunakan dalam memperoleh data CBR untuk perencanaan perkerasan jalan sehingga sudah saatnya metode DCP dapat dijadikan standar uji di Indonesia
Penggunaan analisis statistik sebagai kontrol mutu hasil pengukuran ., Nazaroh
JURNAL STANDARDISASI Vol 7, No 1 (2005): Vol 7(1) 2005
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada setiap pengukuran, akan dihasilkan sejumlah data yang perlu dievaluasi. Metode statistik merupakan alat untuk memantau mutu hasil pengukuran atau pengujian. Gambaran mutu hasil pengukuran dapat dilihat melalui besaran ketidakpastian, yang akan memberikan banyak informasi tentang pengukuran tersebut. Sebelum mengevaluasi data pengukuran perlu dilakukan pemeriksaan terhadap data pengukuran apakah perlu dieliminasi atau tidak. Eliminasi titik-titik data harus konsisten dan tidak bergantung pada personil yang melaksanakan pengukuran dan bisa berdasarkan keinginan. Seorang peneliti yang kompeten akan bekerja keras untuk memelihara kekonsistenan di dalam analisis data primer. Ada beberapa bentuk analisis data yang dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh data pengukuran sebelum perhitungan hasilnya, di antaranya kriteria chauvenet, kertas grafik probabilitas, z-score atau X (chi-square).

Page 1 of 1 | Total Record : 6