cover
Contact Name
Arfan
Contact Email
arfanaziz@uinjambi.ac.id
Phone
+6281374802999
Journal Mail Official
innovatio@uinjambi.ac.id
Editorial Address
Post Graduate Studies/ Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Jl. Arif Rahman Hakim No.111, Simpang IV Sipin, Telanaipura, Kota Jambi, Kodepos: 36361 | Telepon: (0741) 60731 | email: innovatio@uinjambi.ac.id
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Innovatio : Journal for Religious Innovations Studies
ISSN : 14124378     EISSN : 25412167     DOI : https://doi.org/10.30631/innovatio
INNOVATIO is Journal for Religious Innovations Studies, P-ISSN: 1412-4378 and E-ISSN: 2541-2167, an academic journal published twice a year in June and December by the Post Graduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. This journal is open access and publishes Islamic studies research in several academic such as education, Islamic law, shariah, social sciences, and humanities. The journal accepts manuscripts from contributors with a relevant scientific background.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 22 No 1 (2022)" : 7 Documents clear
THE EFFECT OF TEACHER TEACHING VARIATIONS AND STUDENTS' ATTENTION TO LEARNING OUTCOMES IN ISLAMIC EDUCATION SUBJECTS Hayatil Husnah; Martin Kustati; Rehani -
INNOVATIO: Journal for Religious Innovations Studies Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/innovatio.v22i1.131

Abstract

The purpose of this study was to obtain data so that it is known the effect of variations in teacher teaching on learning outcomes, student attention to learning outcomes, and variations in teacher teaching and student attention together on learning outcomes in Islamic Education (PAI) subjects. This type of research is quantitative using associative descriptive method. The population in this study were all students at SMPN Bayang District as many as 1050 students. The sampling technique is Proportional Startified Random Sampling, in order to obtain a sample of 91 students. Data collection techniques through questionnaires and documentation studies. Processing data by testing requirements analysis and hypothesis testing. The research result shows that there is a significant effect in teacher teaching variations towards study result, students’ attention towards study result, and there is a significant effect between teacher teaching variations and students’ attention altogether in Islamic Education subject. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data sehingga diketahui pengaruh variasi mengajar guru terhadap hasil belajar, perhatian peserta didik terhadap hasil belajar, dan variasi mengajar guru dan perhatian peserta didik secara bersama-sama terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik di SMPN Se Kecamatan Bayang sebanyak 1050 peserta didik. Teknik pengambilan sampel yaitu Proportional Startified Random Sampling, sehingga diperoleh sampel 91 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data melalui angket dan studi dokumentasi. Pengolahan data dengan cara uji persyaratan analisis dan uji hipotesis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variasi mengajar guru terhadap hasil belajar, perhatian peserta didik terhadap hasil belajar, dan terdapat pengaruh yang signifikan antara variasi mengajar guru dan perhatian peserta didik secara bersama-sama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kata-kata kunci: variasi mengajar guru, perhatian peserta didik, hadil belajar
THE EFFORT OF SUNDAY SCHOOL TEACHERS TO LOVE AND EDUCATE CHILDREN TO FULFIL THE GOD’S DESIGN THROUGH THEIR PERSONALITY Yosefo Gule
INNOVATIO: Journal for Religious Innovations Studies Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/innovatio.v22i1.137

Abstract

The author investigated the efforts of Sunday school teachers to love and educate children to fulfil God's design through their personalities. The research method was a descriptive qualitative study with a library research approach. The lack of understanding of a Sunday school teacher on students' personality, character, and temperament was one aspect that triggers why Sunday school teachers did not love and educate children wholeheartedly. Therefore, it is essential for Sunday school teachers to love and educate children to fulfil God's design through their personalities. Loving and educating children aims to reach their maximum potential for Jesus in the context of the gifts and qualities that God has abundantly bestowed upon each child. Sunday school teachers need to educate children to attain higher levels of spiritual excellence in pious, wise and knowledgeable and learned personalities. The purpose of studying the personality of Sunday school children is to understand, reach, and teach students more effectively through the unique personality that God has given to students so that we can bring honour and glory to God. Abstrak: Penulis menginvestigasi upaya guru sekolah minggu mengasihi dan mendidik anak-anak untuk memenuhi rancangan Allah melalui kepribadiannya. Metode penelitian pada penulisan artikel ini adalah menggunakan metode kajian kualitatif deskriptif dengan pendekatan library research. Kurangnya pemahaman seorang guru sekolah minggu terhadap kepribadian, karakter, dan tempramen peserta didik, merupakan salah satu aspek yang memicu mengapa guru sekolah minggu kurang mengasihi dan mendidik anak-anak dengan sepenuh hati. Oleh sebab itu sangat penting peranan guru sekolah minggu untuk mengasihi dan mendidik anak-anak untuk memenuhi rancangan Allah lewat kepribadiannya. Mengasihi dan mendidik anak-anak bertujuan untuk mencapai potensi mereka secara maksimal bagi Yesus dan melakukan hal ini dalam konteks karunia dan kualitas yang telah dikaruniakan Tuhan secara limpah kepada masing-masing anak. Guru sekolah minggu perlu mendidik anak-anak untuk mencapai level keunggulan rohani yang lebih tinggi dalam kepribadian yang saleh, bijaksana dan berpengetahuan serta terpelajar. Tujuan mempelajari kepribadian anak-anak sekolah minggu adalah untuk memahami, menjangkau, dan mengajar murid-murid secara lebih efektif melalui kepribadian khususnya yang diberikan Allah kepada anak didik, sehingga kita bisa mendatangkan kehormatan dan kemuliaan bagi Allah. Kata-kata kunci: guru sekolah minggu, kepribadian, mengasihi, mendidik
PRINCIPAL LEADERSHIP, E-LEARNING SUPERVISION, TEACHER PERFORMANCE WITHIN LEARNING TRANSFORMATION AT MADRASAH ALIYAH NEGERI IN JAMBI PROVINCE Samsu Samsu
INNOVATIO: Journal for Religious Innovations Studies Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/innovatio.v22i1.138

Abstract

Learning transformation is heavily influenced by leadership, supervision, and teacher performance. Leadership has a very important role in realizing learning transformation, while supervision is a coaching activity on how to assist teachers in improving teaching using e-learning, whereas teacher performance is how to see the result of the work achieved by teachers in realizing learning transformation.This study aims to reveal the relationship between principals' leadership, e-learning supervision, and teacher performance with the transformation of learning at Madrasah Aliyah Negeri (well-known MAN) in Jambi Province. The research approach is a quantitative with a survey method. The research population is civil servant teachers with a total sample of 94 teachers selected by total sampling. The research data were analyzed using Pearson's Product Moment correlation and multiple regression using the SPSS version 23.0. The results showed that the implementation of principal's leadership had a strong significant correlation with learning transformation (77.2%), e-learning supervision had a moderately significant correlation with learning transformation (53.1%), teacher performance had a strong significant correlation with learning transformation (69,7%), and the implementation of principal leadership, e-learning supervision, teacher performance together have a very strong significant correlation with learning transformation (83.5%). This study recommends that learning transformation will increase if the application of principal leadership, e-learning supervision, and teacher performance is given at MAN in Jambi Province. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan kepemimpinan kepala sekolah, supervisi e-learning, dan kinerja guru dengan transformasi pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Jambi. Pendekatan penelitian adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian adalah guru Pegawai Negeri Sipil dengan jumlah sampel 94 guru yang dipilih secara total sampling. Data penelitian dianalisis dengan teknik korelasi Product Moment Pearson dan regresi berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 23.0. Hasil penelitian menunjukkan implementasi kepemimpinan kepala sekolah berkorelasi signifikan yang kuat dengan transformasi pembelajaran (77,2%), supervisi e-learning berkorelasi signifikan yang sedang dengan transformasi pembelajaran (53,1%), kinerja guru berkorelasi signifikan yang kuat dengan transformasi pembelajaran (69,7%), dan implementasi kepemimpinan kepala sekolah, supervisi e-learning, kinerja guru secara bersama-sama berkorelasi signifikan yang sangat kuat dengan transformasi pembelajaran (83,5%). Penelitian ini merekomendasikan bahwa transformasi pembelajaran akan meningkat jika penerapan kepemimpinan kepala sekolah, supervisi e-learning, dan kinerja guru diberikan di MAN Provinsi Jambi. Kata-kata kunci: kepemimpinan, supervisi e-learning, kinerja guru, transformasi pembelajaran
WORK AWARDS: CONCEPTS AND POLICIES FOR NON-PNS LECTURERS AT PTKIN Risnita -; Sohiron -
INNOVATIO: Journal for Religious Innovations Studies Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/innovatio.v22i1.147

Abstract

Job appreciation is an important study in human resource management (HRM). Job rewards are a motivating strategy to mobilize HR in achieving organizational goals. Work awards are the total rewards received by employees for their contributions to the organization. The types of rewards that organizations can give to employees are intrinsic rewards (sourced from employees) and extrinsic rewards (sourced from the organization). The award must meet six factors which include: (1). Availability (Availability); (2). Appropriateness (timeliness); (3). Relating to performance (performance contingency; (4). Durability); (5). Fairness (equity); and (6). Clear (visibility). The work award policy for Non-PNS lecturers at PTKIN is clearly stated in the rights of non-civil servant lecturers Regulation of the Minister of Religion Number 3 of 2016 concerning Appointment of Permanent Lecturers who are not Civil Servants of State Religious Universities. Abstrak: Penghargaan kerja merupakan kajian penting dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM). Penghargaan kerja merupakan strategi memotivasi untuk menggerakan SDM dalam mencapai tujuan organisasi. Penghargaan kerja merupakan keseluruhan imbalan yang diterima oleh pegawai atas kontribusi yang diberikannya kepada organisasi. Adapun jenis penghargaan yang dapat diberikan organisasi kepada pegawai berupa penghargaan intrinsik (bersumber dari pegawai) dan ekstrinsik (bersumber dari organisasi). Pengahargaan harus memenuhi enam faktor yang meliputi: (1). Ketersediaan (Availability); (2). Kepantasan (timeliness); (3). Berhubungan dengan kinerja (performance contingency; (4). Tahan lama (durability); (5). Keadilan (equity); dan (6). Jelas (visibility). Kebijakan penghargaan kerja bagi dosen Non PNS di PTKIN tertuang secara jelas di dalam hak dosen Non PNS Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Dosen Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri. Kata-kata kunci: konsep penghargaan kerja, kebijakan, dosen non PNS
THE EXISTENCE OF INTEGRATED ISLAMIC EDUCATION IN MALAYSIA Maimun Aqsha Lubis; Budi Sanjaya
INNOVATIO: Journal for Religious Innovations Studies Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/innovatio.v22i1.148

Abstract

The Philosophy of Integrated Education covers the whole of the sciences between religious sciences and world sciences. Simply put, integrated education means education that integrates the knowledge of fardhu ain and kifayah. Integrating Islamic education also means integrating useful knowledge or aqli knowledge with naqli knowledge. Integrated education aims to form a moral balance and spiritual development to achieve knowledge, which is an integrated goal in the pursuit of knowledge. Meanwhile, the practice of integrated education from a pedagogical point of view is based on four elements, namely creativity, reflectivity, reciprocity and responsibility. All elements support the integration of knowledge and practice in terms of innovation and in line with current technological advances. The progress and change of Islamic education in Malaysia in accordance with the philosophical principles and policies are set by the Ministry of Education Malaysia based on the National Philosophy of Education and the Philosophy of Islamic Education. The methodology of this study is in the form of literature and direct observation (involved). This article aims to explain integrated education from the point of view of educational philosophy, integrated education from the point of pedagogy, and the existence of integrated education and its challenges in Malaysia. The existence of integrated Islamic education in Malaysia based on the National Philosophy of Education and the Philosophy of Islamic Education to form and apply Islamic or pure values ​​guided by al-Quran and al-Sunnah in integrating knowledge has recently emerged challenged its integration with critical, creative, and innovative thinking practices. Abstrak: Filsafat Pendidikan Terpadu mencakup keseluruhan ilmu antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu dunia. Secara sederhana, pendidikan terpadu berarti pendidikan yang memadukan ilmu fardhu ain dan kifayah. Mengintegrasikan pendidikan Islam juga berarti memadukan ilmu yang bermanfaat atau ilmu aqli dengan ilmu naqli. Pendidikan terpadu bertujuan untuk membentuk keseimbangan moral dan perkembangan spiritual untuk mencapai ilmu pengetahuan, yang merupakan tujuan terpadu dalam mengejar ilmu pengetahuan. Sementara itu, praktik pendidikan terpadu dari sudut pandang pedagogis didasarkan pada empat unsur, yaitu kreativitas, reflektifitas, timbal balik, dan tanggung jawab. Semua elemen tersebut mendukung integrasi pengetahuan dan praktik dalam hal inovasi dan sejalan dengan kemajuan teknologi saat ini. Kemajuan dan perubahan pendidikan Islam di Malaysia sesuai dengan prinsip dan kebijakan filosofis yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia berdasarkan pada Filsafat Pendidikan Nasional dan Filsafat Pendidikan Islam. Metodologi penelitian ini berupa studi pustaka dan observasi langsung (terlibat). Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pendidikan terpadu dari sudut pandang filsafat pendidikan, pendidikan terpadu dari sudut pedagogi dan keberadaan pendidikan terpadu dan tantangannya di Malaysia. Dengan demikian, keberadaan pendidikan Islam terpadu di Malaysia berdasarkan Filsafat Pendidikan Nasional dan Filsafat Pendidikan Islam untuk membentuk dan menerapkan nilai-nilai Islam/murni yang berpedoman pada al-Quran dan al-Sunnah dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan akhir-akhir ini muncul tantangannya. integrasi dengan praktik berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Kata-kata kunci: filsafat pendidikan Islam terpadu, unsur pendidikan Islam terpadu, pengetahuan
WORKS OF FAITH-BASED LEADERS ON THE PRINCIPLES OF ISLAMIC LAW FOR PREVENTING AND TRANSFORMING VIOLENT EXTREMISM Anwar Muhammad Radiamoda
INNOVATIO: Journal for Religious Innovations Studies Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/innovatio.v22i1.150

Abstract

Abstract: This research described the works of Faith-Based Leaders in the Bangsamoro1[1] Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) on Islamic law principles for preventing and transforming violent extremism to understand good leadership misconceptions of Islamic teachings and misunderstanding about the meanings of Jihad. However, the contribution of Ulama to this issue was that they were the successors, mediators, reconcilers, ambassadors, and arbitrators of Islam against violent extremists. The objective of Islamic law was to protect the public interest, and human dignity, spread peace and development of society, and comprehend the wisdom behind the Islamic teachings towards community, which were peace, order, harmony, tolerance, compassion, moderation, and moderation justice. This study aimed to safeguard vulnerable young people and adults from the threat those face from extremist or radicalized views. It places a duty on public sector organizations to prevent people from being drawn towards such views and ensures that support is in place for vulnerable people. This study was an effort of the Technical Working Group (TWG) of Faith-Based Leaders headed and managed by Anwar Radiamoda, which United Nations Development UNDP supported. This study also was mainly quantitative and explanatory, and it deals with significant and analyses the concepts of Jihad in Islam and Islamic Law in achieving peace and civilization. This study also gave awareness and information to the youth, researchers, learners, and Muslim Faith-based leaders in Lanao del sur and the Bangsamoro. Part of the main recommendations was that the government recognize the role of faith-based leaders and Ulama in peacebuilding and development and institutionalize the madaris in our county in general; and the Muslim areas in particular. Abstrak: transformasi pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan, supervisi, dan kinerja guru. Kepemimpinan memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan transformasi pembelajaran, sedangkan supervisi merupakan kegiatan pembinaan tentang bagaimana membantu guru dalam meningkatkan pengajaran menggunakan e-learning, sedangkan kinerja guru adalah bagaimana melihat hasil kerja yang dicapai guru dalam mewujudkan transformasi pembelajaran. Penelitian ini mendeskripsikan karya-karya Pemimpin Berbasis Iman di Bangsamoro. Daerah Otonom di Muslim Mindanao (BARMM) tentang prinsip-prinsip hukum Islam untuk mencegah dan mengubah ekstremisme kekerasan untuk memahami kesalahpahaman kepemimpinan yang baik tentang ajaran Islam dan kesalahpahaman tentang makna Jihad. Namun, kontribusi ulama dalam masalah ini adalah bahwa mereka adalah penerus, mediator, rekonsiliasi, duta besar, dan arbiter Islam melawan ekstremis kekerasan. Tujuan hukum Islam adalah untuk melindungi kepentingan umum, dan martabat manusia, menyebarkan perdamaian dan perkembangan masyarakat, dan memahami hikmah di balik ajaran Islam terhadap masyarakat, yaitu perdamaian, ketertiban, kerukunan, toleransi, kasih sayang, moderasi, dan keadilan moderasi. Studi ini bertujuan untuk melindungi kaum muda dan orang dewasa yang rentan dari ancaman yang dihadapi dari pandangan ekstremis atau radikal dengan menempatkan tugas pada organisasi sektor publik untuk mencegah orang tertarik pada pandangan seperti itu dan memastikan bahwa dukungan tersedia untuk orang-orang yang rentan. Studi ini merupakan upaya Technical Working Group (TWG) Faith-Based Leaders yang dipimpin dan dikelola oleh Anwar Radiamoda, yang didukung oleh United Nations Development UNDP. Kajian ini juga sebagian besar bersifat kuantitatif dan eksplanatori, serta membahas signifikansi dan analisis konsep-konsep Jihad dalam Islam dan Hukum Islam dalam mencapai perdamaian dan peradaban. Studi ini juga memberikan kesadaran dan informasi kepada para pemuda, peneliti, pelajar, dan pemimpin berbasis Iman Muslim di Lanao del sur dan Bangsamoro. Bagian dari rekomendasi utama adalah bahwa pemerintah mengakui peran para pemimpin berbasis agama dan Ulama dalam pembangunan, perdamaian dan melembagakan madaris di daerah kita secara umum; dan daerah muslim pada khususnya. Kata-kata kunci: Kepercayaan Berbasis Pemimpin, Ulama, Hukum Islam, Mencegah Ekstremisme Kekerasan, BARMM.
THE URGENCY OF WOMEN'S EDUCATION: THE HADITH PERSPECTIVE HASNAH -; Rehani -; Usman -; Dedi Sardianto
INNOVATIO: Journal for Religious Innovations Studies Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/innovatio.v22i1.151

Abstract

Education is the essential factor in developing human resources. To improve women's quality and human resources, they must be educated and have the knowledge to be equal to men regarding the right to education. Admittedly or not, in general, women's education is currently still below the standard compared to men's current education. With the equality of opportunity, men quantitatively dominate the ease of obtaining formal and non-formal education. Women's education in this paper refers to the hadith taught by the Prophet Muhammad. As a mother, women are the ones who contribute the most to the children's character building. A mother is the first educator for human beings who must be respected. Her services and sought for her pleasure have to be remembered. That is why heaven is under her feet. In his hadith, the Prophet further indicated that daughters are a test for parents. Then the Messenger of Allah also did not distinguish between men and women regarding freedom of learning. In another narration, the Prophet taught women about giving alms as a way out to overcome their weaknesses and shortcomings. Furthermore, in the position of children, women must fight for their rights in the family, both moral, material, affection and justice rights. The Prophet forbade parents to distinguish between girls and boys, both material and non-material needs (love). The principle of justice needs to be put to create a household that is 'sakinah mawaddah wa rahmah' to the fullest. ABSTRAK: Faktor yang paling penting dalam meningkatkan kualitas serta mengembangkan sumber daya manusia adalah pendidikan. Tidak terkecuali bagi kaum perempuan, untuk meningkatkan kualitas dan sumber dayanya, kaum perempuan harus berpendidikan dan mempunyai ilmu pengetahuan, agar mereka dapat sejajar dengan laki-laki dalam hal hak mendapatkan pendidikan. Diakui atau tidak pada umumnya pendidikan kaum perempuan saat ini masih dibawah standar kalau dibandingkan dengan pendidikan kaum laki-laki saat ini. Hal ini terlihat dari pemerataan (equality of opportunity), kemudahan dalam memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal secara kuantitatif lebih banyak didominasi kaum laki-laki. Pentingnya pendidikan bagi perempuan diuraikan dalam tulisan ini, yang pasti berpedoman kepada hadis yang diajarkan Rasulullah SAW yakni, sebagai seorang Ibu, kaum perempuan merupakan orang yang paling utama membentuk akhlak serta kepribadian anak. Dengan kata lain ibu adalah pendidik pertama bagi manusia harus di hormati, yang jadi contoh teladan bagi anak-anaknya, jasanya yang tak sanggup manusia membalasnya, yang selalu dicari ridhonya, karena mulianya sehingga hadis Nabi menyatakan sorga berada dibawah kaki ibu. Selanjutnya Rasulullah mengisyaratkan dalam hadisnya bahwa anak perempuan merupakan ujian bagi orang tua. Kemudian Rasulullah Saw tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kesempatan dan hak mendapatkan pendidikan. Pada riwayat lain Rasulullah mengajarkan kaum perempuan tentang bersedekah sebagai jalan keluar untuk mengatasi kelemahan dan kekurangannya. Selanjutnya pada posisi anak, kaum perempuan harus memperjuangkan haknya dalam keluarga, baik hak moril,materil,kasih saying dan keadilan. Rasulullah melarang orang tua membedakan anak perempuan dan laki-laki, baik dari segi kecukupan materi, maupun non-materi (kasih sayang, perhatian, dan lainnya). Semuanya diletakkan sesuai dengan porsinya dan berasaskan keadilan agar dapat diciptakan keluarga yang bahagia dan sakinah secara maksimal. Kata-kata kunci: pendidikan, perempuan, hadits

Page 1 of 1 | Total Record : 7