cover
Contact Name
Dismo Katiandagho
Contact Email
desmonk80@gmail.com
Phone
+6281244121375
Journal Mail Official
keslingjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Manguni 20, Kel. Malendeng, Kec. Paal 2 Kota Manado, Sulawesi Utara
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Lingkungan
ISSN : 20890451     EISSN : 2615188X     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Kesehatan Lingkungan, is a publication media of research articles and reviews of literatur in the field of environmental health, such as Appropriate Technology Environmental Health, Waste Treatment, Water Sanitations, Air Pollution, Waste Management, Occupational Health, Environment Parasitology, Health Entomology, Vector and Pest Control, Mikrobiology and Environmental Epidemiology.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN" : 6 Documents clear
KADAR FLUOR, PH, DAN SUHU PADA AIR SUMUR GALI DI KELURAHAN LAHENDONG KOTA TOMOHON Greizy N. Sumual; Nasrul E. Santoso
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 1 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v4i1.574

Abstract

Peraturan pemerintah tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416 tahun 1990 menyatakan bahwa salah satu syarat dalam system penyediaan air bersih adalah kandungan Fluor (F) dalam air bersih maksimum 1,5 mg/l. pH dalam air bersih maksimum 6,5-8,5 atau rata-rata 7, dan suhu dalam air bersih maksimum ± 30C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa kadar Fluor (F), pH, dan Suhu. pada air yang digunakan sebagai sumber air bersih di Kelurahan Lahendong sebanyak 36 Buah sumur gali. Hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap 36 sumur gali menunjukan bahwa kandungan Fluor (F) tidak sesuai dengan kadar minimum dan maksimum yang dianjurkan berdasarkan Permenkes RI No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 yaitu 0,7-1,5 mg/l, pH pada air sumur gali memenuhi syarat yaitu 7,53. Suhu pada air sumur gali memenuhi syarat, dengan hasil pengukuran yaitu 25,530C. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan kandungan Fluor (F) air sumur gali, pH dan suhu di Kelurahan Lahendong Memenuhi Syarat. Disarankan untuk masyarakat agar memperhatikan air sumur gali sebagai sumber air bersih masyarakat, agar memenuhi syarat dan memiliki kualitas air yang bersih baik secara Fisik, Kimia dan Mikrobiologi sesuai dengan Permenkes No.416/MENKES/ PER/IX/1990 tentang standart dan kualitas air bersih.
APLIKASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DALAM PERACIKAN DAN PENYEMPROTAN PESTISIDA PADA PETANI SAYUR DI DESA LIBERIA TIMUR KECAMATAN MODAYAG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR TAHUN 2014 Dewinta A. Sayanto; Joy V.I. Sambuaga; Jasman Jasman
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 1 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v4i1.575

Abstract

Alat pelindung diri (APD) merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja, dimana secara teknis dapat mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi. Peralatan pelindung diri tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yang ada. Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan cara penempatan penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, yakni penulis ingin menggambarkan aplikasi penggunaan Alat Pelindung Diri dalam peracikan dan penyemprotan pestisida pada petani sayur. dengan jumlah sempel yaitu 30 responden, penentuan sempel secara acak sederhana, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Dari hasil penelitian yang di dapat dari 30 responden bahwa Aplikasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu 2 responden (6,7%), memenuhi syarat 8 responden (26,7%) kurang memenuhi syarat, dan 20 responden (66,6%) tidak memenuhi syarat untuk itu perlu dilakukan penyuluhan tentang bahaya pestisida dalam proses peracikan dan penyemprotan karena dapat mempengaruhi kesehatan. Agar dapat memperkecil resiko atau dampak yang akan terjadi.
KANDUNGAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN COLIFORM PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN MERK LOKON DI DESA WAREMBUNGAN Elvira Pranoto; Jasman Jasman; Jusran Mokoginta
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 1 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.41 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v4i1.576

Abstract

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan bakteri Escherichia coli dan Coliform pada air minum dalam kemasan merk lokon di desa Warembungan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah air minum dalam kemasan merk lokon dalam kemasan gelas dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah air minum dalam kemasan sebanyak 4 sampel dengan cara pengambilan purfosive sampling, kemudian dilakukan pemeriksaan kandungan bakteri E.Coli dan coliform, hasil pemeriksaan mengacu pada Permenkes RI No.492/Menkes/Per/IV/2010, kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan dinarasikan. Berdasarkan hasil pemeriksaan kandungan bakteri E.coli dan Coliform pada 4 gelas sampel air minum dalam kemasan merk Lokon yang diambil di warung dan di pabrik dapat dilihat untuk bakteri E.Coli dan coliform pada 4 sampel 0/100 ml, hasil tersebut memenuhi syarat untuk air minum. Standar bakteri E.Coli dan coliform 0/100 ml. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan agar pihak pabrik air minum dalam kemasan Lokon lebih meningkatkan pengelolaan air dengan baik dan benar secara berkesinambungan serta melakukan pengawasan atau kontrol air hasil olahan baik parameter fisika, kimia, dan bakteriologis.
EFEKTIVITAS SARINGAN PASIR Up Flow DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DALAM AIR BAKU Ferdy G. Pakasi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 1 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.735 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v4i1.577

Abstract

Teknologi saringan pasir yang banyak diterapkan di Indonesia, biasanya saringan konvensional dengan arah aliran dari atas ke bawah (down flow) sehingga jika kekeruhan air baku tinggi, akan menyebabkan penyumbatan pada media saringan sehingga perlu dilakukan pencucian dengan cara mengeruk pasir di bagian atas dan dicuci, setelah bersih dipasang kembali. Untuk mengatasi masalah tersebut, saringan pasir konvensional aliran dari atas ke bawah (down flow) dimodifikasi sedemikian rupa dengan sistem aliran dari bawah ke atas (up flow) sehingga diharapkan lebih efektif dan efisien baik dari segi pembuatan, kemampuan menyaring, pemeliharaan/perawatan bahkan biayanya. Oleh karena itu penulis ingin menemukan alternatif teknologi yang diharapkan efektif dan efisien dalam pengolahan air baku yang mengandung besi dan mangan, sehingga diharapkan dapat menurunkan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) di dalam air baku lebih efektif, dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui efektivitas Saringan Pasir Up Flow dalam menurunkan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam air baku. Jenis penelitian ini eksperimen, di bawah kondisi buatan (artificial condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui efektivitas Saringan Pasir Up Flow dalam menurunkan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam air baku. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu Saringan pasir dengan sistem aliran dari bawah ke atas (up flow) efektif menurunkan kadar Fe dan Mn dalam air baku. Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menganalisis parameter yang lebih luas dan waktu penggunaan lebih lama.
HUBUNGAN TINGKAT KEPADATAN VEKTOR PRADEWASA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA TOMOHON TAHUN 2013 Santi Trosye Watung; Steven Jacub Soenjono
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 1 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v4i1.578

Abstract

Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah virus dengue (virDen). Serangga yang diketahui menjadi vektor utama adalah nyamuk Aedes aegypti (Linn.) dan nyamuk kebun Aedes albopictus (Skuse) (Diptera: Culicidae). Tujuan Penelitian ini secara umum untuk mengetahui tingkat kepadatan vektor pradewasa dan hubungannya dengan kejadian DBD di Kota Tomohon. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional dengan rancangan kasus kontrol.Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kepadatan vektor DBD pradewasa (Container Index(CI), House Index (HI) Breteau Index (BI), Angka bebas jentik(ABJ)) dengan menggunakan parameter density figure sebagai kepadatannya dan untuk mengetahui vektor dominan di lokasi penelitian serta kejadian DBD di Kota Tomohon.Jumlah sampel diperoleh berdasarkan kejadian DBD yangberjumlah 32 kasus sehingga survei dilakukan pada 5 rumah di sekitar lokasi kasus dan ditentukan pula 5 rumah pada kontrol, total rumah yang disurvei sebanyak 320 rumah. Hasil Penelitian menunjukan Kepadatan vektor di Kota Tomohon tinggi (House Index(41,6%), Container Index,(21,4%),Breteau Index (138,1) dan Angka Bebas Jentik (58,4%)), vektor dominan Di Kota Tomohon adalah Ae. aegypti (60,63%) dan Ae. albopictus (39,37%) serta ada hubungan antara kepadatan vektor dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) Di Kota Tomohon (p value = 0,008 (p < 0,05)).Kepada pihak-pihak terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Tomohon untuk lebih meningkatkan pelaksanaan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pada masyarakat sebagai tindakan pencegahan penyakit DBD yang paling baik,dengan mengintensifkan tindakan pernberantasan pada semua stadium nyamuk mulaitelur sampai nyamuk dewasa
HUBUNGAN PEMAKAIAN KELAMBU BERINSEKTISIDA DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KELURAHAN WANGURER KECAMATAN GIRIAN KOTA BITUNG Corry J. Luntungan; Tony K. Timpua
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 1 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v4i1.579

Abstract

Kota Bitung merupakan salah satu daerah endemis penyakit malaria, menurut data terakhir bulan Juni 2012 dilaporkan sudah mencapai 518 kasus malaria positif, sedangkan data tahun 2011 berjumlah 525 kasus. Diantara kasus tersebut Kelurahan Wangurer merupakan Kelurahan yang paling tinggi angka kasus malaria di wilayah tersebut. Oleh karena itu pemakaian kelambu berinsektisida merupakan salah satu rekomendasi Kementerian Kesehatan dalam upaya pengendalian penyakit malaria dengan pembagian kelambu berinsektisida secara gratis melalui program terpadu sudah di galakkan mulai tahun 2011, namun di daerah ini masih terus terjadi peningkatan angka kesakitan penyakit malaria. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan kejadian malaria dengan pemakaian dan perawatan kelambu berinsektisida di Kelurahan Wangurer Kecamatan Girian Kota Bitung tahun 2013. Jenis penelitian ini menggunakan studi obsevasional analitik dengan rancangan cross Sectional study, Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang mendapat kelambu di Kelurahan Wangurer Tahun 2012 sedangkan sampel sejumlah 170 keluarga di ambil secara proposional simple random sampling. Hasil penelitian, terdapat 101 responden yang pernah sakit malaria dalam 1 tahun terakhir dan 69 responden yang tidak sakit malaria. Secara statistik dengan chi square, ada hubungan antara perawatan kelambu berinsektisida dengan kejadian malaria dengan nilai p = 0,002. Untuk itu diharapkan instansi terkait senantiasa memberikan sosialisasi perawatan kelambu berinsektisida guna pengendalian penyakit malaria.

Page 1 of 1 | Total Record : 6