cover
Contact Name
Ida Wiendijarti
Contact Email
ida.wiendijarti@upnyk.ac.id
Phone
+682137688150
Journal Mail Official
jik@upnyk.ac.id
Editorial Address
Kampus II UPN "Veteran" Yogyakarta, Jl. Babarsari 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Komunikasi
ISSN : 16933028     EISSN : 24078220     DOI : https://doi.org/10.31315/jik.v21i3
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmu Komunikasi focuses on writings that contain current research and thinking in the fields of: Communication Science, including media and journalism studies, audio and audiovisual broadcasting studies, public relations studies and advertising studies; Design of Visual Communication; Marketing Communications; Health Communication; Communication Psychology; Sociology of Communication;
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 3 (2012)" : 7 Documents clear
Miskomunikasi Antarbudaya Mahasiswa Pendatang di Kabupaten Jember Juariyah Juariyah
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 3 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i3.45

Abstract

Mahasiswa luar daerah yang datang ke Jember sering kali mengalami kesulitan dalam proses adaptasi ketika mereka kos di tempat yang baru dan asing bagi mereka karena perbedaan latar belakang budaya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan budaya yang melatarbelakangi konflik yang terjadi antara para penghuni kos, dan bagaimana solusi yang ditempuh agar tidak terjadi kesalahpahaman berkomunikasi akibat perbedaan budaya di kalangan mahasiswa.Model Samovar dan Porter adalah model teori yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, hasil penelitian ini ditemukan antara lain; perbedaan komunikasi dari segi bahasa membuat mahasiswa luar daerah mengalami kesulitanketika berkomunikasi dengan temankos atau di luar lingkungan kos-kosan. Cara menyesuaikan diri mahasiswa pendatang diKota Jember dilakukan dengan proses yang relatif lama. Darisini dapat disimpulkan bahwa kesalahpahaman komunikasi antarbudaya mahasiswa luar daerah yang terjadikejadiannya sangat menarik sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam kehidupan bermasyarakat.
Komunikasi Antarbudaya Tionghoa dan Pribumi dalam Penggunaan Bahasa Lusiana Andriani Lubis
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 3 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i3.46

Abstract

Permasalahan kajian adalah bagaimana pengaruh komunikasia ntarbudayaTionghoa dan Pribumi di kota Medan dalam penggunaan bahasa? Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahasa Indonesia pada masing masing etnik Tionghoa dan Pribumi sebagai bahasa pemersatu di antara etnik. Penelitian ini menggunakan kaedah deskriptif kualitatif melalui pendekatan studi kasus, dan teknik penarikan sampelnya melalui teknik persampelan ‘bola salju’. Selain itu, peneliti mengadakan pengamatan dan analisis dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini.Analisis data ditulis dalam bentuk naratif induktif yaitu kasus demi kasus berdasarkan kategori yang telah dirumuskan. Hasil penting penelitian menunjukkan bahwa keragaman bahasa di Medan suatu hal yang unik dan bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan asalkan pihak-pihak yang berkomunikasi merasa nyaman dan faham akan pesan yang disampaikan.
Strategi Komunikasi Masyarakat Samin dalam Membangun Ketahanan Pangan Lokal Agung Wibowo; Zaini Rohmad; Padmaningrum Padmaningrum; Bekti Wahyu Utami
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 3 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i3.42

Abstract

Masyarakat Samin masih bertahan di beberapa wilayah di Kabupaten Blora. Ada keunikan masyarakat Samin di dalam membangun ketahanan pangan Prinsip masyarakat Samin adalah bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan tidak harus makan nasi, mereka tetap memelihara keanekaragaman pangan. Hal ini menarik untuk ditelusuribagaimana strategi-strategi komunikasiyang dilakukan oleh masyarakat Samin untuk membangun ketahanan pangan lokal. Penelitian ini dilaksanakandi Kabupaten Blora. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis studi kasus tunggal dengan menggunakan model analisis interaktif, yakni;reduksi data,sajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi-strategi komunikasi masyarakat Samin di dalam memelihara tradisi dan membangun ketahanan pangan lokal adalah direfleksikan di dalam tradisi lisan dan simbolsimbol. Komunikator, baik orang tua-orang tua mereka dan juga sesepuh masyarakat Samin adalah factor paling dominan yang mempengaruhi efektifitas di dalam komunikasi. Saluran-saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan tentang nilai-nilai kehidupan dan tradisi Samin adalah saluran saluran interpersonal, melalui tradisi kumpul bersama untuk mendiskusikan dan meminta nasihat di rumah sesepuh Samin. Efektivitas komunikasi dalam pewarisan nilai tradisi antara lain tercermin kelestarian tradisi budaya Samin yang masih diterapkan masyarakat Samin sampai sekarang.
Interaksi Simbolik Antaretnik di Yogyakarta Sigit Tripambudi
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 3 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i3.47

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang interaksi simbolik antaretnik di Yogyakarta. Penelitian didasarkan pada teori Interaksi Simbolik, teori Identitas, teori Identitas Sosial dan teori Komunikasi tentang Identitas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi yang melibatkan pendatang dari etnik sukuBatak, Sunda, NTT, Papua danCina. Hasil penelitian menunjukkan identitas yang berdasarkan etnik kesukuan merupakan identitas yang paling kuat dibandingkan dengan identitas berdasarkan etnik lainnya. Identitas etnik kesukuan paling kuat dibentuk dalam lingkungan keluarga. Identitas etnik suku pendatang di Yogyakarta terasa lebih kuat karena mereka hidup dalam paguyuban-paguyuban pendatang yang sama etnik. Dalam asrama paguyuban ini prasangka dan kebencian antaretnik berkembang melalui interaksi dan komunikasi yang intensif. Para pendatang di Yogyakarta memaknai perbedaan etnik secara dominan, yaitu sebagai keunikan dan kekayaan bangsa yang membedakan bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lainnya. Kondisi tersebut menjadikan Indonesia rawan terhadap konflik antaretnis. Para pendatang di Yogyakarta yang berasal dari berbagai etnik suku masih ada yang merasa diperlakukan secara diskriminatif. Mereka adalah para pendatang yang berasal dari etnik yang secara ekstrim berbeda secara fisik.Pendatang di Yogyakarta menilai bahwa etnik suku yang mayoritas atau dominan adalah Jawa yang banyak mendominasi pada aspek pemerintahan dan ekonomi.
Manipulasi Identitas Etnik Jawa dalam Komunikasi Antarbudaya di Kota Makasar Arianto Arianto
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 3 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i3.43

Abstract

Komunikasi antarbudaya berlangsung dengan serta latarbelakang budaya, kebiasaan, norma dan adat istiadat yang berbeda yang dapat membantu suatu sistem kehidupan bersama yang saling mengadakan penyesuaian. Pola penyesuaian inimelibatkan suatu konteksmanipulasi identitas etnik yang secara langsung mengefektifkan suatu proses komunikasi antarbudaya. Penelitian ini berfokus dan bertujuan untuk mengetahui pola manipulsai identitas etnik Jawa pada saat mereka meninggalkan daerah asal kemudian beradaptasi dan berinteraksi dengan budaya baru yakni budaya Bugis-Makassar di kota Makassar. Hasil penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi adalah bahwa pola manipulasi identitas etnik Jawa dalam komunikasi antarbudaya cenderung mempertahankan identitas etnik meliputi logat atau dialek bahasa. Kebanggaan sebagai etnik Jawa, pandai berbahasa Bugis-Makassar dan memahami adat istiadat Bugis-Makassar sebagai upaya untuk beradaptasi. Manipulasi identitas etnik ini merupakan kombinasi dari dinamika hubungan antara konteks dan hasil konstruksi. Komunikasi antarbudaya dalam melakukan manipualsi identitas etnik Jawa tetap meneguhkan kejawaannya, pergaulan yang luas dengan identitasetnik lainnya.Berfungsi sebagai karakter dan peran dari seorang individu untuk memikirkan dirinya sebagai bagian dariposisi sosial tertentu untuk diterima.
Pengembangan Hubungan dalam Komunikasi Antarpribadi Mantan Narapidana Perempuan Bugis-Makassar Tuti Bahfiarti
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 3 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i3.48

Abstract

Komunikasi antarpribadi mantan narapidana perempuan dalam adaptasi diri dan pengembangan hubungan dengan nilai ‘ade siri’ pada masyarakat Bugis-Makassar diKota Makassar. Fokus penelitiannya adalah bagaimana komunikasi antarpribadi mantan narapidana perempuan dalam melakukan pengembangan hubungan antarpribadi dengan masyarakat Bugis-Makassar.Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan mengkategorisasikan pengembangan hubungan antarpribadi, menggambarkan pola tahapan pengembangan hubungan antarpribadi mantan narapidana perempuan dengan old significant others dan newsignificant others. Dalam mencapai tujuan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif atau paradigma interpretatif. Berdasarkan pada metode penelitian kualitatif, maka pengumpulan data dilakukan melalui observasinon partisipan atau pengamatan tidak berperan, wawancara mendalam (in-depth interview), studi dokumenter yang relevan penelitian subkultur Bugis Makassar. Pengembangan hubungan antarpribadi yang dilakukan oleh mantan narapidana perempuan dalam mengembangkan hubungan antarpribadi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah, yakni terbuka, semiterbuka, dan tertutup. Penentuan bagian ditentukan oleh faktor internal (in self) dalam diri mantan narapidana perempuan termasuk kelekatan siri’ yang dimiliki dan faktor eksternal (outself) significant others.
Sosialisasi Budaya Lokal dalam Keluarga Jawa Christina Rochayanti; Eny Endah Pujiastuti; AYN Warsiki
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 3 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i3.44

Abstract

Budaya lokal Jawa dalam era globalisais semakin kurang diminati oleh generasi muda di Yogyakarta, dibandingkan dengan budaya Barat atau budayaK-Pop dariKorea. Halinijika didiamkan akan semakin hilang dan tentu saja tidak lestari lagi. Penelitian ini bertujuan mengetahui keluarga Jawa di Yogyakarta dalam mensosialisasikan budaya lokal kepada anak-anaknya. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskripstif, pengumpulan data dengan wawancara mendalam kepada 24 keluarga JawaYogyakarta yang memiliki anak remaja di DIY (Daerah IstimewaYogyakarta). Hasil penelitian mengindentifikasikan bahwa keluarga Jawa di Yogyakarta berusaha mensosialisasikan budaya lokal yaitu bahasa Jawa dan sikap hidup orang Jawa. Orang tua Jawa mensosialisasikan karena mereka memaknai bahasa dan sikap hidup orang Jawa sebagai identitas orang Jawa dan harapannya anakanak bisa bersikap hormat dan menghargai orang lain. Disamping itu orang tua juga masih mengharapkan agar budaya lokal dapat dimasukan dalam kurikulum sekolah. Harapan tersebut kiranya akan terwujud dengan disahkan Undang-Undang Kesitimewaan Yogyakarta oleh pemerintah RI yang mengakomodasikan budaya lokal.

Page 1 of 1 | Total Record : 7