cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2017)" : 6 Documents clear
STUDI KUANTITATIF DAN KUALITATIF TENTANG PENGARUH BLENDED LEARNING BERBASIS VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI TINGKAT KECERDASAN LOGIS SISWA SMP NEGERI 1 TABANAN ., NI PUTU DESSY MAYUNI APSARI; ., PROF.DR.PHILL. I GUSTI PUTU SUDIARTA, M.; ., PROF.DR.I GUSTI PUTU SUHARTA,M.Si
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppm.v6i1.2244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran blended learning berbasis video lebih tinggi dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian ini adalah penelitian kombinasi dengan menggunakan concurrent mixed methods yang merupakan prosedur dalam penelitian peneliti yang menggabungkan dan menyatukan data kuantitatif dengan data kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan Posttest Only Control Design sementara penelitian kualitatif menggunakan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah 524 siswa dari seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tabanan. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling dilakukan setelah diuji kesetaraannya. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji ANAVA Dua Jalur. Data kemampuan pemecahan masalah siswa diperoleh dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah sedangkan data kualitatif diperoleh menggunakan angket, wawancara semi terbuka, dan lembar observasi. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa: (1) Blended learning berbasis video berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, (2) Pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan logis lebih tinggi, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran blended learning berbasis video lebih tinggi dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, (3) Pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan logis lebih rendah, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran blended learning berbasis video lebih tinggi dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, (4) Blended learning berbasis video terbukti dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.Hasil penelitian kualitatif juga disajikan dalam bentuk uraian singkat, diagram, dan bukti fisik. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa (1) Setelah belajar dengan blended learning berbasis video pembelajaran matematika menjadikan siswa semangat dan lebih bergairah dalam menyelesaikan permasalahan matematika. (2) Setelah belajar dengan blended learning berbasis video pembelajaran matematika menjadikan siswa lebih mandiri dan lebih berani mengemukakan pendapat atau kesulitannya saat belajar dalam diskusi secara onlineKata Kunci : blended learning berbasis video, kemampuan pemecahan masalah matematika, kecerdasan logis, pembelajaran konvensional The present study aims at finding whether there are differences in mathematical problem- solving abilities among students taking blended learning video based learning and conventional learning. This study is a combination of utilizing concurrent mixed methods that is the procedures in the study in which the researcher combines and unites quantitative data with qualitative data. The quantitative research used Posttest Only Control Design while desciptie analysis was used in the qualitative research. The subjects of this study were 524 students of all the eighth grade students of SMP N 1 Tabanan. The sampling with random cluster technique was carried out after tested equality.The obtained data were analized by utilizing two lanes of ANAVA test. The data of students problem solving skills were obtained through problem solving ability test whereas the qualitative data were obtained by using questionnaire, semi- opened interview, and observation. The result of quantitative research indicated that (1) Blended learning video based learning took positive effect towards mathematical problem- solving abilities of the students, (2) In the group of students that had higher logical intelligence, mathematical problem solving ability of students that took blended learning video based learning was higher than the ability of students that took conventional learning, (3) In the group of students that had lower logical intelligence, mathematical problem solving ability of students that took blended learning video based learning was higher than the ability of students that took conventional learning, (4) Blended learning based on video based learning was proven to improve mathematical problem- solving abilities of the students. The result of qualitative research was also presented in the form of brief descriptions, diagrams, and physical evidence. Qualitative research results show that (1) After studying the blended learning video based learning makes students more enthusiastic spirit and in solving mathematical problems. (2) Upon learning with blended learning video based learning makes the students more independent and more willing to express opinions or difficulty when learning in an online discussionkeyword : blended learning video based learning, mathematical problem- solving abilities, logical intelligence, conventional learning
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ., IDA AYU AGUNG SULISTIAWATI; ., DR. GEDE SUWEKEN, M.Sc.; ., PROF.DR. SARIYASA, M.Sc.,P.hD
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppm.v6i1.2253

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, (2) kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, (3) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan kemampuan berpikir kreatif secara simultan antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah anggota 357 orang yang terdiri dari 12 kelas. Sampel penelitian diambil dengan teknikcluster random sampling. Data dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika yang dikumpulkan dengan tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan data kemampuan berpikir kreatif yang dikumpulkan dengan tes kemampuan berpikir kreatif. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif berdasarkan analisis uji-t? untuk hipotesis 1 dan hipotesis 2, dan uji MANOVA untuk hipotesis 3. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, (2) kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, (3) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan kemampuan berpikir kreatif secara simultan antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah, kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kreatif This study was aimed at: (1) investigating whether the mathematical problem solving ability of student who learned using the problem based learning is better compared to the student who learned using conventional learning model, (2) investigating whether the creative thinking ability of student who learned using the problem based learning is better compared to the student who learned using conventional learning model, (3) investigating the differences of mathematical problem solving and creative thinking ability simultaneously between students who learned using problem based learning model compared to the students who learned using conventional learning model. This research was a quasi experimental research with posttest only control group design. The population of this study was all seventh grade students of SMP Negeri 6 Singaraja in the academic year of 2015/2016 which consist of 357 students divided into 12 classes. Sample was taken using cluster sampling technique. The data of students? mathematical problem solving ability were collected using the mathematical problem solving ability test and the data of students? creative thinking ability were collected using the creative thinking ability test. For hypothesis 1 and hypotesis 2, the data were analyzed descriptively using t-test, while the third hypotesis was tested using MANOVA. The data analysis showed that: (1) the mathematical problem solving ability of student who learned using the problem based learning is better compared to the student who learned using conventional learning model, (2) the creative thinking ability of student who learned using the problem based learning is better compared to the student who learned using conventional learning model, (3) there are the differences of mathematical problem solving and creative thinking ability simultaneously between students who learned using problem based learning model compared to the students who learned using conventional learning model.keyword : Problem Based Learning Model, Students? Mathematical Problem Solving Ability and Creative Thinking Ability
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Strategi REACT Disertai Asesmen Autentik Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Statistika dan Peluang Kelas X SMA ., IKA DESI BUDIARTI; ., PROF.DR.I GUSTI PUTU SUHARTA,M.Si; ., PROF.DR. SARIYASA, M.Sc.,P.hD
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppm.v6i1.2259

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperoleh perangkat pembelajaran yang berkualitas valid, praktis, dan efektif, serta untuk mengetahui bagaimana pembelajaran berbasis strategi REACT disertai asesmen autentik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan Plomp. Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kualitas valid, praktis, dan efektif. Dengan karakteristik Buku Siswa yaitu, (1) mengawali setiap konsep dengan menunjukkan kaitan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, (2) menyajikan pengantar materi yang mendorong siswa untuk belajar di rumah sendiri, (3) menyajikan aktivitas yang harus dikerjakan siswa secara terurut dan detail, dan (4) permasalahan yang diajukan adalah masalah yang dekat dengan keseharian siswa. Sedangkan karakteristik Buku Guru yaitu, (1) memberikan petunjuk dan arahan kepada guru tentang langkah yang harus dilakukan guru selama kegiatan pembelajaran, (2) menggunakan bahasa yang jelas, logis, praktis dan sistematis untuk menghindari multitafsir jika buku digunakan oleh guru lain, (3) diberikan alternatif penyelesaian permasalahan yang diajukan, dan (3) RPP yang tidak dibukukan terpisah. Selain itu pula, motivasi dan hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan dengan pembelajaran berbasis strategi REACT disertai asesmen autentik, dengan karakteristik pembelajaran yaitu sebagai berikut, (1) mengawali pembelajaran dengan mengaitkan masalah dalam kehidupan sehari-hari siswa dengan materi yang dipelajari, (2) siswa diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa lainnya, (3) siswa diberikan kesempatan dalam proses penemuan konsep, (4) guru memberikan penghargaan terhadap setiap hasil kerja siswa, dan (5) penilaian yang dilakukan secara kontinu pada setiap pertemuan. Kata Kunci : pengembangan perangkat pembelajaran, strategi REACT, asesmen autentik, motivasi belajar, hasil belajar This research aimed to development and to obtain the learning device with valid, practical, and effective qualities, and also at knowing how the learning based on REACT strategy accompanied by authentic assessment can improve motivation and the result of students learning in mathematics. The type of this research was development research which used Plomps? development model. The result of the research showed that the learning device, that was developed brought impact to increase motivation and result of student learning in mathematics. Beside that, the developed learning device had reached valid, practical, and effective qualities. The characteristics of Students? Book were (1) beginning every concept by showing the correlation betwen the material that was being studied and everyday life, (2) presenting the introduction of material that can stimulate students to learn at home, ( 3) presenting the activites that should be conducted by students in certain step and details, and (4) the exposed problems were the daily problems of students. Moreover the characteristics of Teachers? Book were, (1) providing guidance dan clear direction for teachers about the steps that must be conducted by teacher during the learning activities, (2) using logical, practical, as well as systematic language, (3) giving the altenatif solutions for the exposed problems, and (4) Lesson Plan was not recorded separately. Beside that, the result of the research showed that the motivation and the result of students learning in mathematics has increased by using the learning based on REACT strategy accompanied with authentic assessment with the characteristics of learning such as, (1) start the learning by relating the problems in the students? daily life with the concept was that being studied, (2) the students were given opportunity to interact with other students, (3) the students were given opportunity during the discovery process, (3) teacher gave reward to every students? work, and (4) assessments were conducted continously in every learning activites.keyword : development of learning device, REACT strategy, authentic assesment, motivation of learning, result of learning.
Pengembangan Perangkat Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika Otentik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas X SMK ., I KADEK YOGI MAYUDANA; ., PROF.DR.PHILL. I GUSTI PUTU SUDIARTA, M.; ., PROF.DR.I GUSTI PUTU SUHARTA,M.Si
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppm.v6i1.2232

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat model pembelajaran pemecahan masalah matematika otentik yang valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian desain. Perangkat yang dikembangkan terdiri dari buku siswa dan buku petunjuk guru. Penelitian ini dilaksanakan di SMK TI Bali Global Denpasar, dengan subjek penelitian guru matematika dan siswa kelas X SMK. Validitas perangkat pembelajaran didasarkan atas pendapat validator, kepraktisan didasarkan atas keterlaksanaan, respons guru dan siswa, dan keefektivan didasarkan atas hasil tes kemampuan pemecahan masalah. Pengembangan perangkat pembelajaran ini mengikuti prosedur pengembangan produk dari Plomp yang meliputi tiga tahap, yaitu: (1) investigasi awal; (2) prototipe, dan (3) penilaian semi sumatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika ini telah valid, praktis, dan efektif, yang memiliki karakteristik sebagai berikut. Buku siswa memiliki karakteristik: (1) berisi peta konsep; (2) berisi kompetensi dasar; (3) berisi indikator yang ingin dicapai; (4) berisi kegiatan siswa (5) urutan isi materi di awali dengan memberikan suatu permasalahan matematika otentik. Karakteristik buku petunjuk guru adalah (1) berisi langkah ? langkah pembelajaran, (2) dilengkapi dengan RPP, (3) berisi alternatif jawaban dari kegiatan siswa dan latihan soal. Sedangkan karakteristik pembelajarannya adalah: (1) Orientasi siswa pada masalah matematika otentik (2) Mengorganisasi siswa dalam belajar pemecahan masalah, (3) Membimbing penyelidikan, baik secara individual maupun di dalam kelompok, (4) Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.Kata Kunci : Model Pembelajaran, Masalah Matematika Otentik, Kemampuan Pemecahan Masalah The purpose of this research is to get a valid, practical, and effective learning model of authentic mathematics problem solving. The type of research is design research. The instrument that is studied consist of student book and teacher guidelines book. This research had been held at SMK TI Bali Global Denpasar, with the subject mathematics teachers and students of Class X SMK. The validity is based on the validator?s point of view, the practical procedure is based on the implementation and the students or teacher?s responses, and the effectiveness is based on the ability the result of problem solving. The development of the teaching manual followed the product development procedure from Plomp, which covers three stages such as: (1) pre-investigation, (2) prototype, (3) semi-sumative assessment.The result of the study showed that the mathematic teaching manual is valid, practical and effective with some characteristics as follows: The students? book has its own features such as (1) contain consept of the maps; (2) contain of basic competence; (3) contain of indicator to be achieved; (4) contain of students activity; (5) order of material content begin with giving a problem of mathematics authentic. The characteristics of the teacher guidelines book are (1) contains of the learning activity, (2) completed with lesson plan, (3) contains of the alternative answer from students activities and key answer from exercises. Meanwhile the characteristics learning are (1) student orientation that mathematics authentic problem, (2) organize student to learning problem solving, (3) guiding the investigation either individually or in groups, (4) develop and present work, (5) analyze and evaluate the problem solving processkeyword : Learning Model, Authentic Mathematics Problem, Problem Solving Ability
STUDI KUANTITATIF DAN KUALITATIF TENTANG PENGARUH BLENDED LEARNING BERBASIS VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DENPASAR ., I PUTU SANCITA; ., PROF.DR.PHILL. I GUSTI PUTU SUDIARTA, M.; ., DR. GEDE SUWEKEN, M.Sc.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppm.v6i1.2260

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi blended learning berbasis video pembelajaran matematika lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian ini adalah penelitian kombinasi dengan menggunakan concurrent embedded design mixed methods. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan Posttest-Only Control Design sementara penelitian kualitatif mengunakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII SMP N 1 Denpasar tahun ajaran 2016/2017 yang terdistribusi ke dalam 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Data kemandirian belajar siswa diperoleh menggunakan angket dan data kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan tes uraian serta data kualitatif menggunakan lembar observasi, angket, dan komentar siswa. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa: (1) prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran strategi blended learning berbasis video pembelajaran matematika lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (Fhitung = 28,36, nilai F tabel (?= 0,05) = 4,03 dan F tabel(?= 0,01) = 7,31), (2) pada siswa yang memiliki kemandirian belajar lebih tinggi, siswa yang mengikuti pembelajaran strategi blended learning berbasis video pembelajaran matematika memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (Qhitung = 2,87, nilai Qtabel (?= 0,05; 1; 52) = 2,86), (3) pada siswa yang memiliki kemandirian belajar lebih rendah, siswa yang mengikuti pembelajaran strategi blended learning berbasis video pembelajaran matematika memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (Qhitung = 8,41, nilai Qtabel (0,05;1;52) = 2,86), (4) tidak ada interaksi antara penerapan strategi blended learning berbasis video pembelajaran matematika dan kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa (FAB hitung = 6,83, nilai Ftabel( 0,05) = 4,03 dan Ftabel (0,01)= 7,31). Hal ini didukung oleh temuan ? temuan selama pelaksanaan pembelajaran yaitu (1) prestasi belajar matematikayang lebih tinggi pada pembelajaran blended learning, (2) kepercayaan diri siswa yang tinggi dalam mengemukakan pendapat pada pembelajaran blended learning, (3) komunikasi dalam pembelajaran blended learning menjadi lebih terarah, (4) kemandirian siswa dalam mencari informasi terkait materi pembelajaranKata Kunci : blended learning, video pembelajaran matematika, prestasi belajar matematika, kemandirian belajar This research aimed at determining whether the students mathematics achievement who take the blended learning based on video learning is better than the students who take the conventional learning. The type of this research is combined with concurrent embedded design using mixed methods. The quantitative research was a Post Test Only Control Group Design and the qualitative uses descriptive research. The population of this research were students in grade VIII of SMPN 1 Denpasar in academic year 2016/2017 that divided into seven classes. Two classes were selected as sample taken by using cluster random sampling technique. The data of this quantitative research were gathered by essay test and qualitative data using observation sheet, questionnaire and comment of the students. The results of quantitative research showed that: (1) the mathematics achievement of students who take the blended learning based on video learning is better than the mathematics achievement of students who take conventional learning (Fhitung = 28.36, the value of F tabel (?= 0,05) = 4,03 and Ftable(?= 0,01) = 7,31), (2) the students who have the independence of higher learning, mathematics achievement of students who take the blended learning based on video learning is better than students who take conventional learning (Qhitung = 2,87, the value Qtable (?= 0,05; 1; 52) = 2,86), (3) the students who have the independence of lower learning, mathematics achievement of students who take the blended learning based on video learning is better than the students who take the conventional learning (Qhitung = 8,41, the value Qtable (0,05;1;52) = 2,86), (4) there is no interaction between the application of blended learning based on video learning and independence learning with mathematics achievement (FAB hitung = 6,83, the value of Ftable(0,05) = 4,03 and Ftable (0,01)= 7,31). This is supported by the findings during the implementation of learning, namely (1) the achievement of learning higher mathematics learning blended learning, (2) confidence high student in expressing opinions on the learning blended learning, (3) communication in the learning blended learning into more focused, (4) the independence of the students in finding information related learning materialskeyword : blended learning, video learning, mathematics achievement, independence learning
Perbedaan Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dan Interactive Conceptual Instruction (ICI) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kecerdasan Logis Matematis Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Denpasar. ., I PUTU SURYA ADI PUTRA; ., DR. GEDE SUWEKEN, M.Sc.; ., PROF.DR.I GUSTI PUTU SUHARTA,M.Si
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppm.v6i1.2233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perbedaan keterampilan berfikir kritis matematika dan kecerdasan logis matematis yang dibelajarkan dengan model Problem based learning (PBL) dan model Interactive Conceptul Instruction (ICI).,(2) bagaimana proses penyelesaian masalah kelompok peserta didik yang memiliki keterampilan berfikir kritis dan kecerdasan logis matematis lebih baik. Jenis penelitian ini mengikuti rancangan penelitian mixed methot tipe Eksplanatory Sequential dengan rancangan completely randomized design. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Denpasar dengan populasi seluruh peserta didik kelas X tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 320 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, pada kelas X-MIPA1 sebanyak 33 orang sebagai kelompok eksperimen I dan kelas X-MIPA 3 sebanyak 33 orang sebagai kelompok eksperimen II. Data keterampilan berfikir kritis matematika dikumpulkan dengan menggunakan tes keterampilan berfikir kritis matematika, sedangkan data proses penyelesaian masalah dalam kaitanya dengan keterampilan berfikir kritis matematika digunakan lembar pengamatan dan didukung oleh hasil wawancara peserta didik. Data kecerdasan logis matematis dikumpulkan dengan menggunakan tes kecerdasan logis matematis dan didukung dengan angket kecerdasan logis matematis. Pengujian hipotesis menggunakan Uji MANOVA. Hasil analisis data pengujian adalah (1) keterampilan berfikir kritis matematika dan kecerdasan logis matematis peserta didik yang dibelajarkan dengan model PBL lebih baik dari peserta didik yang dibelajarkan denga model ICI; (2) PBL dalam penerapanya dapat mendorong peserta didik menjadi aktif dan kreatif terutama pada proses penyelesaian masalah matematika dalam kaitannya degan keterampilan berfikir kritis dan kecerdasan logis matematis. peserta didik yang memiliki keterampilan berfikir kritis dan kecerdasan logis lebih tinggi sangat baik dalam penyelesaian masalah matematika, diantaranya mampu memfokuskan permasalahan matematika, menyelesaikan masalah menggunakan prosedur dan sistematis, mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil penyelesaian masalah serta bekerja secara cepat dan tepat. Hal ini tidak terdapat pada peserta didik yang memiliki keterampilan berfikir kritis dan kecerdasan logis matematis lebih rendahKata Kunci : Problem Based Learning, Interactive Conceptual Instruction, Keterampilan berpikir kritis matematika, Kecerdasan Logis matematis. This study aimed at: (1) knowing whether there were differences between mathematical critical thinking skill and mathematical logical intelligence in the model of Problem Based Learning (PBL) and the model of interactive Conceptual Instruction (ICI). (2) knowing the final result stage of problem solving process in relation to the ability of critical thinking and mathematical logical intelligence of the learners after PBL were implemented. The study used sequential explanatory mixed method research design with completely randomized design. This study was conducted in SMAN 4 Denpasar. The population of the study was tenth grade students in academic year 2016/2017 which consisted of 320 students. Cluster random sampling was used to determine the sample of the research. The samples of the research were X MIPA 1 and X MIPA 3. X MIPA 1 was used as experimental group I which consisted of 33 students whereas X MIPA 3 was used as an experimental group II which consisted of 33 people. The mathematical critical thinking data were collected using mathematical critical thinking skills test in the form of essay, while critical thinking process of mathematical problems data were collected using observation sheet and supported by learner interview. Mathematical logical intelligence data were collected using mathematical logical intelligence tests, and was supported by mathematical logical intelligence questionnaire. MANOVA test was used in hypothesis testing. The results of the research showed that: (1) the ability of critical thinking and mathematical logical intelligence of the learners which were treated by PBL model instruction achieved better result than learners who were treated by ICI model instruction; (2) Critical thinking skills and mathematical logical intelligence of students who followed the model PBL achieved better result in solving math problem with correct procedure, accurate analysis; therefore, the students ?output was also correct. keyword : Problem Based Learning, Interactive Conceptual Instruction, Mathematics Critical Thinking Skill, Mathematical Logical Intelligence.

Page 1 of 1 | Total Record : 6