cover
Contact Name
Hamidin Rasulu
Contact Email
cannarium@unkhair.ac.id
Phone
+6282187392215
Journal Mail Official
cannarium@unkhair.ac.id
Editorial Address
https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/cannarium/about/editorialTeam
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Cannarium (Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian)
Published by Universitas Khairun
ISSN : 16931491     EISSN : 27745201     DOI : http://dx.doi.org/10.33387/cannarium
Cannarium is a journal of agricultural sciences. It is a peer-reviewed, scientific journal published by the Faculty of Agriculture, Universitas Khairun Indonesia. Cannarium journal aims at publishing original, scientifically research articles and article review that describe and explain a wide range of agricultural fields and disciplines including Agronomy, Horticulture, plant breeding, plant protection, Agribusiness, Agroindustry, Food Science, Soil Science, Forestry, and Environmental Sciences, bioenergy, Animal Husbandary and other pertinent related to tropical islands-based biodiversity, agricultural sustainability, and ecosystem services. The applications of new molecular, microscopic, and analytical techniques to understanding and explaining population and community dynamics are also of great interest. Cannarium is published twice a year in both print and online versions Cannarium publishes under the cooperation Faculty of Agriculture, Universitas Khairun. The journal publishes in June and December. Cannarium is a free access journal at https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/cannarium
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2023)" : 6 Documents clear
PERBEDAAN KUALITAS SPERMATOZOA SEXING SAPI SIMENTAL METODE BOVINE SERUM ALBUMIN (BSA) DARI DUA MACAM PENGENCER Indah Agustina Ekowati; Arum Setiawan; Arfan Abrar; Muhammad Gunawan; Oktora Dwi Putranti
Cannarium Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v21i1.5788

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas semen beku sexing menggunakan pengencer Tris Kuning Telur (TKT) dan Bovifree (BF). Dalam penelitian ini digunakan sampel semen segar sapi Simental jantan sehat, berumur 4 tahun. Setelah penampungan semen, dilakukan pemeriksaan kualitas semen segar secara makroskopis dan mikroskopis.  Kemudian dilakukan tahapan proses sexing. Selanjutnya diperoleh semen hasil sexing pada kolom atas dan kolom bawah yang masing masing dibagi lagi menjadi dua kelompok. Pada kelompok 1 (P1), dilakukan pengenceran semen dengan pengencer TKT. Pada kelompok 2 (P2), dilakukan pengenceran semen dengan pengencer BF. Penelitian dilakukan ulangan sebanyak 4 kali. Parameter kualitas spermatozoa yang diukur adalah persentase motilitas, viabilitas, dan abnormalitas. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik menggunakan uji paired two sample t test dengan bantuan program software SPSS 16 for windows dan Microsoft excel. Hasil penelitian menunjukkan persentase motilitas spermatozoa kelompok P1 dan P2 masing-masing adalah ; 26,9%; dan 38,7%. Persentase viabilitas spermatozoa kelompok P1 dan P2 masing-masing adalah 55,65% dan 40,9%. Persentase abnormalitas P1 dan P2 masing masing adalah 5,88% dan 7,06%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan  motilitas, viabilitas dan abnormalitas semen beku Simental hasil sexing. Kata Kunci : Semen beku Sexing,Tris Kuning Telur, Bovifree.
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI SEMANGKA (Citrullus lanatus) DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Marthin Richard Simanjuntak; Tetty Wijayanti
Cannarium Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v21i1.6099

Abstract

Usaha tani semangka di Desa Sidomulyo memiliki potensi untuk dikembangkan karena lahan di desa tersebut masih luas. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal usahatani semangka; dan merumuskan dan menetapkan strategi dalam mengembangkan usahatani semangka di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 - November 2022. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara langsung terhadap responden dan studi kepustakaan. Data dianalisa menggunakan analisis SWOT. Faktor internal yang teridentifikasi adalah ketersediaan lahan yang memadai, tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga, kesuburan tanah, modal petani dan bibit unggul. Sedangkan faktor eksternalnya adalah permintaan pasar, tersedianya bibit unggul, ketersediaan teknologi, alih fungsi lahan dan harga semangka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama yaitu ketersediaan lahan yang sesuai untuk melakukan usahatani semangka dengan nilai 0.48. Alternatif strategi yang paling cocok adalah strategi SO (Kekuatan dan Peluang) terletak pada kuadran I, dengan skor 3.47. Strategi ini berarti menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Pengembangan usahatani semangka di Desa Sidomulyo dapat dilakukan dengan strategi alternatif berikut: memanfaatkan ketersediaan lahan yang subur dan memadai dengan tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga sehingga biaya pengeluaran tenaga kerja menjadi kecil;  menjalin kerja sama dengan pemerintah atau kelompok tani untuk pengembangan usahatani semangka; mengaplikasikan perencanaan usahatani yang tepat dan menggunakan benih yang berkualitas tinggi yang mudah didapat; dan menggunakan teknologi dengan maksimal untuk membantu proses budidaya semangka.Kata Kunci: Semangka, Usahatani, Strategi.
PEMBERIAN HERBAL DALAM PAKAN TERNAK ITIK YANG DIPELIHARA DI LAHAN RAWA LEBAK, DESA ARISAN MUSI TIMUR, KABUPATEN MUARA ENIM Rizki Palupi; Fitri Nova Liya Lubis; Arfan Abrar; Safrina Lamin
Cannarium Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v21i1.6159

Abstract

Budidaya ternak itik di Desa Arisan Musi Timur, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim terkendala dalam pemberian vaksin selama pemeliharaan ternak itik tersebut, hal ini disebabkan karena jumlah pemeliharaan ternak itik yang tidak seragam umur pemeliharaannya.  Pemeliharaan yang tidak seragam menyebabkan tidak efisien dalam pelaksanan vaksin. Pemeliharaan ternak itik dilakukan secara tradisional dan skala kecil, sehingga tidak memungkinkan dilakukan vaksinasi karena ampul vaksin hanya tersedia dalam dosis yang besar (1 ampul vaksin memiliki 1000 dosis). Kondisi ternak itik yang tidak divaksin menyebakan sistem imun menjadi lemah. Pemberian herbal dapat dilakukan untuk memperbaiki metabolisme dan system imun ternak itik.  Kelompok ternak itik yang diberikan herbal dalam pakannya memiliki tingkat morbiditas atau tingkat keparahan terhadap penyakit yang rendah, tingkat kematian hanya 1% dan tingkat penambahan popululasi yang lebih tinggi yaitu 30%, serta persentase penetasan yang tinggi yaitu 83-87%.
KARAKTERISTIK MAYONES BERBAHAN DASAR VIRGIN COCONUT OIL PADA BERBAGAI PENAMBAHAN KUNING TELUR Andi Astri Piceslia; Dialvi Asbasari Jarsyah; Lastri Wiyani; D Darnengsih; Mustafiah Mustafiah
Cannarium Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v21i1.6183

Abstract

Mayones  merupakan salah satu produk emulsi yang banyak digunakan  dibidang pangan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kuning telur terhadap karakteristik mayones berbahan dasar virgin coconut oil (VCO). Proses pembuatan mayones yaitu mencampurkan kuning telur (0, 5, 7, 9, 11) %, garam, gula, gum xanthan, mustard, jeruk nipis, air dan VCO (rasio air:VCO = 4:1). Selanjutnya dilakukan penghomogenan menggunakan ultra turrax selama 4 menit kecepatan 15000 rpm hingga terbentuk mayones. Analisis dilakukan terhadap viskositas, stabilitas, dan uji organoleptik (warna, rasa, aroma, dan tekstur). Mayones yang dibuat dengan berbahan dasar virgin coconut oil mempunyai sifat stabil, nilai  viskositas terendah sebesar 312 cP pada penambahan kuning telur 0% dan tertinggi sebesar 525 cP pada penambahan kuning telur 9%,, semakin tinggi penambahan kuning telur maka viskositas semakin tinggi. Pada pengujian organoleptik diperoleh kombinasi air masak dan kuning telur 5% mempunyai tingkat kesukaan terhadap rasa (nilai skor 2,8= netral), warna (nilai skor 3,8= suka), aroma (nilai skor 2,9 = netral), dan tekstur (nilai skor 3.2 = netral). Jika dibandingkan dengan SNI 01-4473-1998  mayones dengan kombinasi air masak dan 5% kuning telur mempunyai kadar air 77,31% lebih tinggi dari SNI (maks 30%), kadar lemak 12,49% lebih rendah dari SNI (min 65%), kadar protein 2,21% memenuhi syarat SNI (min 0,9%), angka lempeng total 1x102 koloni/gr memenuhi standar SNI (maks 1x104 koloni/gr) . Mayones yang dihasilkan pada penelitian ini tergolong rendah lemak (low fat).
INFESTASI CAPLAK PADA TERNAK SAPI POTONG DI KANDANG PETERNAKAN SAPI KAMPUS II POLBANGTAN GOWA DI KABUPATEN BONE, PROVINSI SULAWESI SELATAN Sri Wahyuni Ruslan; Sri Lestari
Cannarium Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v21i1.6095

Abstract

In general, the obstacles experienced by breeders in efforts to increase livestock productivity include management or management of maintenance, fulfillment of feed nutrition, and safeguarding livestock health. One of the obstacles faced by cattle breeders is the emergence of parasitic agents that need to be overcome, namely ectoparasites. Ticks are one of the most common ectoparasites found in livestock and can reduce the quality and quantity of livestock products. Therefore, this study was conducted to determine the prevalence and preferences of tick infestation according to body part in beef cattle kept in Cattle Cages, Campus II Polbangtan Gowa, Bone Regency. This study used a purprosive sampling method, namely taking samples of adult beef cattle aged 2-7 years and over with an extensive and intensive rearing system. The number of beef cattle is 20 heads consisting of 7 males and 13 females. The collection of ticks was carried out manually using tweezers sequentially, starting from the head, neck, back, abdomen, groin of the forelegs, and groin of the hind legs. The identification of the type of tick found was Boophilus microplus, a species of tick from the sub-genus Boophilus with an infestation prevalence of 1.17% with the highest preference on the neck with an average of 44.9% individual ticks per cow in this study. Boophilus microplus ticks are a type of tick that is now commonly found in cattle and the way of maintenance greatly influences the infestation of Boophilus microplus ticks in cattle where the prevalence of tied cattle is greater than that of cows in pens.
EFEKTIVITAS AREAL NILAI KONSERVASI TINGGI DALAM MENDUKUNG KEANEKARAGAMAN HAYATI DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PROVINSI RIAU Siti Nurjannah
Cannarium Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v21i1.6326

Abstract

Perkebunan kelapa sawit sering dianggap menurunkan keanekaragaman hayati, baik tumbuhan maupun satwaliar. Hal ini mendorong setiap perusahaan perkebunan kelapa sawit memiliki areal NKT (Nilai Konservasi Tinggi) sebagai upaya dalam meningkatkan keanekaragaman hayati. Penelitian mengenai pengelolaan areal NKT sudah cukup banyak namun belum ada kesimpulan akhir terkait efektifitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa efektifitas areal NKT dalam mendukung konservasi keanekaragaman hayati di areal perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau. Metode yang digunakan yaitu studi literatur dari berbagai sumber yang relevan. Hasil pustaka menunjukkan bahwa beberapa areal NKT ada yang berbentuk hutan dan non-hutan. NKT yang non hutan merupakan areal kebun sawit yang sudah dialihfungsikan menjadi areal NKT. Hal ini karena beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit melakukan penanaman terlebih dahulu sebelum adanya peraturan terkait areal NKT. Berdasarkan hasil pustaka juga diketahui bahwa areal NKT yang berhutan memiliki keragaman burung dan mamalia lebih tinggi dibandingkan dengan areal kebun sawit. Keragaman kupu-kupu setiap tutupan lahan juga berbeda, namun secara keseluruhan lebih banyak ditemukan di areal NKT. Kesimpulan yang dapat diambil adalah areal NKT sangat dibutuhkan di perkebunan kelapa sawit sebagai areal yang dapat mensuplay kebutuhan pakan, tempat bersarang, tempat berlindung, dan mencari makan di areal NKT yang memiliki keragaman vegetasi. Namun beberapa areal NKT yang non-hutan belum mampu meningkatkan keragaman satwaliar, terutama mamalia dan burung.

Page 1 of 1 | Total Record : 6