Jurnal Jaffray
Jurnal Jaffray adalah jurnal peer-review dan membuka akses yang berfokus pada mempromosikan teologi dan praktik pelayanan yang dihasilkan dari teologi dasar, pendidikan Kristen dan penelitian pastoral untuk mengintegrasikan penelitian dalam semua aspek sumber daya Alkitab. Jurnal ini menerbitkan artikel asli, review, dan juga laporan kasus yang menarik. Review singkat yang berisi perkembangan teologi, tafsiran biblika dan pendidikan teologi yang terbaru dan mutakhir dapat dipublikasi dalam jurnal ini.
Articles
14 Documents
Search results for
, issue
"Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006"
:
14 Documents
clear
Mengapa-Apa-Bagaimana Pemimpin-Pelayan
Poli, WIM
Jurnal Jaffray Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v4i1.132
Dengan judul âPemimpin-Pelayanâ Panitia Wisuda mengalokasikan waktu selama sekitar 30 menit untuk orasi ilmiah ini. Dalam waktu yang singkat tersebut akan disampaikan jawaban terhadap tiga pertanyaan, yaitu:· Mengapa membicarakan âpemimpin-pelayanâ di era globalisasi ini?· Apa yang dimaksudkan dengan âpemimpin-pelayan?â· Bagaimana kita semua, khususnya para wisudawan, diharapkan akan tampil sebagai âpemimpin-pelayanâ di lingkungan kerja kita masing-masing?
Potensi Modal Sosial Pada Budaya Lokal Dalam Pembangunan Daerah
Hamid, Abu
Jurnal Jaffray Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v4i1.128
Pembahasan tema ini akan mengantar kita pada suatu pengertian tantang jaringan hubungan antar individu dalam masyarakat dan jaringan hubungan antar kelompok. Jaringan-jaringan itu dibimbing oleh suatu norma atau aturan, agar jaringan tersebut teratur dan terarah pada tujuan yang dikehendaki oleh kelompok Sosial menurut kebutuhan dan kepentingannya. Dalam norma danjaringan itu, terlihat interaksi Sosial dan kemitraan yang saling mengukuhkan dan menguntungkan.Disinilah pentingnya modal Sosial disadari kegunaannya dan berpotensi mengantarkan manusia melakukan sector-sektor kehidupannya.Tenunan jaringan Sosial itu yang berpedoman pada aturan dan peraturan yang dibuatnya, maka tampak adanya sistem-sistem yang pada bentuknya yang lebih abstrak, adalah sebuah struktur Sosial. Jaringan-jaringan kerja dengan aturan tertentu, biasanya berwujud pada sebuah lembaga Sosial. Dalam lembaga terjadi tindakan Sosial dan interaksi antar individu dan kelompok untuk memenuhi harapan, kebutuhan, kepentingan dan tujuan lembaga. Dengan demikian, modal Sosial berisi lembagalembaga Sosial, etika Sosial dan etika lingkungan, sementara kearifan local merupakan bagian sempitdari modal Sosial, sedang etos Sosial merupakan sifat, sikap, watak dan karakter Sosial yang bersesuai dengan world view masyarakat local tersebut.
Pengembangan Kurikulum Sebagai Solusi Atas Tidak Adanya Korelasi Antara IPK Dengan Kesadaran Panggilan Dan Pelayanan Pada Mahasiswa Sekolah Theologia
Weismann, Ivan Th.J
Jurnal Jaffray Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v4i1.134
Proses pembelajaran tidak selalu efektif dan efisien dan hasil proses belajar mengajar tidak selaluoptimal karena ada sejumlah hambatan. Oleh karena itu, guru dalam memberikan materi pelajaran hanya yangberguna dan bermanfat bagi para siswa. Materi tersebut disesuaikan dengankebutuhan mereka akan pelajarantersebut. Belajar seperti ini akan lebih mengutamakan penguasaan ilmu dan diyakinkan akan memberi peluang pada siswa untuk lebih kreatif dan guru lebih professional. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna di mana guru mampu menciptakan kondisi belajar yang dapat membangun kreativitas siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan.
Kepenuhan Roh Kudus
Ronda, Daniel
Jurnal Jaffray Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v4i1.131
Pribadi Roh Kudus adalah pribadi yang tidak kalah pentingnya dalam doktrin Kristen. Roh kudus adalah Allah sendiri. Tetapi penerapan ajaran tentang Roh Kudus menimbulkan kontroversi di dalam gereja-gereja. Topik-topik yang kontroversial itu antara lain baptisan Roh Kudus serta tanda yang mengiring baptisan roh.Akhirnya, memakai bahasa Roh perlu berhati-hati agar tidak memanipulasi secara psikologis orang lain. Firman Tuhan mengingatkan, âsesungguhnya, Aku akan menjadi lawan para nabi, demikianlah Firman Tuhan, yang memakai lidahnya sewenang-wenang untukmengutarakan firman Ilahi. Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan mereka yang membuatkan mimpi-mimpi dusta, demikianlah firman Tuhan, dan yang menceritakannya serta menyesatkan umat-Ku dengan dustanya dan dengan bualnya. Aku tidak pernah mengutus mereka dan tidak pernah memerintahkan mereka. Mereka sama sekali tiada berguna untuk bangsa ini, demikianlah firman Tuhanâ (Yer. 23:31-32). Hal ini menjadi awasan bagi setiap orang yang menyatakan diri menerima karunia bahasa Roh, nubuat, penglihatan, dan karunia ajaib lainnya.
Konsep Syafaat Dalam Rencana Total Allah
Jasmin, Mesakh
Jurnal Jaffray Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v4i1.133
Secara teknis, syafaat sesungguhnya bukanlah doa. Doa syafaat adalah doa. Tetapi syafaat adalah sesuatu yang dilakukan seseorang dalam doa. Syafaat adalah berdoa berdasarkan apa yang telah Yesus lakukan, yaitu berdasarkan karya penebusan yang telah dilakukan Yesus.
Semangat Islam Dalam Kebudayaan Orang Bugis-Makassar
Hamid, Abu
Jurnal Jaffray Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v4i1.129
Pembahasan masalah semangat dan etos sosial tidak terlepas dari jangkauan sistem budaya masyarakat. Sistem budaya adalah abstrak, tak dapat dilihat dan diraba, ia identik pada komunitas, berada di kepala dan sukma tiap orang dalam komunitas tersebut, terdiri atas konsep-konsep, gagasan ide-ide dan kepercayaan yang diterima setiap orang dari hasil perkembangan kebudayaannya. Sadar atau tidak sadar, manusia terpengaruh dan menerima berbagai warisan, ajaran, kepercayaan dan ideologi tertentu dan hasil kerja komunitasnya melalui internalisasi sejak ia lahir dari dalam rumah tangga serta pengeruh dari lingkungan hidupnya tempat manusia tersebut bertumbuh. Kalau tradisi budaya masyarakat telah diserapi oleh setiap orang, maka perilakunya hampir menjadi otomatis, tanpa disadari perilakunya itu sudah diterima secara sosial.
Warisan Budaya Orang Selayar (Menggugat Eksistensi Atas Nama Identitas)
Ahmadin, Ahmadin
Jurnal Jaffray Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v4i1.130
Masyarakat dan kebudayaannya, merupakan dua sisi dari satu kenyataan sosial kehidupanmanusia yang tidak dapat dipisahkan secara dikotomis. Demikian pula tradisi sebagai salah satuwujud kebudayaan, merupakan penciri suatu masyarakat atau komunitas sehingga hal-hal yangberhubungan dengan satu kebiasaan selalu dihubungkan dengan etnis tertentu. Meskipundemikian, pengaruh modernisasi dalam berbagai aspek kehidupan dengan ragam suguhansebagai tuntutan zaman, secara gradual memperkeruh otentitas budaya lokal hingga mengikisnyasecara perlahan. Karena itu, jika tidak ada upaya ke arah pengenalan atas warisan budayasendiri, maka dapat dipastikan generasi masa depan akan kehilangaan identitas dan kebanggaankulturalnya. Pada saat yang sama, sistem sosial sebagai bagian integral dari kebudayaan akankehilangan roh atau berkembang tanpa pijakan yang jelas.
Warisan Budaya Orang Selayar (Menggugat Eksistensi Atas Nama Identitas)
Ahmadin, Ahmadin
Jurnal Jaffray Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v4i1.130
Masyarakat dan kebudayaannya, merupakan dua sisi dari satu kenyataan sosial kehidupanmanusia yang tidak dapat dipisahkan secara dikotomis. Demikian pula tradisi sebagai salah satuwujud kebudayaan, merupakan penciri suatu masyarakat atau komunitas sehingga hal-hal yangberhubungan dengan satu kebiasaan selalu dihubungkan dengan etnis tertentu. Meskipundemikian, pengaruh modernisasi dalam berbagai aspek kehidupan dengan ragam suguhansebagai tuntutan zaman, secara gradual memperkeruh otentitas budaya lokal hingga mengikisnyasecara perlahan. Karena itu, jika tidak ada upaya ke arah pengenalan atas warisan budayasendiri, maka dapat dipastikan generasi masa depan akan kehilangaan identitas dan kebanggaankulturalnya. Pada saat yang sama, sistem sosial sebagai bagian integral dari kebudayaan akankehilangan roh atau berkembang tanpa pijakan yang jelas.
Mengapa-Apa-Bagaimana Pemimpin-Pelayan
WIM Poli
Jurnal Jaffray Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v4i1.132
Dengan judul “Pemimpin-Pelayan” Panitia Wisuda mengalokasikan waktu selama sekitar 30 menit untuk orasi ilmiah ini. Dalam waktu yang singkat tersebut akan disampaikan jawaban terhadap tiga pertanyaan, yaitu:· Mengapa membicarakan “pemimpin-pelayan” di era globalisasi ini?· Apa yang dimaksudkan dengan “pemimpin-pelayan?”· Bagaimana kita semua, khususnya para wisudawan, diharapkan akan tampil sebagai “pemimpin-pelayan” di lingkungan kerja kita masing-masing?
Pengembangan Kurikulum Sebagai Solusi Atas Tidak Adanya Korelasi Antara IPK Dengan Kesadaran Panggilan Dan Pelayanan Pada Mahasiswa Sekolah Theologia
Ivan Th.J Weismann
Jurnal Jaffray Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v4i1.134
Proses pembelajaran tidak selalu efektif dan efisien dan hasil proses belajar mengajar tidak selaluoptimal karena ada sejumlah hambatan. Oleh karena itu, guru dalam memberikan materi pelajaran hanya yangberguna dan bermanfat bagi para siswa. Materi tersebut disesuaikan dengankebutuhan mereka akan pelajarantersebut. Belajar seperti ini akan lebih mengutamakan penguasaan ilmu dan diyakinkan akan memberi peluang pada siswa untuk lebih kreatif dan guru lebih professional. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna di mana guru mampu menciptakan kondisi belajar yang dapat membangun kreativitas siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan.