cover
Contact Name
Afriadi Putra
Contact Email
afriadi.putra@uin-suska.ac.id
Phone
+6281328179116
Journal Mail Official
afriadi.putra@uin-suska.ac.id
Editorial Address
LPPM Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. HR. Soebrantas KM. 15,5 Panam - Pekanbaru
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
An-Nida'
Core Subject : Religion, Social,
Jurnal Annida memuat hasil-hasil penelitian, baik kajian kepustakaan maupun kajian lapangan. Fokus utama Annida adalah: 1. Pemikiran Islam berkaitan dengan isu-isu kontemporer, Islam moderat, HAM, gender, dan demokrasi dalam Al-Quran dan Hadis 2. Sosial keagamaan: kajian gerakan-gerakan keagamaan, aliran-aliran keagamaan, dan aliran kepercayaan 3. Integrasi Islam, sains, teknologi dan seni
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014" : 10 Documents clear
PARADIGMA KEADILAN PERSPEKTIF AL-QUR’AN Nurfaizal Nurfaizal
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.862

Abstract

Keadilan merupakan prinsip nilai yang dijunjung tinggi oleh manusia beradab. Al-Qur’an sebagai wahyu menuntun umat bagaimana berlaku adil. Dalam masalah harta, Islam menjamin hak-hak individu. Perpindahan hak kepemilikan harus terjadi dengan cara-cara yang benar dan adil. Oleh karena itu, riba yang dipraktekkan masyarakat Arab jahiliyyah dan mereka samakan dengan jual beli, diluruskan oleh Allah bahwa riba tidak sama dengan jual beli. Riba diharamkan, karena tidak memenuhi prinsip-prinsip keadilan. Sementara jual beli dihalalkan, karena antara penjual dan pembeli berada pada posisi-posisi yang sama
METAFISIKA AKHLAK: Dasar-dasar Akhlak dalam Islam Irwandra Irwandra
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.867

Abstract

Persoalan realitas dan kebenaran menjadi bagian penting dalam mengungkap secara luas-mendalam konsepsi tentang manusia dihadapan kesemestaannya. Konsepsi ini akan membawa kepada pemahaman mengenai akhlak bagi keberadaan manusia. Sudut pandang metafisika, sebagai sebuah cabang filsafat sistematis, akan memberikan landasan dalam mengurai dan menerang-jelaskan mata-rantai kemanusiaan yang cenderung mulai memudar di tengah kehidupan yang semakin kompleks. Melalui dimensi metafisis ini, akhlak memberikan dua arah jalan, antara meluhur-menyempurna atau mehina-menista
TERMINOLOGI PEMIMPIN DALAM ALQUR’AN (Studi Analisis Makna Ulil Amri dalam Kajian Tafsir Tematik) Khairunnas Jamal dan Kadarusman
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.869

Abstract

Kemajuan dan kemunduran masyarakat, bangsa dan Negara antara lain dipengaruhi oleh pemimpinnya. Oleh karena itu sejumlah teori tentang pemimpin bermunculan dan berkembang. Islam sebagai rahmat bagi seluruh manusia, telah meletakkan persoalan pemimpin sebagai salah satu persoalan pokok dalam ajarannya. Beberapa pedoman atau panduan telah digariskan untuk melahirkan kepemimpinan yang diridhai Allah SWT, yang membawa kemaslahatan, menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat. Pentingnya persoalan pemimpin ini perlu dipahami dan dihayati oleh setiap umat Islam di negeri yang mayoritas warganya beragama Islam ini, meskipun Indonesia bukanlah Negara Islam. Tulisan ini mencoba menelaah terminologi pemimpin dalam Al-Quran
KESALEHAN SOSIAL SEBAGAI PARAMETER KESALEHAN KEBERISLAMAN (Ikhtiar baru dalam menggagas mempraktekkan tauhid sosial) Haris Riadi
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.864

Abstract

Seringkali terdengar di kalangan muslim, orang yang membedakan antara kesalehan Individu dan kesalehan sosial. Seolah-olah dalam Islam ada dua macam kesalehan; kesalehan individu dan kesalehan sosial. Itulah sebabnya, kenapa kesalehan tersebut tidak terukur seperti ibadah lainnya, dan terkadang tak jarang, menyebabkan perbedaan dalam memahami kesalehan tersebut. Paling tidak dalam pengertian Kesalehan Individu dimaksud adalah kesalehan yang hanya mementingkan ibadah semata yang berhubungan dengan Tuhan dan kepentingan diri sendiri, sementara kesalehan sosial dipahami sebagai kesalehan yang menunjukkan pada prilaku orang yang peduli dengan dengan nilai-nilai Islami, yang bersifat sosial. Maka yang terpenting sekarang adalah menjadikan satu Ibadah tidak hanya bernilai kesalehan indiviui tapi sekaligus bernilai kesalehan sosial. Sehingga ibadah itu tidak terdikhotami antara individu dan sosial
PERDEBATAN MASALAH POLIGAMI DALAM ISLAM (Kajian Tafsir Al-Maraghi QS. al-Nisa’ ayat 3 dan 129) Usman Usman
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.870

Abstract

Bentuk perkawinan dalam Islam ada dua, yaitu monogami dan poligami. Monogami merupakan bentuk perkawinan yang alami, karena di dalamnya terdapat semangat dalam melimpahkan rasa kasih sayang, cinta sepasang suami istri tanpa berbagi dengan orang lain. Bentuk perkawinan ini dianggap lebih tepat dan bisa terbentuk tujuan perkawinan sakinah, mawaddah wa rahmah. Namun bentuk perkawinan poligami juga telah berkembang lama. Perdebatan antara setuju dan tidak setuju dengan poligami tetap up to date dalam diskusi para intelual muslim. Di antara alasan menentang poligami karena dianggap banyak mendatangkan efek negatif dan dianggap mendiskriminasi kaum perempuan. Sedangkan yang setuju, mengemukakan alasan bahwa Islam tidak melarang poligami, dalam kondisi tertentu poligami salah satu solusi pengatasi problem rumah tangga
PEMIKIRAN PARA FILOSOF MUSLIM TENTANG JIWA Afrizal M
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.860

Abstract

Tulisan ini memaparkan pemikiran beberapa filosof muslim tentang jiwa. Banyak pemikiran dalam memahami keesaan Allah yang diangkat oleh berbagai aliran dalam Islam, tetapi setelah dicermati maka semuanya mengerucut pada dua kelompok saja, yaitu pemikiran rasional dan pemikiran tradisional. Kedua corak pemikiran ini bertolak dari starting point yang sama yaitu al-Quran, tetapi kemudian antara keduanya kelihatan terjadi perbedaan yang bertolak belakang. Pemikiran rasional berusaha memberikan interpretasi yang tajam dan tidak segan-segan memberikan takwil suatu teks al-Quran karena bertentangan dengan alur pikir yang tepat. Sebaliknya pemikiran tradisional berusaha mengikuti teks apa adanya dan menjauhi interpretasi yang berlebihan karena dikhawatirkan terjadi penyimpangan yang tidak wajar dalam memahami keesaan Allah. Dengan mengetahui metode berpikir kedua kelompok ini ternyata hasilnya bermuara pada satu titik yang sama, yaitu peningkatan dan pemahaman atas keesaan Allah. Pemahaman tentang perbedaan interpretasi di antara keduanya secara tepat dapat membuka cara berpikir yang lebih luas di kalangan masyarakat Islam
KAIDAH-KAIDAH TAFSIR BERKAITAN DENGAN KAIDAH USHUL MENURUT KHALID UTSMAN AL-SABT Ismardi Ismardi
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.865

Abstract

Pendekatan dengan menggunakan Kaidah ushul merupakan suatu cara untuk memahami suatu masalah yang dilihat dari sudut manfaat, sehingga dengan cara ini akan memungkinkan kita mengetahui makna al-Qur’an. Pendekatan terhadap ayat-ayat al-Qur’an dengan menggunakan kaidah ushul, biasanya digunakan pada ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah di Madinah, di mana isinya menyangkut syariah Islam dengan macam-macam cabangnya. Pendekatan kaidah ushul dalam memahami masalah yang berkaitan dengan perintah, baik sunat maupun wajib, kadang-kadang dapat dilihat dari sejauhmana urgensinya dalam kehidupan, khususnya yang menyangkut masalah ibadah
HIZBULLAH DAN HIZBUSSYAITHAN DALAM AL-QURAN Jani Arni
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.871

Abstract

Terdapat dua istilah yang cukup menarik digunakan oleh al-Quran yang mengacu kepada dua kelompok manusia; yakni istilah hizbullah dan hizbussyaithan. Hizbullah atau tentara/ pengikut Allah adalah orang-orang yang berwali dengan Allah memiliki ciri-ciri beriman kepada Allah dengan melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya serta orang-orang yang mampu menjaga keimanannya tersebut meskipun terdapat tantangan yang cukup berat. Oleh karena itu, Allah menyebutkan balasan yang terbaik yang akan mereka peroleh; yakni keberuntungan, sehingga mereka disebut al-ghalibun dan al-muflihun. Sedangkan hizbussyaithan atau tentara/ pengikut syaithan adalah orang-orang munafik yang memiliki sifat khas berperilaku ganda, sehingga berbahaya bagi orang lain dan orang-orang musyrik dengan sifat khas menentang serta mengingkari semua perintah Allah. Kelompok ini akan memperoleh ganjaran yang buruk di dunia maupun di akhirat. Mereka dijuluki dengan al-khasirun dan ashab al-sya’ir
AZAB DALAM ESKATOLOGI IBN ‘ARABI Iskandar Arnel
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.861

Abstract

The present article discusses Ibn ‘Arabî’s eschatological perspective on the notion of punishment (‘adzâb) in the Hell Fire. It focuses on his idea on the meanings of ‘adzâb and on how it effects the people of Hell Fire. Utilizing the Futûhât, the article finds that the Syaykh perceives it as Divine Mercy (rahma’) towards the sinners in order to purify them from all the sins they had committed in the worldly life. He also states that upon its completion, the ‘adzâb will then turn into ‘adzûba’ (sweet, pleasant) in two ways: the people of Hell Fire from among the Muslim believers (muwahhidûn) will move to Heaven, whereas those of the non-believers (kuffâr), hypocrites (munâfiqûn) and polytheists (musyrikûn) will remain in Hell forever yet without suffering the torment anymore
PEMIKIRAN POLITIK ALI ABD AL-RAZIQ Jumni Nelli
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.866

Abstract

Salah satu perkembangan pemahaman yang sampai saat ini terjadi topik hangat adalah penegasan dari sebuah konsepsi mengenai sistem politik Islam, tentang konsep negara. Ali Abdul Raziq salah seorang pemikir Islam mengemukakan konsep negara sekuler. Sekularisme Ali Abdul Raziq yang lebih menekankan totalitas ajarannya. Merupakan pemikiran politik yang patut di kaji lebih lanjut, untuk mengetahui letak kekuatan dan kelemahan argumentasi yang di kemukakan oleh pemikir politik Islam tersebut. Menurut Ali Abd al-Raziq, realitas sejarah Islam tidaklah memberikan keharusan bentuk organisasi politiknya bernama khilafah dan pimpinannya disebut sebagai khalifah. Negara yang ideal menurut Ali Abd al Raziq ialah negara yang berasaskan humanisme universal yang memperjuangkan rakyatnya, demokrasi dan keadilan sosial, yaitu negara sekuler bagi kaum muslimin dan non muslim yang hidup di negara itu

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 48, No 1 (2024): January - June Vol 47, No 2 (2023): July - December Vol 47, No 1 (2023): January - June Vol 46, No 2 (2022): July - December Vol 46, No 1 (2022): January - June Vol 45, No 2 (2021): July - December Vol 45, No 2 (2021): Juli - Desember Vol 45, No 1 (2021): Januari - Juni Vol 45, No 1 (2021): January - June Vol 44, No 2 (2020): Juli - Desember Vol 44, No 2 (2020): July - December Vol 44, No 1 (2020): January - June Vol 44, No 1 (2020): Januari - Juni Vol 43, No 2 (2019): July - December Vol 43, No 2 (2019): Juli - Desember Vol 43, No 1 (2019): January - June Vol 42, No 2 (2018): July - December Vol 42, No 2 (2018): Juli - Desember Vol 42, No 1 (2018): January - June Vol 42, No 1 (2018): Januari - Juni Vol 41, No 2 (2017): Juli - Desember Vol 41, No 2 (2017): July - December Vol 41, No 1 (2017): January - June Vol 41, No 1 (2017): Januari - Juni Vol 40, No 2 (2015): July - December Vol 40, No 2 (2015): Juli - Desember Vol 40, No 1 (2015): Januari - Juni Vol 40, No 1 (2015): January - June Vol 39, No 2 (2014): July - December 2014 Vol 39, No 2 (2014): Juli - Desember 2014 Vol 39, No 1 (2014): Januari - Juni 2014 Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014 Vol 38, No 2 (2013): Juli - Desember 2013 Vol 38, No 2 (2013): July - December 2013 Vol 38, No 1 (2013): January - June 2013 Vol 38, No 1 (2013): Januari - Juni 2013 Vol 37, No 2 (2012): Juli - Desember 2012 Vol 37, No 2 (2012): July - December 2012 Vol 37, No 1 (2012): January - June 2012 Vol 37, No 1 (2012): Januari - Juni 2012 Vol 36, No 2 (2011): Juli - Desember 2011 Vol 36, No 2 (2011): July - December 2011 Vol 36, No 1 (2011): January - June 2011 Vol 36, No 1 (2011): Januari - Juni 2011 More Issue