cover
Contact Name
Afriadi Putra
Contact Email
afriadi.putra@uin-suska.ac.id
Phone
+6281328179116
Journal Mail Official
afriadi.putra@uin-suska.ac.id
Editorial Address
LPPM Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. HR. Soebrantas KM. 15,5 Panam - Pekanbaru
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
An-Nida'
Core Subject : Religion, Social,
Jurnal Annida memuat hasil-hasil penelitian, baik kajian kepustakaan maupun kajian lapangan. Fokus utama Annida adalah: 1. Pemikiran Islam berkaitan dengan isu-isu kontemporer, Islam moderat, HAM, gender, dan demokrasi dalam Al-Quran dan Hadis 2. Sosial keagamaan: kajian gerakan-gerakan keagamaan, aliran-aliran keagamaan, dan aliran kepercayaan 3. Integrasi Islam, sains, teknologi dan seni
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 40, No 1 (2015): January - June" : 5 Documents clear
KONSEPSI TEORI DAN REALITAS PERSPEKTIF METODOLOGI Toni Hartono
An-Nida' Vol 40, No 1 (2015): January - June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v40i1.1495

Abstract

Dalam artikel ini dijelaskan bahwa teori dan realitas tidak dapat dipisahkan karena teori merupakan abstraksi dari kenyataan sosial. Teori diperlukan untuk menjelaskan fenomena alam dan sosial. Dalam konteks ini, teori penting untuk meneliti kenyataan sosial. Tetapi observasi juga vital untuk menemukan sebuah teori. Hal ini berarti teori dan observasi adalah dua hal yang tak terpisahkan. Menggunakan teori atau observasi lebih dahulu tergantung pada paradigma seorang peneliti; deduktif atau induktif. Biasanya teori dapat dibagi menjadi tiga; besar, pertengahan dan membatasi teori. Sebuah teori dapat dievaluasi dari segi signifikansi masalah yang diajukan dan kualitas solusi yang diberikan. Dalam tulisan ini juga dianalisis pentingnya kekuasaan dalam menyebarkan dan mempopulerkan sebuah teori. Ia juga menjelaskan tentang pentingnya akal dalam memproduksi sebuah teori. Akan tetapi dalam konteks Islam, keimanan juga penting untuk memfilter sebuah teori apakah ia memperkuat atau meruntuhkan keimanan individu muslim sebagaimana dalam kasus teori Darwin. Oleh karena itu, dalam memproduksi sebuah teori, akal seharusnya diimbangi oleh iman sebab di dunia ini ada beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan oleh akal manusia yang disebut dengan istilah ‘ghaib’.
PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU SINA Alwizar Alwizar
An-Nida' Vol 40, No 1 (2015): January - June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v40i1.1491

Abstract

Ibnu Sina is an Islamic expert who master the various branches of knowledge. Specifically, Ibnu Sina is known in medical and philosophy field of his thought, and also his monumental report of medic, entitled “Al-Qur’an fi al-Tibb” which would be the reference of medical field for 5 century. Although known as an expert in philosophy and medic, but the several studies who conducted by the next generation about the thought of Ibnu Sina, found that several thoughts about the concept of Islamic education. In education, his thougts and ideas are exellent and able to be developed in the context of Modern Islamic Education which started by talking the nature of human because the educational subject is the human it self. Then, discussed also the educational objectives : to reach the happiness (sa’adah). Furthermore, the educational curriculum, the concept of Ibnu Sina’s curriculum formula is based on the level of age development of pupils. Finally, Ibnu Sina states that the educational method has to vary depend on the pupils pshicology development and the concept of teacher, educational significant for pupils and societes.
IJTIHAD KUNCI RELEVANSI DAN APLIKASI ISLAM Suryan A Jamrah
An-Nida' Vol 40, No 1 (2015): January - June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v40i1.1496

Abstract

Islam, demikian keyakinan teologis Islami, adalah agama wahyu akhir zaman, sempurna, dan universal, berlaku dan cocok untuk seluruh umat manusia di segala tempat dan sepanjang masa. Keyakinan teologis ini meniscayakan ajaran Islam yang terkandung di dalam al-Qur‘an dan al-Sunnah harus dipahami dan diamalkan dalam kehidupan manusia di sepanjang zaman. Keyakinan teologis ini juga meniscayakan relevansi dan aplikasi Islam di sepanjang perkembangan zaman yang sarat dinamika dan perubahan. Media atau alat memahami sumber Islam al-Qur‘an dan al-Sunnah tersebut adalah akal. Aktifitas mengerahkan kemampuan akal untuk memahami dan mengambil kesimpulan hukum dari sumber Islam ini disebut al-ijtihad.Hanya dengan aktifitas ijtihad, Islam dirasa hadir di tengah-tengah kehidupan umat di segala masa dan tempat-tempat yang berbeda. Aktifitas ijtihad adalah abadi bersama perkembangan dan perubahan yang terus terjadi di dalam kehidupan. Tanpa aktifitas ijtihad sangat mungkin Islam dipandang ketinggalan zaman, dianggap tidak relevan dengan kebutuhan manusia kekinian.Dengan demikian, ijtihad adalah kunci bagi terjaminnya relevansi dan aplikasi Islam di segala zaman dan perubahan.
GANGGUAN JIWA DALAM PERSPEKTIF KESEHATAN MENTAL ISLAM Suhaimi Suhaimi
An-Nida' Vol 40, No 1 (2015): January - June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v40i1.1492

Abstract

Modernisme telah berhasil mewujudkan kemajuan yang spektakuler, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, ia telah menampilkan wajah kemanusiaan yang buram berupa kemanusiaan modern sebagai kesengsaraan rohaniah. Modernitas telah menyeret manusia pada kegersangan spiritual. Ekses ini merupakan konsekuensi logis dari paradigma modernisme yang terlalu bersifat materialistik dan mekanistik, dan unsur nilai-nilai normatif yang telah terabaikan. Hingga melahirkan problem-problem kejiwaan yang variatif. Ironisnya, masalah kejiwaan yang dihadapi individu sering mendapat reaksi negatif dari orang-orang yang berada di sekitarnya. Secara singkat lahirnya keterbatasan pemahaman masyarakat mengenai etiologi gangguan jiwa, di samping karena nilai-nilai tradisi dan budaya yang masih kuat berakar, sehingga gangguan jiwa sering kali dikaitkan oleh kepercayaan masyarakat yang bersangkutan. Oleh karenanya, masih ada sebagian masyarakat yang tidak mau terbuka dengan penjelasan-penjelasan yang lebih ilmiah (rasional dan obyektif) dan memilih untuk mengenyampingkan perawatan medis dan psikiatris terhadap gangguan jiwa. Dalam konsep kesehatan mental Islam, pandangan mengenai stigma gangguan jiwa tidak jauh berbeda dengan pandangan para ahli kesehatan mental pada umumnya. Namun, yang ditekankan di dalam konsep kesehatan mental Islam di sini adalah mengenai stigma gangguan jiwa yang timbul oleh asumsi bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh pengaruh kekuatan supranatural dan hal-hal gaib
TASAWUF UNTUK KESEHATAN MENTAL M Fahli Zatra Hadi
An-Nida' Vol 40, No 1 (2015): January - June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v40i1.1493

Abstract

Tasawuf pada dasarnya merupakan jalan atau cara yang ditempuh oleh seseorang untuk mengetahui tingkah laku nafsu dan sifat-sifat nafsu, baik yang buruk maupun yang terpuji. Karena itu kedudukan tasawuf dalam Islam diakui sebagai ilmu agama yang berkaitan dengan aspek-aspek moral serta tingkah laku yang merupakan substansi Islam. Dimana secara filsafat sufisme itu lahir dari salah satu komponen dasar agama Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Tasawuf atau sufisme diakui dalam sejarah telah berpengaruh besar atas kehidupan moral dan spiritual Islam sepanjang ribuan tahun yang silam. Dengan ajaran tasawuf yang menambah moralitas akan mendorong manusia untuk memelihara diri dari menelantarkan kebutuankebutuhan spiritualitasnya. Hubungan perasaan mistis dan pengalaman spritual yang dirasakan oleh sufi juga dapat menjadi pengobat, penyegar dan pembersih jiwa yang ada dalam diri manusia. Dengan jiwa bersih, segar tentu akan dapat memperoleh kesehatan jiwa dan kestabilan mental, keharmonisan diri dan tentunya terpelihara kesehatan mentalnya

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 48, No 1 (2024): January - June Vol 47, No 2 (2023): July - December Vol 47, No 1 (2023): January - June Vol 46, No 2 (2022): July - December Vol 46, No 1 (2022): January - June Vol 45, No 2 (2021): July - December Vol 45, No 2 (2021): Juli - Desember Vol 45, No 1 (2021): Januari - Juni Vol 45, No 1 (2021): January - June Vol 44, No 2 (2020): Juli - Desember Vol 44, No 2 (2020): July - December Vol 44, No 1 (2020): January - June Vol 44, No 1 (2020): Januari - Juni Vol 43, No 2 (2019): July - December Vol 43, No 2 (2019): Juli - Desember Vol 43, No 1 (2019): January - June Vol 42, No 2 (2018): July - December Vol 42, No 2 (2018): Juli - Desember Vol 42, No 1 (2018): January - June Vol 42, No 1 (2018): Januari - Juni Vol 41, No 2 (2017): Juli - Desember Vol 41, No 2 (2017): July - December Vol 41, No 1 (2017): January - June Vol 41, No 1 (2017): Januari - Juni Vol 40, No 2 (2015): July - December Vol 40, No 2 (2015): Juli - Desember Vol 40, No 1 (2015): Januari - Juni Vol 40, No 1 (2015): January - June Vol 39, No 2 (2014): July - December 2014 Vol 39, No 2 (2014): Juli - Desember 2014 Vol 39, No 1 (2014): Januari - Juni 2014 Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014 Vol 38, No 2 (2013): Juli - Desember 2013 Vol 38, No 2 (2013): July - December 2013 Vol 38, No 1 (2013): January - June 2013 Vol 38, No 1 (2013): Januari - Juni 2013 Vol 37, No 2 (2012): Juli - Desember 2012 Vol 37, No 2 (2012): July - December 2012 Vol 37, No 1 (2012): January - June 2012 Vol 37, No 1 (2012): Januari - Juni 2012 Vol 36, No 2 (2011): Juli - Desember 2011 Vol 36, No 2 (2011): July - December 2011 Vol 36, No 1 (2011): January - June 2011 Vol 36, No 1 (2011): Januari - Juni 2011 More Issue