cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Riset Pendidikan Matematika
ISSN : 23562684     EISSN : 24771503     DOI : 10.21831
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1: May 2020" : 9 Documents clear
Bagaimana hasil penyetaraan paket tes USBN pada mata pelajaran matematika dengan teori respon butir? Eri Yusron; Heri Retnawati; Ibnu Rafi
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 7, No 1: May 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v7i1.31221

Abstract

Dalam melakukan standarisasi pendidikan di Indonesia maka dilakukan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).Karena perangkat tes yang digunakan dalam USBN tersebut sebagian besar butir tesnya dikembangkan oleh guru, perangkat tes yang diujikan kepada siswa di daerah yang satu akan berbeda dengan daerah yang lainnya meskipun sama-sama mengacu pada kisi-kisi dari pemerintah. Oleh karena itu perlu dilakukan penyetaraan perangkat tersebut. Penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kuantitif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesetaraan perangkat USBN tahun 2018/2019 pada mata pelajaran matematika wajib. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi respon siswa pada USBN 2018/2019 untuk mata pelajaran matematika wajib. Respon siswa tersebut berasal dari lima paket soal dari empat sekolah menengah atas di Provinsi D.I. Yogyakarta dan Kalimantan Selatan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik equating berdasarkan teori respon butir dengan metode mean-mean, mean-sigma, Haebara, dan Stocking Lord. Estimasi parameter butir dan equating dilakukan dengan bantuan program R. Hasil penyetaraan menggunakan empat metode menunjukkan bahwa lima paket tes USBN 2018/2019 untuk mata pelajaran matematika wajib cenderung setara satu sama lain dan penyetaraan menggunakan metode Haebara menghasilkan kesetaraan yang lebih baik dibandingkan dengan tiga metode equating lainnya. Dalam artikel ini juga disajikan contoh butir sulit beserta peluangnya untuk digunakan sebagai referensi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. How are the results of the equating of test packages of mathematics USBN with item response theory?AbstractIn standardizing education in Indonesia, then Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) or National-Standardized School Examination was conducted. Because most of the test items contained in the test packages which were used in USBN were developed by the teachers, the test packages which were administered to students in a region would be different from other regions. Therefore, there was a need to do equating towards those test packages. This exploratory descriptive research with a quantitative approach was focused on describing the equality of test packages of USBN year 2018/2019 for compulsory mathematics subject. Data collection was done through documentation of students’ responses to the USBN 2018/2019 for compulsory mathematics subject. These students’ responses were collected from five test packages from four senior high schools in Province of Special Region of Yogyakarta and South Kalimantan, Indonesia. The collected data were analyzed by using an equating technique based on the item response theory with the methods of mean-mean, mean-sigma, Haebara, and Stocking Lord. The item parameter estimation and equating were conducted with the aid of the R program. The results of equating showed that the five test packages of the USBN 2018/2019 for compulsory mathematics subject tend to be equal to each other and the equating through Haebara method yields better equality than the other three equating methods. This article also presents the example of a difficult item as well as its opportunity to be used as a reference for enhancing the quality of mathematics learning.
Keefektifan model pembelajaran berbasis inkuiri ditinjau dari prestasi belajar dan kepercayaan diri dalam belajar matematika siswa SMP Aryadi Lintuman; Ariyadi Wijaya
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 7, No 1: May 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v7i1.17878

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran berbasis inkuiri ditinjau dari prestasi belajar dan kepercayaan diri dalam belajar matematika siswa SMP. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain one-group posttest-only. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta yang terdiri dari 10 kelas. Penelitian ini menggunakan satu kelas yang terdiri dari 32 orang siswa sebagai sampel yang dipilih secara acak. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu tes prestasi belajar dan angket kepercayaan diri dalam belajar matematika. Uji asumsi normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov satu sampel pada taraf signifikan α = 5%. Teknik analisis data untuk menguji keefektifan model pembelajaran ditinjau dari prestasi belajar dan kepercayaan diri dalam belajar matematika masing-masing menggunakan uji-t satu sampel pada taraf signifikan α = 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis inkuiri efektif ditinjau dari prestasi belajar dan kepercayaan diri dalam belajar matematika siswa. The effectiveness of the inquiry-based learning model in term learning achievement and self-confidence in learning mathematics of junior high school studentsAbstractThis research aimed to describe the effectiveness of the inquiry-based learning model in terms of learning achievement and self-confidence in learning mathematics of junior high school students. This study was a quasi-experimental with one-group posttest-only design. The population of this study was all students of 7th-grade of SMP Negeri 8 (Yogyakarta State Junior High School Number 8) consisted of ten classrooms. The research used a class consisted of 32 students as the sample that was randomly selected. The data was collected by using test and non-test techniques. The instruments to collect the data were an achievement test and a questionnaire about self-confidence in learning mathematics. The assumption test of data normality used the one-sample Kolmogorov-Smirnov test at 5% significant level. Data analysis techniques for the effectiveness of the learning model in terms of learning achievement and self-confidence in learning mathematics used the one-sample t-test at 5% significant level. The results of this study indicate that the inquiry-based learning model was effective in terms of students’ learning achievement and self-confidence in learning mathematics.
An analysis of place value content in the Curriculum 2013 thematic textbooks for grades 1 and 2 Salsabila Shiellany; Budi Poniam
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 7, No 1: May 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v7i1.33184

Abstract

Textbooks play a key role in teaching mathematics in many Indonesian classrooms. Therefore, the Indonesian Ministry of Education and Culture provides textbooks for use in schools to support the teaching and learning process in the classroom. In implementing the Curriculum 2013 (Kurikulum 2013) in elementary schools, the textbooks were designed and developed by integrating various competencies and subjects, including mathematics, into several themes. This study aimed to describe the place value content in students’ thematic textbooks for elementary school students in grades 1 and 2. A descriptive qualitative method in the content analysis was conducted by focusing on three areas of analysis: six critical skills of learning place value, stages development, and strategies in teaching place value. Some findings showed that the thematic textbooks for grades 1 and 2 covered almost all skills except mentioning numbers in other forms (rename), the material presented has developed according to students’ learning development, and has implemented all strategies in teaching place values.
Pengembangan perangkat pembelajaran statistika dan peluang untuk mengembangkan statistical literacy siswa SMP Firda Hariyanti; Dhoriva Urwatul Wutsqa
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 7, No 1: May 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v7i1.14997

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan perangkat pembelajaran statistika dan peluang untuk mengembangkan statistical literacy siswa SMP yang valid, praktis dan efektif; dan (2) mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran statistika dan peluang untuk mengembangkan statistical literacy siswa SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Plomp yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu analisis, perancangan dan pengembangan prototipe, dan evaluasi. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi, lembar keterbacaan, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan instrumen tes statistical literacy. Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran statistika dan peluang untuk mengembangkan statistical literacy siswa SMP yang terdiri dari RPP dan LKS yang telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Karakteristik dari hasil pengembangan perangkat pembelajaran statistika dan peluang untuk mengembangkan statistical literacy siswa SMP, yaitu (1) menggunakan model guided discovery learning; (2) adanya kegiatan yang membimbing siswa untuk menginterpretasikan, menyimpulkan, dan mengevaluasi data; dan (3) menggunakan masalah-masalah kontekstual terkait dengan pribadi, sekolah, dan masyarakat. AbstractThe objectives of this study were to (1) produce a statistics and probability teaching kit to develop statistical literacy of junior secondary school students that was valid, practical, and effective; and (2) describe the characteristics of statistics and probability teaching kit to develop statistical literacy of junior secondary school students. This study was research and development. The development of a teaching kit was using Plomp’s model consisting of three stages. Those were analysis, design and development of the prototype, and evaluation. The research instruments consisted of a validation sheet, legibility sheet, teacher's assessment sheet, student’s assessment sheet, learning enforcement observation sheet, and statistical literacy test instruments. This research produced statistics and probability teaching kit to develop statistical literacy of junior secondary school students consisting of a lesson plan and student’s worksheet which have met the criteria valid, practical, and effective. The characteristics of development result from statistics and probability teaching kit to develop statistical literacy of junior secondary school students were (1) using guided discovery learning model; (2) there were activities guide students to interpret, infer, and evaluate data; and (3) using contextual problems related to personal, school, and public
Identifikasi proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah aljabar dengan menggunakan representasi graf Siti Lailiyah; Kusaeri Kusaeri; Wenda Yulian Rizki
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 7, No 1: May 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v7i1.32257

Abstract

Representasi graf banyak digunakan, salah satunya untuk menggambarkan proses berpikir siswa. Caranya dengan melihat hubungan antara langkah penyelesaian satu dengan lainnya dalam menyelesaikan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk merepresentasikan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah aljabar dengan bantuan representasi graf. Subjek penelitian ini adalah 3 dari 38 siswa kelas IX-A SMP Negeri 26 Surabaya, yang diambil dengan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara berbasis tugas. Tugas atau masalah yang diberikan berupa dua soal open onded dan hasilnya dianalisis serta direpresentasikan melalui graf: graf pohon biner, graf pohon rentang, dan graf pohon keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui graf pohon biner, representasi proses berpikir siswa masih sederhana dan tidak sistematis dengan langkah-langkah penyelesaian yang dilakukan masih sedikit. Melalui graf pohon rentang, proses berpikir siswa direpresentasikan secara praktis, lengkap, dan tepat. Melalui graf pohon keputusan, proses berpikir siswa direpresentasikan secara teratur, rinci, dan terurut. AbstractOne of the uses of graph representation was to describe students’ thinking. Processes by identifying the relationship between one completion step and another completion step in doing mathematics problems. This qualitative descriptive research aimed to describe the representation of students’ thinking processes in solving algebraic questions with the help of graph representation. The subjects of this study were 3 from 38 students of class IX-A at SMP Negeri 26 Surabaya, Indonesia selected through snowball sampling. Data was collected from task-based interview methods. The task or problem given was two open-ended questions and the results were analyzed as well as represented through graphs: binary tree graph, spanning tree graph, and decision tree graph. The results showed that through the binary tree graph, the representations of students’ thinking processes were still simple and not systematic with few steps to complete. Through the spanning tree graph, students’ thinking processes were represented practically, completely, and precisely. Through the decision tree graph, students’ thinking processes were represented in an orderly, detailed, and consecutive.
Keefektifan pendekatan contextual teaching learning dan problem solving ditinjau dari prestasi dan kepercayaan diri siswa Usi Susanti; Dhoriva Urwatul Wutsqa
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 7, No 1: May 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v7i1.8537

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan problem-solving ditinjau dari prestasi belajar dan kepercayaan diri. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan populasi semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian dipilih secara acak, dari delapan kelas yang ada terpilih dua kelas yaitu VII A dan VII B. Kelas VII A sebagai kelas eksperimen I diajar dengan pendekatan CTL dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen II diajar dengan pendekatan problem solving. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar dan angket kepercayaan diri siswa. Data dianalisis menggunakan one sample t-test yakni digunakan untuk menyelidiki keefektifan pendekatan CTL dan problem solving; dan Multivariate Analysis of Variance (Manova), digunakan untuk menyelidiki perbedaan keefektifan antara pendekatan CTL dan problem solving. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pendekatan CTL dan problem solving masing-masing efektif ditinjau dari prestasi belajar, tetapi tidak efektif ditinjau dari kepercayaan diri siswa pada pembelajaran materi himpunan kelas VII. Untuk perbedaan keefektifan, hasil temuan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan antara pendekatan CTL dan problem solving ditinjau dari prestasi belajar dan kepercayaan diri. The effectiveness of the CTL and problem-solving approaches in terms of the achievement and self-confidence AbstractThe purpose of this study is to describe the effectiveness of Contextual Teaching and Learning (CTL) and problem-solving approaches in terms of achievement and self-confidence. This study was quasi-experiment research with the entire population of the seventh-grade students of State Junior High School 1 Yogyakarta in 2015/2016 which consisted of eight classes. The research sample classes VIIA and VII B were randomly selected from the eight classes. Class VII A as the experiment class I was taught by using the CTL approach and class VII B as the experiment class II was taught by using the problem-solving approach. The instruments of the study were an achievement test and the students’ self-confidence questionnaire. The data were analyzed using a one-sample t-test to investigate the effectiveness of CTL and problem-solving approach; and Multivariate Analysis of Variance (Manova), to investigate the difference between the effectiveness of CTL and problem-solving approaches. The research findings indicate that the CTL and problem-solving approaches each are effective in term of achievement, but it’s not effective in term of and self-confidence in the teaching of the set topic to the seventh-grade students. For differences ineffectiveness, the findings indicate that there is no difference between the CTL and problem-solving approaches in terms of students’ achievement and self-confidence.
Kinerja guru matematika SMP dalam membangun minat dan motivasi belajar siswa Hardi Tambunan
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 7, No 1: May 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v7i1.19384

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja guru matematika SMP dalam membangun minat dan motivasi belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto. Populasi mencakup semua siswa kelas 8 SMP di 4 sekolah negeri dan 3 sekolah swasta di Sumatera Utara, dan sampel diambil secara acak sebanyak 243 siswa. Instrumen penelitian menggunakan angket, dan data penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kinerja guru matematika dalam membangun minat belajar siswa berada pada kategori cukup. Ketika membangun minat belajar siswa, dilihat dari aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan manfaat pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan, kinerja guru berada pada kategori cukup, sedangkan dalam hal membuat siswa senang belajar kinerja guru masih berada pada kategori kurang baik. Kinerja guru matematika dalam membangun motivasi belajar siswa juga berada pada kategori cukup. Ketika membangun motivasi belajar siswa, kinerja guru dalam menjelaskan pentingnya belajar keras, melaksanakan ujian remedial, memberitahukan hasil ujian, dan memberikan pujian berada pada kategori cukup, sedangkan kinerja dalam membuat kompetisi di kelas berada pada kategori kurang baik AbstractThis study aimed to describe junior high school mathematics teachers’ performance in building student interest and motivation. This study was an ex post facto research. The population included all eighth-grade students of junior high schools from four public schools and three private schools in Sumatera Utara, Indonesia, and 243 students were randomly selected as samples. The instrument used a questionnaire, and the data were analyzed descriptively. The results showed that, in general, mathematics teachers’ performance in building students’ interest in learning was in the moderate category. In building students’ interest in learning, teachers’ performance conveying learning objectives, explaining the benefits of learning, and the learning approach used, teachers’ performance was in the moderate category, while in terms of making students happy to learn, teacher performance was still in the poor category. The performance of mathematics teachers in building students’ motivation was also in the moderate category. In building students’ motivation, teachers’ performance in explaining the importance of studying hard, administrating remedial exams, notifying test results, and giving praise were in the moderate category, while making class competition is in the poor category.
Pengembangan media pembelajaran STEM dengan augmented reality untuk meningkatkan kemampuan spasial matematis siswa Alif Maulana Arifin; Heni Pujiastuti; Ria Sudiana
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 7, No 1: May 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v7i1.32135

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran berbasis STEM dengan augmented reality yang valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan kemampuan spasial matematis siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model ADDIE yang diadaptasi dari Lee Owens yang meliputi yaitu analyze, design, development, implementation, and evaluation. Implementasi media yang dikembangkan dilakukan di SMK Negeri 1 Pandeglang dengan melibatkan 25 orang siswa kelas XII RPL 2 dan 2 orang guru matematika. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah media pembelajaran yang diberi nama “Artic” yang valid, praktis, dan efektif. Media pembelajaran dinyatakan valid berdasarkan penilaian dari tiga orang ahli media dan tiga orang ahli pendidikan, dengan persentase kevalidan secara berturut-turut sebesar 91% (sangat layak) dan 93% (sangat layak). Media dinyatakan praktis berdasarkan penilaian oleh guru dengan persentase penilaian sebesar 85% (sangat praktis) dan penilaian dari siswa dengan persentase penilaian sebesar 94% (sangat baik). Keefektifan media berdasarkan skor n-gain sebesar 0,42 dengan interpretasi terdapat peningkatan pada kategori sedang. Berdasarkan hasil tersebut, maka media pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan spasial matematis siswa. AbstractThis study aimed to produce a product in the form of a learning media based on STEM with Augmented Reality which was valid, practical, and effective to improve students’ mathematical spatial abilities. This study was a research and development with the ADDIE model adapted from Lee Owens which includes analyzing, design, development, implementation, and evaluation. The implementation of the developed media was carried out at SMK (vocational high school) Negeri 1 Pandeglang, Indonesia by involving 25 students of class XII RPL 2 and two mathematics teachers. The results of this study were a learning media that was given the name “Artic” which was valid, practical, and effective. Learning media was declared valid based on the assessment of three media experts and three educational experts, with a percentage of validity respectively 91% (very feasible) and 93% (very feasible). The media was declared practical based on the assessment by the teacher with a percentage score of 85% (very practical) and an assessment by students with a percentage score of 94% (very good). The effectiveness of the media based on the n-gain score of 0.42 with the interpretation there was an increase in the medium category. Based on these results, the learning media developed was appropriate to be used to improve students’ mathematical spatial abilities.
Analisis kemampuan metakognitif siswa SMA kelas XI program IPA dalam pemecahan masalah matematika Sri Suryaningtyas; Wahyu Setyaningrum
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 7, No 1: May 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v7i1.16049

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan metakognitif siswa SMA kelas XI program IPA dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang melibatkan siswa SMA negeri di Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul. Sampel penelitian adalah 160 siswa kelas XI program IPA yang berasal dari 6 sekolah yang mewakili tiga kategori capaian akademik siswa yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes dan angket Metacognitive Awarenes Inventory (MAI). Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44% siswa mempunyai kemampuan metakognitif tinggi, 10% siswa mempunyai kemampuan metakognitif sedang, dan 46% siswa mempunyai kemampuan metakognitif rendah. Sebagian besar siswa yang mempunyai kemampuan metakognitif tinggi mampu menggunakan kemampuan metakognitifnya selama memecahkan masalah. Tidak semua siswa yang mempunyai kemampuan metakognitif sedang mampu menggunakan kemampuan metakognitifnya selama memecahkan masalah. Hampir semua siswa yang mempunyai kemampuan metakognitif rendah tidak menggunakan kemampuan metakognitifnya selama memecahkan masalah. Secara keseluruhan siswa kurang maksimal menggunakan kemampuan metakognitif selama memecahkan masalah. AbstractThis study aimed to describe the metacognitive abilities of eleventh-grade high school students in the science program in solving math problems. This study was a survey involving public high school students in Kulon Progo and Gunungkidul Regency, Indonesia. The research sample was 160 students from the eleventh-grade science program from 6 public high schools representing three categories of student academic achievement, namely high, medium, and low. The sample was determined using a stratified random sampling technique. Data collection was carried out using a test and Metacognitive Awareness Inventory (MAI) questionnaire. Data were analyzed quantitatively and qualitatively. The results showed that 44% of students had high metacognition abilities, 10% of students had moderate metacognition abilities, and 46% of students had low metacognition abilities. Most students who had high metacognitive abilities were able to use their metacognitive abilities while solving problems. Not all students who had moderate metacognition abilities were able to use their metacognitive abilities while solving problems. Almost all students who had low metacognition abilities didn’t use their metacognitive abilities while solving problems. Overall, students did not use metacognition skills maximally during problem-solving.

Page 1 of 1 | Total Record : 9