Articles
30 Documents
Search results for
, issue
"Vol 7, No 1 (2013)"
:
30 Documents
clear
MAHASISWA DAN KEPATUHAN HUKUM: Studi Pelaksanaan Pasal 106 UU No. 22 TH. 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Roihanah, Rif’ah
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : IAIN PONOROGO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/kodifikasia.v7i1.778
Kepatuhan terhadap hukum adalah merupakan hal yang substansial dalam membangun budaya hukum. Masyarakat Indonesia banyak yang tidak patuh terhadap hukum, hal ini karena individu dan masyarakat dihadapkan pada dua tuntutan kesetiaan dimana antara tuntutan kesetiaan yang satu bertentangan dengan tuntutan kesetiaan yang lain, yaitu antara “setia terhadap hukum” atau “setia terhadap kepentingan pribadi”. Kenyataan yang terjadi bahwa masyarakat menjadi lebih berani untuk tidak patuh terhadap hukum demi kepentingan pribadinya. Mahasiswa STAIN Ponorogo dengan status mahasiswa dapat mewakili sekelompok masyarakat yang mempunyai latar belakang dan tingkat pendidikan yang boleh dibilang tinggi, tentunya dapat menjadi obyek dari penelitian ini. Bertitik tolak pada pasal 106 ayat (8) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkut an Jalan yang berbunyi:“Setiap orang yang mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda motor wajib menggunakan helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia”. Suatu ketentuan yang di ciptakan demi keamanan dan keselamatan masyarakat itu sendiri. Walaupun di dalam praktiknya banyak terjadi penyimpangan-penyimpang an di dalam pelaksanaannya.
TREND MASYARAKAT GLOBAL DALAM PEMILIHAN PASANGAN & PERKAWINAN ANTAR RAS PRESPEKTIF UMUM DAN ISLAM
Safala, Udin
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : IAIN PONOROGO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/kodifikasia.v7i1.784
Arus perkembangan teknologi termasuk informasi tak terbendung lagi. Seiring dengan arus informasi serta beragam kemudahan fitur yang diusungnya, ia membawa pada hal yang problematik yang tidak terpikirkan sebelumnya. Teknologi internet melalui fiturfitur layanan komunikasi sosial yang disediakan membawa pada hubungan sosial antar manusia dalam bentuk yang relatif baru dengan menyisihkan konsep jarak, ruang dan waktu. Facebook, email, situs layanan perjodohan, matrimonial telah membawa kelompok manusia berada di ruang geografis, ras, kebangsaan, serta keyakinan agama yang berbeda dalam sebuah komunikasi cukup intens dan hubungan sosial baru serta bertujuan tidak saja sekedar untuk berteman tetapi untuk mencari pasangan, bahkan berlanjut pada sebuah perkawinan antar ras baik dalam pengertian wilayah, fisik, biologis, linguistik, atau geografis. Penelitian ini menggunakan pendekatan interdisipliner baik sains ataupun agama dengan menggunakan analisa diskriptif yang mencoba untuk mengeksplorasi seberapa besar (prosentasi) trend kecenderungan masyarakat global dalam memilih pasangan dan melakukan perkawinan.
PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN LOGIKA MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI STAIN PONOROGO
Hidayati, Kurnia
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : IAIN PONOROGO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/kodifikasia.v7i1.779
Kemampuan penalaran Logika Matematika sangat diperlukan dalam menerapkan aturanaturan pemikiran yang tepat terhadap persoalanpersoalan konkrit yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. Sese orang yang terbiasa berpikir logis biasanya akan melakukan segala tindakannya berdasarkan logika, bukan karena menuruti perasaan atau emosi semata. Bagi mahasiswa, kemampuan penalaran Logika Matematika dapat mempermudah mereka dalam memahami materimateri mata kuliah, baik mata kuliah Matematika maupun mata kuliah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kemampu an penalaran Logika Matematika mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo; (2) mengetahui prestasi belajar mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo; (3) mengetahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara ke mampuan penalaran Logika Matematika dan prestasi belajar mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo dan (4) mengetahui adanya pengaruh kemampuan penalaran Logika Matematika terhadap prestasi belajar mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo.Hasil penelitian me nunjuk kan bahwa (1) kemampuan penalaran Logika Matematika mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo termasuk kategori sedang dengan skor antara 64,432 – 94,662 sebanyak 72 orang responden (75,79 %); (2) prestasi belajar mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo termasuk kategori sedang dengan skor antara 2,602 – 3,504 sebanyak 62 orang responden (65,26 %); (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan penalaran Logika Matematika dan prestasi belajar mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo dan (4) terdapat pengaruh kemampuan penalaran Logika Matematika terhadap prestasi belajar mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo.
HUMAN AGENTDALAM TRADISI FIKIH: Studi Relasi Hukum Islam dan Moralitas Perspektif Abou El Fadl
Rohmanu, Abid
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : IAIN PONOROGO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/kodifikasia.v7i1.774
Penelitian ini ingin menguak bagaimana kontruksi human agent dikembang kan oleh Abou El Fadl dalam rangka membangun relasi hukum Islam dan moralitas, dan apa sandaran teologis dan epistemologis Abou El Fadl dalam mengidealisasikan human agentdalam tradisi hukum Islam. Jawabanjawaban terhadap pertanya an ini menurut penulis sangat penting karena paling tidak dua hal: pertama, karena masih relatif keringnya wacana moralitas dalam kajian hukum Islam. Hal ini dikarenakan keyakinan bahwa ke daulat an hukum secara mutlak ada di tangan Tuhan, dan tiada pilih an bagi manusia kecuali ketaatan secara harfiyah terhadap teks hukum. Kedua, perlunya mengaitkan hukum Islam dengan basis teologis untuk menunjukkan pentingnya interkoneksi hukum Islam dengan keilmuan lain untuk menunjukkan pada the body of knowledge yang komprehensif dan utuh tentang Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menjadikan buku-buku Abou El Fadl sebagai referensi primer. Dengan paradigma verstehen dan interpretative understanding, dan pendekatan teks, serta teori human agent, data akan diolah, dianalisa dan ditafsirkan sesuai rumusan masalah penelitian. Penelitian ini menyimpulkan: per tama, hukum Islam menurut Abou El Fadl dimediasi oleh human agency (perwakilan manusia atau khalifatullah). Dalam konteks hukum Islam human agencybersifat kolektif sebagaimana tidak ada institusi ke pendetaan dalam Islam. Human agency dalam konteks hukum Islam lebih banyak dibawa oleh Abou El Fadl pada moral agency. Kedua,Persepsi teologis Abou El Fadl sebagai bangunan dasar pemikiran hukum Islamnya lebih dekat dengan paham teologis Mu’tazilah sebagaimana kecenderungannya pada rasionalitas dan ke bebas an bertindak.
AUTHENTIC MATERIALS IN EXTENSIVE READING CLASS AT STAIN PONOROGO
Dhinuk Puspita Kirana
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : IAIN PONOROGO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/kodifikasia.v7i1.775
It is widely believed that English Foreign Language (EFL) learners need to develop their language proficiency by getting so much input. Moreover, students need to be familiarized with the real English usage where real forms of communication and cultural knowledge are crucially exposed. Teaching through authentic materials will make the learners feel that they are learning a real language which is used by the real native speakers for real communication. incorporating authentic materials helps students acquire an effective communicative competence in the language focus. The research intended to describe the implementation of authentic materials in extensive reading class, the problems arise and the students’ responses toward the authentic materials in extensive reading class. The design of the research was Descriptive Qualitative method and the research subject was the lecturer of Extensive Reading class and 33 students in B class of the fourth semester of STAIN Ponorogo who took Extensive Reading subject. The instruments used were in the form of observation sheet, interview guideline and questionnaire. The implementation of authentic materials in extensive reading class covered some procedures into three main phases namely (1) Pre Activity, (2) Main Activity and (3) PostActivity. The activities in main activity are as follows: (a) Pre Activity; (b) Whilst Activity; and (3) The language focus stage. There were problems arose during the implementation in terms of complicated planning, more time allocation and some disinterested students. Finally, the students showed significantly positive attitude toward the implementation of authentic materials in extensive reading class.
SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DI KABUPATEN PONOROGO
Layyin Mahfiana
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : IAIN PONOROGO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/kodifikasia.v7i1.780
Fungsi dan manfaat tanah sangat penting bagi kehidupan manusia, hal ini dapat dilihat dari banyaknya sengketa tanah yang sejak dahulu telah menjadi realitas sosial dalam setiap masyarakat meskipun dalam bentuk dan identitasnya yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis dengan analisa data menggunakan model interaktif.Hasil penelitian menunjukkan sengketa yang terjadi dimasyarakat bermacam-macam antara sengketa warisan, hibah dan jual beli tanah; faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya sengketa tanah secara umum di antaranya nilai ekonomis tinggi; kesadaran masyarakat meningkat; tanah tetap, penduduk ber tambah; kemiskinan. Penyelesaian sengketa dalam masyarakat secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua macam cara yaitu melalui melalui pengadilan (litigasi) dan di luar pengadilan (non litigasi). Penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang sering dilakukan masyarakat meliputi melibatkan dua atau lebih pihak yang berkepentingan (negoisasi), proses penyelesaian sengketa di mana para pihak yang berselisih memanfaatkan bantuan pihak ketiga yang independen sebagai mediator (penengah) dan melibatkan lebih dari dua pihak yang tugasnya membantu pihak yang berperkara dengan cara mencari jalan keluar secara bersama (fasilitasi).
HETEROGENEOUS PERUNDANG-UNDANGAN HUKUM PERKAWINAN NEGARA-NEGARA MUSLIM MODERN
Schumadi Schumadi
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : IAIN PONOROGO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/kodifikasia.v7i1.776
Realitas perbedaan dalam menerapkan hukum Islam dalam konteks perundang-undangan hukum perkawinan di antara negara muslim modern tak terbantahkan bahkan ada yang bertolak belakang. Tunisia dan Turki misalnya, telah mempraktikkan hukum Islam dengan sangat liberal, hal ini tidak bisa dipisahkan dengan konteks historis perjalan an sejarah kedua negara dalam mengaplikasikan hukum dalam kehidup an masyarakat bangsa. Berbanding terbalik dengan dua negara di atas, Arab Saudi, Emirat Arab, Bahrain, masih memakai aplikasi hukum Islam sebagaimana yang ada dalam kitab fikih anutan mereka. Di tengah di antara dua arus itu muncul banyak negara yang men coba melakukan aplikasi hukum di negara masing-masing dengan men coba menjembatani antara kebutuhan anyar yang mendesak dan kekaya an diri yang masih ber fungsi, dan ini banyak dianut oleh negara bangsa muslim modern pada umumnya. Untuk itu, maka urgen meng kaji ke beragaman (heterogeneous) perundangundangan hukum keluarga negaranegara muslim modern ketika merespon arus atau isuisu modernisasi. Penelitian ini adalah penelitian literer atas perundangundangan hukum perkawinan, dengantiga metode yang digunakan, yaitu: metode talfiq, tahyir, dan siyasah syar’iyyah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keragaman perundangundangan hukum per kawinan di negaranegara muslim modern tak terbantahkan karena beberapa hal. Pertama, sebab keragaman dalam tujuan (proses) pem baruan hukum keluarga di tiap-tiap negara muslim. Kedua, sebab ke ragaman metode yang dipakai dalam merumuskan perundangundangan hukum keluarga di negara-negara muslim modern. Ketiga, sebab keragaman dalam aplikasi materi perundangundangan hukum keluarga negara muslim modern.
INVESTIGASI EMPIRIS ATAS PRESTASI BELAJAR SISWI MADRASAH ALIYAH MODEL SINGLE SEX EDUCATION DAN CO-EDUCATION DI KABUPATEN PONOROGO
Evi Muafiah
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : IAIN PONOROGO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/kodifikasia.v7i1.777
Proses pendidikan Islam di Indonesia secara umum menganut SingleSex Education (SSE) maupun dicampur atau CoEducation (CE). Berdirinya pembelajaran model SSE tersebut didasarkan pada meng akarnya pemahaman terhadap karyakarya fiqih Abad Per tengahan yang banyak mengharamkan pertemuan antara lakilaki dan perempuan disatu tempat, bahkan mengharamkan munculnya perempuan diranah publik. Jika harus berada di wilayah publik, maka harus dalam komunitas perempuan saja dan jika laki-laki dan perempuan harus berada pada satu tempat, maka posisi harus dipisahkan dengan tirai pembatas atau biasanya lakilaki di depan dan perempuan di belakang. Terkait dengan pemisahan tersebut, tentunya, implikasi nya sangat luas. Penelitian ini mengambil sekolah agama dalam bentuk SSE, maupun CE yang masingmasing mempunyai kelebihan dan ke kurangan. Lembaga pengelola pendidikan, yayasan, pihak swasta mau pun pesantren dituntut untuk membuat terobosan yang dalam pembelajarannya, tanpa harus memposisikan dirinya sebagai model SSE murni maupun CE murni yang rigid. Lokasi penelitian ini MAN 2 Ponorogo, MA AlMawaddah Coper Ponorogo dan MA Darul Huda Mayak Ponorogo. Dari hasil penelitian terungkap bahwa ter dapat perbedaan dan kekhasan di masing-masing lembaga tersebut. Dalam hal inilah posisi peserta didik perempuan menjadi satu pijakan penting dalam proses pembelajaran tersebut, mengingat perempuan dengan ketekunannya mempunyai potensi besar dalam berkiprah di wilayah publik, untuk kemudian bersamasama dengan laki-laki bersinergi dan bekerja sama, berbagi secara adil dalam lapangan-lapangan yang sebelumnya tidak banyak digarap perempuan.
TA’WIL DALAM EPISTEMOLOGI ULUM AL-QUR’AN IMAM AL-GHAZALI
M. Muhsin
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : IAIN PONOROGO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/kodifikasia.v7i1.783
Karya Imam alGhazali yang berjudul Jawahir alQur’an, Faysal alTafriqah dan Qanun alTa’wil menjawab adanya dugaan absennya pemikir an alGhazali di bidang ‘Ulum alQur’an. Khusus dalam Fays al alTafriqah dan Qanun alTa’wil, ia membahas teori dan kaidah ta’wil. Dalam konsepsi alGhazali , bangunan dan struktur alQur’an terdiri dari ajaran kulit (al Sadf wa al Qasr), dan ajaran inti: rahasia (Asrar wa alJawhar). Demikian juga ilmuilmu alQur’an terdiri dari ilmu yang berkaitan dengan lapisan luar, ajaran kulit (alQasr); dan ilmu yang berkaitan dengan permata (ilmu Jawhar). Posisi alGhazali sebagai seorang sufi acapkali menjadikan hati sebagai ukuran dalam melakukan ta’wil. Di sisi lain, dia menyatakan bahwa ukuran penta’wilan adalah akal. Jika mengacu pada yang pertama, maka ta’wil alGhazali bercorak ta’wil batini; dan jika mengacu pada yang kedua ia bercorak ta’wil rasional. Bertolak pada latar belakang dan kegelisah an akademik tersebut, maka penelitian berfokus pada teori ta’wil alGhazali. Penelitian ini mennggunakan metode berfikir deduktif, dengan teori hermeneutika teoritis dan teori ta’wil. Hermeneutika teoritis di maksud kan untuk “membaca” dan “mengungkap secara obyektif” pemikiran alGhazali dibidang Ulum alQur’an, sedang alat yang akan digunakan untuk “menilai” teori ta’wil alGhazali adalah teori ta’wil. Berangkat dari teori ta’wil alGhazali yang bercorak rasional serta berada di bawah naungan teori keilmuannya yang bercorak sufistik, bisa dikatakan teori ta’wil nya merupakan teori ta’wil rasional batini. Itu terlihat dari prinsip ta’wilnya, yakni menjadikan akal sebagai pijakan penta’wilan; di sisi lain, pembagian alQur’an yang menjadi dua kategori zahir dan batin, baik pada sisi struktur ajarannya maupun sisi maknanya pada lafaz.
STUDENTS’ SCHEMATA ACTIVATION IN EXTENSIVE READING AT STAIN PONOROGO
Andi Susilo, dkk
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : IAIN PONOROGO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/kodifikasia.v7i1.781
This study was aimed at investigating the extent to which the lecturer employed strategy and occupied effective classroom language to assist students’ schemata activation on Extensive Reading class at English DepartmentSTAIN Ponorogo. To meet with the objectives, qualitative case study formed the methodological basis of this present research involving an extensive reading lecturer as the research subject with one of her respective classes consisted of 32 students of fourth semester. The data were derived from lecturer’s utterances (verbal) and body language (nonverbal). Those data were obtained from the transcripts of the recorded lecturer’s utterances during two periods of meeting, and notetaking taken from observations and interviews. The results revealed that the lecturer used to employ questioning technique to activate students’ schemata. Various strategies were predominantly occupied in lecturer’s questioning behaviors to engage students in questionanswer activities, such as probing, redirecting and reinforcement. Generally, those strategies were observed not only to provide motivation and focus students’ attention towards the topic being discussed, but also to give a wide chance of opportunity for them to recall their prior knowledge and ease them to predict the content of reading texts they were going to read. Besides, the language the lecturer used under this investigation was fairly fulfilled the requirements to be communicative as some communicative features of talks were utilized properly, such as referential questions, content feedback, and speech modification to optimize students’ participation and performance in the process of reading.