cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Pembangunan Pedesaan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 2, No 2 (2002)" : 8 Documents clear
PENINGKATAN PRODUKSI SUSU MELALUI INDUKSI HORMON OKSITOSIN PADA SAPI PERAH DI TINGKAT PETERNAKAN RAKYAT THE INCREASE OF MILK YIELD THROUGH INDUCTION OF OXYTOCIN HORMONE IN DAIRY CATTLE AT SMALLHOLDER Sumaryadi, Mas Yedi; Utami, Sri; Hartoyo, Bambang
Pembangunan Pedesaan Vol 2, No 2 (2002)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap kegiatan penyuluhan pada tingkat masyarakat telah dilakukan dikelompok peternak sapi perah “Lestari” desa tumiyang, pakucen, banyumas yang bertujuan untuk meningkatkan produksi susu melalui induksi hormone oksitosin. Metode pendekatan yang digunakan dirancang menjadi dua tahap. Pada tahap pertama digunaka metode instruksional dan dialog melalui kegiatan program penyuluhan . pada tahap kedua digunakan metode aplikasi pencotohan. Hasil yang telah dicapai, pada tahap pertama, para pertenak telah mengetahui peranan oksitosin terhadap pengeluaran (milk let down) iar susu dan aspek nutrisi kaitanya denga produksi susu. Selanjutnya disimpulkan bahwa dengan induksi hormone oksitosin mampu meningkatkan produksi susu pada sapi perah sebesar 18,64 persen, dengan tidak menurunkna kualitas fisik maupun biologis air susu tercermin dari berat jenis dan uji reduktasi masing masing adalah 1,022 dan 5,3 jam. Namun masih perlu dikaji lebih lanjut aspek ekonomis maupun teknis pelaksanaaya, mengingat pemberian hormone ini perlu penyuntikan yang berulang pada setiap pemerahan.
PROSYANDU DALAM MASA KRISIS EKONOMI : STUDI KASUS DI DESA CIPAYUNG, KABUPATEN TANGERANG INTEGRATED PUBLIC HEALTH SERVICES IN THE PERIOD OF ECONOMIC CRISIS : A CASE STUDY OF THE VILLAGE OF CIPAYUNG, TANGERANG REGENCY Puspita, Dyah Retna
Pembangunan Pedesaan Vol 2, No 2 (2002)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai kegiatan berbasis masyarakat yang paling memasyarakat dewasa ini, Keberadan posyan diadalam masa krisis ekonomi menarik untuk dikaji. Kajian ini diperoleh melalui kajian wawancara mendalam dan partisipasi terlibat terhadap 10 perempuan kader posyandu yang masih bertahan pada masa krisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa para kader dapat mengatasi berbagai permasalahn yang tibul akibat terjadinya krisis ekononomi. Mereka bersedia mengatasi meningkatnya biaya operasi dan menurunya sumber penghasilan posyandu (dari para donatur) dengan memberikan kontribusi uang pribadi mereka, meskipun ekonomi rumah tangga mereka pun juga mengalami dampak ekonomi krisis kerja social mereka pun terbukti sangat membantu kelancaran pelaksanaa program penanggulangan bencana krisis dari BKKBN dan departemen kesehatan. Keikhlasan dan kebertahanan merekadalam menggiatkan kegiatan piosyandu dan mengerjakan tugas tugas lain yang diberikan oleh atasan mereka (PLKB dan petugas puskesmas) ini timbul oleh rasa tanggung jawab dan komitmen mereka yang besar. Untuk itulah diperlukan perhatian yang lebih besar dari BKKBN dan depeartemen kesehatan baik dalam bentuk pencitraan kondisi kerja yang tidak bersifak hirarkis (dimana kader lebih dianggap sebagia mitra kerja yang setara ) , pemberian pelatihan, penyegaran, pemberian bantuan modal atau dana, pendidikan dan sebagainya
PEMANFAATAN TANAH PODZOLIK MERAH KUNING MELALUI PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN EM4 BAGI PROGRAM PENGEMBANGAN BABY CORN THE USE OF RED-YELLOW PODSOLIC SOIL THROUGH THE APPLICATION OF FARM YARD MANURE AND EM4 FOR BABY CORN DEVELOPMENT PROGRAM Harjoso, Tri; Dwi Purwantono, Anung Slamet
Pembangunan Pedesaan Vol 2, No 2 (2002)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang dan EM4 terhadap hasil baby corn pada tanah Podzolik Merah Kuning (PMK), telah dilaksanakan di Kebun Percobaan SMK Negeri I Kalibagor Banyumas yang terletak pada ketinggian 100 m di atas permukaan laut. Penelitian ini merupakan percobaan lapang yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan rancangan perlakuan faktorial 3 X 2 ditambah 1 perlakuan kontrol. Faktor perlakuan pertama adalah macam pupuk kandang, yaitu : Kl (pupuk kandang sapi); K2 (pupuk kandang kambing) dan K3 (pupuk kandang ayam). Faktor perlakuan kedua adalah pemberian EM4, yaitu : E0 (tanpa EM4) dan El (dengan EM4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang dan EM4 dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman jagung di tanah PMK. Pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing, baik tanpa EM4 maupun yang diberi EM4 memberikan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibandingkan pupuk kandang sapi. Hasll baby corn meningkat akibat perlakuan pupuk kandang dan EM4. Pupuk kandang ayam meningkatkan hasil baby corn yang paling baik dibandingkan pupuk kandang sapi dan pupuk kandang kambing. Pupuk kandang ayam tanpa EM4 mampu menghasllkan baby corn per hektar sebesar 557,77 kg, sedangkan pupuk kandang ayam yang diberi EM4 mampu menghasilkan baby corn sebesar 726,93 kg. Hasil baby corn tersebut jauh lebih besar, dibandingkan perlakuan kontrol yang hanya menghasilkan baby corn sebesar 57 ,93 kg.
PENGUATAN KETAHANAN PANGAN PEDESAAN MELALUI PEMBERDAYAAN TANAMAN LEGUM DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI GOGO IMPROVING OF RURAL FOOD RESILIENCE THROUGH IMPROVEMENT OF LEGUMES UTILIZATION IN INCREASING THE PRODACTIVITY OF DRY LAND RICE , Suparso
Pembangunan Pedesaan Vol 2, No 2 (2002)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitain yang mengkaji pengaruh pemberian pupuk hijau dari delapan jenis tanaman legume terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo varietas dodokon telah dilaksankan pada media tanah mediterania ( tanah merah formasi batu karang). Pemberian organic baik pupuk kandang maupun pupuk hijau berbagai jenis legum dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil jenis tanam. Pemberian pupuk hijau acasia villosa atau leucanea leucodephala dapat meningkatkan hasil 229,14 persen dan 231,2 persen dibanding control atau 120,1 sampai 121,99 persen lebih tinggi dari pada perlakuan pemberian pupuk kandang. Pemberian pupuk hijau Casia Siamea tidak dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Pemberian pupuk hijau Acasia nilotica, callyandra Callothyrsus, gliricidia sepium, leucaena difersifolia, atau sasbania, glandiflora memberikan hasil dan pertumbuahan tidak berbeda dengan pemberian pupuk kandang.
TANGGAPAN BEBERAPA VARIETAS TERUNG TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI DAN PENGENDALIAN HAYATINYA DENGAN Pseudomonas fluorescens RESPONSE OF SOME VARIETIES OF EGGPLANT ON BACTERIAL WILT DISEASE AND ITS BIOCONTROL ASING Pseudomonas fluorescens Soesanto, Loekas; Utami, Darini Sri; Mawarni, Trini
Pembangunan Pedesaan Vol 2, No 2 (2002)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan beberapa varietas terung terhada p enyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia Solanacearum dan pengadilan hayatinya dengan Pseudemanos fluorescens, dilakukan dilaboratorium dan rumah kaca pandak, bantul, Jogjakarta. Penelitian in vitro dirancang dalam bentuk rancangan acak lengkap, dengan perlakuan antagonis P. fluorescen dihadapkan dengan R. soalanacearum dalam medium agar, dan diulang 10 kali, pengujian secara in planta dirancang dalam bentuk rancangan Acak kelompok, dengan factor yang dicoba :1) variates terung, yaitu marunasu, chunasu, mitonasu, dan kopek (control), dan 2) konsentrasi P. fluorescens, yaitu control, 106, 107, dan 108 upk/ml. setiap kombinasi perlakuan diulang 3x. variable yang diamati adalah zona penghambatan, masa inkubasi, intensitas penyakit, jumlah koloni P. flourescens. Tinggi tanaman, jumlah daun bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman, hasil penelitian menunjukan bahwa variates terung kopek (variates local)merupakan variates yang tahan dan diantara variates jepang. Mitonasu adalah variates yang tahan. Konsentrasi P. fluorescens yang efektif terhadap empat terung adalah 108 upk/ml, dengan intensitas penyakit yaitu 5,90 persen.
KEBERADAAN HAMA PENGGEREK BATANG PADA BIBIT TANAMAN HUTAN DI UPT KEBN BIBIT DINAS PERHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUMAS EXISTENCE OF STEM BORER ON FOREST TREE SEEDLINGS AT SEEDLING SITE OF THE FORESTRY AND PLANTATION SERVICE IN BANYUMAS REGENCY , Herminanto
Pembangunan Pedesaan Vol 2, No 2 (2002)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian telah dilakukan di UPT Kebun Bibit Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyumas pada bulan Juni-Juli 2002, dengan tujuan untuk mengetahui: jenis hama penggerek pada batang bibit tanaman hutan, populasi hama penggerek, keadaan gerekan. gejala serangan dan intensitas serangan hama tersebut. Penelitian dilaksanakan secara suvei dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hama pengerek batang yang ditemukan adalah kumbang ambrosia (Xylosandrus spp.). Hama ini hanya tampak menyerang bibit tanaman mahoni afrika. Ditemukan rata-rata 5 Kurnbang anthrosia pada tiap gerekan contoh. Panjang gerekan tiap batangr ata-rata 2,3 cm. Makin banyak kumbang di dalam gerekan. makin panjang galeri gerekan. Tanaman terserangn menunjukkan kelayuan pada daun baeian atas. Terdapat cairan batang (getah coklat mengkilat) keluar melalui lubang bagian atas. dijumpai lubang gerekan pada batang bagian bawah Intensitas serangan hama tersebut sebesar 18,37% .
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN EFISIENSI USAHATANI JAGUNG Zea mays(Kasus di Kecamatan Tarogong Kabupaten Garut Jawa Barat)LABOR PRODUCTIVITY AND EFFICIENCY OF CORN ASING INPUT FARM Zea mays(Case in Tarogong of Garut Regency West Java) , Tobari; Sukahar, Lukito; HK2, Maman; Ma’mun, Deddy
Pembangunan Pedesaan Vol 2, No 2 (2002)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia usaha tani jagung diusahakan oleh para petani dalam skala kecil dan tersebar dalam suatu hamparan. Penignkatan produksi jagung memiliki kaitan dengan tuntutan konsumen seiring dengan tumbuhnya industry pangna dan pakan yang menggunakan bahan baku jagung. Peningkatan produktifitas juga berkaitan dengan introduksi kultivar hibrida dan perbaikan bididaya jagung. Produktifitas tenaga kaerja pada usaha tani jagung menurut usaha kultifar yang dibudidayakan petani, tingkat efisiensi penggunakan factor produksi, dan skala usaha pada usaha tani jagung. Survey diKecamatan terogong, kabupaten garut jawa barat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan daftar pertanyaan kepada petani dengan respon terpilih, dan dilaksanakan pada bulan maret s.d Mei 2001. Analisis data menggunakan F anova, uji t dan uji LSD. Produktifitas tenaga kerja pada usaha tani jagung berbeda menurut kultifar; usaha tani jagung kultifar hibrida dan produktif dan lebih efisien dengan kultifar lainya. Pada kultifar hibrida luas lahan SP-#^. KCI, pestisida belum efisien dan benih urea tenaga kerja tidak efisien, pada kultifar komposit, luas lahan benih, urea, KCI, pestisida tenaga kerja belum efisien dan SP -36 tidak efisien. Pada kultifar local, luas lahan, pestisida belum efisien dan benih urea SP – 36 KCI, tenaga kerj atidaj efisien. Saran : sebaiknya para petani jagung menggembangkan kultifar hibrida.
BANGUNAN PENYIMPAN SAYURAN MENGGUNAKAN SISTEM PENDINGIN KOMBINASI RADIASI DAN MENARA PENDINGIN DI DATARAN TINGGI COMBINATION OF RADIATIVE COOLING SYSTEM AND COOLING TOWER FOR VEGETABLES STORAGE AT HIGH LAND Trisasiwi, Wiludjeng
Pembangunan Pedesaan Vol 2, No 2 (2002)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berrujuan membuat alat pendingin kombinasi radiasi malam hari dan menara pendingin menggunakan fluida kerja air untuk menyimpan sayuran di dataran tinggi. Hasil percobaan di Cipanas menunjukkan bahwa radiasi malam hari mampu mendinginkan air sampai 2.3"C di bawah suhu udara lingkungan pada kondisi langit relatif cerah dengan kapasitas pendinginan rata-rata 60.9 W/m2. Hasil percobaan di Batu Malang menunjukkan penurunan suhu air sampai 2.5C di bawah suhu udara lingkungan dengan kapasitas pendinginan rata-rata 47.2 W/m2 pada kondisi awan sedang sampai rendah. Uji kinerja menara pendingin di Bogor menghasilkan selisih suhu air masuk dan keluar menara (range) rata-rata 1,1 oC dan beda suhu air keluar menara dengan suhu udara lingkungan (approach) l,.l oC pada RH lingkungan 50-88%. Percobaan di Batu Malang menghasllkan range 0,9 oC dan approach 0.6C pada RH lingkungan 60-90%. Sistem pendingin kombinasi skala lapangan di Batu Malang mampu menghasilkan suhu air pendingin 13,8-23,1 oC pada RH lingkungan 69-95 %. beda suhu air dengan udara lingkungan adalah 0,2-3,6 oC pada malam hari dan siang hari 0.8-10.3 oC. Suhu ruang pendingin berkisar 17 ,5-24,7 oC dengan RH 87-100%. Penyimpanan tomat dengan sistem pendingin kombinasi mampu menurunkan susut bobot. mempertahankan kekerasan, memperlambat perubahan warna merah dan memperpanjang umur simpan. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa system pendingin kombinasi ini layak diaplikasikan pada penyimpanan sementara beberapa jenis sayuran yang memerlukan suhu penyimpanan menengah 15-20 oC di dataran tinggi. Disarankan untuk mendapatkan suhu ruang pendingin yang lebih rendah lagi maka system perlu dikombinasikan dengan system pendingin ramah lingkungan yang lain misalnya system absorps LiBr-H2O.

Page 1 of 1 | Total Record : 8