cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Intelektualita
ISSN : -     EISSN : 23545984     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Intelektualita adalah jurnal berkala ilmiah yang berbasis open-accass yang memuat hasil-hasil penelitian, book review dalam bidang kajian Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Supervisi, Kepemimpinan dan Psikologi. Jurnal intelektualita diterbitkan oleh Prodi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Jurnal ini memfokuskan diri pada pengkajian ilmu bidang pendidikan, manajemen pendidikan, supervisi Psikologi dan Konseling. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun (Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Intelektualita" : 8 Documents clear
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 Mohd. Fadhil Ismail Mohd. Fadhil Ismail
Intelektualita Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Agama Islam sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka,  demokratis dan berakhlak. Apabila hasil Pendidikan Agama Islam ingin ditingkatkan, maka harus melakukan perubahan dan penyempurnaan, termasuk penyempurnaan kurikulum. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), merencanakan perubahan kurikulum mulai tahun ajaran 2013/2014, seperti yang  telah dilakukan oleh Kemendikbud dengan mengubah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 akan mengedepankan pelajaran moral dan akhlak. Mata pelajaran agama, yang semula hanya dua jam per minggu, ditambah menjadi tiga jam per minggu. Di dalamnya termasuk penambahan pelajaran     budi pekerti. Berbagai komponen yang terdapat dalam pendidikan ini sering berjalan apa adanya, alami dan tradisional, karena dilakukan tanpa perencanaan konsep yang matang, akibat dari keadaan demikian, mutu pendidikan Islam sering kurang menggembirakan. Untuk merealisasikan permasalahan tersebut maka dibutuhkanya manajemen, apalagi setelah adanya penggabungan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Kurikulum 2013.
SINERGISITAS KURIKULUM LEMBAGA PENDIDIKAN DAN TENAGA KEGURUAN (LPTK) DENGAN KURIKULUM SEKOLAH Razali M. Thaib Razali M. Thaib
Intelektualita Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum adalah acuan dalam suatu proses pembelajaran. Ia menjadi pedoman bagi seorang guru dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.. Kurikulum harus memiliki korelasi antara materi ajar dan kebutuhan lingkungan sosial. dengan kata lain kurikulum harus dapat  mempersiapkan anak didik untuk dapat turun dalam dunia kerja sehingga anak didik dapat berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan dunia pasar yang dibutuhkan oleh masyarakat tempat mereka tinggalnya. Di samping itu Kurikulum harus dapat membentuk integritas personal peserta didik, kekuatan spiritual, berpikir kreatif,  jiwa sosial, dan keahlian  untuk bekerja ( job skill). Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang inovatif, dinamis, dan relevan dengan perkembangan masyarakat, sains dan teknologi. 
KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI DAYAH DARUL IHSAN SIEM KEC. DARAUSSALAM ACEH BESAR Nurussalami Nurussalami
Intelektualita Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan pedagogic yang perlu dimiliki oleh guru tidak hanya kompetensi dalam mengelola pembelajaran, tetapi guru harus memiliki kompetensi tentang pemahaman terhadap peserta didik. Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedagogic yang sangat perlu dimiliki oleh guru. Ada beberapa karakter peserta didik yang perlu dipahami oleh guru yaitu cara belajar peserta, kebiasaan peserta didik, kecerdasan peserta didik, kreatifitas dan latar budaya peserta didik. Dengan memahami tentang berbagai hal terhadap peserta didik, guru dapat lebih mudah dalam melaksanakan proses pembelajaran.Pada penelitian ini berfokus kepada pemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogic guru didayah darul ihsan siem kec. Darussalam Aceh Besaer. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah pembinaan madrasah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf Tata Usaha, dan Siswa. Data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogic guru telah mampu mengelola sekolah dengan membuat program-program dan keberhasilan guru dalam melakukan proses pembelajaran.
IMPLIKASI AKSIOLOGI DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN Fithriani Fithriani
Intelektualita Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrac: Aksiologi pendidikan yang memiliki hakikt nilai,maksud nilai disni adalah nilai-nilai kebaikan dan keindahan yang tertinggi dari nilai –nilai etika dan estetika. Implikasi aksiologi dalam filsafat pendidikan tidaklah asing karena aksiologi salah satu cabang filsafat yang dapat menguji dan mengintegrasikan semua nilai-nilai dalam kehidupan manusia khususnya tentang kajian etika. Demikian juga dengan nilai estetika tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusai terhadap lingkungan dan fenomena disekelilingnya.Aksiologi juga dapat menaruh perhatian tentang baik dan buruk dan dapat dijadikan sebagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Etika dari bagian filsafat nilai dan penilaian manusia adalah cara memandangnya dari sudut baik dan tidak baik karena etika merupakan filsafat tentang prilaku manusia. Adapun estetika adalah filsafat keindahan yang dimiliki oleh manusia lebih menitik beratkan kepada predikat keindahan yang diberikan pada hasil seni. Ajaran Islam merupakan perangkat sistem nilai yaitu pedoman hidup secara islami swsuai dengan tuntunan Allah  SWT.Sehingga aksiologi pendidikan Islam berkaitan dengan nilai-nilai tujuan dan target yang akan dicapai dalam pendidikan Islam kerena tujuan pendidikan isklam mengandung petunjuk Allah,meningkatkan kesejahteraan hidup manusia baik didunia maupun diakhirat, mengandung usaha keras untuk meraih kehidupan yang baik dan mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan kehidupan dunia dan akhirat.
PENDIDIKAN DINIYAH PADA SEKOLAH UMUM DI BANDA ACEH (SUATU TINJAUAN ULANG) Mumtazul Fikri, Mumtazul Fikri
Intelektualita Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa tahun terakhir ini dinamika perilaku remaja di kota Banda Aceh terlihat cukup fluktuatif dan meresahkan. Diantaranya temuan kasus penyebaran aliran sesat Millata Abraham dan kasus munculnya anak punk di kota Banda Aceh. Kasus pertama menunjukkan penyimpangan pada akidah dan keimanan dalam memahami ajaran Islam yang benar, sedangkan kasus kedua menunjukkan penyimpangan perilaku dan akhlak pada remaja di Banda Aceh. Muara dari kedua kasus ini adalah dicanangkannya Program Pendidikan Diniyah pada sekolah-sekolah sebagai wadah pengawal akidah dan pembimbing perilaku remaja di Banda Aceh. Tulisan ini adalah hasil penelitian penulis tentang evaluasi program pendidikan diniyah pada sekolah umum di kota Banda Aceh. Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian evaluasi program yang bertujuan untuk melihat ketercapaian dan efektifitas pelaksanaan program untuk menjadi landasan kebijakan di masa mendatang. Pilihan lokasi penelitian dilakulan secara purposive sampling, yaitu SMU 1 Banda Aceh, SMU 8 Banda Aceh dan SMU Labschool Unsyiah. Pengumpulan data dilakukan melalui instrumen wawancara, observasi, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, implementasi Program Pendidikan Diniyah pada Sekeloh Menengah Umum di kota Banda Aceh secara umum telah berjalan baik. Hal ini terlihat dari beberapa aspek yaitu, adanya mekanisme perekrutan formal dan sistematis, adanya pemerataan program di seluruh jenjang pendidikan, adanya reward dan punishment, penggunaan media pembelajaran, sumber belajar yang sesuai dengan tujuan program, dan adanya kerjasama pengelola sekolah dengan guru pengajar. Kedua, Program Pendidikan Diniyah pada Sekolah Menengah Umum di kota Banda Aceh telah berjalan sesuai dengan visi dan misi program. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa misi program adalah penguatan akidah dan pembinaan akhlak. Ketiga, beberapa kendala pelaksanaan Program Pendidikan Diniyah pada Sekolah Menengah Umum di kota Banda Aceh, diantaranya: (1) kurangnya kerjasama antara guru diniyah dan pihak sekolah; (2) minimnya sumber daya guru yang mumpuni; (3) lemahnya keterlibatan keluarga dan masyarakat; (4) belum adanya kebijakan tentang kelanjutan program di perguruan tinggi.
PERENCANAAN SDM MELALUI MANAJEMEN STRATEGIK DI LEMBAGA PENDIDIKAN Sri Rahmi Sri Rahmi
Intelektualita Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan merupakan hal yang sangat fundamental sebelum melaksanakan suatu kegiatan dalam berbagai hal, baik dalam sebuah perusahaan, lembaga pendidikan ataupun berbagai instansi yang lain. Perencanaan dianggap penting karena akan menjadi penentu dan sekaligus memberi arah terhadap tujuan yang ingin dicapai. Penjelasan ini semakin menguatkan posisi strategis perencanaan dalam sebuah lembaga. Perencanaan merupakan proses yang dikerjakan oleh seorang manajer dalam usahanya untuk mengarahkan segala kegiatan untuk meraih tujuan. Manajemen strategik dapat didefinisikan sebagai gabungan antara seni dan ilmu dalam hal mengformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan–keputusan lintas fungsi, yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya di masa dating. Hal yang membedakan antara manajemen konvensional dengan manajemen strategik adalah adanya Mengembangkan visi dan misi strategik, Menentukan tujuan, Menformulasikan strategi untuk mencapai tujuan, Mengidentifikasikan dan melaksanakan strategik, Mengevaluasi strategik dengan melakukan analisa SWOT terhadap visi dan misi yang dibuat.
KONSEP MANAJEMEN HUMAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Murni Murni
Intelektualita Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini pembahasan mengenai humas dalam lembaga pendidikan masih belum difungsikan secara baik oleh lembaga pendidikan terutama dalam lembaga pendidikan Islam. Hal ini tidak terlepas dari kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para pengelola atau pelaksana dalam lembaga tersebut kecuali mungkin di level pendidikan Tinggi sudah ada staf atau petugas sendiri  bagian humas. Fungsi humas untuk lembaga pendidikan sangatlah penting. Karena dengan adanya humas yang baik, lembaga pendidikan dapat melanjutkan eksistensi lembaganya supaya bisa menggunakannya sebagai salah satu cara yang efektif untuk membuat lembaganya menjadi “ada” dan mempunyai citra (image) yang baik di masyarakat.  Konsep dan aplikasi humas dalam suatu lembaga pendidikan bisa dan relatif mudah untuk dilaksanakan. Yang penting dalam hal ini adalah adanya keinginan dari lembaga tersebut untuk sadar akan fungsi dan tugas kehumasan. Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan peran serta masyarakat (stakeholder) untuk merealisasikan lembaga sekolah yang memiliki citra (image) yang baik disinyalir menjadi problem utama di lembaga pengertian antar kedua belah pihak dan memiliki rasa toleransi. Berdasarkan beberapa penjelasan  di atas, maka yang dimaksud dengan pengembangan lembaga pendidikan Islam adalah suatu upaya yang sistematis dalam merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan lembaga pendidikan dengan segala aspeknya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien agar seluruh komponen sistem lembaga pendidikan Islam berkembang ke arah yang lebih baik, lebih besar dan lebih sempurna.
PRINSIP-PRINSIP DAN PENDEKATAN DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR Irhamni Irhamni
Intelektualita Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap lembaga pendidikan sangat mengharapkan tercapainya proses pembelajaran yang baik. Proses pembelajaran yang baik akan berimplikasi pada hasil belajar yang baik. Untuk hasil belajar yang baik, sangat dibutuhkan penilaian yang baik pula. Penilaian merupakan bagian dari evaluasi yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memperhatikan berbagai aspek dan prinsip-prinsip penilaian. Adapun prinsip-prinsip umum penilaian diantaranya: kontinuitas, komprehensif, objektivitas dan kooperatif.

Page 1 of 1 | Total Record : 8