cover
Contact Name
Dr. Saiful, M.Ag
Contact Email
saiful.saiful@ar-raniry.ac.id
Phone
085361728880
Journal Mail Official
jurnal.mudarrisuna@ar-raniry.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam
ISSN : 20895127     EISSN : 24600733     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal MUDARRISUNA (JM) publishes scholarly articles on education science and Islamic education in particular, based on researches and project reports, book reviews. Jurnal MUDARRISUNA (JM) accepts submission in the field of education science and Islamic education science in scope Aqeedah, Morals, Jurisprudence, Islamic Law, Qoran, Hadith, History and Islamic Civilization to help spread new insights and concept, as well as highlights best-practices by and for many Islamic educational practitioners, teachers, lectures, and various education policy makers in the field. Published by Center for Research and Publication Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh in cooperation with Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. This journal is published biannually in January-Juny and July-December. Registered with Print ISSN 2089-5127 and Online ISSN 2460-0733.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2014)" : 8 Documents clear
Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW Ainal Mardhiah
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.288

Abstract

Conditions of Arab society at the time of ignorance in some ways already relatively advanced, but in other aspects is very low condition, made them lag behind others in the surrounding area. Spread vile and despicable behavior and cases being challenged by common sense, developing a wide range of free relations between men and women such as: custom ordered her husband's affair with another male with an alibi for a good looking and intelligent offspring. Rampant adultery in various walks of life and legalization where adultery, marriage customs that prioritizes marriage with the mother or with your own. Polygamy with no definite boundaries, cultures killing daughter due to shame, the worship of idols and ruler rampant. Muhammad presence among them have changed and educate them in many ways in the direction of progress, unity, fraternity, equality and educate them to respect women, and children. Kondisi masyarakat Arab pada masa jahiliyah dalam beberapa segi sudah relatif maju namun di segi-segi lainnya sangat terpuruk kondisinya, menjadikan mereka tertinggal dari daerah lain di sekitarnya. Tersebarnya perilaku hina dan tercela serta perkara yang diingkari oleh akal sehat, berkembang berbagai macam hubungan bebas antara laki-laki dan perempuan seperti : kebiasaan suami menyuruh istrinya berselingkuh dengan laki-laki lainnya dengan alibi untuk mencari keturunan yang baik dan cerdas. Maraknya perzinaan di berbagai lapisan masyarakat dan legalisasi tempat perzinaan, adat perkawinan yang mengutamakan perkawinan dengan ibu atau dengan saudara sendiri. Poligami dengan tidak ada batasan yang pasti, budaya membunuh anak perempuan dikarenakan rasa malu, penyembahan terhadap berhala-berhala dan penguasa merajalela. Kehadiran muhammad dikalangan mereka telah mengubah dan mendidik mereka dalam banyak hal ke arah kemajuan, persatuan, persaudaraan, persamaan hak dan mendidik mereka menghormati kaum wanita, dan anak-anak. Kata Kunci: Nilai, Pendidikan, Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Kurikulum Dalam Perspektif Pendidikan Islam (Antara Harapan dan Kenyataan) Silahuddin Silahuddin
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.293

Abstract

The curriculum is used as a tool to achieve educational goals, curriculum that is both systematic curriculum, flexible and according to the needs of society, especially in the era of globalization, the formulation must be adapted to the pace of development of science and technology and the development of society, then in the formulation required a clear conceptual in order to achieve the desired expectations by all parties. Kurikulum digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sistematis, fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat ter-utama di era globalisasi, penyusunannya harus disesuaikan dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta perkembangan masyarakat, maka dalam penyusunannya diperlu-kan sebuah konseptual yang jelas supaya tercapainya harapan yang diinginkan oleh semua pihak. Kata Kunci: Kurikulum, Pendidikan
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Adopsi Dan Implementasi Teknologi Instruksional Hasan Basri
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.289

Abstract

Lately, many educational institutions have adopted the technology to facilitate teaching and learning both inside and outside the classroom; even the technology has been widely used in distance learning system. However, there are still many educational institutions are not 'familiar' with the instructional technology. The lack of such intimacy, on the one hand, can be expected as a result of uneven technological diffusion. On the other hand, it is likely due to limited funds and human resources in the institution. In addition, the decision makers (decision makerAs) are not so enthusiastic about the technology. In the study of Islam, the use of instructional technology becomes an important solution to achieve maximum learning outcomes; as well as anticipation of the challenges and demands of the times. By doing so, Islamic religious education be superior education based cutting-edge technology. Akhir-akhir ini banyak lembaga pendidikan telah mengadopsi teknologi untuk memudahkan proses belajar mengajar baik di dalam maupun di luar kelas; bahkan teknologi telah digunakan secara luas dalam sistem belajar jarak jauh. Namun, masih banyak juga lembaga pendidikan yang belum ‘akrab’ dengan teknologi instruksional itu. Ketidakakraban tersebut, pada satu sisi, dapat diduga sebagai akibat difusi teknologi yang tidak merata. Pada sisi lain, ada kemungkinan karena keterbatasan biaya dan sumber daya manusia dalam lembaga tersebut. Di samping itu, para pembuat keputusan (decision makers) tidak begitu antusias terhadap teknologi. Dalam pembelajaran agama Islam, pemanfaatan teknologi instruksional menjadi solusi penting untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal; dan sekaligus sebagai antisipasi terhadap tantangan dan tuntutan zaman. Dengan begitu, pendidikan agama Islam menjadi pendidikan unggulan yang berbasis teknologi mutakhir. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran, Adopsi Teknologi Instruksional
Pendidikan Islam Di Era Globalisasi: Menggapai Peluang, Menuai Tantangan Suriana Suriana
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.294

Abstract

Advances in science and technology is the result of human cultivation must be coordinated in order to comply with national identity, noble values, traditions, culture, and religion. Global phenomenon can not be avoided, processes, dynamics and its influence has been successfully castrated traditions and noble values of religious Muslims today. Educational values of Islam today is getting late in the tumult of various changes that are the result of the influence of globalization. Globalization has become a historical necessity that many challenges (threat) also opportunities (opportunity) in education that will shake up the order of the culture, customs, and values of the noble teachings of Islam. Therefore reformatting the theory and practice of education should be carried out and balanced, so that Islamic education is not passive as a spectator instead of a player, as consumers rather than producers. Islamic education also must perform and portray themselves as agents of change while strengthening Islamic identity. For the creation of a Muslim who is not only a knowledge of general (or vice versa), but also excels in the science of religion, so that it can perform with good mobility and orderly life. The position of Islamic education is compulsory maintain selective, critical, and open to the emergence of globalization. In addition, it should also remain consistent with the main source of religion, namely the Qur'an and Hadith while expanding the knowledge and understanding of the progress of time, modernity, the findings of science and technology. Abstrak Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hasil dari budi daya manusia yang harus dikoordinir agar sejalan dengan identitas bangsa, nilai-nilai luhur, tradisi, kebudayaan, dan agama. Fenomena global memang tidak dapat dihindari, proses, dinamika dan pengaruhnya telah berhasil mengebiri tradisi dan nilai-nilai luhur keagamaan umat Islam dewasa ini. Nilai-nilai pendidikan Islam hari ini semakin larut dalam gegap gempita berbagai perubahan yang merupakan hasil dari pengaruh globalisasi. Globalisasi sudah menjadi keharusan sejarah yang banyak memberikan tantangan (threat) juga peluang (opportunity) dalam dunia pendidikan yang akan menggoyang tatanan kebudayaan, adat istiadat, dan nilai-nilai luhur ajaran Islam. Oleh karena itu menformat ulang teori dan praktik pendidikan harus segera dilakukan dan diseimbangkan, agar pendidikan Islam tidak pasif sebagai penonton bukan pemain, sebagai konsumen bukan produsen. Pendidikan Islam juga harus melakukan dan memerankan diri sebagai agent of change sembari memperkuat identitas Islam. Agar terciptanya muslim yang tidak hanya menguasai pengetahuan umum (atau sebaliknya) tetapi juga unggul dalam ilmu agama, sehingga dapat melakukan mobilitas kehidupan dengan baik dan tertata. Posisi pendidikan Islam adalah wajib mempertahankan sikap selektif, kritis, dan terbuka terhadap munculnya arus globalisasi. Di samping itu, juga harus tetap konsisten terhadap sumber utama agama, yaitu al-Qur’an dan Hadith sambil memperluas wawasan dan pemahaman terhadap kemajuan zaman, modernitas, temuan sains dan teknologi. Kata Kunci: Pendidikan Islam, Globalisasi, Peluang, Tantangan
Potret Islam Tradisional “Dayah dan Ulama di Aceh Abad Ke-20” dalam Perspektif Sejarah Nuraini Nuraini
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.290

Abstract

At the time of the Sultanate, dayah offers three levels of teaching (junior), rangkang, balee (senior) and dayah manyang (University). In some there were only junior dayah (rangkang) and senior (balee), whereas elsewhere found only university level course. Even so, in a certain place there are also three levels at once, ranging from junior to University. Before a pupil studying in Dayah, they've been able to read the Quran. The ability to read the Quran, they earn from home or from a teungku in meunasah. Information about very rare curriculum that can be obtained from historical background dayah; not a scholar was explaining about this Pada masa kesultanan, dayah menawarkan tiga tingkatan pengajaran, rangkang (junior), balee (senior) dan dayah manyang (universitas). Di beberapa dayah hanya terdapat junior (rangkang) dan senior (balee), sedangkan di tempat lain hanya ditemui tingkat universitas saja. Meskipun demikian, di tempat tertentu juga terdapat tiga tingkatan sekaligus, mulai dari junior sampai universitas. Sebelum murid belajar di Dayah, mereka sudah mampu membaca al-Quran. Kemampuan membaca Al-Quran tersebut, mereka dapatkan dari rumah atau dari seorang teungku di meunasah. Informasi tentang kurikulum sangat langka yang bisa didapatkan dari latar belakang sejarah dayah; tidak seorang sarjana pun yang menjelaskan tentang hal ini Kata Kunci: Dayah, Pendidikan Islam, Aceh.
Kepribadian Guru PAI dan Tantangan Globalisasi Susanna Susanna
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.295

Abstract

Education is the process of changing attitudes and code of conduct of a person or group of people within the framework of human mature through teaching and training efforts. Behavior is a very important factor in the success of a teacher as an agent in learning. Teacher's personality will determine whether he be a good educator and mentor for the students. The phenomenon shows that globalization, especially those that are negative, if not careful will destroy the young generation with deviant behaviors. Abstrak Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Kepribadian merupakan faktor yang sangat penting dalam kesuksesan seorang guru sebagai agen dalam pembelajaran. Kepribadian seorang guru akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya. Fenomena menunjukan bahwa arus globalisasi, terutama yang bersifat negative, bila tidak hati-hati akan menghancurkan generasi muda dengan perilaku-perilaku yang menyimpang. Kata Kunci: Kepribadian Guru PAI dan Globalisasi
Akhlak dan Hubungannya Dengan Aqidah Dalam Islam Nurhayati Nurhayati
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.291

Abstract

Islam is a religion that teaches the truths and values are universal and eternal. He has the ability to expand in line with the pace of technological development and civilization. Qur'an is still and will continue to have a function as a way of life for Muslims in any part of the earth, for the present and the days to come. In determining the position of the moral teachings of Islam, Islam has a theoretical foundation and purpose of its own. This is certainly not independent of the overall teachings of Islam which is based on the Qur'an and hadith. Morals have a very important position in Islam, because the scope of Islam, can not be separated from the three components, namely belief, Shari'ah and morals. Three things are mutually supportive and are closely related to one another. Creed is a person's belief in the Unseen, such as faith in God, as summed up in the six pillars of faith. Shari'ah, also known as worship, a way or ways that must be done every Muslim in an effort to get closer to his Creator, such as establishing and other prayers that are already mentioned in the pillars of Islam. While the character is the attitude of every human being conducted for the perfection of faith and shari'a or worship. Islam adalah suatu agama yang mengajarkan kebenaran-kebenaran dan tata nilai yang universal dan kekal. Dia mempunyai kemampuan untuk mengembang sejajar dengan laju perkembangan teknologi dan peradaban. Al-Qur’an masih dan akan tetap mempunyai fungsi sebagai pedoman hidup bagi umat Islam di bagian bumi manapun, untuk masa kini dan masa-masa akan datang. Dalam menetapkan ajaran mengenai kedudukan akhlak dalam Islam, maka Islam mempunyai landasan teoretik dan tujuannya tersendiri. Hal ini tentunya tidak terlepas dari ajaran Islam secara keseluruhan yang bersumber pada al-Qur’an dan hadith. Akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam, dikarenakan ruang lingkup Islam, tidak bisa lepas dari tiga komponren, yaitu akidah, syari’at dan akhlak. Tiga hal ini saling mendukung dan memiliki keterkaitan erat antar satu dengan lainnya. Akidah merupakan keyakinan seseorang kepada yang gaib, seperti beriman kepada Allah SWT sebagaimana tersimpul dalam rukun iman yang enam. Syari’ah, disebut juga dengan ibadah, merupakan jalan atau cara-cara yang wajib dilakukan setiap muslim dalam upaya mendekatkan diri dengan Khaliq-Nya, seperti mendirikan shalat dan lainnya yang yang telah disebutkan dalam rukun Islam. Sedangkan akhlak merupakan sikap dari setiap manusia yang dilakukan demi kesempurnaan akidah dan syari’ah atau ibadahnya. Kata Kunci: Pendidikan, Akhlak, Islam
Reformulasi Kurikulum Dalam Peningkatan Kompetensi Lulusan Prodi PAI FTK UIN Ar-Raniry Safrina Ariani; Elviana Elviana
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.292

Abstract

Advances in science and technology education foreshadowed today sejalandengan the development and progress of society. This is a challenge in improving the quality, relevance and effectiveness of education are significantly implicated in the school curriculum, not to mention the Islamic Religious Education Studies Program (PAI) in the Faculty of MT and Teaching LPTK Ar-Raniry UIN. One effort that can be done to meet these demands is to organize the curriculum reformulation planned, directed, and sustainable. Based on the researchers formulate research questions is how the match between the curriculum department of PAI with the competencies required by the user of graduates and the needs of the market? This research is a field, and in the elaboration using qualitative descriptive analysis. The data and information obtained from the field described qualitatively. Data collection techniques using triangulation technique that combines the results of (1) interviews with faculty experts in the field of curriculum PAI and stakeholders, (2) the results / response to a questionnaire given to users of alumni and alumni Prodi PAI and (3) study the documentation. Sampling using purposive sampling technique, namely sampling aims. Qualitative data analysis using a model of Miles and Huberman. The results obtained are: curriculum PAI comprehensive study program in accordance with the competence of graduates, ie core competencies is good only on competencies that support needs to be improved further; competence of graduates are in accordance with the needs of the market, but there is still a skill that needs to be improved as operate equipment technology, upgrading Arabic and English, deepening the practice of worship and entrepreneurship. Abstrak Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi turut mewarnai dunia pendidikan dewasa ini sejalandengan perkembangan dan kemajuan masyarakat. Hal ini merupakan tantangan dalam peningkatan mutu, relevansi dan efektivitas pendidikan yang berimplikasi secara nyata pada kurikulum sekolah, tak terkecualiProgram Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada LPTK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah dengan mengadakan reformulasi kurikulum secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Berdasarkan hal tersebut peneliti merumuskan pertanyaan penelitian yaitu bagaimana kesesuaian antara kurikulum prodi PAI dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pengguna alumni dan kebutuhan pasar? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dan dalam penjabarannya menggunakan Analisis Deskriptif Kualitatif. Data dan informasi yang diperoleh dari lapangan dideskripsikan secara kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi yaitu memadukan hasil (1) wawancara dengan dosen ahli di bidang kurikulum PAI dan Stakeholder, (2) hasil/respon angket yang diberikan kepada Pengguna alumni dan alumni Prodi PAI dan (3) studi dokumentasi. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel bertujuan. Analisis data kualitatif meng-gunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: kurikulum prodi PAI secara komprehensif sesuai dengan kompetensi lulusan, yaitu kompetensi utama sudah baik hanya pada kompetensi pendukung yang perlu ditingkatkan lagi; kompetensi lulusan sudah sesuai dengan kebutuhan pasar, namun masih ada keterampilan yang perlu ditingkatkan seperti mengoperasikan peralatan teknologi, peningkatan kemampuan Bahasa Arab dan Inggris, pendalaman praktek ibadah dan entrepreneurship. Kata Kunci: Kurikulum PAI, Kompetensi Lulusan

Page 1 of 1 | Total Record : 8