cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
D3 Kebidanan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
PENGARUH TEKNIK NAPAS DALAM TERHADAP KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU INPARTU PRIMIGRAVIDA KALA I FASE AKTIF DI RS. WILLIAM BOOTH SURABAYA Astuti, Eny
D3 Kebidanan Vol 2, No 1 (2013): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Progress of labor is slow or no progress , is one of the complications of childbirth are worrying , complex and unpredictable . Potential effects on the mothers who have lost control of this will be related to pain , progress is slow and fatigue . In the first stage , labor will progress faster and pain felt by the patient will be reduced if at any uterine contractions and he was breathing in slowly and avoid straining . Breathing techniques are performed are soothing , breathing is used to increase abdominal pressure and help remove the fetus . This study aims to analyze the breathing techniques in the progress of labor in primigravida mother inpartu the active phase of the first stage.This research uses analytic methods to the design of static - group comparison study of post -test only design , with research sites in the RS . William Booth Surabaya in July-August 2008, pengabilan sample using purposive sampling technique . Samples taken from the mother inpartu primigravida active phase of the first stage is given and not given a breathing technique in as many as 20 respondents . Variables used in the breathing techniques and the progress of labor . Data collection instruments and sheet patrograf using SAP . The analysis used independent sample t - test with error level p < 0.05 . From the results of statistical tests ( independent sample t - test ) on his frequency p = 0.549 > 0.05 then the hypothesis reads no effect on breathing in his frequency , the duration of his p-value = 0.025 < 0.05 then the hypothesis says there influence of breathing techniques in the duration of his , at the opening of the cervix p value = 0.184 > 0.05 then the hypothesis reads no influence breathing in the opening of the cervix , the decline in the value of p = 0.556 head > 0.05 then the hypothesis reads no influence techniques breath in the head decline . Then the suggestions submitted are ; For midwives are expected to provide additional information to the knowledge about the progress of labor with breathing awareness , and the researchers expected to furtherKeywords : Engineering a deep breath , the progress of labor
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Lestrina, Eny, Lestrina, Eny
D3 Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Perdarahan post partum adalah penyebab utama kematian ibu diseluruh dunia. Diberbagai Negara paling paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara paritas dan anemia dengan kejadian perdarahan postpartum di Rumah Sakit William Booth Surabaya periode 2007-2011. Metode penelitian ini dilakukan secara analitik dengan pendekatan cross sectional dan pengumpulan data secara retrospektif dari rekam medic. Hasil: Selama periode 2007- 2012 didapatkan kasus perdarahan postpartum sebanyak 54 kasus (0,85%) dari 6325 persalinan. Berdasarkan paritas, kejadian tertinggi perdarahan postpartum pada paritas >4 yaitu 12 kasus ( 2,02%) dari 595 persalinan, berdasarkan anemia, kejadian perdarahan postpartum tertinggi pada kelompok anemia berat yaitu 11 kasus (15,49 %) dari 71 persalinan. Dari hasil uji statistik Chi square terdapat hubungan antara paritas (2 =19,01; P-value=0,0001) dan anemia (2 = 34,071; P-value=0,000) dengan kejadian perdarahan postpartum. Terdapat hubungan yang bermakna antara umur dan paritas dengan kejadian perdarahan postpartum.Kata kunci: Perdarahan Postpartum, Paritas, Anemia
PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU Setyowati, Endang Buda
D3 Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Pendahuluan : Perkembangan bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Menurut Wahyuni (1998) prevalensi Keterlambatan bahasa anak sebesar 9,3% dari 214 anak usia prasekolah di salah satu kelurahan Jakarta Pusat. Berdasarkan data di TK Saraswati Gresik Tahun 2012, keterlambatan bahasa anak mengalami peningkatan dari tahun 2009-2011 (20% - 35%). Maka masalah ini dipandang perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara perkembangan bahasa anak usia prasekolah (4-6 tahun) dengan pendidikan ibu. Metode : Penelitian ini termasuk penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional dan pengambilan data secara primer dan sekunder. Jumlah populasi sebesar 30 anak dan jumlah sampel 28 anak. Sampel ini diambil secara simple random sampling kemudian dibuat tabel frekuensi, tabulasi silang dan dianalisa dan di uji Chi-Square dengan ketentuan c2tabel 3,84 (a = 0,05). Hasil : Dari hasil penelitian menunjukkan perkembangan bahasa anak usia prasekolah yang belum memenuhi kompetensi adalah anak dari ibu yang berpendidikan rendah sebanyak 6 anak (66,67%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square didapatkan c2hitung > c2tabel , sehingga H0 ditolak. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara perkembangan bahasa anak usia prasekolah (4-6 tahun) dengan pendidikan ibu. Diskusi : Oleh karena itu untuk menurunkan angka prevalensi Keterlambatan bahasa pada anak usia prasekolah (4-6 tahun), bidan hendaknya melakukan deteksi dini atau pemantauan tumbuh kembang yang dapat dilakukan dengan menggunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) dan salah satu yang dilakukan oleh pemerintah adalah program PAUD untuk mengoptimalkan perkembangan bahasa anak.Kata Kunci : Perkembangan Bahasa, Pendidikan Ibu
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI BPS NY. ARIFIN JALAN WONOREJO KOTA SURABAYA Primihastuti, Dianita; Puspita, Ayu
D3 Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Inisiasi Menyusui Dini dalah permulaan yang awal dimana bayi diberi kesempatan menyusu atau mencari putting payudara dengan cara merangkak didada ibu. Dari hasil pengamatan di BPS Ny.Arifin Surabaya, kendalanya adalah sebagian ibu tidak bersedia melakukan IMD dengan alasan kasihan terhadap bayi  yang baru dilahirkannya karena harus mencari putting susu sendiridenganwaktu yang terlalu lama dan merasa takut karena ASI yang dikeluarkan pertama kali berwarna kuning dan masih kotor. SehinggaibutidakmelakukanInisiasiMenyusuisedinimungkinpada ibu yang baru melahirkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif dengan jumlah populasi 30 responden dan sampel yang diambil adalah 28 responden, sedangkan sampling yang digunakan menggunakan purposive sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini dengan membagikan kuesioner berdasarkan hasil penelitian dimana peneliti akan meneliti sejauh mana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Inisiasi Menyusui Dini yang akan disimpulkan menjadi kategori baik, cukup, atau kurang setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil penelitian tingkat pengetahuan cukup tentang inisiasi menyusui dini yaitu 14 responden (50%). Dari hasil penelitian tersebut diharapkan bidan harus lebih giat memberikan informasi tentang manfaat pelaksanaan IMD, serta memotivasi ibu supaya bersedia melakukan IMD.Agar pengetahuan ibu tentang IMD mendapatkan kategori baik.Kata kunci    : Inisiasi Menyusui Dini
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANTENATAL CARE) DI BPS MIEN HENDRO DESA BANGAH SIDOARJO ., Ni Putu Widari, Wiwik Sri Sumariani
D3 Kebidanan Vol 2, No 1 (2013): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa kehamilan ibu dan bayinya secara berkala, dengan frekuensi minimal 4 kali selama hamil yaitu pada kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah 36 minggu dua kali kunjungan, tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care) Di Bps Mien Hendro Amd. Keb Desa Bangah-Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan desain “Deskriptif”, Populasi sebanyak 27 orang,sampel 25 orang , metode sampling yang digunakan adalah consecutive sampling, data dikumpulkan melalui kuesioner. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil yaitu ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan sebanyak 19 orang (76%), ibu hamil yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (8%) dan ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 4 orang (16%). Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) yaitu baik, sehingga ibu lebih aktif dalam memeriksakan kehamilannya dan ibu memperoleh informasi tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan dari petugas kesehatan serta dapat mencegah atau mendeteksi secara dini adanya komplikasi kehamilan.Kata Kunci : Pengetahuan, Kunjungan pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care)
GAMBARAN HARGA DIRI PADA PASIEN YANG DILAKUKAN HISTEREKTOMI Ni Putu Widari Triana, Ni Putu Widari Triana
D3 Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Self-esteem is about achieving self-study by analyzing how far self-ideal behavior according to low in the patient who performed a hysterectomy and is one of the problems that occur in patients who underwent hysterectomy. This is evident in the behavior exhibited by the patient is not willing to hang out, withdrew, did not want to know, male friends, and do not want to get married because he felt he was useless, feel useless as a wife, no self-confidence, feelings of inadequacy, guilt , easily offended. The purpose of this study was to identify about self-esteem in patients who underwent hysterectomy at the Hospital of Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. The study design used is descriptive, the determination of samples with a total sampling method. Samples taken is a whole element to be studied ie 20 respondents. Collecting data using questionnaires. The data collected was processed manually and presented in tabular form. The results of the calculation results obtained from 20 respondents were 11 respondents (55%) had High Self-Esteem. 9 respondents (45%) had Low Self-Esteem. And it can be concluded that self-esteem in patients who underwent hysterectomy Adi Husada Hospital Undaan Wetan Surabaya have High Self-Esteem.Key words: Self-esteem, Action hysterectomy.
PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG KEPUTIHAN Wilujeng, Rachel Dwi; Putu, Niluh
D3 Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Pendahuluan : Fluor Albus merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagaian besar wanita. Berdasarkan data penelitian tentang kesehatan reproduksi menunjukkan 75% wanita Indonesia pasti mengalami keputihan minimal 1 kali dalam hidupnya. Dan lebih dari 70% wanita Indonesia yang mengalami Fluor Albus disebabkan oleh jamur dan parasit seperti cacing kremi atau protozoa (Trichomonas Vaginalis). Dari hasil survey pendahulan yang dilakukan pada 15 orang siswa responden di SMA GIKI I menunjukkan hasil rata-rata (mean) pengetahuan mereka tentang Keputihan adalah kurang dengan skor 57,9%. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui tingkat pengetahuan remaja mengenai keputihan di SMA GIKI I Surabaya sebelum dan sesudah di berikan penyuluhan tentang Fluor Albus. Metode : Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimental type pre-post test design  yang pengambilan sampelnya dilakukan secara probability sampling dan teknik yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Besar populasi sebanyak 263 dan sampel yang diambil sebanyak 105 orang, data diperoleh dari data primer melalui kuesionar dan hasil diolah dalam tabel distribusi frekuensi, tabulasi silang dan analisis, menggunakan Uji T-pair. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan seluruh responden sebelum diberikan penyuluhan yang mempunyai pengetahuan kurang (71,4%). Sedangkan sesudah diberikan penyuluhan menjadi berpengetahuan cukup (58,09%).Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan setelah dilakukan uji T-pair secara keseluruhan rata-rata nilai pada 105 responden dengan taraf signitif p=0,000<0,05 maka menunjukkan ada perbedaan bermakna sebelum dan setelah diberi penyuluham. Diksusi : Sebagai tenaga kesehatan mampu memberi informasi melalui penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri  sehingga dapat memperluas pengetahuan remaja putri mengenai Flour Albus. Kata Kunci : Pengetahuan, Penyuluhan Flour Albus
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EFEK SAMPING MENGKONSUMSI JAMU-JAMUAN DI BPS ISTIQOMAH SURABAYA Rhomadona, SST, Shinta Wurdiana
D3 Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Jamu adalah ramuan dari rempah-rempah yang dihaluskan dengan air lalu diminum. Efek samping yang ditimbulkan jamu bagi ibu hamil adalah keguguran, ketuban keruh, kulit jamu berlapis kerak, plasenta lengket, teratogenik dan kelainan jantung. Di indonesia masih banyak ibu hamil yang mengkonsumsi jamu-jamuan yaitu sebanyak 33,3 % padahal jamu memiliki efek negatif bagi ibu dan janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan di BPS Istiqomah Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan populasisebanyak 50 ibu hamil dan sampel sebanyak 44 responden yang diambil dengan teknikConsecutive Sampling. Data dikumpulkan dengan kuisionerdan dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian adalah sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan kurang sebanyak 34 responden (77,3%), pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (13,6%), pengetahuan baik 4 responden (9,1%). Pengetahuan yang kurang tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, informasi, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan pengalaman dan usia. Maka diharapkan tenaga kesehatan tidak berhenti untuk terus memberikan informasi tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan bagi ibu hamil dan memberikan KIE yang lebih jelas lagi sehingga ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih baik. Kata kunci : efek samping, ibu hamil, jamu, pengetahuan
STUDI TENTANG FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK ., Dianita Primihastuti,
D3 Kebidanan Vol 2, No 1 (2013): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Growth and development is the main thing, it is essential and distinctive in children that are different but inter-related and difficult to separate. Several factors influence the process of growth and developments; internal factors and external factors that include nurturing environmental factors, stimulating factors and nutritional factors. Among these various factors, one more factor affecting the growth and development process is nurturing environment factors. If the parenting environment is better than the growth and development of infants would be better, whereas, if the parenting environment is not good, then the toddlers growth and development would become less good. Based on the results of observations made by the author in Pengalangan village, RW 03 Menganti Gresik, It was found that many toddlers who werelate in growth and development. The research design of this study was "Descriptive". The purpose of writing a scientific paper is to identify the nurturing environmental factors, stimulating factors and nutritional factors affecting growth and development in infants. The population were 28 people, the samples taken was mothers who had their baby’s growth and developmental delays by 28 people. The sampling method used was "Total sampling". Data were collected by questionnaire and examination SDIDTK. Based on the results, the factors influence the growth and development of the caregiving environment as much as 25 respondents (89.3%), stimulation by 23 respondents (82.1%), and nutrition by 22 respondents (78.6%). In this case, those factors affect the process of growth and development, so if parents are less optimal to look after may cause delays in growth and development to infants.Keywords : growth and development, nurturing environment factor, stimulation factor and nutritional factor.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Ilham, Eny, Herliana, Ilham, Eny, Herliana
D3 Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Sebagian besar ibu hamil anak pertama yang dengan indikasi operasi sectio caesar kurang memahami dan mengerti operasi sectio caesar, hal ini dibuktikan dengan adanya pertanyaan- pertanyaan seputar operasi sectio caesar dari sebagian besar ibu hamil tersebut kepada bidan maupun tenaga medis lainnya. Pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan operasi sectio caesar masih kurang, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya faktor sosial ekonomi, faktor usia, faktor pendidikan, faktor lingkungan dan sumber informasi. Pengetahuan yang kurang tentang sectio caesar dapat membuat ibu hamil merasa kurang nyaman, cemas bahkan bisa membuat ibu hamil takut untuk menjalani operasi tersebut serta akan membuat tanda-tanda vital dari ibu hamil meningkat (Nadi, Tekanan darah). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Operasi Sectio Caesar. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil yang periksa kehamilan di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya yang sebanyak 30 responden dan jumlah sampeln 30 responden dengan metode sampling menggunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan baik (23%), cukup (27%), dan kurang (50%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang operasi Sectio Caesar berada pada tingkat pengetahuan yang kurang dengan jumlah 15 responden (50 %).Kata Kunci : Pengetahuan dan Sectio Caesaria

Page 1 of 2 | Total Record : 19