cover
Contact Name
Yanuar Burhanuddin
Contact Email
yanuar.burhanuddin@eng.unila.ac.id
Phone
+6285658980260
Journal Mail Official
jurnal.mechanical@eng.unila.ac.id
Editorial Address
Gd. H Lt.2 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Mechanical
Published by Universitas Lampung
ISSN : 20871880     EISSN : 24601888     DOI : https://doi.org/10.2960/mech
Jurnal Mechanical (eISSN 2460 1888 and pISSN 2087 1880), is a peer-reviewed journal that publishes scientific articles from the disciplines of mechanical engineering, which includes the field of study (peer) material, production and manufacturing, construction and energy conversion. Articles published in the journal Mechanical include results of original scientific research (original), and a scientific review article (review). Mechanical journal published by University of Lampung and managed by Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering for publishing two periods a year, in March and September .
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2013)" : 10 Documents clear
PERANCANGAN RODA GIGI LURUS, RODA GIGI MIRING DAN RODA GIGI KERUCUT LURUS BERBASIS PROGRAM KOMPUTASI Erinofiardi .
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gears are used to transmit torque and angular velocity in a wide variety of applications. There is also a wide variety of gear types to choose from.The simplest type is spur gears, designed to operate on parallel shafts,while others for nonparallel shafts are usually using helical, bevel and worm gears. Design of gearset is base on given parameters, tables, graphs and standard which needs much time for calculating if done manually. Based on that drawback it needs computational design to safe time so that gives more benefit. Computer program’s we made  can get accurate design which only has small different compare to conventional design method. Those differents are surface stress for idler-gear mesh and surface stress for pinion-idler mesh. Rounding values in conventional design cause it, while computational design  doesnot needs that step.  Key words : Gears, design, conventional, computational
Studi Kekuatan Sambungan Plat Pada Spot Welding Ditinjau dari Kekuatan Tarik dan Geser Nofriadi Handra
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis event will be based on research with the desires of the author about what exactly is the appropriate Spot Welding was simply and commonly used in the car industry for the manufacture of karoseri. The purpose of this research is to know the time of good press to perform welding on a particular plate of black and Galvanized plates with a thickness of 1.2 mm Methods of research conducted the first test of the composition, process of making test samples, conduct further testing of welding, pull and slide on each individual plate types, data processing, data analysis, make form conclusions, and making reports. After doing some research and obtained results that is, press time is good at 3.5 seconds on each plate with the current 26 Amper. From the above data can be drawn the conclusion that the press at the time of welding point is very influential to the value of the tensile strength and shearing strength. Because at the time of the electrode to the weld material emphasis will generate heat, thus forming clots, heat process that happens will affect the result of the welding connection. Keywords: Spot Welding, Tensile Strength, Shear Strength, Connection Plates
Perancangan dan Pengujian Katup Membran Pada Katup Tekan Pompa Hydram Design and Performance Assesment of Membran Delivery Valve in Hydram Pump Made Suarda
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pompa hydram dengan ukuran yang sangat besar, terbesar yang telah ada di Bali, telah dirancang dan dibuat pada kegiatan Iptek bagi Masyarakat (IbM) tahun 2010. Pompa hydram tersebut beroperasi pada head sangat tinggi yaitu 90 meter pada panjang pipa tekan 900 meter. Namun, karena tingginya head operasi pompa tersebut maka katup tekannya cepat sekali rusak. Untuk itu perlu dicarikan solusi untuk menghindari cepatnya kerusakan katup tekan tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan katup tekan model membran dimana luasan yang bertumbukan relatif sangat kecil sehingga gaya tumbukan pada katup yang terjadi akibat palu air kecil pula. Oleh sebab itu perlu diketahui bagaimana rancangan dan performansi model katup plat, dan membran pada katup tekan pompa hydram. Dari rancangan model katup membran tersebut dilakukan pengujian performansi pompa hydram pada ketinggian air suplai 3 meter dan ketinggian pemompaan 10, 15 dan 20 meter. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan performansi katup tekan model plat. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa katup tekan model ‘membran’ memberikan unjuk kerja atau performansi seperti debit pemompaan, daya output, efisiensi volumetris maupun efisiensi total yang jauh lebih baik dibandingkan katup tekan model ‘plat’. Kata Kunci: pompa hydram, katup plat, katup membran, performansi pompa hydram Abstract A big hydram pump, may be biggest one in Bali, has been designed and constructed on community services activity, Iptek bagi Masyarakat (IbM), in year 2010. The pump works on a high geodetic head 90 meter with length of delivery pipe 900 meter. However, because of that high head condition has been made its delivery valve ease to broken. Therefore, it needs a solution to avoid that problem. One potential solution is by use membran type of delivery valve, which is this valve has less impact area than plat valve type, therefore impulse force that takes placed is smaller as well. Furthermore, it needs to make design of plat and membran type of hydram pump delivery valve, and then assess its performance. Both type of delivery valve are operated with 3 meters drive-head on variation of delivery head i.e 10, 15 and 20 meters. Then, their performance are comparised. The results show that the membran type of delivery valve give better performance such as capacity, power, volumetric efficiency and total efficiency than the plat type Keywords: hydram pump, plat delivery valve, membran delivery valve, hydram pump performancy
Kekuatan Tarik Komposit Poliester Berpenguat Partikel Kayu Jati, Merawan dan Meranti Merah Shirley Savetlana
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKomposit poliester dengan bahan penguat dari serbuk kayu jati, merawan dan meranti merah dari limbah industri pengergajian kayu dibuat dengan metode hand lay-up. Komposit dibuat dengan volume fraksi serbuka kayu 4, 8 dan 16%. Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui kekuatan masing-masing komposit serbuk kayu, menunjukan bahwa kekuatan tarik komposit lebih tinggi dari kekuatan tarik polyester murni. Sementara kekuatan tarik komposit menurun seiring dengan naiknya prosentase serbuk kayu. Kekuatan tarik tertinggi didapat pada komposit serbuk kayu merawan diikuti oleh komposit serbuk jati dan serbuk kayu meranti merah. Tingginya kandungan uap air menyebabkan rendahnya kekuatan tarik dari komposit serbuk kayu.Kata kunci : komposit, Jati, Merawan, Meranti Merah, Serat alam
PERBANDINGAN STACK EFFECT PADA RUMAH SECARA KONVEKSI PAKSA DAN KONVEKSI ALAMI KETIKA KONDISI HUJAN Elfita Yohana
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A room or a house is modified by setting a stack (chimney) to take the advantage of the phenomenon of stack effect. This stack is useful for air circulation so that the room become comfortable. The difference of colour on the outside wall of the house will also affect the room temperature because the stored thermal energy in the house will be different. The darker house wall will keep more thermal energy than the brighter. Meanwhile, the house that uses exhaust fan will keep less thermal energy than a house that did not use any exhaust fan. The high of required stack effect phenomenon can be calculated based on the stored thermal energy of the room. In the miniature house using exhaust fans, the chimneys or towers should be put at the 0.55-meter-high roof to a house without a paint, 0.35 meter for the white-painted house, 0.55 meter for the gray painted house, and 0.36 meter for the yellow-painted house. While for house miniature without exhaust fan (naturally), chimney should be placed to the 0.86-meter-high roof for the house without paint, 0.74 meter for the white-painted house, 0.85 meter for the gray painted house, and 0.75 meter for the yellow-painted house.Kata Kunci : Stack effect, tinggi Stack.AbstrakSebuah ruangan atau rumah dimodifikasi dengan menambah sebuah stack (cerobong) untuk memanfaatkan fenomena stack effect. Stack ini berguna untuk mengalirkan udara dari dalam ruangan ke luar, sehingga panas yang di dalam ruangan dapat keluar dan ruangan dapat menjadi nyaman. Perbedaan warna pada dinding luar rumah juga dapat mempengaruhi temperatur di dalam ruangan karena energi panas yang tersimpan di dalam rumah akan berbeda. Rumah dengan dinding lebih gelap akan memliki energi panas yang lebih tinggi dibandingkan rumah yang menggunakan dinding lebih cerah. Sedangkan rumah yang menggunakan exhaust fan akan menyimpan energi panas yang lebih kecil dibandingkan rumah yang tidak menggunakan exhaust fan.Tinggi fenomena stack effect yang dibutuhkan dapat diperoleh dari hasil perhitungan energi panas yang tersimpan dalam ruangan. Pada miniatur rumah menggunakan exhaust fan, sebaiknya ditambah cerobong atau menara pada bagian atap setinggi 0,55 meter untuk rumah yang tanpa cat, 0,35 meter untuk rumah yang dicat warna putih, 0,55 meter untuk rumah yang dicat warna abu-abu, dan 0,36 meter untuk rumah yang dicat warna kuning. Sedangkan pada miniatur rumah tidak menggunakan exhaust fan (secara alami), sebaiknya ditambah cerobong atau menara pada bagian atap setinggi 0,86 meter untuk rumah yang tanpa cat, 0,74 meter untuk rumah yang dicat warna putih, 0,85 meter untuk rumah yang dicat warna abu-abu, dan 0,75 meter untuk rumah yang dicat warna kuning. Keywords: Stack effect, the height of the stack.
PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR Yudi Eka Risano
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSemakin banyaknya kendaraan bermotor menyebabkan semakin sedikitnya cadangan minyakbumi dan pencemaran udara. Salah satu solusi dari permasalahan di atas, dengan cara pemakaianhydrogen generator yang merupakan alat untuk menghemat bahan bakar yang bekerja dengan caramemisahkan senyawa kimia antara gas hidrogen (????2 ) dan oksigen (????2 ) dari molekul air ( ????2???? )dengan menggunakan arus listrik (elektrolisis).Proses pembentukan gas hydrogen dan oksigen terjadi dengan cara menggunakan 2 elektrodaatau lebih, yang dialiri arus listrik searah. Pada elektroda positif akan terbentuk hydrogen,sedangkan pada elektroda negatif akan terbentuk oksigen. Jumlah dan kecepatan gas hidrogen ( ????2 )dan oksigen ( ????2 ) yang dihasilkan sangat dipengaruhi antara lain oleh penggunaan katalisator danbesarnya arus listrik yang digunakan. Hydrogen generator yang paling sederhana terdiri dari tabungelektrolisis, sel, dan sistem kelistrikan. Pengujian prestasi hydrogen generator pada mesin dilakukandengan cara mencatat waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan 50 ml bensin pada saat tanpamemakai hydrogen generator, dan saat memakai hydrogen generator.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hydrogen generator dapat menghemat bahan bakardimana pada pengujian yang telah dilakukan penghematan maksimum saat menggunakan 4 pelatelektroda, yaitu sebesar 18,85 %, dan daya listrik rata-rata yang digunakan 198,3 watt. Dari hasilpengujian tersebut didapat konfigurasi jumlah pelat elektroda yang efektif yaitu, menggunakan 4pelat dengan gap 1-1.5mm, untuk campuran 1560ml air dengan 2,5 gram soda kue.Kata kunci : bahan bakar, Hydrogen generator, daya listrik
Pengaruh Rapat Arus Dan Temperatur Elektrolit Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Efisiensi Katoda Pada Elektroplating Tembaga Untuk Baja Karbon Sedang Harnowo Supriadi
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Acid copper electroplating has a quite wide current density and electrolyte temperature range, allowing the diversity of the coating result. The specimen is medium carbon steel AISI 1045, pure copper has a role as anode, and sulfuric acid plays the role of electrolyte.Electroplating process conducted by the variations of current density 2, 3, 4, and 5 A/dm2, and electrolyte temperature 30, 40, and 50oC, which lasted for 10 minutes. The layer resulted was measured its mass and thickness, and then we can obtain its cathode efficiency.From the research, the actual coating thickness deviation obtained against its theoretical value is 0.42 to 18.37%. While the cathode efficiency resulted is between 78.33 to 97.78%. Based on coating thickness and cathode efficiency, the optimum conditions for electroplating process is gained at current density 3 A/dm2 and electrolyte temperature 40oC. Keywords: electroplating, copper, current density, electrolyte temperature, coating thickness, cathode efficiency
PERHITUNGAN LAJU KOROSI PADA MATERIAL BAJA A36 AKIBAT PROSES PENGELASAN SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING) Tumpal OR
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKorosi merupakan salah satu penyebab penurunan mutu dari material logam, dengan proses degradasi/deteorisasi. Beberapa kondisi lingkungan yang dapat mempercepat terjadinya karat pada material logam diantaranya air laut. Air laut mengandung NaCl yang dapat mempercepat terjadinya karat.Pengujian dilakukan dengan mempersiapkan specimen yang telah diukur dan ditimbang terlebih dahulu dan akan di celup dan diuap dalam larutan Air Laut, NaCl 10%, NaCl 20% dan NaCl 30%. Ada 8 spesimen di lakukan pengelasan SMAW  dengan arus las 80 A dan 8 spesimen yang tidak dilakukan pengelasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai laju korosi yang tertinggi terdapat pada specimen yang dilakukan pengelasan SMAW dan diuap diatas permukaan larutan NaCl 20% dengan nilai laju korosi 0,002066 MPY.Kata Kunci: Korosi, Baja A36, Pengelasan SMAWABSTRACTCorrosion is one of the causes of deterioration of a metal material, the process of degradation / deteorisation. Some environmental conditions can accelerate the corrosion of metal materials such as sea water. Sea water containing NaCl can accelerate the corrosion. Testing done by preparing specimens that have been measured and weighed in advance and will be dyed and steamed in a water solution of the Sea, 10% NaCl, NaCl 20% and 30% NaCl. There are eight specimens in doing welding with SMAW welding current 80 A and 8 specimens that did not do the welding results showed that the corrosion rate of the highest value found in SMAW welding specimens made and steamed above the 20% NaCl solution with the corrosion rate of 0.002066 MPY.Keywords: Corrosion , Metal A36, welding SMAW
PENERAPAN PENILAIAN KEKASARAN PERMUKAAN (SURFACE ROUGHNESS ASSESSMENT) BERBASIS VISI PADA PROSES PEMBUBUTAN BAJA S45C Yanuar Burhanuddin
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekasaran permukaan sebuah benda kerja memegang peranan penting terhadap kualitas suatu produk dalam proses pemesinan. Kekasaran permukaan diukur secara langsung menggunakan alat pengukur kekasaran permukaan. Cara lain adalah dengan pengukuran secara tidak langsung. Pada penelitian ini kekasaran permukaan diukur secara tidak langsung menggunakan teknik pengolahan citra dijital yang diaplikasikan pada proses pemesinan. Benda kerja (material baja S45C) dibubut menggunakan pahat jenis HSS dilakukan dengan memvariasikan beberapa kondisi pemotongan. Kecepatan potong (ν) yang digunakan adalah 53,38 m/menit, 78,50 m/menit, dan 119,32 m/menit. Pemakanan (f) yaitu 0,1 mm/rev, 0,15 mm/rev dan 0,25 mm/rev. Sedangkan kedalaman potong ditetapkan konstan yaitu 0,5 mm. Untuk melihat pengaruh nose radius (rε) terhadap kekasaran permukaan maka digunakan pahat yang mempunyai nose radius 0,4 mm dan 0,8 mm. Setelah selesai pemotongan   akan dilakukan pengukuran kekasaran permukaan menggunakan surface tester. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan citra permukaan benda kerja menggunakan kamera dijital biasa. Citra ini kemudian diolah dan dianalisis profil intensitasnya dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB 7.0. Dari pengukuran kekasaran permukaan menggunakan surface tester dan analisis citra dijital diperoleh perbandingan kekasaran permukaan beberapa spesimen.  Selisih kekasaran permukaan hasil pengukuran dan analisis citra di antara 0,0018 – 0,0136 µm (sangat kecil). Kekasaran permukaan spesimen 3 (pada v=53,38 m/menit;  f=0,1 mm/rev; rε=0,4 mm) hasil pengukuran adalah 3,22 (µm) sedangkan hasil analisis citra adalah 3,2336 (µm).  Pada spesimen dengan nomor citra 6 (v=53,38 m/menit;  f=0,1 mm/rev; rε=0,8 mm) kekasaran permukaan yang  diperoleh dari pengukuran adalah 2,50 (µm) dan hasil analisis citra adalah 2,5044 (µm). Pada spesimen dengan nomor citra 13 (v=119,32 m/menit;  f=0,25 mm/rev; rε=0,4 mm) kekasaran permukaan yang  diperoleh dari pengukuran adalah 2,15 (µm) dan nilai kekasaran permukaan yang diperoleh dari hasil analisis citra adalah 2,1518 (µm). Spesimen dengan nomor citra 15 (v=119,32 m/menit; f=0,1 mm/rev; rε=0,4 mm) nilai kekasaran permukaan pengukuran adalah 2,86 (µm) dan nilai kekasaran permukaan yang diperoleh dari hasil analisis citra adalah 2,8524 (µm).Kata Kunci: kekasaran permukaan, pemrosesan citra dijital, machine vision
Potensi Pengembangan Teknologi Proses Produksi Kopi Lampung Arinal Hamni
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractJumlah produksi kopi Lampung semakin hari semakin meningkat sehingga semakin menjadi perhatian di pasar nasional. Hal ini seiring dengan usaha pemerintah dan lembaga penelitian melakukan perbaikan kualitas produksi kopi. Salah satu usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan nilai jual kopi adalah perbaikan terhadap proses pengolahan kopi. Usaha pengolahan kopi secara konvensional dibaiki dengan cara mengimplementasi mesin proses pengolah kopi yang memperhatikan kapasitas, efisiensi dan lingkungan sehingga dapat meningkatkan kwalitas dan kwantitas kopi Lampung. Pengimplementasian pengering mekanis dengan memanfaat sinar matahari, teknologi gasifikasi dan proses pengolahan menggunakan mesin akan meningkatkan produktivitas baik secara kwalitas maupun kwantitas. Kata kunci:  proses produksi, kopi Lampung, pengembangan, kwalitas,

Page 1 of 1 | Total Record : 10