cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Dinamika Penelitian Industri
ISSN : 20888996     EISSN : 24774456     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Menyajikan karya tulis ilmiah yang berkualitas yang telah terseleksi dan direview untuk penelitian dan perekayasaan bidang teknologi industri karet, tekstil, pangan, lingkungan dan kimia lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI" : 16 Documents clear
Pengaruh lama pengukusan terhadap kualitas sensoris kue delapan jam Hamzah, Budi Santoso, Rindit Pambayun, Sri Agustini, Gatot Priyanto, Basuni
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.825 KB)

Abstract

This research intended to reveal the role of steaming time in developping the sensories attribute of kue delapan jam and to unravel the reason underlying the local wisdom  in cooking traditional cakes. The treatment was steaming time consist of  2 , 4, 6, and 8 hours. Sensory evaluation assessed by 30 panelist. Laboratory test for browning index also conducted to represent the stages of Maillard reaction. Sensory evaluation showed that the steaming time influenced the moistness, solidity, texture, color, appearance, taste, aroma, flavor and over all acceptance of the cake significantly. Panelist gave the highest  sensories quality  for 8 hours steaming. The 8 hour steaming showed that brown colored pigment formed adequate enough to colour the cake perfectly, and the volatile compound have been able to give distinctive flavor and aroma completely. The sensories quality of KDJ which was steamed fro 8 hours did not significantly differ with that steamed for 6 hours Keywords : kue delapan jam,  steaming time, sensory evaluation. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran waktu pengukusan dalam pembentukan sifat sensoris kue delapan jam serta untuk mengungkap alasan yang mendasari kearifan lokal dalam mengukus kue ini. Perlakuan dalam penelitian ini adalah lamanya waktu pengukusan yang terdiri dari 2 , 4, 6, dan 8 jam. Evaluasi terhadap sifat sensoris kue delapan jam dilakukan oleh 30 panelis terlatih. Untuk mengetahui tahapan reaksi Maillard selama pengukusan dilakukan pengukuran indeks pencoklatan. Uji sensoris menunjukkan bahwa lamanya waktu pengukusan berpengaruh nyata terhadap sifat sensoris seperti moistness, kepadatan, tekstur, warna, kenampakan, rasa, aroma, flavor dan penerimaan secara keseluruhan. Panelis memberikan nilai tertinggi untuk kualitas sensoris kue yang dikukus selama 8 jam. Pengukusan selama 8 jam menunjukkan bahwa pigmen pencoklatan yang terbentuk sudah cukup memedai untuk memberikan warna coklat pada kue dan senyawa volatil yang terbentuk telah mampu memberikan flavor dan aroma kue yang khas. Mutu sensoris KDJ yang dikukus selama 8 jam berbeda tidak nyata dengan KDJ yang dikukus selama 6 jam  Kata kunci: kue delapan jam,  waktu pengukusan, evaluasi sensoris
Penggunaan lilin dari minyak biji karet untuk pembuatan kain batik ., Luftinor
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.183 KB)

Abstract

The research aimed to study the use of wax from rubber seed oil and to get the right formula in the process of making batik fabric.  Research treatment included two kinds of wax, rubber seed oil and paraffin, with each composition was 3.0 kg, 2.5 kg, 2.0 kg, 1.5 kg, 1.0 kg, 0.5 kg, 0 kg and 0 kg, 0.5 kg, 1.0 kg, 1.5 kg, 2.0 kg, 2.5 kg, 3.0 kg. Batik wax with a formula which has been created was attached to the fabric according to the desired motifs, further staining process and pelorodan. The results showed that the melting point of the batik wax ranged 48-61°C, 70-90°C for plorodan temperature, motif excellent value range 2-5, color reflectance 7.443 to 9.125, color fastness to laundering 4-5, color fastness to rubbing 4-5 and color fastness to sunlight 4-5. Optimal conditions obtained in batik wax formula IV for mori fabric base with wax melting point 55°C, 80°C temperature plorodan, 4 (good) the value of perfection motif, 7.443 color reflectance, color fastness to washing, rubbing and sun with a value from 4 (good) to 4-5 (good). Formula III for silk fabric base, with a melting point of wax 53°C, 80°C plorodan temperature, the value of perfection motif 4 (good), color reflectance 8.619, color fastness to washing, rubbing and sun with a value from 4 (good) to 5 (very good).  Key words : rubber seeds, batik fabric, wax, plorodan AbstrakPenelitian bertujuan untuk mempelajari penggunaan lilin dari minyak biji karet dan mendapatkan formula yang tepat dalam proses pembuatan kain batik. Perlakuan penelitian meliputi dua jenis lilin yaitu minyak biji karet dan parafin dengan masing-masing komposisi adalah 3,0 kg, 2,5 kg, 2,0 kg, 1,5 kg, 1,0 kg, 0,5 kg, 0 kg dan 0 kg, 0,5 kg, 1,0 kg, 1,5 kg, 2,0 kg, 2,5 kg, 3,0 kg. Lilin batik  dengan formula yang telah dibuat dilekatkan pada kain sesuai dengan motif yang diinginkan, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan dan pelorodan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik leleh lilin batik berkisar antara 48-61°C, suhu plorodan 70-90°C, nilai kesempurnaan motif berkisar 2-5, reflekstansi warna 7,443-9,125, ketahanan luntur warna terhadap pencucian 4-5, ketahanan luntur warna terhadap gosokan 4-5 dan ketahanan luntur warna terhadap sinar matahari 4-5.  Kondisi optimal diperoleh pada lilin batik formula IV  untuk kain dasar mori dengan titik leleh lilin 55°C, suhu plorodan 80°C, nilai kesempurnaan motif 4 (baik), reflekstansi warna 7,443, ketahanan luntur warna terhadap pencucian, gosokan dan matahari dengan nilai 4 (baik) sampai dengan 4-5 (baik). Formula III untuk kain dasar sutera, dengan titik leleh lilin 53°C, suhu plorodan 80°C, nilai kesempurnaan motif 4 (baik), reflekstansi warna 8,619,ketahanan luntur warrna terhadap pencucian, gosokan dan sinar matahari dengan nilai 4 (baik) sampai dengan 5 (sangat baik). Kata Kunci : Biji karet, Kain batik,  lilin, plorodan
Sintesis nano partikel kitosan dan pengaruhnya terhadap inhibisi bakteri pembusuk jus nenas Eva Oktarina, Husniati,
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.754 KB)

Abstract

Chitosan nano particles synthesized by crosslinking reaction between the ionic gelation of chitosan with TPP (tri-polyphosphate) using Tween 80 surfactant. The reaction takes place through continuous stirring with a magnetic stirring at room temperature for 2 hours. Based on the obtained nano size particles PSA ranged between 215.9 and 272.9 nm with a chemical composition containing the elements C, H, O, N, and some minerals were observed by SEM-EDS. Bioactivity test results showed the concentration of 0.01% b/v has a maximum resistance spectrum. Toxicity tests on white mice with LD50 value compound chitosan nano particles contain no toxic poison. Keywords: antibacterial, bioassay, chitosan nanoparticles, ionic gelation, LD50. AbstrakNano partikel kitosan berhasil disintesis dari reaksi ikatan silang secara gelasi ion antara kitosan dengan TPP (tri polifosfat) menggunakan surfaktan Tween 80. Reaksi berlangsung melalui pengadukan kontinu dengan magnetic stirring pada suhu ruang selama 2 jam. Berdasarkan PSA diperoleh ukuran nano partikel berkisar antara 215,9 dan 272,9 nm dengan komposisi kimia mengandung unsur C, H, O, N, dan beberapa mineral yang diamati melalui SEM-EDS. Hasil uji bioaktivitas menunjukkan pada konsentrasi 0,01% b/v memiliki spektrum resistensi maksimum. Uji toksisitas pada mencit putih memberikan nilai LD50 senyawa nano partikel kitosan tidak mengandung racun toksik.  Kata kunci: anti bakteri, uji bioaktivitas, gelasi ion,  LD50, nano partikel kitosan.
Pemanfaatan brushing rubber dan silika dari sabut kelapa sebagai bahan pengisi dalam pembuatan kompon genteng karet ., Nuyah
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.351 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of brushing rubber and silica from coconut coir as a filler in the production of compound rubber tile, and get the rubber compound formula right and meet the requirements. The type of filler used is brushing rubber and silica filler material from the coconut coir with ratio variation were formula 1 (brushing rubber: silica = 22: 8), the formula 2 (brushing rubber: silica = 18: 12), the formula 3 (brushing rubber : silica = 15: 15), the formula 4 (brushing rubber: silica = 12: 18), the formula 5 (brushing rubber: silica = 8: 22) and the formula 6 (brushing rubber: silica = 4: 26). Results showed that the addition of rubber and silica brushing of coconut coir significantly affect the hardness, tensile strength, elongation at break and ozone resistance. The best formula obtained in the formula 3 (brushing rubber: silica = 15: 15) with a value of 50 shore A hardness, tensile strength of 6.3 MPa, elongation at break of 410% and Ozone resistance No cracks. Keywords : Brushing rubber, silica, rubber roof tiles compound AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan brushing rubber dan silika dari sabut kelapa sebagai bahan pengisi dalam pembuatan kompon genteng karet, serta mendapatkan formula kompon karet yang tepat dan memenuhi persyaratan. Jenis bahan pengisi yang digunakan yaitu brushing rubber dan bahan pengisi Silika dari sabut kelapa dengan variasi perbandingan yaitu formula 1 (brushing rubber : silika = 22 : 8), formula 2 (brushing rubber : silika = 18 : 12),  formula 3 (brushing rubber : silika = 15 : 15), formula 4 (brushing rubber : silika = 12 : 18), formula 5 (brushing rubber : silika = 8 : 22)¸dan formula 6 (brushing rubber : silika = 4 : 26). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penambahan brushing rubber dan silika dari sabut kelapa berpengaruh nyata terhadap kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan Ozone resistance. Formula terbaik diperoleh pada formula 3(brushing rubber : silika = 15 : 15) dengan nilai kekerasan 50 shore A, tegangan putus 6,3 MPa, perpanjangan putus 410% dan Ozone resistance No cracks. Kata Kunci:  Brushing rubber, Silika, kompon genteng karet.
Pengaruh pH , konsentrasi isolat chlorella vulgaris dan waktu pengamatan terhadap tingkat cemaran limbah cair crumb rubber Rindit Pambayun, Chasri Nurhayati, Basuni Hamzah,
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.164 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the influence of microalgae concentration, pH and time of observation of the levels of pH, biochemical oxygen demand (BOD), chemical oxygen deman (COD), total suspended solids (TSS), and  ammonia on crumb rubber waste water. This study use the Completely Randomized Design-factorial which consisting of three factors. The first factor is the concentration of microalgae (K) with K1=5%, K2 =10%, K3=15%  and K4=20%, the second factor is pH (P) with P1=pH7, P2=pH 8, P3=pH 9 and the third factor is the time of observation (W) with the standard of 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10. The variables that were observed were pH, BOD, COD, TSS, and ammonia. The results showed that the microalgae concentration, pH and time of observation has significant effect on pH, BOD, COD, TSS, and ammonia. Combination treatment of microalgae concentration of 5% and a pH of 7 and time of 5th observation (K1P1W5) is the best treatment to reduce crumb rubber waste water according to Government Regulation of South Sumatera Number 8 Year 2012 (Per. Gub. Sum.Sel. 8 Th 2012) and Kep.Men. LH No. 51/Men LH/10/1995 with a  pH of 7.72, the BOD of 58.3667 mg/L, COD of 108.5700 mg/L, TSS of 3.0300 mg/L, and ammonia of 3.3500 mg/L. Keywords: crumb rubber waste,  concentration of microalgae, pH AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi mikroalga, pH  dan waktu pengamatan terhadap kadar pH, biochemical oxygen demand (BOD), chemical oxygen deman (COD), total suspended solids (TSS), dan amonia limbah cair crumb rubber. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial  yang terdiri  tiga faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi mikroalga (K) dengan taraf K1= 5%,K2=10%,K3=15% danK4=20%, faktor kedua  yaitu pH  (P)  dengan taraf P1=pH7, P2=pH 8 dan P3=pH 9 dan faktor  ke tiga yaitu waktu pengamatan (W) dengan taraf 1 s/d 10. Peubah yang diamati adalah pH, BOD, COD, TSS, dan amonia. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa Kosentrasi mikroalga, pH dan waktu pengamatan  berpengaruh  nyata terhadap pH, BOD, COD, TSS, dan amonia. Kombinasi perlakuan konsentrasi  mikroalga 5% dan pH 7 dan waktu pengamatan  ke-5 (K1P1W5) merupakan perlakuan  terbaik untuk menurunkan  limbah crumb rubber  sesuai Per. Gububernur  Sumatera Selatan . No.8  Tahun 2012 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51/Men LH/10/1995 dengan  nilai  pH  sebesar 7,72, BOD sebesar  58,3667  mg/L, COD sebesar 108,5700 mg/L, TSS sebesar 3,0300  mg/L,  dan amonia sebesar  3,3500 mg/L. Kata Kunci: limbah  crumb rubber, konsentrasi mikroalga, pH
Pengaruh perbandingan carbon black dan brushing rubber pada pembuatan karet pembersih lantai Bahri, Syamsul; Sugiyono, Bambang
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.707 KB)

Abstract

Present day, floor cleaner is made from rubber which have high hardness, low scratch resistance, low scrape resistance and less elastic making it difficult to use on ceramic tiles. This study aims to obtain exact formula using the fill ratio of Crumb Rubber and Rubber Brushing, thus obtained rubber goods that meet the technical standards. Experimental design that used in this experiment was Full Random Design with 4 (four) condition and 3 (three) times repetition. The condition are K1 = Carbon Black 20 phr, K2 = Carbon Black 15 phr dan Brushing rubber 5 phr, K3 = Carbon Black 10 phr dan Brushing rubber 10 phr, K4 = Carbon Black 5 phr dan Brushing rubber 15 phr. Condition of brushing rubber as a filler affects the characteristics of the rubber compound rubber for hardness, tensile strength, elongation at break and density. The best test result was K1 (Carbon Black 20 phr) with the value of tensile strength 165 Kg/cm2, elongation at break 532%, tear resistance 38 Kg/cm2 and abration resistance 2,0 mm3/Kg. Condition K4 (Carbon Black 5 phr dan Brushing rubber 15 phr) had the best hardness with value 63 Shore A. Keyword : rubber, floor cleaner rubber, compound AbstrakPembersih lantai yang ada sekarang terbuat dari karet yang mempunyai kekerasan yang tinggi, ketahanan sobek dan ketahanan kikis yang rendah dan elastisitasnya kurang sehingga sulit digunakan diatas lantai keramik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula yang tepat dengan menggunakan bahan pengisi perbandingan antara Carbon Black dan Brushing rubber, sehingga didapat barang jadi karet yang memenuhi standar teknis. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 (empat) perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Perlakuan tersebut antara lain : K1 = Carbon Black 20 phr, K2 = Carbon Black 15 phr dan Brushing rubber 5 phr, K3 = Carbon Black 10 phr dan Brushig rubber 10 phr, K4 = Carbon Black 5 phr dan Brushing rubber 15 phr. Perlakuan brushing rubber sebagai bahan pengisi berpengaruh nyata terhadap sifat fisik kompon karet yaitu kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek, dan berat jenis kompon karet. Hasil pengujian terbaik pada perlakuan K1 (Carbon Black 20 phr) dengan nilai tegangan putus 165 Kg/cm2, perpanjangan putus 532%, ketahanan sobek 38 Kg/cm2 dan ketahanan kikis 2,0 mm3/Kg. perlakuan K4 (Carbon Black 5 phr dan Brushing rubber 15 phr) memiliki kekerasan terbaik dengan nilai kekerasan 63 Shore A. Kata Kunci : karet, karet pembersih lantai, kompon
Pengaruh penambahan gula terhadap kualitas vinegar dari air kelapa Sri Agustini, Silfia,
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.734 KB)

Abstract

Vinegar is an organic acid compound known as a preservative acids, flavoring and aroma in food. Vinegar can be made from sugar containing substrate which can be obtained from a various of materials such as fruits and coconut water. This research intended to maximize the utilisation of coconut water as raw material in making natural vinegar. Coconut water vinegar is a natural product that is produced from fermentation of coconut water substrate enriched with sugar. Research applied completely randomized design where the sugar addition as treatment consist of 6%, 8%, 10%, 12%, 14%. The effect of sugar addition on the quality of  coconut water vinegar examined according to SNI requirement and sensories test for taste and aroma by 20 panelist. The results showed that treatment of 12% adding sugar gave the best results with a level of acetic acid, pH and sugar concentration  were 8.22%, 3.80, 5.82% respectively. Contamination Pb was not detected, Fe was 0.065 ppm, arsenic was 0.046 ppm. Score for organoleptic test for taste and aroma  was  3.59 and 3.78  out of 5 respectively. Key words: Vinegar, coconut water, sugar, pH AbstrakVinegar adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pengawet, pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Vinegar dapat dibuat dari substrat yang mengandung gula dapat diperoleh dari berbagai macam bahan seperti buah-buahan dan air kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan air kelapa sebagai bahan baku pembuatan vinegar alami. Vinegar air kelapa merupakan produk alami yang dihasilkan dari fermentasi alkohol dengan substrat air kelapa yang diperkaya dengan gula. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan konsentrasi penambahan gula 6%, 8%, 10%, 12%, 14% sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan gula 12% memberikan hasil terbaik dengan kadar asam asetat 8,22%; pH 3,80; kadar gula 5,82%, cemaran logam Pb tidak terdeteksi, Fe (0,065ppm), cemaran Arsen (0,046ppm). Uji organoleptik oleh 20 orang panelis terhadap rasa mendapatkan  3,59 dan aroma 3,78. Kata Kunci:  Vinegar, air kelapa, gula, pH
Bioremediasi limbah cair tapioka oleh bakteri teramobilisasi pada microbial fuel cell Oktarina, Eva
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.962 KB)

Abstract

Bioremediation technique have been applied by industrial, as itself or combined with methane installation. This research aim is to explore the ability of immobilized bacteria for liquid cassava waste bioremediation on MFC. Single chamber non membrane MFC installed on laboratories scale. Variation that used in this research are MFC-immobilized Serratia (MFC 1), MFC-immobilized Pseudomonas (MFC 2), and MFC-immobilized Enterobacter (MFC 3). Waste water parameter that will be observed are pH, cyanide (CN), COD, TSS, NH3. and conductivity. Result showed that cyanide removal is 50 - 98,49%; COD removal is 23,58 - 31,28%; and NH3 removal is 40,55 - 98,01%. Voltage (mV) outputs from the MFCs are 698, 684 and 665. Immobilized Serratia, Pseudomonas and Enterobacter can be used as tapioca liquid waste water bioremediation on Microbial Fuel Cell (MFC). Keywords: Bioremediation, cassava waste water, Enterobacter, Pseudomonas, Serratia AbstrakTeknik bioremediasi telah banyak diaplikasikan oleh dunia industri, baik secara bioremediasi itu sendiri maupun dikombinasikan dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) lainnya seperti instalasi metan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri teramobilisasi dalam aplikasi bioremediasi limbah cair tapioka pada Microbial Fuel Cell (MFC). Penelitian dilakukan dengan menggunakan MFC singgle chamber yang terbuat dalam skala laboratorium. Variasi MFC yang dilakukan yaitu MFC dengan Serratia teramobilisasi (MFC 1), MFC dengan Pseudomonas teramobilisasi (MFC 2), dan MFC dengan Enterobacter teramobilisasi (MFC 3). Parameter limbah cair yang diukur adalah pH, CN, COD, PTT, NH3. dan DHL. Parameter MFC yang diukur adalah voltase dan daya. Hasil bioremediasi dari ketiga MFC adalah sianida removal yaitu 50 - 98,49%; COD removal yaitu 23,58 - 31,28%; serta NH3 removal yaitu 40,55 - 98,01%. Voltase (mV) yang dihasilkan dari MFC-1, MFC-2 dan MFC-3 adalah 698, 684 dan 665. Serratia, Pseudomonas serta Enterobacter teramobilisasi dapat diaplikasikan pada bioremediasi limbah cair tapioka pada Microbial Fuel Cell (MFC). Kata kunci: Bioremediasi, Enterobacter, Limbah cair tapioka, Pseudomonas, Serratia
Pengaruh penambahan gula terhadap kualitas vinegar dari air kelapa Silfia, Sri Agustini
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.734 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v25i2.517

Abstract

Vinegar is an organic acid compound known as a preservative acids, flavoring and aroma in food. Vinegar can be made from sugar containing substrate which can be obtained from a various of materials such as fruits and coconut water. This research intended to maximize the utilisation of coconut water as raw material in making natural vinegar. Coconut water vinegar is a natural product that is produced from fermentation of coconut water substrate enriched with sugar. Research applied completely randomized design where the sugar addition as treatment consist of 6%, 8%, 10%, 12%, 14%. The effect of sugar addition on the quality of  coconut water vinegar examined according to SNI requirement and sensories test for taste and aroma by 20 panelist. The results showed that treatment of 12% adding sugar gave the best results with a level of acetic acid, pH and sugar concentration  were 8.22%, 3.80, 5.82% respectively. Contamination Pb was not detected, Fe was 0.065 ppm, arsenic was 0.046 ppm. Score for organoleptic test for taste and aroma  was  3.59 and 3.78  out of 5 respectively. Key words: Vinegar, coconut water, sugar, pH AbstrakVinegar adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pengawet, pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Vinegar dapat dibuat dari substrat yang mengandung gula dapat diperoleh dari berbagai macam bahan seperti buah-buahan dan air kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan air kelapa sebagai bahan baku pembuatan vinegar alami. Vinegar air kelapa merupakan produk alami yang dihasilkan dari fermentasi alkohol dengan substrat air kelapa yang diperkaya dengan gula. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan konsentrasi penambahan gula 6%, 8%, 10%, 12%, 14% sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan gula 12% memberikan hasil terbaik dengan kadar asam asetat 8,22%; pH 3,80; kadar gula 5,82%, cemaran logam Pb tidak terdeteksi, Fe (0,065ppm), cemaran Arsen (0,046ppm). Uji organoleptik oleh 20 orang panelis terhadap rasa mendapatkan  3,59 dan aroma 3,78. Kata Kunci:  Vinegar, air kelapa, gula, pH
Bioremediasi limbah cair tapioka oleh bakteri teramobilisasi pada microbial fuel cell Eva Oktarina
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.962 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v25i2.518

Abstract

Bioremediation technique have been applied by industrial, as itself or combined with methane installation. This research aim is to explore the ability of immobilized bacteria for liquid cassava waste bioremediation on MFC. Single chamber non membrane MFC installed on laboratories scale. Variation that used in this research are MFC-immobilized Serratia (MFC 1), MFC-immobilized Pseudomonas (MFC 2), and MFC-immobilized Enterobacter (MFC 3). Waste water parameter that will be observed are pH, cyanide (CN), COD, TSS, NH3. and conductivity. Result showed that cyanide removal is 50 - 98,49%; COD removal is 23,58 - 31,28%; and NH3 removal is 40,55 - 98,01%. Voltage (mV) outputs from the MFCs are 698, 684 and 665. Immobilized Serratia, Pseudomonas and Enterobacter can be used as tapioca liquid waste water bioremediation on Microbial Fuel Cell (MFC). Keywords: Bioremediation, cassava waste water, Enterobacter, Pseudomonas, Serratia AbstrakTeknik bioremediasi telah banyak diaplikasikan oleh dunia industri, baik secara bioremediasi itu sendiri maupun dikombinasikan dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) lainnya seperti instalasi metan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri teramobilisasi dalam aplikasi bioremediasi limbah cair tapioka pada Microbial Fuel Cell (MFC). Penelitian dilakukan dengan menggunakan MFC singgle chamber yang terbuat dalam skala laboratorium. Variasi MFC yang dilakukan yaitu MFC dengan Serratia teramobilisasi (MFC 1), MFC dengan Pseudomonas teramobilisasi (MFC 2), dan MFC dengan Enterobacter teramobilisasi (MFC 3). Parameter limbah cair yang diukur adalah pH, CN, COD, PTT, NH3. dan DHL. Parameter MFC yang diukur adalah voltase dan daya. Hasil bioremediasi dari ketiga MFC adalah sianida removal yaitu 50 - 98,49%; COD removal yaitu 23,58 - 31,28%; serta NH3 removal yaitu 40,55 - 98,01%. Voltase (mV) yang dihasilkan dari MFC-1, MFC-2 dan MFC-3 adalah 698, 684 dan 665. Serratia, Pseudomonas serta Enterobacter teramobilisasi dapat diaplikasikan pada bioremediasi limbah cair tapioka pada Microbial Fuel Cell (MFC). Kata kunci: Bioremediasi, Enterobacter, Limbah cair tapioka, Pseudomonas, Serratia

Page 1 of 2 | Total Record : 16


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 33, No 1 (2022): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 32, No 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 32, No 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 31, No 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 31, No 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 30, No 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 30, No 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 29, No 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI0 Vol 29, No 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 29, No 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 29, No 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 2 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 2 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 1 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 1 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 2 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 2 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 2 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 2 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 1 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 1 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 2 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 2 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 1 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 1 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 21, No 2 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN Vol 21, No 2 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN Vol 21, No 1 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN Vol 21, No 1 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN More Issue