cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
SPASIAL
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2015)" : 8 Documents clear
KAJIAN TRANSFORMASI WILAYAH PERI-URBAN DI KOTA MANADO (STUDI KASUS : KECAMATAN MAPANGET) Krismasta, Vesta
SPASIAL Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah penduduk terus meningkat pada negara-negara berkembang.menimbulkan resiko besar terhadap pertumbuhan dan kepadatan penduduk, berpengaruh pula pada pemanfaatan ruang eksisting. Hal ini dibuktikan dengan proses alih fungsi lahan yang begitu cepat disebabkan oleh aktivitas perkotaan yang diperluas sampai ke pinggir kota. Daerah pinggiran kota adalah suatu daerah yang juga dikenal sebagai "urban fringe" atau daerah "peri-urban"yang merupakan wilayah irisan antar kota, desa dan area dengan pertumbuhan yang relatif cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk transformasi penggunaan lahan yang terjadi di wilayah peri urban dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan transformasi guna lahan tersebut khususnya di Kecamatan Mapanget. Data yang diperlukan adalah data primer mencakup karakteristik responden dan karakteristik lahan melalui wawancara dan observasi langsung. Data Sekunder mencakup studi literatur, dokumen teknis dari instansi yang berhubungan melalui permintaan data ke instansi terkait. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan aplikasi GIS untuk membuat overlay dengan data time series dari tahun 2003 hingga tahun 2014. Kesimpulan yang diperoleh yaitu transformasi yang terjadi berdasarkan aspek penggunaan lahan di wilayah ini, dalam kurun waktu 11 tahun telah terjadi pertambahan luas lahan terbangun rata-rata tiap tahunnya sekitar 20.25 Ha atau 1% dari luas wilayah peri urban keseluruhan, dan begitu pula 1% penurunan luas lahan tidak terbangun. Fungsi kawasan yang berpengaruh signifikan dalam perubahan ini adalah fungsi perumahan dan pemukiman.Faktor-faktor penyebab terjadinya transformasi wilayah peri urban ini yaitu faktor topografi/tapak, kepadatan penduduk, pengembang (developer), aksesibilitas dan kebijakan.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMUKIMAN TRADISIONAL DI DESA BOTAWA KABUPATEN WAROPEN Wonatorey, Rendra G
SPASIAL Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan terjadinya jumlah penduduk yang terus meningkat,sedangkan jumlah tersediaan lahan untuk pemukiman yang tetap maka tidak jarang menyebabkan pada lokasi pemukiman yang dekat dengan pusat kegiatan akan timbul beberapa titik konsentrasi pemukiman hunian yang padat.Pemukiman hunian yang padat ini menimbulkan kesan kumuh bagi lingkungan sekitarnya. Desa Botawa  merupakan salah satu desa di Kabupaten Waropen bagian utara yang beberapa wilayahnya  memiliki Permukiman Tradisional .Permukiman tradisional di Wilayah desa botawa dapat di kategori termasuk dalam permukiman tidak tertata dengan baik dan masi bersifat tradisional. Permasalahan pemukiman tradisional di desa botawa muncul akibat kurang adanya perhatian dari pemerintah dalam pembangunan pemukiman tradisional di desa botawa,dan kurangnya perhatiaan pemerintah dalam menangani permasalahan perumahan dan pemukiman tradisional yang ada di desa botawa tersebut sehingga seringkali terjadi tumpang tindi di dalam desa tersebut mengenai batas wilayah dalam pembanguan perumahan,dan kurang adanya sosialisasi dari pemerintah daerah tetang polah hidup sehat,sehingga dari kehidupan tradisional masyarakat yang ada membuat lingkungan pemukiman tradisional yang ada di desa botawa terlihat kotor dan kumuh. Maka dari itu di perlukan suatu arahan dalam penataan lingkungan permukiman tradisional tersebut untuk menghilanhkan kekumuhan yang ada di pemukiman wilayah botawa.Dalam arahan Karakteristik pemukiman tradisional baik secara soial,ekonomi dan fisik perlu mendapat perhatiaan khusus dan partisipasi masyarakat perlu di jaring untuk mendapatkan arahan yang paling sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat itu sendiri. Dalam penulisan skripsi yang berjudul Partisipasi Masyarakat Dalam Pemukiman Tradisional di Desa Botawa Kabupaten Waropen, penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan induktif. Dari hasil penelitian kegitan aktifitas masyarakat yang melibatkan partisiasi masyarakat di dalam pemukiman tradisional adalah tarian adat dimana presentasinya 25% dan diikuti oleh kegiatan aktifitas beribadah yang mempunyai presentasi sebesar 20%. Kemudian  presentasi aktifitas partisipasi masyarakat yang paling rendah adalah  bersih-bersih kampung dengan presentasi sebesar 5%.
PENGEMBANGAN POTENSI PULAU MANTEHAGE SEBAGAI KAWASAN STRATEGIS PROPINSI SULAWESI UTARA Medea, Pascha N. G.
SPASIAL Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan strategis merupakan kawasan yang didalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap, Tata ruang di wilayah sekitarnya, kegiatan lain dibidang sejenis dan kegiatan lain dibidang lainnya, dan/atau peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pulau Mantehage merupakan salah satu pulau kecil yang menjadi kawasan startegis Propinsi Sulawesi Utara dengan perannya sebagai zona inti konservasi Taman Nasional Bunaken.Sumberdaya alam dan ekosistem yang dimiliki Pulau Mantehage sangat potensial untuk dikembangkan. Namun kondisi Pulau Mantehage yang ada saat ini justru betolak belakang dengan status dan potensinya. Tingginya biaya pembangunan karena akses pencapaian yang melewati jalur laut berdampak pada infrastruktur dasar seperti jalan, drainase, fasilitas pendidikan, kesehatan, listrik dan komunikasi belum cukup memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi-potensi yang ada di Pulau Mantehage kemudian merekomendasikan potensi apa yang paling berpeluang dikembangkan. Alat analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis deskriptif pada beberapa sumber, analisis SWOT  dengan menggunakan Matriks IFAS dan EFAS, Matriks SWOT serta analisis kebijakan. Hasil analisis deskriptif menemukan terdapat kurang labih enam potensi yang paling menonjol yakni potensi fisik alam, potensi sumberdaya pesisir dan laut, potensi perikanan, potensi perkebunan, potensi pariwisata dan potensi SDM. Hasil analisis Matriks IFAS dan EFAS menunjukkan potensi pariwisata yang paing berpeluang dikembangkan sesuai dengan karakteristik Pulau Mantehage. Hasil analisis kebijakan menunjukkan jenis wisata bahari yang perlu dikembangkan karena sesuai dengan daya tampung dan daya dukung Pulau Mantehage. Matriks SWOT menunjukan arahan dan strategi pengembangan potensi wisata bahari di Pulau Mantehage.
ANALISIS SISTEM JARINGAN DRAINASE DI KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT, KOTA KOTAMOBAGU Mamonto, Reggy P
SPASIAL Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Kotamobagu Barat merupakan sebuah kawasan yang telah terbangun begitu pesat dan merupakan sebuah daerah yang memiliki jumlah penduduk terpadat di antara empat kecamatan lainya yang ada di Kota Kotamobagu.Besarnya jumlah penduduk tersebut mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan, dimana lahan-lahan yang semula berupa lahan terbuka atau lahan non terbangun kini menjadi sebuah kawasan yang terbangun seiring dengan meningkatnya kebutuhan lahan sehingga mengakibatkan daerah-daerah resapan air pada wilayah ini kian mengecil.kondisi tersebut membawa dampak rendahnyakemampuan drainase untukmenampung debit air. Sampai saat ini genangan air masih saja selalu terjadi di beberapa lokasi-lokasi langganan, bahkan kini mulai merambah di lokasi-lokasi yang dulunya tidak atau jarang terjamah oleh masalah tersebut.Dari permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut; (1) Mengidentifikasi kondisi eksisting sistem jaringan drainase di Kecamatan Kotamobagu Barat, (2) Menemukenali peran antara pemerintah dan masyarakat dalam suatu pengelolaan sistem jaringan drainase di Kecamatan Kotamobagu Barat. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif evaluatif. Teknik analisis data dilakukan melalui cara induktif, yaitu dengan menggunakan metode deskriptif sebagai usaha mengemukakan suatu fakta dan peristiwa berdasarkan penilaian yang teridentifikasi sebelumnya. Metode ini dipilih karena parameter yang berpengaruh dalam studi ini merupakan parameter bersifat kualitatif yang didapat dari hasil survey primer. Adapun setelah itu digunankan metode pembobotan dimana data yang sebelumnya bersifat kualitatif dikonversi ke dalam bentuk kuantitatif, sehingga menjadi penilaian dari beberapa tingkatan dalam skala yang disamakan dengan menggunakan skala likert untuk selanjutnya, diklasifikasikan berdasarkan masing-masing aspek yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan jumlah penduduk dari masing-masing kelurahan yang diambil secara acak untuk pengumpulan data kondisi eksisting jaringan drainase yang dilakukan dengan cara cara observasi dilapangan serta pembagian kuisioner yang diolah untuk mendapatkan skor daengan cara pembobotan. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa ; (1) Kondisi sistem jaringan drainase di Kecamatan Kotamobagu Barat. secara sistem pola pengaliranya tidak saling mendukung atau tersistematis mulai dari tersier, sekunder, dan primer. Sampai saat ini masih merupakan suatu sistem drainase gabungan (mix drain) dengan kata lain bukan merupakan suatu sistem yang tertata atau terencana dengan baik. Dimana hasil dari penilaian kondisi eksisting drainase imemiliki nilai rendah, dengan rata-rata  2,46. (2) Pengelolaan sistem jaringan drainase di Kecamatan Kotamobagu Barat dari penilaian peran pemerintah memiliki nilai rendah dengan bobot rata-rata  1,40. Demikian halnya pada penilaian partisipasi masyarakat memiliki nilai rendah dengan bobot rata-rata  2,22.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LOKASI PASAR BARU DESA BOLANGITANG KABUPATEN BOLAANG-MONGONDOW UTARA Olii, Sitti P
SPASIAL Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana persespi dari pedagang pasar selaku produsen terhadap rencana relokasi pasar dan lokasi pasar baru, serta untuk mengetahui seperti apa kondisi eksisting dari lokasi pasar lama maupun lokasi pasar yang baru. Lokasi penelitian ini dilakukan di dua tempat yakni di lokasi pasar lama dan lokasi pasar yang menjadi arahan relokasi pasar tradisional Bolangitang Dua. Dengan menggunakan pedagang pasar sebagai responden dengan jumlah sampel 163. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, kuesioner, dan dokumentasi serta menggunakan metode kualitatif sebagai metode penelitian dengan pengolahan data menggunakan perangkat SPSS. Hasil akhir penelitian ini yaitu memahami kondisi eksisting dari lokasi pasar baru dan pasar lama, serta mengetahui persepsi dari pedagang pasar terhadap program relokasi dan lokasi pasar yang baru yaitu : kondisi eksisting lokasi pasar lama dinilai lebih baik untuk dijadikan lokasi berdagang (pasar tradisional) dibandingkan lokasi pasar yang lama baik dari segi tataguna lahan, luas lahan, jarak, sirkulasi jalan hingga kepadatan bangunan, topografi dan ketersediaan drainase. Dari hasil analisis diketahui sebagian besar atau 75% pedagang yang berada di lokasi pasar lama setuju dengan rencana relokasi pasar tersebut. Dan lebih dari 70% pedagang yang ada juga menilai lokasi pasar tradisional yang baru merupakan sebuah lokasi yang strategis, yang mempunyai kondisi lingkungan yang baik dan aksesbilitas yang baik pula.
ANALISIS PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN SEPANJANG KORIDOR JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO Bujung, Grenda F. F.
SPASIAL Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan Kota Manado yang terjadi dari hari ke hari bersamaan dengan perkembangan jumlah penduduk dan aktivitasnya, akan berimplikasi pada peningkatan kebutuhan ruang perkotaan. Dampaknya yaitu perubahan pemanfaatan lahan salah satunya ditunjukan pada sepanjang koridor Jalan Wolter Monginsidi.  Fenomena yang dilihat terjadi adalah perubahan fungsi kawasan berupa peningkatan luas lahan terbangun dan adanya perkembangan kegiatan komersial. Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan tersebut serta mengkaji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya dengan mengambil 3 tahun perbandingan yaitu tahun 2004, 2009 dan 2014. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dan analisis SIG. Hasil analisis menunjukan peningkatan persen lahan terbangun yang dimanfaatkan untuk fungsi komersial serta adanya perubahan fungsi bangunan seperti perubahan hunian menjadi hunian sekaligus komersial dimana perubahan tersebut mengikuti koridor atau merembet secara linear dan terfokus pada bagian wilayah penelitian yang berdekatan dengan pusat kota. Selanjutnya ditemukan perubahan fungsi kawasan dipengaruhi oleh faktor internal berupa aksesibilitas yang merupakan faktor paling berpengaruh, selain itu ada juga aspek ekonomi dan daya dukung lahan. Faktor eksternal yang juga berpengaruh adalah perkembangan kota dan kebijakan pemerintah.
STUDI KESIAPAN MASYARAKAT TERHADAP RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS di KOTA BITUNG Lintjewas, Angga R
SPASIAL Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus ditetapkan oleh pemerintah lewat Undang-Undang Republik no. 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, Kota Bitung Kecamatan Matuari, Kelurahan Tanjung Merah merupakan salah satu wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, lewat Peraturan Pemerintah RI No.32 Tahun 2014, tujuan dari rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus adalah meningkatakan kesejahteraan hidup masyarakat, namun seringkali masyarakat masih belum siap dalam memanfaatkan kebijakkan yang ada oleh karena kurangnya usaha pemerintah dalam melibatakan masyarakat dalam proses rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus ini. Sehingga menyebabkan masyarakat merasa teralienasi dari proses rencana pengembangan. Rencana Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus ini tentunya akan berdampak terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan ekologi masyarakat setempat. Untuk itu diperlukan penelitian untuk mengetahui tingkat kesiapan masyarakat dalam menghadapi peluang, perubahan dan resiko yang akan dihadapai dengan adanya rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus ini di lingkungan mereka sehingga rencana pengembangan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Tanjung Merah. Hasil penelitian menunjukan bahwa dinilai dari faktor pengetahuan, faktor sikap dan faktor respons, masyarakat Kelurahan Tanjung Merah siap menerima apabila wilayah mereka ditetapkan oleh pemerintah sebagai wilayah rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, namun dilihat dari faktor kemampuan perindividu menunjukan masyarakat masih belum siap, karena dari kuesioner yang ada masih banyak masyarakat yang masih minim pengetahuan serta masih banyaknya masyarakat yang belum pernah mengikuti pelatihan dalam mengembangkan kemampuan dalam bidang industri. Oleh karenanya dibutuhkan upaya sosialisasi oleh pemerintah yang menjelaskan aspek peluang dan resiko secara komperhensif, serta diadakannya pelatihan kemampuan dalam bidang industri, guna terpenuhinya kesiapan masyarakat dalam memanfaatkan rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus.
KAJIAN TERHADAP KONSEP ELEMEN ALAMI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TEPIAN PANTAI Tungka, Aristotulus E
SPASIAL Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan kota yang terletak di teluk Manado dan secara geografis penyebaran kota juga sejajar dengan air atau teluk Manado. Salah satunya adalah dibukanya areal proyek reklamasi pantai yang diharapkan ke depan merupakan daerah kawasan bisnis yang baru untuk mendongkrak perekonomian kota Manado, selain memperkuat jati diri kota manado yaitu sebagai kota tepi pantai.  Mengumpulkan data melalui pengambilan gambar dan foto untuk dapat memvisualisasikan kembali sehingga hasil yang diharapkan dapat menjawab masalah. Daerah-daerah tepian air haruslah mampu menawarkan suatu konsep dalam memberikan suatu pengalaman mengasyikan dan pengetahuan khas yang bertumpu pada karakter atau ciri-ciri khas air. Kata Kunci :jati diri, kota tepi pantai, konsep berkarakter

Page 1 of 1 | Total Record : 8