cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
EDUTECH: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
ISSN : -     EISSN : 24427063     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial" : 10 Documents clear
Pemahaman Dan Sikap Masyarakat Terhadap Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum Melalui Penyuluhan Hukum Keliling (Studi Kasus di Pasar Setia Budi, Kota Medan) Lamria Fitriani Manalu
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.764 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3267

Abstract

Kesadaran hukum adalah sesuatu yang bersifat abstrak, dan baru bersifat konkret setelah diwujudkan dalam perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, perlu dilakukan penyuluhan hukum dengan tujuan agar masyarakat tahu hukum, paham hukum, dan sadar hukum, yang bermuara pada kepatuhan pada hukum tanpa ada adanya paksaan, melainkan menjadikannya sebagai suatu kebutuhan. Penyuluhan hukum dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu penyuluhan hukum langsung dan tidak langsung. Penyuluhan Hukum Keliling (Penyuling) merupakan salah satu bentuk penyuluhan langsung dengan menggunakan sarana Mobil Penyuluhan Keliling (Mobil Penyuling). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan sikap masyarakat tentang bantuan hukum sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum yang disampaikan melalui Penyuling di salah satu pasar tradisional di Kota Medan, yaitu Pasar Setia Budi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat dapat memahami informasi tentang bantuan hukum untuk orang atau kelompok miskin yang disampaikan oleh penyuluh hukum yang bertugas pada penyuluhan hukum keliling serta bersikap optimis terhadap informasi tersebut. Masyarakat bahkan menginginkan agar penyuluhan hukum keliling dapat dilakukan secara berkala di daerah mereka.
Kurikulum Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Agus Salim
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.229 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3268

Abstract

Dalam  perspektif filasafat pendidikan Islam kurikulum dibangun di atas dasar yang kuat dan kokoh, yaitu Alquran dan hadis. Dari dasar inilah manusia melalui jalan terang-benderang untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah dan memperoleh kehidupan yang hakiki di dunia dan akhirat melalui yang namanya pendidikan Islam. Oleh karena dasar kurikulum pendidikan Islam adalah wahyu maka orientasi pendidikan  bukan hanya sebagai penguasa ilmu tetapi pengamal ilmu. Dengan demikian kurikulum didesain agar lahirnya manusia yang memiliki ilmu, karakter dan keterampilan (skill).
Lembaga Pemasyarakatan Dalam Menjalankan Rehabilitasi Terhadap Narapidana Narkotika Ibrahim Nainggolan
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.158 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3388

Abstract

Sistem peradilan pidana lebih diarahkan pada masalah pemidanaan. Pembalasan (The retributivist approach) memandang pemidanaan sebagai suatu tanggapan moral yang pantas dan/atau diperlukan terhadap tindakan terlarang.  Di antara berbagai jenis pemidanaan, pidana penjara (pemasyarakatan) merupakan yang paling populer, dan jumlah penghuninya terus meningkat. Lembaga permasyarakatan diharapkan menjalankan sistem pemasyarakatan agar terpidana narkotika (atau yang dikenal sebagai warga binaan pemasyarakatan/WBP) menyadari kesalahan, memperbaiki diri, tidak mengulangi tindak pidana sehingga, dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab, dan tidak menjadi residivis. Penulisan ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif (normatif research) dengan spesifikasi penelitian deskriptif analistis yang memggunakan data skunder. Prosedur pengumpulan datanya adalah berupa dokumentasi catatan atau kutipan, penelusuran literatur hukum, buku-buku dan lainnya yang bertalian dengan identifikasi masalah baik secara cara offline maupun online yang kemudian dianalisa melalui metode analisa konten (centent analysis method)  dengan fokus pada permasalahan tentang Bagaimana rehabilitasi terhadap pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang diselenggarakan Lembaga Pemasyarakatan?, Bagaimana kebijakan Lembaga Pemasyarakatan dalam pelaksanaan rehabilitasi terhadap pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika?.  Dari hasil penelitian diketahui bahwa Penetapan pelaksanaan rehabilitasi terhadap pengguna narkoba merupakan salah satu bagian dari vonis yang dijatuhkan oleh Hakim dan tempat dimana Vonis itu dilaksanakan seharusnya adalah adalah lembaga Pemasyarakatan, bukan ditempat lain. Hal yang sangat disayangkan adalah kurangnya perhatian pemerintah maupun pihak-pihak pembuat kebijakan lain untuk mengatur hal-hal yang bersifat detail mengenai bagaimana hal itu diterapkan. Akibatnya adalah aturan hukum sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-undang Psikotropika maupun Narkotika mengenai penerapan hukuman rehabilitasi tersebut hanyalah tinggal pemanis undang-undang tersebut saja tanpa dapat benar-benar secara nyata dan menyeluruh diterapkan dalam aplikasinya dilapangan. Lembaga Pemasyarakatan, harus diakui sudah banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat mengakomodir hak-hak dari para Terpidana kasus Narkoba. Namun hal itu masih dalam taraf yang bersifat umum, sedangkan dalam hal-hal khusus seperti penanganan terhadap Terpidana Narkoba yang berada pada tingkat hanya sebagai pengguna masih belum cukup diperhatikan
Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Dan Minat Belajar Matematika Peserta Didik Melalui Pendekatan Realistik Berbasis Budaya Melayu Langkat di MTS Negeri Tanjung Pura Kabupaten Langkat Khairunnisa Khairunnisa
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.757 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3397

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis peningkatan kemampuan representasi matematis peserta didik yang diajar melalui pendekatan realistik berbasis budaya Melayu Langkat; (2) Menganalisis peningkatan minat belajar matematika peserta didik yang diajar melalui pendekatan realistik berbasis budaya Melayu Langkat; (3) Menganalisis interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah) peserta didik terhadap kemampuan representasi matematis peserta didik; dan (4) Menganalisis interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah) peserta didik terhadap minat belajar matematika peserta didik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik MTs Negeri Tanjung Pura Kabupaten Langkat pada kelas VII yang terdiri dari 7 kelas parallel dan terpilih secara acak dua kelas. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari tes kemampuan representasi matematis dan  angket minat belajar matematika. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas isi, serta koefisien reliabilitas sebesar 0,431 dan 0,791 berturut-turut untuk kemampuan representasi matematis dan minat belajar matematika. Analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat peningkatan kemampuan representasi matematis peserta didik yang diajar melalui pendekatan realistik berbasis budaya Melayu Langkat; (2) Terdapat peningkatan minat belajar matematika peserta didik yang diajar melalui pendekatan realistik berbasis budaya Melayu Langkat; (3) Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah) peserta didik terhadap peningkatan kemampuan representasi matematis peserta didik; dan (4) Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah) peserta didik terhadap peningkatan minat belajar matematika peserta didik
English Teachers’ Strategies In Teaching Conversation Materials At High School Level In Medan Erikson Saragih; Audina Nauli; Rina Septiyan Damaiyana Simbolon; Gabriella Patricia L.Tobing; Rany Octorita Nababan; Novi Triani Hutagalung
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.832 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3399

Abstract

This study is aimed at findings the strategies that used by English teachers’ in teaching conversation material at high school level in Medan. It is investigated five English teachers in teaching conversation materials through strategies. In collecting the data, interview, classroom observation and FGD were used as instruments to identify teachers’ strategies in teaching conversation. The result showed that the strategy used by the English teachers’ strategies in teaching conversation materials at high school level in Medan were role play, pair work, drilling and group discussion. The first and second English teachers’ used group discussion strategy, because through strategy the teaching learning process more enjoyed, relaxed, and it can make the students active in speaking. The third teacher used the role play strategy because students could practice their speaking skills directly in front the class. The forth teacher used drilling strategy, because it helped the students in improving their pronunciation. And the last teacher used pair work strategy, because the strategy could make students be more active in the class and they had an opportunity to speak English in pair.  Students could be more confident when speak in front of their pair, and also they could be more active in the class
Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw dan Stad Terhadap Hasil Belajar Puisi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 19 Medan Tahun Pelajaran 2018/2019 Lasroha Marito Simanullang; Roma Ito Purba; Nasrah Bancin; Oktaviandi Bertua Pardede
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.379 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3385

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, STAD dan Konvensional pada hasil belajar puisi oleh siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Medan. Teknik pengambilan sampling menggunakan teknik random sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 19 Medan, setiap kelas ada 34-35 siswa yang di pilih untuk eksperimen pembanding adalah tiga kelas. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan  antara model pembelajaran Stad dengan konvensional terhadap hasil belajar puisi.  Hal ini dibuktikan dari harga Fhitung sebesar 3,230. Diperoleh bahwa sig < α yakni 0,044 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah Ha. Dapat diketahui bahwa harga sig yang diperoleh maing-masing pasangan yaitu 0,884 (Jigsaw-Stad), 0,436 (Jigsaw-konvensional) dan 0,039 (Stad-konvensional). Untuk mengetahui kriteria apa yang dimiliki setiap pasangan maka dibandingkanlah sig dengan α. Untuk Jigsaw-Stad (0.884 > 0,05), Jigsaw-koonvensional (0,436 > 0,05) dan Stad-konvensional (0,039 < 0,05). Dengan demikian dapat diketahui bahwa pasangan Jigsaw-Stad menerima H0, pasangan Jigsaw-konvensional menerima H0 dan hanya pasangan Stad-konvensional saja yang menerima Ha. Jadi dapat disimpulkan penerapan model Stad  berpengaruh pada hasil belajar puisi di kelas VIII SMP Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2018/2019.
An Error Analysis On Changing Active Voice Into Passive Voice At Ninth Grade Of Smp Amir Hamzah Medan Bambang Nur Alamsyah Lubis; Tazari Putri Afrilyani; Sri Wahyuni Girsang; Bintang Mangasih Tua Sihite; Shandy Chandra; Agus Permadi
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.075 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3400

Abstract

This study focuses to analyze the errors probably make on changing active voice into passive voice. Was the study was conducted at SMP YPI Amir Hamzah Medan. The subject of the research was class VIII consisted of 24 students. The type of research is quantitative research. Based on the problem study aimed (1) to to identify and analyze the errors probably make on changing active voice into passive voice. (2) to find out the dominant tense has more errors on changing active voice into passive voice. The instruments of data collection is test. The data were obtained and used in quantative form. Based on data analysis, researchers found that the total errors made by students were 277. The types of errors students made were ommission(56 or 20.22%), misformation (168 or 60.65%), addition (28 or 10.11%) and misordering (25 or 9.03 %). The data also shows that the dominant tense has more errorson changing active voice into passive voice is misformation
Eksperimentasi Kecerdasan Emosional Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Oleh Siswa Kelas VIII SMP Talitakum Tahun Pelajaran 2018/2019 Greis Hopina Siregar; Sariati Marpaung; Oktaviandi Bertua Pardede; Ayu Dini Kurnia; Yeni Charery Butar-butar
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.67 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3386

Abstract

Pendekatan yang di lakukan guru dalam proses belajar mengajar sangat penting karena pendekatan tersebut dapat berdampak positif atau negatif terhadap hasil belajar siswa di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktifitas, perbedaan hasil belajar dan respon siswa sebelum dan sesudah di lakukan pendekatan kecerdasan emsional kepada siswa di SMP Swasta Talitakum Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan bentuk Pre Experimental Design dengan tipe the one goup pretest-posttest design. Pengumpulan data menggunakan , tes tertulis yang terdiri dari pre-test dan post-test, soal kecerdasan emosional dan angket. Aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan peneliti yaitu di peroleh perbandingan yaitu kelas yang di berikan pendekatan kercerdasan emosioal maka dapat di kategorikan sangat baik dalam merespon dan aktif dalam pembelaajran. Hal ini dikarenakan pendekatan kecerdasan emosional ini meberikan dampak yang positif terhadap diri siswa dimana siswa menjadi termotivasi da lebih bersemangat dalam belajar. Sedangkan pada kelas yang tidak di berikan pendekatan kecerdasan emosional dapat di katakan kurang memuaskan hasil yang di dapatkan karena masih di sebagain siswa yang memiliki motivas dan semangat belajar di kelas sehingga membuat kurangnya hasil pembelajaran bahasa indonesia yang di dapatkanData tes hasil belajar siswa dianalisis dengan di lakukan dua bentuk uji hipotesis yaitu hipotesis asosiatif dan hipotesis komparatif. Dan hasil yang diperoleh dalam uji hipotesis asosiatif adalah sebagai berikut Berdasarkan pengolahan SPSS maka harga sig. lebih kecil daripada harga α yaitu 0,001 < 0,05. Dengan demikian diterima Ha bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia. Dan untuk mengetahui besarnya sumbangan efektif kecerdasan emosional dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat digunakan hasil pengolahan SPSS melalui koefesien determinasi (R2). Melalui hasil pengolahan pada tabel 3.6. diperoleh R2 sebesar 0,408. Hal ini mengartikan bahwa kecerdasan emosional siswa memberikan sumbangan efektif sebesar 40,8% berpengaruh terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia siswa. Sedangkan sisanya 59,2% dipengaruhi variabel lainnya yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Dan juga hasil uji hipotesis yang di peroleh dengan uji hopitesis komparatif adalah sebagai berikut dengan uji t – paired sample test diperoleh sig lebih kecil dari pada α yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia oleh siswa mengalami perubahan yang signifikan (berarti).Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa akibat pengaruh kecerdasan emosional yang distimulus kepada siswa melalui penelitian ini.
Local Wisdom: Eksistensi Dan Degradasi Tinjauan Antropologi Sosial (Ekplorasi Kearifan Lokal Etnik Ocu Di Kampar Riau) Syafrizal Syafrizal; Ahmad Calam
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.41 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3424

Abstract

Local Wisdom (kearifan Lokal) adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologisnya. Kearifan Lokal dapat didefinisikan sebagai kebenaran yang telah mentradisi pada suatu kawasan atau daerah, sebagai nilai yang dianggap baik dan benar yang berlangsung secara turun-temurun dan dilaksanakan oleh masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat dari adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Secara khusus tulisan ini untuk peninjauan sekaligus menjelaskan secara antropologis sebab-sebab aspek kearifan lokal orang Ocu sebagian yang masih eksis, namun sebagiannya telah tergradasi. Proses eksplorasi aspek-aspek kearifan lokal orang Ocu, mendapati bahwa munculnya keadaan seperti itu sangat dipengaruhi oleh maksimal atau tidaknya perhubungan sosial antara orang Ocu dengan masyarakat luar akibat dilaksanakannya pembangunan transmigrasi di kawasan asal orang Ocu ini. Perbedaan besar kecil penduduk, dan besar kecilnya kekuasaan, serta besar kecilnya sumber daya manusia yang dimiliki, adalah di antara faktor utama penyebab wujunya keadaan di atas. Selain itu, diyakini telah terjadi kekosongan nilai anutan budaya pada kelompok ini. Keadaan seperti apabila didasarim oleh kondisi bahwa orang Ocu telah membuka diri (bahkan dipaksa oleh keadaan) untuk menerima nilai budaya baru, dalam waktu yang sama telah pula meninggalkan budaya asli mereka, namun penerimaan terhadap nilai budaya baru belum terseleksi yang mengakibatkan kegamangan sosial
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII Smp Swasta Nasrani 3 Tahun Pelajaran 2019/2020 Erikson Sihombing; Anisah Anisah
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.725 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3387

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP Swasta Nasrani 3. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Swasta Nasrani 3. Pemilihan sampel dilakukan secara random dengan mengacak kelas. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes Kemampuan Menulis Puisi siswa. Hasil penelitian menunjukkan dari skor rata-rata skor kemampuan menulis puisi siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TTW dengan rata-rata dikoreksi (res)A1 = 28,84 sedangkan skor kemampuan menulis puisi siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori dengan rata-rata dikoreksi (res)A2 = 25,47, sedangkan ttabel = 2.036. karena thitung ˃ ttabel maka H0 ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis puisi antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TTW (A1) dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori (A2).

Page 1 of 1 | Total Record : 10