cover
Contact Name
Teguh Triyono
Contact Email
teknik@unwiku.ac.id
Phone
+6281804888643
Journal Mail Official
teknik@unwiku.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Beji KarangsalamPurwokerto 53152, Banyumas, Jawa Tengah
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Teodolita: Media Komunikasi Ilmiah di Bidang teknik
ISSN : 14111586     EISSN : 27226204     DOI : -
Teodolita adalah jurnal imiah Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto yang merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian, studi literatur maupun karya ilmiah terkait. Jurnal Teodolita terbit 2 kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Memuat materi yang membahas tentang ilmu-ilmu teknik seperti sipil, arsitektur, elektro dan informatika. Pembahasan yang diberikan diharapkan dapat menambah wawasan bagi siapa saja yang membacanya. Kontribusi makalah dari berbagai pihak baik di dalam lingkungan kampus maupun di luar lingkungan kampus sangat redaksi harapkan agar dapat memberikan pengetahuan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2010)" : 6 Documents clear
INKULTURASI SOSIO-KULTURAL SEBAGAI PONDASI GEREJA POHSARANG DI KEDIRI Yoh. Wahyu Dwi Yudono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 11, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.667 KB) | DOI: 10.53810/jt.v11i2.63

Abstract

AbstraksiGereja Pohsarang menurut istilah sekarang merupakan hasil inkulturasi, yaitu proses terminologi dari adaptasi, akomodasi, inkarnasi maupun kontekstualisasi. Istilah adaptasi dan akomodasi, pada masa lampau digunakan untuk mengungkap pertemuan warga kristen dengan pelbagai kebudayaan suku-suku bangsa. Istilah inkarnasi lebih menunjuk pada misteri penjelmaan Tuhan menjadi manusia (Daeng Hans. J, 1989). Sedang istilah kontekstual, sering digunakan orang Protestan guna merangkum semua hal yang terkandung dalam istilah indigenisasi dengan tidak terjerat pada masa lampau dengan sikap dinamis, menerima perubahan, dan berorientasi ke masa depan dengan menghayati situasi lokal.Menurut Muda Hubertus (1992: 34), inkulturasi adalah istilah yang mengungkapkan keharusan untuk mengkontekstualisasikan warta dan hidup kristiani dalam pelbagai kebudayaan manusia, dan dalam seminar di Yogyakarta dijelaskan bahwa:Inkulturasi adalah proses yang didalamnya komunitas gerejani menghayati iman dan pengalamannya dalam konteks budaya sedemikian rupa sehingga hal-hal itu tidak hanya terungkap dalam unsur budaya lokal tetapi menjadi kekuatan pencipta pola-pola persatuan komunitas baru serta menjadi kekuatan yang menyemangati, membentuk dan dengan jelas memperbaharui kebudayaan itu seokah-olah menjadi suatu ciptaan baru.Dalam proses inkulturasi, tidak dapat dilepaskan dari keterlibatan “arsitek” yang ada dibelakangnya. Yang pertama dapat dikatakan sebagai arsiteknya adalah para misionaris atau pewarta perdana. Mereka mewartakan Injil ke dalam situasi sosio-kultural dimana mereka diutus. Kedua, yaitu gereja lokal yang merupakan kumpulan umat yang lahir dari pewartaan Injil. Gereja harus menampilkan wajah dan bentuknya sendiri untuk mengakarkan Injil dalam kebudayaannya sendiri.Seperti yang diungkap oleh Sugijopranoto. A (1997: 331), “seorang arsitek suatu gereja harus mengenal budaya dan simbol-simbol yang dipakai untuk mengekspresikan rasa masyarakat sekitar”. Dengan demikian perlu untuk mengetahui siapa, bagaimana, dan dengan cara apa para “arsitek” terlibat dalam proses inkulturasi tersebut.
PERAN ARSITEK DALAM FENOMENA PEMBANGUNAN PERKOTAAN Yohana Nursruwening
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 11, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.93 KB) | DOI: 10.53810/jt.v11i2.64

Abstract

Abstract            The land of Indonesia basically consists of many layers. The land of Indonesia physically experiences changes because of the improvement in society activity that is called development.Architects have big role in the change of the land of Indonesia through their design such as the developed and built environment, and the City Government involves inside as the authority holder element and the policy maker in the city development.The source of the development success lies on the creative efforts from the architects who give contribution in the discovery of new facts and new expressions for the development. Development brings improvement which influences a lot to the ideas of the task giver side.The continuity of the development planning which is acceptable in the eyes of society will be guaranteed.The key words: City Development, The Role of Architects, and Built Environment.
PERLUNYA PEMAHAMAN PENYEDIA DAN PENGGUNA BARANG/JASA TERHADAP PERJANJIAN PEMBORONGAN Taufik Dwi Laksono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 11, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v11i2.65

Abstract

Abstraksi Pemahaman terhadap perjanjian pemborongan yang dibuat oleh penyedia dan pengguna barang/jasa masih sangat kurang. Tidak jarang perjanjian yang dibuat tersebut dibuka hanya ketika terjadi masalah. Karenanya perlu adanya pemahaman yang mendalam dari semua pihak yang terkait dengan perjanjian pemborongan tersebut baik dimulai dari proses terciptanya, isi daripada perjanjian maupun pada saat pelaksanaan perjanjian pemborongan. Diharapkan dengan adanya pemahaman dari semua pihak maka pelaksanaan perjanjian pemborongan tersebut dapat berjalan dengan baik dan permasalahan yang mungkin timbul karena adanya wanprestasi dari salah satu pihak yang terikat dalam perjanjian pemborongan tersebut tidak akan terjadi.Kata Kunci: Perjanjian Pemborongan
DESALINASI AIR LAUT MENGGUNAKAN METODE REVERSE OSMOSIS SEBAGAI SOLUSI KRISIS AIR BERSIH DI INDONESIA Atiyah Barkah
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 11, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v11i2.61

Abstract

AbstraksiPenyediaan kebutuhan air bersih di Indonesia saat ini masih minim. Di kota-kota besar pelayanan penyediaan air bersih baru mencapai 45 persen, sedangkan di pedesaan  baru sebesar 10 persen. Ini membuktikan terjadinya krisis air bersih di Indonesia, yang merupakan unsur  vital dalam kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itu air sebagai salah satu penopang hidup bagi manusia. Pengolahan pengadaaan air dalam skala besar sangat penting, sehingga akan membantu masyarakat dalam mengelola air. Pengolahan air dengan desalinasi merupakan cara lama untuk mendatangkan air dalam skala besar namun untuk memperbaiki cara desalinasi konvensional diperlukan cara khusus dan modern, tidak hanya itu juga cara tersebut harus murah dan tahan lama. Ada beberapa metode untuk menangani kelangkaan air tersebut. Salah satunya dengan “desalinasi air laut dengan metode reverse osmosis”.Kata kunci: desalinasi, air laut, reverse osmosis
TINJAUAN MUTU PRODUK PERENCANAAN KONSULTAN Studi Kasus pada Kegiatan Participatory Irrigation Sector Project Kabupaten Cilacap Chrisna Pudyawardhana
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 11, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v11i2.66

Abstract

Abstract Pelaksanaan pekerjaan perencanaan pada kegiatan Participatory Irrigation Sector Project  perlu dibuat suatu jaminan mutu berupa Rencana Mutu Kontrak Desain (Quality Assurance) sebagai upaya pemantauan mutu agar dicapai hasil desain dengan jaminan mutu seperti yang diharapkan sebelumnya dan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja.Studi ini mengevaluasi dokumen rencana mutu kontrak yang telah disusun  konsultan perencana yang terlibat dalam proses perencanaan pada Kegiatan Participatory Irrigation Sector Project di Kabupaten Cilacaps, apakah sudah memenuhi standar prosedur yang berlaku.Standar prosedur yang dimaksud meliputi Tujuan dan sasaran pekerjaan, Susunan Organisasi, Daftar Personil, Jadwal Kegiatan, Standar Prosedur/ desain, dan Jadwal Inspeksi/ Test. Kata kunci: Rencana Mutu Kontrak,  Konsultan, Cilacap
EVALUASI DAN SOLUSI VIBRASI PELAT LANTAI GEDUNG RITA DEPARTEMENT STORE AND SUPER MARKET CILACAP Iwan Rustendi
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 11, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v11i2.62

Abstract

AbstrakBangunan gedung Rita Department Store and Super Market yang terletak di Jl. Ahmad yani Cilacap secara struktur (aspek kekuatan) mampu memikul beban rencana yang bekerja. Namun bangunan tersebut tidak memberikan kenyamanan bagi para pengguna karena terjadi efek vibrasi atau getaran yang berlebihan pada struktur pelat lantai ketika di atasnya ada aktivitas (orang berjalan di atas pelat lantai), sehingga bangunan tersebut tidak memenuhi syarat aspek fungsional. Makalah ini mengupas tentang evaluasi vibrasi struktur pelat lantai dan solusi perbaikannya dari aspek desain dan pelaksanaan. Berdasarkan hasil investigasi struktur pelat lantai mempunyai ukuran panel 6 x 8,7 meter (tidak ada balok anak) dengan ketebalan pelat lantai 12 cm. Berdasarkan evaluasi penyebab vibrasi pada pelat lantai adalah akibat plat lantai yang tidak mempunyai kekakuan yang cukup atau ketebalan plat lantai kurang dari ketebalan minimal sehingga lendutannya melebihi yang diperkenankan. Karena kalau mengacu pada SKSNI T 15 1991 03 dengan ukuran panel plat 6 x 8,7 meter ketebalan pelat lantai seharusnya minimal 16 cm. Alternatif solusi perkuatan struktur yang dilakukan adalah memperkecil bentang pelat dengan cara menambah balok anak (balok perkuatan) berupa profil IWF 300 x 150 x 5,5 x 8 mm mutu St 37 sebanyak 2 buah untuk setiap panel pelat lantai. Bentang plat 8,70 m yang merupakan bentang panjang (ly) dibagi menjadi 3 bagian, sehingga ukuran panel pelat menjadi 2,90 x 6,00 m2.Kata kunci : vibrasi pelat lantai, perkuatan, balok anak

Page 1 of 1 | Total Record : 6